PEMBUKAAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

dokumen-dokumen yang mirip
AD ART Komite Sekolah

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE SEKOLAH

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 LAMONGAN

ANGGARAN DASAR KOMITE SMP NEGERI 7 PARENGGEAN KECAMATAN PARENGGEAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 10 SERI E

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 044/U/2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 736 TAHUN 2012 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

KEPUTUSAN PENGURUS KOMITE SLTP NEGERI 6 SRAGEN Nomer : 01 / Komite / SLTP N 6 / 2003 Tentang Anggaran Dasar Komite Sekolah SLTP Negeri 6 Sragen

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR62 TAHUN 2009 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH BUPATI PURWOREJO,

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sekolah, pembentukan komite sekolah, peran komite sekolah, fungsi komite

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2017 NOMOR 23 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

IKATAN ALUMNI CEDS UI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR KOMITE... PEMBUKAAN Dengan nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Penyelenggaraannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat.... adalah salah satu satuan pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan Dinas Pendidikan Pemudan dan Olah Raga Kabupaten Bojonegoro sesuai dengan peraturan yang berlaku membentuk lembaga yang mandiri yang menjadi mitra sekolah, beranggotakan perwakilan orang tua/ wali murid, komunitas sekolah dan juga tokoh-tokoh masyarakat yang perduli terhadap peningkatan mutu pendidikan yang selanjutnya disebut sebagai Komite Sekolah/Madrasah. Sebagai dasar acuan operasional kegiatan selanjutnya Komite Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ) Komite... Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Petunjuk dalam merealisasikan seluruh harapan pembentukan Komite

Sekolah/Madrasah sehingga dapat memperlancar kerja sama sekolah dengan orang tua siswa dan seluruh pihak yang berkepentingan demi meningkatkan mutu lulusan... ANGGARAN DASAR KOMITE SEKOLAH/MADRASAH BAB I NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama Komite Sekolah/Madrasah disebut dalam Anggaran Dasar dengan istilah Komite Sekolah/Madrasah Pasal 2 TEMPAT KEDUDUKAN Komite Sekolah/Madrasah bertempat di. BAB II AZAS, VISI, MISI, TUJUAN, FUNGSI, DAN PERANAN Pasal 3 AZAS Komite Sekolah/Madrasah berazaskan Pancasila Pasal 4 VISI

Bekerja sama, melayani, dan meningkatkan mutu pendidikan yang beriman, serta terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa dalam memberdayakan semua warga masyarakat untuk berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah sebagai perwujudan Program wajib belajar 12 tahun. Pasal 5 MISI 1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga masyarakat. 2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar. 3. Meningkatkan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. 4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pegalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global 5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI. Pasal 6 PERAN Keberadaan Komite Sekolah/Madrasah harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di daerah. Oleh karena itu, pembentukannya harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan otonomi yang ada.

Adapun peran yang dijalankan Komite Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut. a. Pemberi pertimbangan (advisory body) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan. b. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan. c. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan. d. Mediator antara Masyarakat terhadap satuan pendidikan dan Pemerintah Setempat dalam Lingkup satuan Pendidikan Pasal 7 FUNGSI Komite Sekolah/Madrasah meningkatkan tugas pokok dan fungsi secara efektif. 1. Komite Sekolah/Madrasah mengemban tugas pokok sebagai mitra kerja sekolah dalam membangun keunggulan mutu sehingga sekolah dapat menghasilkan lulusan yang bertakwa, berahlak mulia, berpengetahuan, dan berketerampilan sebagai modal dasar meningkatkan daya saing dalam konteks nasional dan global. 2. Komite Sekolah/Madrasah mengemban fungsi: a. Memberi pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga dan sarana prasarana dalam satuan pendidikan. b. Pengelolaan pendanaan masyarakat dalam rangka pembiayaan program peningkatan mutu pendidikan. c. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

d. Menghimpun, menganalisis, dan merumuskan aspirasi, ide, harapan, dan kebutuhan mutu pendidikan yang masyarakat harapkan agar lulusan memiliki kompetensi yang unggul sebagai bekal hidup dalam persaingan nasional dan global. e. Memberi masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: 1) Kebijakan dan program pendidikan tingkat satuan pendidik; 2) Mutu lulusan dan strategi peningkatan mutu pengelolaan sekolah dan pembelajaran agar terwujud sekolah yang memiliki suasana dan proses pembelajaran yang efektif. 3) Mengembangkan strategi peningkatan mutu berkelanjutan dalam Rencana Kegiatan Jangka Menengah dan Program Tahunan 4) Mengeksplorasi sumber dana dan mengkaji secara bijaksana pengalokasian anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS): 5) Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan dalam memenuhi standar nasional pendidikan yang memiliki kesetaraan dalam persaingan internasional. 6) Meningkatkan kinerja sekolah dalam mencapai target melalui siklus perbaikan mutu berkelanjutan. f. Melakukan kerja sama dengan masyarakat perorangan, organisasi dunia usaha, dunia industri dan pemerintah dalam usaha meningkatkan relevansi pendidikan.

g. Mendorong orang tua siswa meningkatkan partisipasi dan komitmen terhadap usaha peningkatan mutu pelayanan pendidikan, pelayanan belajar, dan pelayanan peningkatan prestasi siswa. h. Meningkatkan peran sekolah dalam menghimpun sumber daya finansial untuk membantu meningkatkan akses calon siswa dan siswa untuk mengikuti pendidikan dari kelompok masyarakat yang terkendala kemampuan ekonomi. i. Meningkatkan perhatian orang tua siswa yang mampu untuk mendorong peningkatan bantuan melalui sistem subsidi silang. f. Menggalang partisipasi dan komitmen orang tua siswa dalam meningkatkan daya kolaborasi dan kompetisi siswa dalam konteks nasional dan global. g. Melakukan evaluasi, monitoring, dan perumusan rekomendasi kebijakan, program, penyelenggaran, dan keluaran pendidikan satuan pendidikan dalam meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Pasal 8 PERANAN Komite Sekolah/Madrasah berperan : a. Pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan sekolah; perencanaan, implementasi, penjaminan mutu dan perbaikan mutu berkelanjutan. b. Pendukung (Supporting Agency) terhadap program sekolah dalam mewujudkan keunggulan sekolah dalam memenuhi standar nasional pendidikan, meningkatkan dukungan moral dalam mewujudkan suasana

dan proses belajar yang efektif, meningkakan dukungan finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan dalam rangka menjamin peserta didik memperoleh akses, mutu dan relevansi pelayanan pendidikan. Di samping itu, Komite Sekolah/Madrasah wajib menjamin akses bagi siswa yang memenuhi syarat menjadi siswa di. dari kelompok siswa yang kurang mampu secara ekonomi. c. Pengontrol (Controlling Agency) yang berfungsi meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan, pembelajaran, dan mutu lulusan. d. Mediator antara pemerintah, masyarakat, dan dunia internasional dalam rangka meningkatkan mutu lulusan yang memiliki modal daya saing pada taraf internasional. BAB III KEANGGOTAN DAN KEPENGURUSAN Pasal 9 KEANGGOTAAN Keanggotaan Komite Sekolah/Madrasah berjumlah paling banyak 15 orang terdiri dari : 1. Unsur Masyarakat dapat berasal dari : a. Orang tua/wali peserta didik paling banyak 50% (lima puluh persen); b. Tokoh masyarakat paling banyak 30% (tiga puluh persen); Tokoh masyarakat (Tokoh Agama, Tokoh Budayawan dll)dan c. Pakar pendidikan yang relevan paling banyak 20% (dua puluh persen).

Pasal 10 KEPENGURUSAN 1. I. Kepengurusan Komite Sekolah/Madrasah, a. Pengurus Komite sekurang-kurangnya terdiri dari 9 orang dengan susunan sebagai berikut : 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara 4. Bidang bidang yang menujang peningkatan mutu meliputi a. Peningkatan mutu pengelolaan dan pembiayaan. b. Peningkatan mutu pembelajaran dan pembinaan prestasi siswa. c. Peningkatan mutu sumber daya pendididik dan tenaga kependidikan. d. Pengadaan dan pemberdayaan sarana dan parasarana. e. Peningkatan mutu kerja sama dan hubungan masyarakat. f. Peningkatan Sistem Informasi Sekolah 1.II. Kepengurusan Komite Madrasah Paling banyak 15 anggota terdiri atas : 1. Pengawas terdiri dari 1 orang Ketua dan 2 orang anggota 2. Pengurus Komite terdiri dari Ketua, Sekertaris, Bendahara

b. Masa bakti Kepengurusan Masa bakti kepengurusan Komite Sekolah/Madrasah selama 3 tahun dan dapat di pilih kembali satu kali periode. c. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota secara demokratis dan terbuka dalam musyawarah Komite Sekolah/Madrasah. d. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan yang bersangkutan. 2. Surat Keputusan Tentang Komite Sekolah/Madrasah Setiap surat keputusan Komite Sekolah/Madrasah disampaikan kepada Kepala sekolah dengan tembusan disampaikan kepada instansi terkait dengan sistem pembinaan lembaga. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DAN PENGURUS Pasal 11 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA 1. Anggota Komite Sekolah/Madrasah mempunyai hak : a. Hak suara yaitu hak memilih dan hak dipilih serta dalam pemungutan suara untuk pengambilan keputusan b. Hak bicara untuk menyalurkan pendapat dan mengajukan pertanyaan c. Hak untuk mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan dalam rancangan kegiatan Komite Sekolah/Madrasah.

2. Anggota berkewajiban untuk : a. Mentaati semua ketentuan AD/ART b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Komite Sekolah/Madrasah BAB V KEUANGAN Pasal 12 SUMBER KEUANGAN Sumber keuangan diperoleh dari : 1. Pemerintah 2. Pemerintah Daerah 3. Iuran dari peserta didik atau orang tua/ walinya yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 4. Sumbangan orang tua siswa; 5. Bantuan dari pemangku kepentingan satuan pendidikan di luar peserta didik atau oran tua/walinya. 6. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau 7. Sumber lainnya yang sah.

Pasal 13 PENGGUNAAN ANGGARAN Penggunaan Anggaran Komite Sekolah/Madrasah dana masyarakat yang dihimpun oleh Komite Sekolah/Madrasah digunakan untuk : 1. Kegiatan kegiatan yang didasarkan pada perencanaan investasi dan/ atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam rencana strategis, rencana kegiatan jangka menengah, rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan Komite Sekolah/Madrasah sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu yang diusulkan sekolah serta dengan memperhatikan pemenuhan standar pendidikan nasional. 2. Sekolah wajib mengajukan rencana anggaran jangka menengah, anggaran tahunan dan anggaran bulanan yang dialokasikan sesuai dengan kebijakan dan kegiatan yang telah disepakati bersama antara sekolah dengan Komite Sekolah/Madrasah. 3. Kebutuhan investasi dan/ atau operasi yang muncul akibat adanya kebutuhan di luar dari anggaran yang telah ditetapkan bersama, wajib sekolah mengajukan secara transparan kepada Komite Sekolah/Madrasah dan pengalokasian dapat dilakukan setelah disepakati bersama. 4. Sekolah wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan bulanan dan tahunan kepada Komite Sekolah/Madrasah sebagai bahan pertanggung jawaban pengurus komite kepada orang tua murid dan pihak yang berkepentingan.

5. Dana yang diperoleh disimpan dalam rekening atas nama Komite Sekolah/Madrasah. 6. Komite Sekolah/Madrasah membebaskan beban pungutan apa pun dari peserta didik atau orang tua/wali yang tidak mampu secara ekonomis yang pentapannya disepakti bersama dengan pihak sekolah. 7. Menerapkan sistem subsidi silang yang diatur sendiri oleh satuan pendidikan. 8. Dilarang untuk malokasikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kesejahteraan anggota Komite Sekolah/Madrasah. 9. Pengalokasikan keuangan dipertanggungjawabkan oleh Komite Sekolah/Madrasah secara transparan kepada pemangku kepentingan pendidikan terutama orang tua/wali peserta didik, dan penyelenggara satuan pendidikan, dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundangundangan. Pasal 14 PENINGKATAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Penggunaan anggaran yang bersumber dari masyarakat yang dihimpun oleh Komite Sekolah/Madrasah digunakan untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan keunggulan mutu belajar siswa

BAB VI MEKANISME KERJA DAN RAPAT-RAPAT Pasal 15 MEKANISME KERJA Mekanisme kerja diatur kemudian dalam bentuk tata laksana/pembagian tugas Pasal 16 RAPAT-RAPAT Rapat-rapat terdiri dari : 1. Rapat Anggota 2. Rapat Kerja 3. Rapat Pleno 4. Rapat pengurus harian BAB VII PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH Pasal 17 PERUBAHAN AD/ART 1. Keputusan perubahan AD/ART dapat dilakukan apabila cukup alasaan yang kuat serta disetujui oleh anggota dalam rangka peningkatan efisiensi dan kewajiban usaha Komite Sekolah/Madrasah.

2. Perubahan AD/ART Komite Sekolah/Madrasah dilakukan melalui Rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 anggota dan disetujui oleh lebih dari separoh jumlah yang hadir. Pasal 18 PEMBUBARAN ORGANISASI Pembubaran organisasi Komite Sekolah/Madrasah dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku. Pasal 19 Apabila Komite Sekolah/Madrasah secara resmi dinyatakan bubar, maka seluruh asset organisasi Komite Sekolah/Madrasah dalam bentuk apapun diserahkan kepada satuan pendidikan yang akan digunakan untuk kepentingan kependidikan. BAB VIII PENUTUP Pasal 20 1. Anggaran dasar Komite Sekolah/Madrasah berlaku sejak ditetapkan; 2. Dengan berlakunya AD ini maka segala ketentuan yang terdahulu dengan sendirinya tidak berlaku.

3. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Komite Sekolah/Madrasah ditentukan oleh niat baik, kerja keras yang tulus Komite Sekolah/Madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Pasal 21 Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebih lanjut dalam ART Ditetapkan di :... Pada Tanggal : Ketua Komite Sekolah/Madrasah Sekretaris Komite Sekolah/Madrasah.

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE... ========================================================== BAB I PEMILIHAN DAN KOMPOSISI ANGGOTA DAN PENGURUS Pasal 1 SYARAT SYARAT MENJADI ANGGOTA/PENGURUS KOMITE SEKOLAH/MADRASAH 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Sehat jasmani dan rohani; 3. Memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan; 4. Menyatakan bersedia menjadi anggota Komite Sekolah/Madrasah secara tertulis; 5. Tidak menuntut imbalan dalam bentuk apa pun; 6. Tidak cacat hukum. Pasal 2 PEMILIHAN ANGGOTA 1. Pemilihan anggota diawali dengan pembentukan panitia persiapan yang dibentuk oleh kepala satuan pendidikan dan/atau oleh masyarakat; 2. Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan berjumlah gasal yang terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, perwakilan orang tua peserta didik berdasarkan jenjang kelas yang dipilih secara demokratis,

pemerhati pendidikan/alumni, tokoh masyarakat/tokoh agama, kalangan dunia usaha dan industri, pejabat pemerintah setempat, organisasi profesi tenaga kependidikan, dan unsur pengurus Komite Sekolah/Madrasah yang sudah ada; 3. Panitia persiapan mengadakan forum sosialisasi kepada masyarakat (termasuk majelis sekolah dan Komite Sekolah/Madrasah yang sudah ada) tentang Komite Sekolah/Madrasah menurut keputusan ini. 4. Panitia persiapan bertugas menyusun kriteria calon anggota, menyeleksi serta menyusun nama-nama calon anggota, mengumumkan calon-calon anggota. 5. Memfasilitasi pemilihan Anggota melalui rapat wali murid ( Anggota terpilih berdasarkan suara terbanyak) 6. Memfasilitasi pemilihan pengurus Komite dari Calon Anggota terpilih Pasal 3 PEMILIHAN PENGURUS 1. Pemilihan pengurus dilakukan dalam forum musyawarah anggota 2. Pemilihan pengurus ditentukan dengan suara terbanyak 3. Ketentuan lebih lanjut tentang proses pemilihan diatur dalam tata tertib tentang pemilihan pengurus. 4. Menyampaikan nama pengurus dan anggota Komite Sekolah/Madrasah kepada kepala sekolah untuk diteruskan ke... serta Komite Sekolah/Madrasah...

Pasal 4 KOMPOSISI ANGGOTA PENGURUS 1. Calon anggota Komite Sekolah/Madrasah yang disepakati dalam musyawarah atau mendapat dukungan suara terbanyak melalui pemungutan suara secara langsung menjadi anggota Komite Sekolah/Madrasah sesuai dengan jumlah anggota yang disepakati dari masing-masing unsur, yakni unsur masyarakat dan unsur dewan guru dan atau yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan. 2. Pengurus terdiri seorang ketua, sekretaris, bendahara dan bidang-bidang sesuai rancangan struktur yang disepakti bersama 3. Bidang-bidang antara lain terdiri dari : bidang penggalian sumber daya sekolah, bidang pengelolaan sumber dana sekolah, bidang pengendalian kualitas pelayanan pendidikan, bidang jaringan kerjasama dan sistem informasi, bidang sarana dan prasarana, dan bidang Usaha. 4. Kepengurusan dipilih dari dan oleh anggota Komite Sekolah/Madrasah 5. Pemilihan kepengurusan dilakukan dalam rapat forum musyawarah anggota yang dipimpin oleh salah satu anggota atas persetujuan anggota terpilih. Pasal 5 Ayat 1 STRUKTUR KEPENGURUSAN Struktur Kepengurusan Komite... Periode...... adalah : 1. Ketua : 2. Sekretaris :

3. Bendahara I : Anggota / bidang - bidang : 1. Peningkatan mutu pengelolaan dan pembiayaan. 2. Peningkatan mutu pembelajaran dan pembinaan prestasi siswa.peningkatan mutu sumber daya pendididik dan tenaga kependidikan. 3. Pengadaan dan pemberdayaan sarana dan parasarana. 4. Peningkatan mutu kerja sama dan hubungan masyarakat. 5. Peningkatan Sistem Informasi Sekolah Ayat 2 MEKANISME PERGANTIAN PENGURUS Keputusan pergantian pengurus dilakukan dalam rapat pleno anggota yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota dan disetujui oleh sekurangkurangnya lebih dari 50 % anggota yang hadir. Ayat 3 SEBAB SEBAB PENGGANTIAN PENGURUS a. Berakhirnya masa bakti b. Meninggal dunia c. Mengundurkan diri d. Melanggar ketentuan organisasi

BAB II RINCIAN TUGAS KOMITE SEKOLAH/MADRASAH Pasal 6 1. Menyelenggarakan rapat rapat sesuai dengan program yang telah ditentukan; 2. Menyusun program kerja bersama-sama dengan sekolah; 3. Membantu merumuskan dan menetapkan visi, misi, tujuan, dan dasar filosofi lainnya bersama-sama pihak sekolah; 4. Membantu merumuskan dan menetapkan program sekolah, serta APBS bersama-sama dengan pihak sekolah; 5. Berperan serta dalam kelancaran penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah; 6. Berperan serta memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, serta mengembangkan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala; 7. Berperan serta dalam usaha peningkatan kesejahteraan sesuai dengan prinsip penerapan anggaran kinerja. 8. Menetapkan standar pelayanan pembelajaran sekolah bersama-sama dengan pihak sekolah; 9. Mengembangkan potensi ke arah prestasi unggulan, baik dalam bidang akademis (Nilai tes harian, catur wulan, dan ujian akhir sekolah) maupun bidang non akademis, seperti (akhlak dan budi pekerti luhur, bahasa, seni dan olah raga, kerajinan tangan, dan ketrampilan untuk hidup). Bersama-sama dengan pihak sekolah ;

10. Menggali, menghimpun dan megelola sumber dana dari masyarakat untuk mengembangkan mutu sekolah. 11. Menghimpun dan mengelola saran, masukan, bahan pemikiran dan tenaga yang berasal dari masyarakat peduli pendidikan; 12. Mengidentifikasi permasalahan dan pemecahannya bersama-sama pihak sekolah; 13. Memberi otonomi professional kepada guru dalam melaksanakan pengajaran dan pembelajaran, bimbingan serta penilaian pendidikan; 14. Memberi motivasi dan penghargaan kepada guru dan kepada seseorang yang memiliki dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan. 15. Membangun kerjasama dengan pihak lain dalam rangka upaya meningkatkan mutu pendidikan; 16. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan penggunaan keuangan sekolah; 17. Membuat laporan pertanggungjawaban dalam pelaksanan tugas dan program kerja sekolah kepada warga sekolah dan stakeholder; 18. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun lokal. BAB III MEKANISME RAPAT Pasal 7

1. Pengurus Komite Sekolah/Madrasah melaksanakan rapat kerja pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun. 2. Apabila dalam rapat pleno anggota jumlah anggota yang hadir belum mencapai quorum, maka dapat di tangguhkan selama 2 (dua ) kali 30 (tiga puluh ) menit. 3. Apabila dalam tenggang waktu tersebut jumlah Anggota yang hadir belum juga memenuhi quorum, rapat di anggap syah dan dapat dilanjutkan. 4. Keputusan dinyatakan syah jika disetujui lebih dari 50 % anggota yang hadir. BAB IV KERJASAMA Pasal 8 1. Pengurus Komite Sekolah/Madrasah dapat menjalin kerjasama dengan pihak instansi terkait dalam rangka upaya pencapaian tujuan kegiatan atas sepengetahuan sekolah. 2. Pengurus Komite Sekolah/Madrasah memiliki hubungan tata kerja dengan sekolah lainnya, Dinas Pendidikan, organisasi profesi asosiasi dunia usaha dan industri dan kemasyarakatan nasional dan internasional dengan tetap harus memperhatikan dan mengedepankan ciri kemandirian demi menjaga kredibilitas Komite Sekolah/Madrasah

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 1. Apabila dalam Anggaran Rumah Tangga ini terdapat ketentuan yang dianggap bertentangan dengan Anggaran Dasar maka yang berlaku adalah ketentuan Anggaran Dasar. 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan di atur dan ditetapkan kemudian. 3. Anggaran Rumah Tangga ini disesuaikan oleh satuan pendidikan masingmasing berdasarkan karakteristik, kondisi dan kemampuan sekolah. 4. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di :... Pada tanggal :... Ketua Komite Sekolah/Madrasah Sekretaris Komite Sekolah/Madrasah

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE... PERIODE...... KOMITE SEKOLAH/MADRASAH KODYA JAKARTA KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH BENDAHARA SEKRETARIAT Bidang A Bidang B Bidang C Bidang D Bidang E Bidang F RINCIAN TUGAS PENGURUS KOMITE SEKOLAH/MADRASAH A. KETUA KOMITE 1. Bersama sama pengurus lain dan anggota menyusun rencana program kerja Komite Sekolah/Madrasah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama rencana kegiatan jangka menengah dan kegiatan tahunan sekolah. 2. Mengesahkan rencana program kerja Komite Sekolah/Madrasah; 3. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah yang ditetapkan oleh anggota melalui rapat rapat;

4. Mengundang rapat rapat harian Komite Sekolah/Madrasah kepada kepala sekolah; 5. Mengkomunikasikan hasil rapat Komite Sekolah/Madrasah kepada kepala sekolah; 6. Mengundang rapat pihak sekolah atas undangan kepala sekolah; 7. Menghadiri rapat dinas sekolah atas undangan kepala sekolah; 8. Menerima informasi sumber pembiayaan sekolah yang berasal pemerintahan; 9. Menklarifikasi informasi perbaikan kinerja sekolah; 10. Menerbitkan surat edaran, himbauan dan atau bentuk lain kepada stakeholders 11. Mengesahkan segala keputusan Komite Sekolah/Madrasah dan/atau keputusan bersama dengan sekolah, melalui penandatanganan yang disyahkan dengan cap resmi; 12. Menyampaikan informasi keuangan sumbangan orang tua murid, masyarakat, dan sumber keuangan lain kepada kominte kepada sekolah 13. Mengesahkan pemberian penghargaan Komite Sekolah/Madrasah kepada kepala sekolah, guru, staf TU yang berprestasi; 14. Memberikan perintah kepada bendahara untuk mengeluarkan/ memberikan sejumlah dana atas pengajuan sekolah; 15. Memberikan sanksi kepada anggota pengurus yang tidak dapat menunaikan tugas dengan baik; 16. Meminta laporan pertanggung jawaban keuangan kepada kepala sekolah yang dananya bersumber dari Komite Sekolah/Madrasah.

17. Mengevaluasi program kerja Komite Sekolah/Madrasah; B. SEKRETARIS KOMITE 1. Membuat agenda kerja bersama sama ketua dan bidang yang ada; 2. Menyusun administrasi ( personil, sarana dan prasarana) serta hal yang dipandang penting; 3. Membuat dan mengedarkan undangan rapat rapat dibantu oleh staf yangdi tunjuk; 4. Membuat laporan laporan kepada pihak yang berkepentingan; 5. Membuat notulen rapat rapat; 6. Mengagendakan surat masuk dan keluar dibantu oleh staf yang ditunjuk. C. BENDAHARA KOMITE 1. Menerima, membukukan, menyimpan dana yang diperoleh dari bantuan masyarakat setelah memperoleh pengesahan ketua Komite Sekolah/Madrasah 2. Mengeluarkan mengeluarkan dan membukukannya pengeluaran dana kepada sekolah atas persetujuan ketua Komite Sekolah/Madrasah 3. Melaporkan keadaan keuangan kepada anggota Komite Sekolah/Madrasah dan masyarakat atas persetujuan ketua Komite Sekolah/Madrasah

D. BIDANG BIDANG 1. Peningkatan mutu pengelolaan dan pembiayaan a. Bersama sama pihak sekolah menganalisa potensi sumber daya sekolah, pada lingkup kewilayahan, sosial ekonomi masyarakat, instansi diwilayah setempat; b. Mengklarifikasi hasil analisis masyarakat sekolah menyangkut SDM dan bentuk lain yang dianggap sebagai potensi yang diduga kuat dapat membantu sekolah; c. Mendaftar dan memetakan potensi yang diduga kuat dapat membantu sekolah; d. Melaksanakan pengembangan pengelolaan dan pembiayaan sekolah. e. Melaksanakan pemikiran, ide dan gagasan masyarakat untuk dijadikan f. bahan pertimbangan kebijakan Komite Sekolah/Madrasah untuk kepentingan sekolah. B. Peningkatan mutu pembelajaran dan pembinaan prestasi a. Atas persetujuan ketua Komite Sekolah/Madrasah mengembangkan sistem pertimbangan dan pengembangan rekomendasi pelaksanaan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; b. Mengkaji dengan seksama, mempertimbangkan, dan menunjang pelaksanaan pengembangan mutu sumber daya pembelajaran dan pembinaan prestasi siswa.;

c. Bersama sama seluruh pengurus menyempurnakan ide meningkatkan kinerja sekolah dalam mengembnagkan keunggulan pembelajaran dan perestasi siswa; d. Memonitor kinerja sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi siswa. C. Pengadaan dan pemberdayaan sarana dan parasarana a. Atas persetujuan ketua Komite Sekolah/Madrasah mengembangkan sistem pertimbangan dan pengembangan rekomendasi pelaksanaan peningkatan sarana dan prasarana; b. Mengkaji dengan seksama, mempertimbangkan, dan menunjang pelaksanaan pengembangan mutu lingkungan belajar, gedung, perabot, sumber belajar dan teknologi belajar untuk memfasilitasi peningkatan mutu pengelolaan dan pembelajaran. c. Bersama sama seluruh pengurus menyempurnakan ide meningkatkan kinerja sekolah dalam mengembangkan keunggulan pembelajaran dan perestasi siswa melalui pemberdayaan sarana dan lingkungan sekolah. d. Memonitor kinerja sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi siswa melalui dukungan peningkatan mutu sarana dan prasarana. E. Peningkatan mutu kerja sama dan hubungan dengan masyarakat a. Atas persetujuan ketua Komite Sekolah/Madrasah mengembangkan sistem pertimbangan dan pengembangan rekomendasi pelaksanaan kerja sama

untuk meningkatkan mutu pengelolaan, pembelajaran, dan kinerja pendidik, dan kinerja belajar siswa; b. Mengkaji dengan seksama, mempertimbangkan, dan menunjang pelaksanaan pengembangan mutu kerja sama baik dalam maupun luar negeri dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah, kepala sekolah, tata usaha, guru, dan siswa. c. Bersama sama seluruh pengurus menyempurnakan ide meningkatkan kinerja sekolah dalam mengembangkan keunggulan pembelajaran dan perestasi siswa melalui kerja sama dan hubungan dalam dan luar negeri. d. Membangun kultur berbahasa Inggris dan berbahasa Idonesia, dan berbahasa daerah sebagai modal keunggulan kompetitif. e. Memonitor kinerja sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi siswa melalui dukungan peningkatan efektivitas kerja sama dalam dan luar negeri. F. Peningkatan mutu kerja sama dan hubungan dengan masyarakat a. Atas persetujuan ketua Komite Sekolah/Madrasah mengembangkan sistem pertimbangan dan pengembangan rekomendasi pelaksanaan pengembangan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi; b. Mengkaji dengan seksama, mempertimbangkan, dan menunjang pelaksanaan pengembangan penggunaan komper, jejaring sekolah, sistem

informasi, dan peningakatan mutu suber daya manusia pengelola teknologi, c. Bersama sama seluruh pengurus menyempurnakan ide meningkatkan kinerja sekolah dalam mengembangkan keunggulan pembelajaran dan perestasi siswa melalui pengembangan dan pengelolaan struktur informasi sekolah yang menunjang peningkatan kerja sama orang tua dengan pihak sekolah. d. Mengemangkan perangkat lunak dalam mendukung sistem informasi sekolah. e. Memonitor kinerja sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi siswa melalui dukungan peningkatan efektivitas pendayagunaan teknologi dalam pengelolaan dan pembelajaran....,... 200... Pengurus Komite Sekolah/Madrasah Ketua Sekretaris...... Ditetapkan di :... Pada tanggal :...