WEB SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) UNTUK FASILITAS UMUM (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI FASILITAS UMUM BERBASISKAN LAYANAN LOKASI (LOCATION BASED SERVICE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

Bab 3. Metode Perancangan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FASILITAS UMUM BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA)

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis(SIG), website, iklan, properti. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PERSYARATAN PRODUK

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Produk dan Layanan. Gambar 1.1 Data Produk dan Tabungan Sumber : Dokumentasi Bank Muamalat Indonesia.2011

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

MEMBANGUN SISTEM NAVIGASI DI SURABAYA MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API DALAM PEMETAAN ASAL MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMUDAHKAN PENCARIAN INFORMASI FASILITAS SOSIAL DAN LOKASINYA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI...

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENUNJANG OLAHRAGA DI SURABAYA Alwy Husein, ; Arif Basofi, S.Kom, M.T, OCA, ;

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MONITORING KKN POSDAYA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BERBASIS GOOGLE MAPS API

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG BERBASIS WEB

SISTEM PEMETAAN PASAR PANGKALAN BALAI BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jaringan Pipa PDAM Tirta Mangutama

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian terkait dengan Sistem Informasi Geografis pernah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan jasa, mempromosikan produk dan jasa, mengambil bahan dari supplier dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

17.2 Pengertian Informasi Geografis

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTA BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

8 JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 07, No. 01, Tahun Benni Agung Nugroho 1, Fery Sofian Efendi 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. I Wayan Eka Swastikayana (2011) judul Penelitian Sistem Informasi

SISTEM INFORMASI PEMETAAN SISWA BERPRESTASI DI BIDANG OLAHRAGA KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

APLIKASI DATABASE MASJID BERBASIS WEB GIS MENGGUNAKAN ALGORITMA BRUTE FORCE

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

Transkripsi:

WEB SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) UNTUK FASILITAS UMUM (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA) Erma Susanti 1, Dina Andayati 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta e-mail : 1 erma.susan@gmail.com, 2 dina_asnawi@yahoo.com ABSTRACT Information about public facility (such as hospitals, government office, pos office, recreation place, station, airport, etc) in a region can be mapped in the form of Geographical Information System (GIS). GIS is an organized accumulation of data and procedures that help people make decisions about what to do things. Location is an important part of GIS. Implementation of GIS for mapping location of public facility in Yogyakarta city can give high effort to easy accessing of spacial data (map) dan information detail. Used open-source software can solved the problem of expensively in developed GIS application. This research proposed a design and an implementation of web GIS that used Google MAPS API and DRASTICTOOLS. Kata kunci : Geographical Information System, GIS, WEB GIS, mapping, facility PENDAHULUAN Perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia saat ini berdasarkan hasil survey dari NETCRAFT menunjukkan peningkatan yang sangat pesat (Netcraft, 2014). Hampir semua kalangan masyarakat dapat memperoleh akses internet dengan cukup mudah dan murah. Perkembangan ini mengakibatkan kecenderungan masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui internet. Perkembangan internet tersebut diikuti oleh perkembangan suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographical Information System (GIS) yang semakin meluas pemakaiannya saat ini. Berbagai kalangan telah memanfaatkan SIG untuk berbagai keperluan. Sejak pertama kali hadir pada tahun 1960-an telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang perangkat lunak SIG, baik yang berbasiskan data spasial vektor maupun raster. Beberapa diantara sistem SIG ini telah dikembangkan dengan tujuan-tujuan eksperimental di lingkungan Universitas, sementara yang lain memang sengaja dikembangkan dengan tujuan-tujuan komersial. SIG merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini selalu dibuat interaktif dengan mengintegrasikan data spasial dan atribut. Dengan sistem ini, para penggunanya dimungkinkan untuk memandang masalah spasial (keruangan) sebagai hal yang terkait, dapat divisualisasikan secara menyeluruh. Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi pendukung SIG dan aplikasi basis data spasial, teknologi internet dan teknologi informasi maka SIG semakin bisa dinikmati melalui jaringan internet dengan menggunakan browser (Prahasta, 2009). Demikian juga untuk mencari suatu lokasi fasilitas umum tertentu, masyarakat mulai menggunakan media internet untuk melakukan proses pencarian. Adanya aplikasi-aplikasi SIG dapat bertindak sebagai pengganti peta-peta dinding. Peta-peta dinding segera digantikan dengan tampilan layer-layer peta digital (basis data spasial) dengan simbol-simbol dan warna yang menarik. Pengembangan aplikasi SIG telah banyak dilakukan oleh kalangan akademis karena dirasakan manfaatnya untuk berbagai tujuan. Pembuatan aplikasi SIG tidak lagi merupakan sesuatu yang dirasa mahal, karena telah banyak perangkat lunak SIG yang bebas dan open source. Perangkat lunak open source tersebut antara lain MapWindow, QuantumGIS, MapServer, DivaGIS, PostGIS, dan lain-lain. Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan pariwisata sangat memerlukan sebuah SIG yang dapat membantu pengguna yang memerlukan informasi fasilitas umum. Lembaga atau asosiasi yang terkait dengan penyediaan informasi dan fasilitas umum (sebagai contoh adalah: lokasi-lokasi rumah sakit, puskesmas, tempat rekreasi, apotik, klinik, laboratorium, posyandu, rumah makan, kantor pemerintah, kantor pelayanan publik, kantor militer, kantor polisi, kantor pos, kantor telekomunikasi, pelayanan air minum, warnet, bank, atm, bengkel dan lain sebagainya) yang memerlukan data spasial, mengelola dan kemudian mempublikasikannya dengan menggunakan aplikasi SIG berbasis layanan web. Tentunya dengan adanya suatu SIG untuk pencarian lokasi fasilitas umum akan sangat memudahkan siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut. Kemudahan pencarian lokasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pencarian rute jalan yang tepat untuk mencapai fasilitas lokasi yang dicari dan untuk mengetahui letak lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan sebuah aplikasi SIG untuk dapat menampilkan data fasilitas umum yang ada di kota Yogakarta. Selain itu, membuat sistem A-373

bereferensi spasial (keruangan) yang dapat memberikan informasi kepada publik tentang keberadaan lokasi fasilitas umum. Manfaat penelitian ini antara lain SIG fasilitas umum dapat digunakan oleh masyarakat umum dan siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut untuk memberikan informasi keberadaan lokasi letak suatu fasilitas umum, memudahkan masyarakat dalam menemukan letak lokasi suatu fasilitas umum yang dicari dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pencarian rute jalan yang tepat untuk mencapai suatu lokasi fasilitas yang dicari. SIG terdiri dari people (pengguna sistem), aplikasi (proses dan program yang digunakan), data (informasi yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi), software (inti dari software GIS) dan hardware ( komponen fisik pada sistem yang berjalan). Manusia (People) adalah komponen penting, walaupun beberapa berargumen data lebih penting. Sistem Informasi, baik geografi atau bukan, sumber dari kebutuhan manusia dalam organisasi untuk melakukan pekerjaan, menjawab pertanyaan, dan secara umum berinteraksi dengan dunia dan orang dan organisasi di dalamnya. Sebuah sistem informasi seharusnya mendukung pekerjaan, untuk mempercepat mendapatkan hasil yang konsisten dan untuk menyediakan kepercayaan pada level tinggi pada keluaran yang dihasilkan. Proses dari desain dan implementasi SIG dimulai dengan people dan kebutuhan mereka dan diakhiri dengan aplikasi pada tangan orang-orang yang melakukan pekerjaan tersebut. Seperti sistem informasi yang lain, GIS adalah sekumpulan data dan prosedur yang diorganisasikan untuk dapat membantu manusia untuk membuat keputusan tentang apa yang dilakukan tentang sesuatu (Harmon & Anderson, 2003). Aplikasi web untuk SIG pernah diteliti oleh Alesheikh, Helali & Behroz (2003) dengan mengalisis arsitektur web SIG yang ada dan mengusulkan proses pengembangan web SIG. Studi kasus telah dikembangkan dimana informasi jalan telah disebarluaskan di internet mengikuti identifikasi strategis. Proses pengembangan web SIG mengikuti perkembangan baru seperti inovasi teknologi, volume transfer data dan non-specialist user. Sedangkan, Astutik, Fariza & Basofi (2011) membuat suatu SIG berbasis web tentang pemetaan transportasi dan pelayanan publik di Kota Kediri. Dalam penelitian tersebut didapatkan suatu analisa-analisa dan visualisasi dalam bentuk web yang dapat digunakan sebagai referensi untuk pada pengambil keputusan terutama dalam pencarian lokasi pelayanan publik yang ada di Kota Kediri. Dari informasi yang didapatkan dapat memberikan informasi tentang jalur transportasi dan pelayanan publik yang ada di Kota Kediri berdasarkan query yang dimasukkan. METODE PENELITIAN Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seperangkat komputer dengan spesifikasi prosesor INTEL Core 2 Duo 1,8 GHz dan memori 1 GB DDR2. 2. Perangkat lunak yang terdiri dari : 1) Web Server Apache; 2) PHP; 3) MySQL; 4) DrasticTools dan 5) Notepad++ Text Editor. 3. Bahan penelitian terdiri dari: 1) Data Spasial berupa peta kota Yogyakarta dengan menggunakan Google Maps; 2) Data Tabular/Non Spasial, yaitu data yang berupa tabel-tabel yang tersimpan di dalam basis data seperti Tabel Fasilitas Umum. Adapun tahapan dalam penelitian ini (Gambar 1) adalah sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian, yaitu meliputi data spasial dan non spasial. Studi pustaka yaitu melakukan berbagai macam pengumpulan bahan referensi, seperti jurnal penelitian, prosiding, buku-buku teori dan sumber-sumber lain termasuk informasi yang diperoleh dari internet sebagai sumber data dan informasi. 2. Analisis sistem Pada tahapan ini, dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem, kebutuhan data, dan kebutuhan perangkat pendukung penelitian. Hasil analisis akan digunakan untuk tahapan perancangan sistem. 3. Perancangan sistem Pada tahapan ini, dilakukan perancangan sistem sesuai dengan analisis yang telah dilakukan. Perancangan ini meliputi perancangan antar muka website, perancangan basis data, dan perancangan sistem. Pada tahap ini juga dilakukan proses kompilasi dan penyesuaian data dari database fasilitas agar dapat diintegrasikan dengan Google Maps. 4. Implementasi sistem Pada tahapan ini, dilakukan proses penulisan kode (coding) program sesuai dengan hasil rancangan pada tahap sebelumnya. A-374

Pengumpulan Analisis Sistem Perancangan Sistem Implementasi Gambar 1. Alur Tahapan Penelitian PEMBAHASAN Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang kompleks. SIG dalam penelitian ini terkait dengan penyediaan informasi fasilitas umum yang memerlukan data spasial yang nantinya akan dipublikasikan lewat aplikasi SIG berbasis layanan web. SIG sebagai sebuah sistem terdiri dari beberapa komponen seperti perangkat keras, perangkat lunak, data dan informasi geografi, dan manajemen. Cara kerja SIG yaitu merepresentasikan suatu model real world (model dunia nyata) di atas layar komputer sebagaimana lembaran-lembaran peta di atas kertas. Namun SIG mempunyai kekuatan dan fleksibilitas yang lebih baik. Peta merupakan salah satu bentuk representasi dari dunia nyata. Objek-objek direpresentasikan di atas peta sebagai unsur-unsur peta seperti sungai, jalan, gunung, bangunan, dan lain-lain. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsurnya berdasarkan lokasi masing-masing maka peta sangat baik di dalam memperhatikan hubungan dan relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. Pembahasan tentang SIG pada penelitian ini diuraikan dengan berbagai unsur yang terkait pembuatan SIG Fasilitas Umum di Kota Yogyakarta. Karena SIG yang dibuat berbasis web dan memanfaatkan API (Application Programming Interface) dari Google Maps, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat pemrograman untuk implementasi SIG. Proses Bisnis Proses bisnis merupakan suatu aturan yang diterapkan pada suatu sistem informasi yang dibuat. Sistem dalam hal ini SIG harus mematuhi proses bisnis yang telah ditetapkan. Secara umum proses bisnis untuk aplikasi SIG ini antara lain: 1. Satu jalan bisa terdapat lebih dari satu fasilitas umum 2. Satu lokasi bisa terdapat beberapa sarana umum 3. Satu sarana umum bisa menempati beberapa lokasi 4. Satu sarana umum yang sama menempati lokasi yang berbeda diperlakukan sebagai objek yang berbeda. Spesifikasi Sistem Spesifikasi dari SIG yang dibuat yaitu berbasis web dengan memanfaatkan Peta dari Google Maps. Lokasi objek penting (Point of Interest) fasilitas umum menggunakan tipe point (titik) dengan atribut id, nama, jenis, deskripsi, koordinat (latitude dan longitude) yang disimpan dalam basis data. Layernya terdiri dari layer peta dan layer titik letak koordinat lokasi fasilitas umum. Desain Sistem Informasi Geografis Pengembangan sistem informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Sistem analisis dan desain adalah peningkatan kinerja suatu organisasi dengan tujuan perbaikan prosedur-prosedur dan metode yang lebih baik. Untuk itu diperlukan analisis yaitu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem. Sebelum sistem dari suatu organisasi dapat didesain untuk memperoleh data, melakukan update file, dan menghasilkan laporan-laporan maka harus diketahui terlebih dahulu data-data yang disimpan secara manual. Desain sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang ada. Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam desain sistem yaitu DFD (Data Flow Diagram), Diagram Konteks, dan Spesifikasi proses. Untuk mencapai tujuan dari sistem yang dibuat, dibutuhkan alat bantu yang dapat meningkatkan kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat dicapai. Perangkat tersebut meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Perangkat keras berupa komputer, sedangkan perangkat lunak berupa program. Data hasil pengujian merupakan bahan mentah yang apabila tidak diolah maka data tersebut tidak begitu berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau siklus pengolahan data IPO (Input-Proses-Output). Data merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui elemen masukan kemudian diolah dan diproses menjadi suatu keluaran dan A-375

keluaran tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau user. Subsistem SIG pada aplikasi ini terdiri dari data masukan, data keluaran, data manajemen, manipulasi data & analisis. Data masukan bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Data keluaran bertugas untuk menampilkan keluaran. Data manajemen ini mengorganisasikan data spasial dan atribut ke dalam sistem basis data sedemikian rupa sehingga dapat dipanggil kembali. Manipulasi data & analisis yang menentukan informasi-informasi yang dihasilkan oleh SIG. Pemodelan Data Pemodelan data untuk merepresentasikan aliran data/informasi digunakan Data Flow Diagram (DFD). Notasi pada diagram alir data dapat digunakan untuk merepresentasikan sistem atau aplikasi perangkat lunak di tingkat abstraksi diagram konteks atau DFD level 0. Selain itu DFD dikomposisi ke beberapa tingkatan yang lebih detail untuk merepresentasikan aliran-aliran data berikut fungsi-fungsi yang mentransformasikannya. DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. Gambar 2 berikut merupakan DFD dari Sistem Informasi Geografis Fasilitas Umum di Kota Yogyakarta. Administrator melakukan masukan data spasial dan non-spasial ke sistem, selanjutnya di dalam sistem terjadi proses menghasilkan informasi spasial dari Google Maps dan interaksi dengan tabel-tabel dalam basis data sistem, kemudian dari data yang dihasilkan proses pada sistem tersebut maka user/pengguna dapat mencari informasi dan juga sekaligus melihat informasi yang ada. Diagram Konteks Diagram konteks SIG Fasilitas Umum di Kota Yogyakarta tersebut memiliki fungsionalitas umum seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2: 1. Menampilkan data spasial atau peta dari Google Maps. 2. Data dituliskan ke dalam basis data MySQL. Gambar 2. Diagram Konteks SIG Fasilitas Umum di Yogyakarta Selanjutnya DFD Level 1 menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan penyimpanan data. Dalam DFD Level ini akan terjadi penurunan level dimana level yang lebih rendah harus mampu merepresentaikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang lebih jelas. Pada Gambar 3 DFD Level 1, Administrator melakukan pengolahan data peta, selanjutnya sistem melakukan proses olah data spasial tersebut sehingga menghasilkan informasi yang disimpan pada berkas informasi peta fasilitas, dari berkas tersebut akan diproses untuk dapat ditampilkan pada sistem, dan dari hasil proses sistem tersebut dapat menghasilkan informasi peta untuk user/pengguna dan sebaliknya user/pengguna juga dapat mencari informasi peta dari sistem A-376

DFD Level 1 Gambar 3. DFD Level 1 DFD Level 2 Proses 1 Gambar 4 merupakan diagram penurunan proses dari DFD level yang sebelumnya. Di sini Administrator dapat melakukan proses masukan/tambah data, edit data, dan hapus data fasilitas yang ada. Proses tambah data, edit data, dan hapus data mengacu ke berkas penyimpanan informasi peta fasilitas. Data Fasilitas Baru Peta Fasilitas Administrator Data Fasilitas Baru 1.1 Tambah Data Edit Data Fasilitas 1.2 Edit Data Peta Edit Data Edit Hapus Data Fasilitas Hapus Data Fasilitas 1.3 Hapus Data Gambar 4. DFD Level 2 Proses 1 DFD Level 2 Proses 2 Gambar 5 merupakan diagram penurunan proses dari DFD level yang sebelumnya. Di sini Administrator dapat melakukan proses masukan kata kunci pencarian. Proses pencarian data mengacu ke berkas penyimpanan informasi peta fasilitas dan dari berkas tersebut akan diproses query basis data untuk dapat menghasilkan informasi peta untuk pengguna. A-377

Data Peta Cari Peta Fasilitas User/ Pengguna Cari Info 2.1 Input Pencarian Info Peta Cari 2.2 Query Database Data Peta Gambar 5. DFD Level 2 Proses 2 Model Data Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) data, hubungan antar (relasi) data, semantik (makna) data, dan batasan mengenai data yang bersangkutan (Fatansyah, 1999). Model data adalah formalisme matematis yang mencakup notasi untuk mendeskripsikan data dan sekumpulan operasi yang digunakan untuk memanipulasi data. Model data juga merupakan cara yang digunakan untuk mengorganisasikan sekumpulan faka mengenai sistem yang sedang diamati, cara atau konsep berfikir mengenai dunia nyata, dan cara atau konsep dalam mengorganisasikan fenomena-fenomena yang sedang diamati. Informasi grafis suatu fasilitas umum yang dibuat menggunakan titik/point. Titik/Point merupakan representasi grafis atau geometri yang paling sederhana bagi objek spasial. Representasi ini tidak mempunyai dimensi, tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Titik/Point tersebut menggambarkan suatu lokasi fasilitas umum tertentu. Keterhubungan antar data dapat dilihat pada Gambar 6. Entity Relationship Diagram (ERD) Gambar 6. Diagram ERD SIG Fasilitas Perancangan Basis Data Setelah model data ditentukan, selanjutnya mewujudkannya ke dalam basis data. Selain masalah pemilihan basis data yang sesuai untuk perangkat SIG yang lebih penting lagi adalah masalah bagaimana rancangan basis data harus dibuat untuk SIG yang dimaksud. Untuk model yang menyatakan hubungan antar-entitas yang berada di dalam tabel-tabel basis datanya yaitu memakai model hierarchical. Model ini sering disebut sebagai model hirarki atau pohon. Model ini menggunakan hubungan parent-child. Setiap simpulnya menyatakan sekumpulan field. Pada model basis data ini, files menyimpan data-datanya di dalam lebih dari satu tipe record (sering disebut sebagai tabel). Kamus data Berikut adalah model basis data yang dibuat untuk merepresentasikan data atribut yang diperlukan untuk pembuatan SIG. Unsur-unsur utama yang terkait dengan data atribut didefinisikan ke dalam kamus data pada Tabel 1. Tabel 1 tersebut berisi tentang data fasilitas umum yang ada sesuai dengan koordinat (latitude dan longitude) sesuai dengan kategori fasilitas umum yang ada pada kota Yogyakarta. A-378

Tabel 1. Tabel Fasilitas Tabel Fasilitas Nama Atribut Deskripsi Tipe id Nomor fasilitas numerik kategori Kategori fasilitas karakter Nama Nama fasilitas umum karakter Koordinat Latitude,logitude numerik Alamat Alamat dari fasilitas karakter gambar Gambar dari fasilitas umum blob Implementasi Sistem Implementasi pembuatan program pada penelitian ini menggunakan Google Maps API. Google Maps merupakan layanan aplikasi peta online yang disediakan secara gratis oleh Google. Layanan ini dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Pada situs tersebut semua informasi geografis pada hampir semua permukaan bumi dapat dilihat. Google Maps sendiri mempunyai sangat banyak fasilitas untuk pencarian lokasi berdasarkan kata kunci seperti nama tempat, kota, jalan, sampai pada perhitungan rute perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Sejalan dengan perkembangan teknologi pemetaan digital, Google sebagai salah satu perusahaan raksasa di bidang software memiliki solusi dan layanan cukup canggih di bidang web mapping yaitu dengan produk Google Maps (web based) dan Google Earth (desktop based). Sudah tidak diragukan lagi bahwa baik perusahaan skala enterprise maupun pribadi menggunakan layanan ini sebagai perangkat dalam pemetaan. Fokus pada penelitian ini adalah penggunaan Google Maps yang FULL CUSTOMIZABLE dimana setiap pengguna bisa menggunakan, memodifikasi, meng-embed (mengintegrasikan), dan mengelola website yang dibuat. Google Maps merupakan layanan web based mapping yang mana basis data layer dan atribut datanya dimiliki oleh Google. Semua data disimpan pada server Google dan pengguna dapat menampilkan atau bahkan menggunakan data tersebut secara kustom untuk membuat web mapping sendiri. Salah satu kelebihan dari Google Maps adalah fungsi API (Application Programming Interface) dimana programmer atau developer dapat merancang aplikasi yang mampu me-retrieve data dari basis data peta di server Google. Intinya bahwa kita dapat menggunakan data yang ada pada Google Maps untuk membuat peta yang sesuai dengan keinginan. Selain itu, integrasi fungsi Google Maps API ini bisa dikolaborasikan dengan teknologi pemrograman lain seperti PHP, MySQL, Jquery, AJAX, dan lain sebagainya. Pembahasan pada penelitian ini dengan menampilkan suatu peta ke dalam Google Maps dalam bentuk marker yang di-load dari dalam basis data. Selain itu, untuk mempermudah implementasi sistem maka pada penelitian ini akan menggunakan class/library yang sudah ada pada aplikasi DrasticTools. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang dirilis dibawah GPL (General Public Lisence) jadi pengguna dapat menggunakannya secara bebas. Selain itu juga digabungkan dengan Jquery dan Ajax. Aplikasi Drastic Tools dapat di peroleh dari http://www.drasticdata.nl. DrasticTools merupakan sebuah paket open source berisi PHP/Javascript/MySQL yang digabungkan dengan data grid berbasis Ajax (DrasticGrid), sebuah tag cloud (DrasticCloud) dan sebuah komponen Google Mapping (DrasticMap). Grid atau tabel memungkinkan untuk ditampilkan, diurutkan dan di edit datanya pada browser dengan sangat mudah. Grid menggunakan PHP sebagai backend. Cara Kerja Google Maps Google Maps menggunakan kombinasi dari gambar peta, basis data, objek-objek interaktif. Menggabungkan bahasa pemrograman HTML, Javascript, AJAX, dan lain-lain. Selain itu juga dapat digabungkan dengan basis data MySQL. Gambar yang dihasilkan merupakan hasil komunikasi basis data yang disimpan pada server Google. Citra yang ditampilkan diintegrasikan dengan basis data yang ada pada server Google dan nantinya dapat dipanggil kembali sesuai dengan permintaan. Bagian gambar yang ada merupakan gabungan dari potongan-potongan gambar bertipe PNG yang disebut dengan tile yang berukuran 256x256 pixel. Tiap potongan gambar mewakili longitude dan latitude dan zoom pada level tertentu. Kode javascript digunakan untuk menampilkan peta Google Maps dengan mengambil dari link URL. Jadi untuk menampilkan peta A-379

Yogyakarta dapat mengirimkan URL seperti : https://maps.google.com/maps?q=yogyakarta,+indonesia&hl=en&sll=37.0625,-95.677068&sspn=36.642161,79. 013672&oq=Yo&hnear=Yogyakarta,+Special+District+of+Yogyakarta,+Indonesia&t=m&z=13 Sistem ini menggunakan koordinat geografi, titik longitude (bujur) dan titik latitude (lintang). Sedangkan API (Application Programming Interface) merupakan suatu dokumentasi terdiri dari interface (antarmuka), fungsi, kelas, struktur dan sebagainya untuk membangun sebuah perangkat lunak. API merupakan suatu penghubung aplikasi yang satu dengan lainnya. Keunggulan dari API ini adalah memungkinkan suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya dapat saling berhubungan dan berinteraksi. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Google Maps terdiri dari HTML, Javascript, AJAX, memungkinkan untuk menampilkan peta Google Maps pada website lain. Google Maps API memungkinkan para pengembang untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam website dengan menambahkan data point sendiri. Pilihan model peta pada Google Maps API terdapat empat jenis pilihan yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah: 1. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit. 3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai. 4. YBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota). Penelitian ini akan menggunakan model peta ROADMAP. SIG yang dibangun ini akan dijalankan oleh pengguna menggunakan browser. User berkomunikasi dengan sistem melalui browser. Browser menampilkan konten web yang diakses dari web server. Apabila ada permintaan dari aplikasi untuk mengakses basis data, maka basis data tersebut akan dipanggil dari server, lalu permintaan data ke dalam server Google Maps menghasilkan gambar peta serta objek-objek yang dimiliki oleh peta Google yang selanjutnya dikembalikan ke browser berupa tampilan peta yang memiliki point lokasi yang diminta. Aplikasi web SIG ini dapat menampilkan lokasi berdasarkan kategori fasilitas dan pencarian lokasi (Gambar 7). Gambar 7. Peta Google Maps Yogyakarta Hasil kustomisasi dan dimodifikasi dengan beberapa CSS, AJAX, Javascript, PHP, dan lain-lain maka akan menghasilkan sistem sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya. Untuk melihat hasil sistem yang dibuat, buka di browser dengan menuliskan http://localhost/sigfas pada address bar. Lihat Gambar 8 untuk Tampilan Halaman Administrator untuk SIG Fasilitas Umum di Kota Yogyakarta. Pada halaman Admin A-380

tersebut, pengguna dapat melihat view table, menambah data, mengedit data dan menghapus data. Untuk mencari letak koordinat, admin dapat mengklik dan mendrag marker untuk mendapatkan koordinat posisi sesuai dengan koordinat lokasi yang ada di peta. Gambar 8. Tampilan Halaman Admin SIG Selanjutnya pada Gambar 9 merupakan tampilan untuk halaman user biasa, dimana user hanya dapat melihat view peta beserta titik koordinat lokasi fasilitas, serta lokasi dalam bentuk tabel, serta data tag lokasi. Selain melihat, user biasa juga diberi hak akses untuk mencari data lokasi yang ada. Untuk melakukan pencarian dapat langsung mengklik pada tag-tag cloud, atau dapat juga memilih lokasi pada tabel, atau dapat juga dengan mengisi pada fasilitas searching (pencarian). Sehingga hasil pencarian akan menunjuk lokasi titik point pada peta. Lihat juga Gambar 10. Gambar 9. Halaman User SIG A-381

Gambar 10. Halaman User SIG Saat Memilih Pencarian Lokasi KESIMPULAN Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bentuk web untuk fasilitas umum di suatu wilayah menggunakan GOOGLE MAPS API memberikan kemudahan dalam mengakses dan menampilkan informasi dalam bentuk spasial. Penggunaan class/library DrasticTools juga dapat mempermudah implementasi pengembangan aplikasi SIG dengan menggunakan GOOGLE MAPS API. Selanjutnya diharapkan dengan adanya sistem tersebut kemudahan dalam akses informasi lokasi tidak terbatas hanya untuk menampilkan titik lokasi saja. Tetapi pada masa yang akan datang, sistem informasi tersebut diharapkan dapat memperlihatkan lokasi fasilitas berdasarkan kategori tertentu, dapat menampilkan rute jalan dari suatu titik lokasi ke lokasi tertentu, dapat diketahui juga jarak lokasi dari suatu titik, dan dapat menentukan jalur-jalur alternatif menuju suatu lokasi, serta dapat ditunjukkan titik lokasi lain yang berdekatan dengan lokasi yang dicari. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada LPPM IST AKPRIND yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alesheikh, A.A., Helali, H., Behroz, H.A., 2003. Web GIS: Technologies and Its Applications. Internatinal Symposium and Exhibition on Geospatial Theory, Processing, and Applications. Astutik, S., Fariza, A., & Basofi, A., 2011. Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Transportasi dan Pelayanan Publik di Kota Kediri. PENS-ITS. Fatansyah, 1999. Basisdata. Bandung: Informatika. Prahasta, E., 2009. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung: Informatika. Harmon, J.E., Anderson, S.J., 2003. The Design And Implementation of Geographic Information Systems. New Jersey: John Wiley & Sons Inc. Netcraft, 2013, August 2013 Web Server Survey, http://news.netcraft.com/archieves, diakses tanggal 1 Desember 2013. A-382