HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KELAHIRAN SINDROMA DOWN

dokumen-dokumen yang mirip
KROMOSOM Variasi jumlah dan Struktur. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

bukan homolognya sehingga menghasilkan gamet yang menyebabkan terjadinya Down syndrome. Tanda klinis umum yang terjadi pada anak Down syndrome yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterlambatan perkembangan fisik, ketidakmampuan belajar, penyakit jantung, Sindrom Down dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down

BAB I PENDAHULUAN. kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta meningkatnya pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelainan metabolik, yang terjadi sejak dalam kandungan dan muncul saat

KELAINAN KROMOSOM. Oleh: E.Suryadi Fakultas kedokteran UGM

GEN GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. Anomali kongenital atau kelainan kongenital didefinisikan sebagai


Hereditas dan Lingkungan

ANALISIS KROMOSOM PADA PENDERITA DENGAN ANOMALI KONGENITAL MULTIPEL DI LABORATORIUM CEBIOR LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT ATRIAL SEPTAL DEFECT DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG, PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

PENENTUAN JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

Sistem endokrin. Terdiri atas berbagai kelenjar yang menghasilkan dua jenis zat kimiawi. Neuropeptide Hormon

BAB 1 PENDAHULUAN. pada retardasi mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

INFEKSI RUBELLA DAN BAHAYANYA PADA KEHAMILAN ( STUDI PUSTAKA )

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmatnya penulis dapat

Pendahuluan. Kelainan dan penyakit genetika. Kariotipe kromosom. Deteksi Mutasi DNA. Teknik pengecatan pada kromosom 5/25/2016

ABSTRAK HUBUNGAN SINDROMA FRAGILE-X DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. Bagaimana sifat diwariskan

17/02/2016. Mei Vita Cahya Ningsih. Chromosome 21

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB II LANDASAN TEORI. pertumbuhan atau perkembangan mengalami kelainan atau penyimpangan

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN MUTASI. Dr. Refli., MSc 11/21/2015. Jurusan Biologi FST UNDANA kromosom )

BAB I PENDAHULUAN. organ seksual seorang wanita. Dimana definisi menstruasi adalah keluarnya darah,

merupakan faktor penting untuk pembentukan self disclosure dan akan mempermudah self disclosure seseorang kepada orang lain (Mastuti, 2001). Pada umum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP ANATOMI, FISIOLOGI, DAN GENETIKA. : Memahami garis besar materi perkuliahan


BAB I PENDAHULUAN. harapan tersebut bisa menjadi kenyataan. Sebagian keluarga memiliki anak yang

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

BAB I PENDAHULUAN. membesarkan anak tersebut. Perintah kepada kedua orang tua untuk menjaga dan

BAB II TINJAUAN TEORITIS Kesejahteraan Psikologis (Psycological Well Being) Pengertian Kesejahteraan Psikologis

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

SINDROMA DOWN Deteksi dini, Intervensi dini dan Pemantauan

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

57 konsentrasi pada profil sitogenetik kromosom Y penderita. Berdasarkan hal ini, maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran abnormalitas kr

Pola Pewarisan Sifat. Pola Pewarisan Sifat

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

MEMBENTUK KEHIDUPAN BARU. Yulia Ayriz, Ph. D. Dr. Rita Eka izzaty, M. Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam sebuah rumah tangga setiap pasangan suami istri yang akan

PROFIL SITOGENETIKA DAN DISMORFOLOGI PADA PASIEN DENGAN ANOMALI KONGENITAL MULTIPEL

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, dimana dalam penggunaannya organisme hidup, terutama manusia

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex

BAB I PENDAHULUAN. khusus (ABK) adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau. sosial dan emosional dibanding dengan anak-anak lain seusianya.

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi gen pada

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

HUBUNGAN KADAR HORMON TIROID DENGAN PERKEMBANGAN ANAK SINDROM DOWN

EMBRIOLOGI DAN GENETIKA PERKEMBANGAN : POLA PEWARISAN SIFAT. Kelompok 1. Anggota Kelompok : Intan Anindita Suseno

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di negara maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan sebelum. jenjang pendidikan dasar, yang merupakan suatu upaya membina yang

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

MODUL IV REPRODUKSI SEL

Permulaan Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, fungsional dan metabolik yang ada sejak lahir. 1 Dalam sumber yang

MUTASI. Rita Wijayanti SMA Negeri 9 Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berarti. Anak datang menawarkan hari-hari baru yang lebih indah, karena

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN. Oleh : BETTY ARNITASARI NABABAN

Panduan Konseling Pasien tentang Genetika Reproduksi. Konten pendidikan disediakan oleh

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

Perkembangan Manusia

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Dan lain-lainnya hanya di

ABSTRAK GAMBARAN ANALISA SPERMA DI KLINIK BAYI TABUNG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masa pernikahan. Berbagai harapan mengenai keinginan memiliki anak pun

BAB 2 CELAH LANGIT-LANGIT. yaitu, celah bibir, celah langit-langit, celah bibir dan langit-langit. Celah dari bibir dan langitlangit

Ditulis oleh dr.h.m.edial Sanif,SpJP,FIHA Jumat, 27 Juni :41 - Terakhir Diperbaharui Senin, 07 September :12

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gagal jantung (heart failure) adalah sindrom klinis yang ditandai oleh sesak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

ABSTRAK DAMPAK PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DALAM JANGKA PANJANG PADA PENDERITA THALASSEMIA

GAMBARAN KEJADIAN KECEMASAN PADA IBU PENDERITA RETARDASI MENTAL SINDROMIK DI SLB-C BANJARMASIN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KELAHIRAN SINDROMA DOWN Ana Rahmawati Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang email : rahma_na@yahoo.com Telepon: 081233410909 Abstract Down syndrome is a genetic disease caused by a chromosomal disorder. It is the most common chromosomal abnormality occurs in live births (1/900 ). The characteristics or clinical sign of Down Syndrome is mental retardation, usually have short stature and has a crease of the eye like Mongolian race,nose wide and flat,rounded face, mouth always open, both nostrils wide apart. Down syndrom often also have medical problems such as the congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral disease, leukemia, hearing impairment, chronic tonsilitis, developmental disorder of speech, language,intelligibility etc. There are two kinds of chromosomal abnormalities mechanism in Down Syndrome. The first is the change in chromosome structure/translocation, the second is nondisjunction or failed to split on chromosome 21 upon the formation of gamete cells parents. Down Syndrome is associated with maternal age occurs because of nondisjunction. Some of the research data reveal an association between the age of mother during pregnancy with the risk of Down Syndrome births. Sindroma Down adalah penyakit genetik yang disebabkan karena gangguan kromosom. Merupakan abnormalitas kromosom yang paling sering terjadi pada kelahiran hidup ( 1/900 kelahiran). Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulut selalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan 155

156 Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, Volume VI No. 2 Juni 2011, hlm. 155-164 mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguan perkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. Terdapat dua macam mekanisme terjadinya kelainan kromosom pada sindroma Down, pertama yaitu karena adanya perubahan struktur kromosom/ translokasi, kedua yaitu terjadi karena nondisjunction atau gagal berpisah kromosom 21 pada saat pembentukan sel gamet pada orangtuanya. Sindroma Down yang dihubungkan dengan faktor usia ibu hamil adalah sindroma Down yang terjadi karena nondisjunction. Beberapa data penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan antara usia ibu saat hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma Down. Keywords: Down syndrome, clinical sign, medical problems, mechanism of chromosomal abnormalities, maternal age. Pendahuluan Sindroma Down merupakan penyakit genetik akibat abnormalitas kromosom. Merupakan abnormalitas kromosom yang paling sering terjadi pada kelahiran hidup yaitu 1/900 kelahiran (Susan et al,2002). Penderita sindroma Down memiliki ciri-ciri yaitu mengalami keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia dan seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital dan lain-lain (Suryo,2010). Berdasarkan mekanisme terjadinya gangguan kromosom, terdapat dua jenis sindroma Down yaitu sindroma Down trisomi 21 (terjadi karena proses nondisjunction) dan sindroma Down translokasi. Beberapa data penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan antara usia ibu saat hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma down yaitu sindroma down yang terjadi karena nondisjunction atau sindroma down trisomi 21 (Susan et al,2002; Suryo,2010). Pengertian Sindroma Down Sindroma Down (dinamai sesuai dengan nama seorang dokter,langdon Down) yang mula-mula menguraikan tanda-tanda klinis kelainan ini pada tahun 1866. Sindroma Down adalah suatu kelainan genetik yang terjadi karena adanya perubahan jumlah ataupun perubahan struktur kromosom. Terdapat dua tipe sindroma Down yaitu :

Ana Rahmawati, Hubungan Antara Usia Ibu Hamil dengan Resiko... 157 1. Sindroma Down trisomi 21. Penderita memiliki 47 kromosom. Penderita laki-laki 47,XY,+21 sedangkan penderita perempuan 47,XX,+21. Kira-kira 92,5 % dari semua sindroma Down tergolong dalam tipe ini. Tipe ini perubahan kromosomnya adalah pada jumlah kromosom. Jumlah kromosom normal pada manusia adalah 46 buah atau 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom kelamin. Pada sindroma down trisomi 21 jumlahnya menjadi 47 buah, kelebihan satu kromosom pada kromosom nomor 21. 2. Sindroma Down Translokasi Translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom, disebabkan karena suatu potongan kromosom bersambungan dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolognya. Pada sindroma Down translokasi, lengan panjang dari autosom nomor 21 melekat pada autosom lain yaitu pada kromosom autosom nomor 14 atau nomor 15, sehingga jumlah kromosom pada sindrom Down tipe ini adalah 46 kromosom dengan perubahan struktur kromosom. Tanda Klinis dan Gangguan kesehatan pada Sindroma Down 1. Terjadi pada laki-laki maupun perempuan, karena letak kelainannya pada kromosom autosom, bukan pada kromosom kelamin. 2. Biasanya tubuhnya pendek dan puntung 3. Lengan dan kaki kadang-kadang bengkok 4. Kepala lebar dan wajah membulat 5. Jarak lebar antara kedua mata dan pada kelopak mata yang atas mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip orang oriental 6. Iris mata terkadang berbintik-bintik yang disebut bintik-bintik Brushfield 7. Mulut biasanya terbuka, ujung lidah besar dan keluar di mulut, gigi kotor dan tak teratur 8. Hidung biasanya lebar dan datar 9. Pada telapak tangan (dari salah satu atau kedua tangan) hanya terdapat sebuah garis horizontal, sedangkan pada orang normal terdapat beberapa garis. (Gambar 1).

158 Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, Volume VI No. 2 Juni 2011, hlm. 155-164 10. Ibu jari kaki dan jari ke-dua dari kaki (salah satu kaki atau keduaduanya) biasanya tidak rapat 11. Biasanya mempunyai kelainan pada jantung dan tidak resistan terhadap penyakit, sehingga dahulu penderita sindroma Down berusia pendek, akan tetapi dengan kemajuan pengobatan saat ini maka hal itu dapat diatasi. 12. Mempunyai Intelligence Quotient/IQ sangat rendah yaitu antara 20-50, sehingga kemampuannya hanya seperempat atau separohnya anak biasa. Ada pula 1 diantara 50 penderita yang dapat membaca dan menulis. Gambar 6. Telapak tangan anak Sindroma Down (Suryo,2010) Gambar 7. Wajah Sindroma Down (Suryo,2010)

Ana Rahmawati, Hubungan Antara Usia Ibu Hamil dengan Resiko... 159 Gangguan Kesehatan Lain yang Sering Terdapat pada Sindroma Down : 1. Penyakit jantung kongenital Beberapa kasus yang banyak dilaporkan yaitu atrioventricular canal defects, atrial septal defect, ventricular septal defect dan tetralogi fallot 2. Defisiensi Growth Hormone dan penyakit tiroid 3. Leukemia dan tumor solid seperti retinoblastoma,limfoma,tumor pankreas, tumor gonad, tumor tulang 4. Problem orthopedic Pada sindroma Down terdapat hipotonus otot sehingga rentan untuk terjadinya dislokasi dan atlantoaxial subluksasi 5. Gangguan pendengaran 6. Tonsilitis kronik 7. Gangguan perkembangan bicara dan bahasa 8. Demensia Mekanisme Terjadinya Gangguan Kromosom pada Sindroma down Kromosom normal pada manusia : Kromosom adalah pembawa bahan keturunan yang terdapat pada inti sel tubuh manusia. Jumlahnya ada 46 buah atau 23 pasang (22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom kelamin), dan diberi nomor kromosom yaitu nomor 1-22 (kromosom autosom) serta 1 pasang kromosom kelamin. Kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe : 1. Autosom yaitu kromosom tubuh yang tidak menentukan jenis kelamin. Terdapat pada inti sel tubuh manusia, berjumlah 44 buah atau 22 pasang adalah kromosom autosom 2. Kromosom kelamin yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin manusia. Terdapat pada inti sel tubuh manusia bersama dengan kromosom autosom,

160 Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, Volume VI No. 2 Juni 2011, hlm. 155-164 berjumlah 1 pasang atau 2 buah kromosom kelamin. Kromosom kelamin dibedakan atas dua macam yaitu kromosom X dan kromosom Y. Kelainan kromosom yang terjadi pada Sindroma Down terdiri dari : - Kelainan jumlah, yaitu kromosom nomor 21 yang secara normal berjumlah 2 buah mengalami penambahan menjadi 3 buah. (Gambar 4). Hal ini terjadi karena peristiwa nondisjunction yaitu tidak dapat berpisah pasangan kromosom nomor 21 pada saat pembentukan sel gamet orangtuanya terutama pada ibu. Kelainan akibat nondisjunction ini adalah penyebab terbanyak sindroma Down, disebut sebagai sindroma down trisomi 21. Pada peristiwa nondisjunction inilah yang kemudian dihubungkan dengan usia ibu saat hamil. Sindroma down yang disebabkan karena peristiwa nondisjunction tidak diturunkan (Suryo,2010). - Kelainan pada struktur kromosom. Perubahan yang terjadi adalah perubahan struktur kromosom yang diperoleh dari orangtuanya. Jadi orangtuanya menderita kromosom translokasi,sehingga menghasilkan gamet yang me nyebabkan terjadinya sindroma Down. Translokasi adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom, disebabkan suatu potongan kromosom bersambung dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolognya. Pada sindroma Down translokasi, lengan panjang dari autosom nomor 21 melekat pada autosom lain, yaitu pada kromosom autosom nomor 14 atau nomor 15, sehingga jumlah kromosom pada sindrom down tipe ini adalah 46 kromosom dengan perubahan struktur kromosom. Kelainan ini menjadi minoritas terjadinya sindroma Down dan tidak berhubungan dengan usia ibu hamil. Pada kejadian kromosom translokasi inilah sindroma Down dapat diturunkan dari orangtua pada anaknya (Suryo,2010).

Ana Rahmawati, Hubungan Antara Usia Ibu Hamil dengan Resiko... 161 Gambar 8. Kelainan kromosom trisomi 21 (Suryo,2010) Sindrom down yang berhubungan dengan usia ibu hamil adalah sindroma Down akibat nondisjunction, yaitu pasangan kromosom yang gagal berpisah pada saat gametogenesis(pembentukan gamet) orangtuanya terutama pada kromosom ibu. Pembentukan gamet terjadi pada gonad yaitu testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Sel-sel gamet itu terbentuk melalui sebuah proses pembelahan sel gamet yaitu meiosis. Pada saat pembelahan sel gamet/meiosis inilah dapat terjadi gangguan nondisjunction. Proses nondisjunction 1. Pada anafase I meiosis I, seharusnya kromosom homolog berpisah menuju kutub yang berlawanan. Pada peristiwa nondisjunction kromosom homolog gagal berpisah dan keduanya bermigrasi ke kutub yang sama 2. pada anafase II meiosis II, seharusnya kromatid berpisah dari homolognya dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Pada peristiwa nondisjunction pasangan kromatid tersebut gagal berpisah dan bermigrasi menuju ke kutub yang sama. 3. Peristiwa gagal berpisah tersebut mengakibatkan gamet yang dihasilkan abnormal. 4. Jika terjadi fertilisasi antara gamet abnormal dengan gamet lain maka akan dihasilkan zigot abnormal dan mengakibatkan abnormalitas pada individu. Salah satunya adalah sindroma down trisomi 21 (Suryo,2010).

162 Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, Volume VI No. 2 Juni 2011, hlm. 155-164 Peristiwa Nondisjunction dihubungkan dengan Usia Ibu Saat Hamil Resiko terjadinya kelahiran anak sindroma Down dihubungkan dengan faktor usia ibu saat hamil yaitu akibat terjadinya nondisjunction. Beberapa data tentang kemungkinan terjadinya nondisjunction dihubungkan dengan usia ibu hamil yaitu : - Pada usia 35 tahun kemungkinan terjadinya nondisjunction : 1/400 - Pada usia 40 tahun kemungkinan terjadinya nondisjunction : 1/110 - Pada usia 45 tahun kemungkinan terjadinya nondisjunction : 1/35 (Susan et al,2007) 60 Grafik hubungan antara umur ibu dengan kelahiran anak sindroma down 50 40 30 20 Grafik hubungan antara umur ibu dengan kelahiran anak sindroma down 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Gambar 9. Grafik hubungan antara umur ibu dengan kelahiran anak sindroma Down (Suryo,2010) Khashnood dkk (2000) telah meneliti tentang usia ibu hamil dengan resiko kelahiran sindroma down dibandingkan pada tiga etnis yang berbeda di Amerika Serikat. Dari penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan resiko sindroma Down dengan makin meningkatnya usia ibu hamil pada ketiga etnis yang diteliti yaitu Mexican Americans, African Americans dan non Hispanic Whites. Terdapat perbedaan prevalensi terjadinya kelahiran sindroma down yang signifikan

Ana Rahmawati, Hubungan Antara Usia Ibu Hamil dengan Resiko... 163 diantara ketiga populasi tersebut. Rasio angka tertinggi pada etnis Mexican Americans, kemudian African Americans dan terendah etnis non Hispanic Whites. Perbedaan prevalensi ini dihubungkan dengan penggunaan yang rendah teknologi diagnostik prenatal pada wanita etnis African American dan terlebih wanita Mexican American. Beberapa penelitian tentang hubungan usia ibu hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma Down menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan resiko kelahiran sindroma down, yaitu dengan makin meningkatnya usia seorang ibu maka makin besar kemungkinan terjadinya nondisjunction saat pembentukan sel gamet pada ibu tersebut, sehingga jika terjadi kehamilan dapat meningkatkan resiko kelahiran anak dengan sindroma Down. Akan tetapi sampai saat ini belum jelas diketahui mekanisme penyebab semakin bertambahnya usia ibu menimbulkan kemungkinan lebih besar untuk terjadinya peristiwa nondisjuction tersebut. Ada beberapa hipotesis tentang penyebab terjadinya nondisjunction yaitu : 1. Adanya virus atau karena ada kerusakan akibat radiasi, gangguan ini makin mudah berpengaruh dengan makin bertambahnya usia. 2. Adanya antibodi tiroid yang tinggi 3. Sel telur akan mengalami kemunduran jika setelah satu jam berada pada tuba falopii tidak dibuahi. Kesimpulan Sindroma Down adalah penyakit genetik yang terjadi akibat gangguan kromosom. Mekanisme kelainan kromosom pada sindroma Down ada dua macam yaitu karena translokasi atau perubahan struktur kromosom dan karena nondisjunction atau gagal berpisah pada kromosom 21 pada saat pembentukan sel gamet pada orangtuanya. Peristiwa terjadinya sindroma down yang dihubungkan dengan usia ibu hamil adalah yang terjadi karena nondisjunction. Hasil penelitian mengungkapkan adanya ke terkaitan antara usia ibu saat hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma Down, yaitu dengan makin meningkatnya usia seorang ibu maka makin besar kemungkinan terjadinya nondisjunction saat pembentukan sel gamet pada ibu tersebut, sehingga jika terjadi kehamilan dapat meningkatkan resiko kelahiran anak dengan sindroma Down, namun penyebab makin

164 Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, Volume VI No. 2 Juni 2011, hlm. 155-164 tingginya kejadian nondisjunction dengan makin meningkatnya usia seorang ibu masih belum jelas diketahui. DAFTAR PUSTAKA Suryo. 2010. Genetika Manusia.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Elrod L,Susan,Stansfield,William. 2002. Schaum s outlines Genetika. Jakarta: Penerbit Erlangga. Khoshnood,Babak,Pryde,P.,Wall,S.,Singh,J.,Mittendorf,R. 2000. Ethnic differences in the impact of advanced maternal age on birth prevalence of down syndrome.american journal of public health.90:1778-1781. Roizen,J.N. 2001. Down syndrome:progress in research.wiley liss:7;38-44.