BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan di Kepolisian Resort

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Agustus 2013 sampai dengan bulan November kenyataan sosial dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variable yang

BAB III METODE PENELITIAN. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo dikarenakan badan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa toko, khususnya toko yang

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta yang terletak di Jalan Tegal Lempuyangan DN III/95 Yogyakarta dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamatkan di Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2013

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. ada masyarakat yang menggunakan lahan aset PT.Kereta Api Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka (Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III ini akan membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah Desa Wonorejo Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian field reaserch atau lapangan

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian

Transkripsi:

A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Pengadilan Negeri Yogyakarta selama ini banyak menangani berbagai macam kasus sengketa. Jumlah sengketa yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan sebagian besar sengketa yang ada di Pengadilan Negeri Yogyakarta, tidak dapat mencapai titik temu dalam mediasi, sehingga sengketa dilanjutkan melalui proses litigasi. Mengenai waktu penelitian, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong (2006: 4), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung dari pengamatan manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif tentang Upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam Menyelesaikan Sengketa melalui Mediasi dengan metode deskripsi-analisis yang diteliti dan penuh makna, yang juga tidak menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi atau gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna yaitu khususnya makna dari permasalahan tentang upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi, kendala-kendala yang dihadapi serta hasil mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. C. Penentuan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive yaitu pemilihan subjek penelitian dengan mempertimbangkan kriteria, ciri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Lexy J. Moleong, 2004: 224). Adapun kriteri a yang digunakan untuk menentukan subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan, pengalaman, pemahaman, dan mempunyai keterlibatan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Selanjutnya, subjek penelitian ini ditentukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Pihak-pihak di Pengadilan Negeri Yogyakarta yang berpengalaman dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan mediasi dalam penyelesaian sengketa. 2. Pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penyelesaian sengketa melalui mediasi di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Berdasarkan kriteria tersebut, maka subjek penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Dua (2) Hakim mediator yang telah berpengalaman dalam menyelesaikan kasus sengketa melalui mediasi di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Hakim merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam memimpin dan memutuskan setiap perkara yang diajukan di persidangan. 2. Seorang Wakil Panitera Pengadilan Negeri Yogyakarta, dan seorang Panitera Pengganti yang mengurusi pelaksanaan mediasi di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Panitera merupakan pihak yang terlibat langsung dalam mengurusi pelaksanaan mediasi, serta selalu mendengar dan menulis setiap hal yang dilakukan dalam proses penyelesaian sengketa melalui mediasi (membuat berita acara). 3. Salah satu staf Kepaniteraan Hukum di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Hal ini dengan pertimbangan bahwa pihak/anggota Kepaniteraan Hukum di Pengadilan Negeri Yogyakarta memiliki pengetahuan tentang mediasi, serta dapat memperjelas informasi mengenai mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta dan dapat menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh oleh hakim dalam proses penyelesaian sengketa tersebut. 4. Seorang Penggugat dalam sengketa Pemutusan Hubungan Kerja (PH K) oleh salah satu perusahaan swasta di Yogyakarta. Pertimbangannya bahwa para pihak tersebut merasakan langsung upaya yang ditempuh oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi. D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keteranganketerangan (Cholid N. dan Abu Achmadi, 2005: 83). Menurut Lexy J. Moleong (2006: 186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi (Sugiyono, 2007: 72). Wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara tak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan terhadap responden, yaitu berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi, kendalakendala yang dihadapi Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi, dan hasil mediasi yang

dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta, kemudian pertanyaan tersebut akan dikembangkan sendiri oleh peneliti pada saat wawancara berlangsung. 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2007: 70). Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi non-partisipan yaitu peneliti berada di luar dari subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian, peneliti lebih leluasa dalam mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi, dalam hal ini khususnya yang berhubungan dengan upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi. Disamping itu, berdasarkan cara pengamatannya, observasi dalam penelitian ini menggunakan metode observasi terstruktur di mana penelitian diarahkan pada pemusatan perhatian pada hal-hal tertentu yang berkaitan dengan Upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi, sehingga dapat disusun pedoman observasi tentang sikap dan tingkah laku apa saja yang harus diamati. Di luar pedoman tersebut, kejadian lain tidak diperhatikan. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati/melakukan observasi terhadap sikap dan perilaku hakim mediator dalam proses mediasi tentang

sengketa wanprestasi dan ganti kerugian yang berlangsung di ruang mediasi yang terdapat di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sikap/perilaku mediator tersebut berkaitan dengan berbagai keterampilan-keterampilan mediator dalam proses mediasi, misalnya keterampilan dalam memimpin mediasi dan perundingan, keterampilan dalam membangun empati, keterampilan dalam pemilihan opsi-opsi penyelesaian sengketa serta keterampilan yang lainnya yang berhubungan dengan upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan dengan mengambil data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan dokumen (Basrowi dan Suwandi, 2008: 158). Dokumen tersebut diartikan sebagai catatan suatu peristiwa yang sudah berlalu yang biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik dokumentasi ialah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan notulen rapat (Sugiyono, 2010: 240). Sesuai dengan hal tersebut, dokumen dalam penelitian ini ialah putusan hasil mediasi (kesepakatan-kesepakatan perdamaian) dan catatancatatan berita acara, serta buku-buku/literatur yang berkaitan dengan

Upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam Menyelesaikan Sengketa melalui Mediasi. E. Validitas Data Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian, data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2007: 117). Validitas data atau teknik pemeriksaan keabsahan data sangat penting dilakukan agar data yang diperoleh di lapangan pada saat penelitian dilakukan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tertentu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang lain. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik trianggulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Lexy J. Moleong, 2007: 330). Teknik Trianggulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan data antara hasil wawancara dengan hasil observasi, hasil

observasi dengan hasil dokumentasi, serta hasil dokumentasi dengan hasil wawancara yang berkaitan dengan Upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam Menyelesaikan Sengketa melalui Mediasi, Kendala-kendala yang dihadapi oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam Menyelesaikan Sengketa melalui Mediasi, serta Hasil Mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. F. Analisis Data Analisis data ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2007: 89). Penelitian ini menggunakan teknik analisis induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul (Sugiyono, 2007: 89). Adapun langkah-langkahnya yakni sebagai berikut : 1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. Pada awal misalnya, melalui kerangka konseptual, permasalahan, pendekatan, serta pengumpulan data yang diperoleh selama pengumpulan data misalnya membuat ringkasan, kode, mencari tema-tema, menulis memo, dan lain-lain. Reduksi merupakan bagian dari analisis. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. Dalam proses reduksi ini peneliti mencari data yang benar-benar valid. Ketika peneliti menyangsikan data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui (Basrowi dan Suwandi, 2008: 209). Data yang dihasilkan dari proses wawancara, observasi dan dokumentasi merupakan data yang masih kompleks dan kasar sehingga peneliti perlu untuk melakukan pemilihan data yang relevan dan bermakna yang dapat digunakan dengan memilih data yang sesuai dengan pokok masalah yakni Bagaimana upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi? Apa kendala yang dihadapi Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi? Serta bagaimana hasil mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta?

2. Unitisasi dan Kategorisasi Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Data yang diperoleh disederhanakan dan disusun secara sistematis kedalam kategori dengan sifat masing-masing data yang spesifik sesuai dengan tujuan penelitian yang sifatnya penting dan pokok. Sehingga dapat memberi gambaran penelitian yang jelas tentang Upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam Menyelesaikan Sengketa melalui Mediasi. 3. Display Data Display data adalah penyajian data kedalam matriks yang sesuai. Display data dilakukan dengan melihat keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian. Pada tahap ini, data yang telah dikategorisasi kemudian disajikan ke dalam bentuk narasi konstruktif yang berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian yaitu mengenai Upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam Menyelesaikan Sengketa melalui Mediasi. Data dalam bentuk narasi dimaksudkan untuk menginterpretasi data secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan (Burhan Bungin, 2008: 70) 4. Pengambilan Kesimpulan Pengambilan kesimpulan yaitu penarikan kesimpulan dengan berangkat dari rumusan masalah atau tujuan penelitian kemudian

senantiasa diperiksa kebenarannya untuk menjamin keabsahannya. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara berfikir induktif yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana upaya Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi? Apa kendala yang dihadapi Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam menyelesaikan sengketa melalui mediasi? Serta bagaimana hasil mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta?