DAKWAH KAMPUS: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN. Oleh: Ajat Sudrajat * Prodi Ilmu Sejaarah FISE UNY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. sedang bentuk kata kerja atau fi ilnya adalah da a yad u yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB I PENDAHULUAN ! "#" $ "%&

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. mereka sekaligus pengantar menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. 1 Untuk itulah

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

SITI MEGAWATI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga. terwujud khairul ummah ( Enjang AS dan Aliyudin, 2007 : 3 ).

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia secara individual menjadi manusia yang berakhlakul karimah,

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL HIJRAH

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara dua pihak dan upaya mempengaruhi pihak lain. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berlandaskan Islam. Gerakan Muhammadiyah sebagai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup manusia. kearah kearifan ( wisdom), pengetahuan ( knowledge), dan etika ( conduct).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

PROPOSAL PENGEMBANGAN ISLAMIC CENTER IMAM IBNU HAJAR TAHUN : TAHUN : 2012

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

Ibu Melahirkan Tidak Harus Mati (Mencegah Kematian Ibu Melahirkan) Musdah Mulia

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

DAKWAH AMAR MA RUF NAHI MUNKAR & KEPEDULIAN SOSIAL Oleh: Drs. M. Arsyad, MA

BAB I PENDAHULUAN. hidup umat beragama. Tetapi berlaku bagi seluruh pemeluknya, dakwah berarti

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

PERAN AUMKES BAGI DAKWAH DAN KADERISASI MUHAMMADIYAH

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

Guru sebagai Ulama. Oleh: Muhammad Kosim. (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN IB Padang)

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

Daftar Riwayat Hidup. : Sofian Efendi, S.Ag Tempat Tgl Lahir : Tenggarong, 06 Agustus 1976

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BISYRON MUHTAR NBM SEKRETARIS PWM JATENG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti

Transkripsi:

DAKWAH KAMPUS: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN Oleh: Ajat Sudrajat * Prodi Ilmu Sejaarah FISE UNY Gejala yang menarik untuk diperhatikan di lingkungan Penguruan Tinggi Umum dalam beberapa dasa warsa terakhir adalah fenomena perkembangan kehidupan keagamaan. Perkembangan ini menurut Azyumardi Azra (Azra, 1998:61) tidak lepas dari perkembangan yang terjadi pada umumnya di kalangan masyarakat. Meskipun akar-akar perkembangan ini dapat dilacak lebih jauh karena perubahan-perubahan yang dilancarkan pemerintah orde baru, tetapi secara spesifik kesadaran ini merupakan bagian dari kerinduan dan keinginan para mahasiswa Muslim untuk mewujudkan cita kehidupan yang Islami. Kerinduan dan keinginan untuk membangun tatanan kehidupan yang Islami ini telah mendorong para aktivis Muslim untuk mengintensifkan kegiatan dakwah mereka di lingkungan kampus. Para aktivis ini telah menjadikan masjid-masjid kampus sebagai basisnya. Berbagai kajian keislaman yang meliputi berbagai bidang keilmuan secara intensif dan periodik mereka lakukan. Melalui cara ini para aktivis kampus mencoba untuk melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan. Pada saat yang bersamaan, cara-cara ini akan menarik simpati dan sekaligus dapat mengarahkan dan mewujudkan kehidupan kampus yang Islami. 1. Arti dan Pengertian Dakwah Ditinjau dari segi bahasa dakwah berarti panggilan, seruan, atau ajakan. Bentuk kata tersebut dalam bahasa Arab disebut masdar. Adapun bentuk kata fiilnya adalah da a, yad u yang berarti memanggil, menyeru, atau mengajak. Dakwah dengan arti seperti itu dapat ditemukan dalam beberapa ayat al-quran, misalnya dalam surat Yunus ayat 25: Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga). Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-nya kepada jalan yang lurus (Islam) (QS Yunus (10): 25). Menurut istilah, seperti yang disampaikan oleh Syekh Ali Makhfuz, dakwah berarti mendorong manusia agar berbuat kebaikan, dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sementara itu, Muhammad Natsir * ) Disampaikan dalam Studium General Sekolah Khatib UNY (SKU), pada tanggal 27 Maret 2010, di Ruang Seminar Lt. 2 Gedung Dekanat FPMIPA UNY. 1

mendefinisikan dakwah sebagai usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusian dan seluruh ummat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalaman dalam perikehidupan perseorangan, perikehidupan berumah tangga (usrah), perikehidupan masyarakat, dan perikehidupan bernegara (Rasyad Shaleh, 1977: 17). Dari pengertian atau definisi di atas, dapat disimpulkan: a. Dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja. b. Usaha yang dilakukan itu adalah: (1) mengajak orang untuk beriman dan mentaati Allah SWT, dan (2) amar ma ruf dan pembangunan masyarakat (ishlah), dan (3) nahi munkar. c. Proses penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridlai Allah SWT. 2. Islam Agama Dakwah Islam adalah agama dakwah. Hal ini disebabkan karena kebenaran yang terkandung dalam ajaan Islam itu menurut kodratnya harus tersiar. Ajaran Islam adalah universal. Islam tidak membedakan antara warna kulit, ras dan bangsa, kedudukan sosial, dan sifat-sifat insidental yang melekat pada manusia, dan menyeru untuk berbakti kepada Allah SWT. Itulah sebabnya, Islam menurut kodratnya harus tersiar dan diterima oleh pelbagai kelompok umat manusia. Menyiarkan Islam adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim, karena hal itu diperintahkan oleh Islam. Setiap Muslim harus menyiarkan agamanya, baik yang pengetahuannya sedikit apalagi yang banyak, kepada pihak lain yang belum mengetahuinya. Kewajiban menyiarkan Islam itu bukan merupakan hal yang baru bagi umat Islam, karena hal itu telah diwajibkan sejak awal al-quran diturunkan. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS al-nahl (16): 125). Kewajiban menyampaikan ajaran Islam dilakukan dalam berbagai sektor kehidupan. Karena Islam adalah agama yang meliputi seluruh bidang kehidupan manusia: politik, ekonomi, sosial, pendidikan, seni, ilmu, dan sebagainya (Mukti Ali,1981:71-72). 2

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orangorang yang beruntung (QS Ali Imran (3): 104). 3. Kampus: Wilayah dan Sasaran Dakwah Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui (QS Saba' (34): 28). Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS Al-Anbiya (21): 107). Kampus adalah sebutan yang dipakai untuk menunjuk pada suatu kawasan, wilayah atau tempat yang terdiri dari gedung-gedung tempat berlangsungnya layanan administrasi dan kegiatan belajar mengajar pada jenjang pendidikan tinggi. Sementara para ahli ada yang mengatakan bahwa kampus adalah sebagai tempat yang dapat menampung semua kegiatan perguruan tinggi, yang mencakup kegiatan perkuliahan, rekreasi, olah raga, seni, dan peribadatan. Memperhatikan dua batasan di atas, ada dua unsur pokok dalam kampus, yaitu hal-hal yang sifatnya fisik dan non-fisik. Unsur yang sifatnya fisik adalah berupa gedung dan peralatannya, dan yang sifatnya non-fisik berupa jasa layanan administrasi dan layanan akademik yang berupa transfer berbagai bidang keilmuan yang menjadi kajian pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Berkaitan dengan unsur yang kedua, ada dua faktor utama yang akan menandai integritas kampus. Pertama, keluhuran budi yang dijunjung tinggi serta menghiasi perilaku anggota-anggotanya. Kedua, kedalaman bidang keilmuan yang dikuasai dan dikembangkan oleh warganya. Keluhuran budi di sini adalah relasi dan interaksi yang terjadi di antara warga kampus, yang meliputi karyawan, mahasiswa, dosen, dan pimpiinan perguuan tinggi. Adapun kedalaman bidang keilmuan adalah karena pendidikan tinggi memiliki tugas layanan akademik untuk menstranfer berbagai bidang keilmuan yang menjadi bidang kajian pada perguruan tinggi itu. Oleh karena itu, perpaduan keduanya merupakan hal yang mutlak. 3

Pendidikan yang manusiawi haruslah memanusiakan manusia. Peserta didik (mahasiswa), dengan demikian, harus dihadapi secara utuh, simultan, dan terkoordinasi melalui semua sarana pendidikan. Salah satu kekeliruan dewasa ini -- dalam mendidik-- adalah melakukan pemisahan antara dimensi jasadiah manusia dan dimensi ruhaniahnya, sehingga lahir manusia-manusia yang terpecah kepribadiannya. Universitas misalnya, hanya dianggap sebagai tempat mengajarkan pengetahuan universal, objeknya bersifat ilmiah (bukan moral), tujuannya, lebih banyak merinci pengetahuan. Padahal lembaga pendidikan ini semestinya ikut berperan aktif dalam membina manusia seutuhnya. Lembaga pendidikan tinggi semestinya diwarnai oleh dua hal pokok: pertama, kedalaman ilmu dan pengembangannya secara terus menerus; kedua, keluhuran moral seluruh civitas akademikanya. Problem yang dihadapi para dai (khususnya di kampus) adalah menghadapi ego individu agar dapat terkendali sesuai dengan moralitas agamanya, dan menghadapi idividu-individu yang mengakui kebenaran dan keluhuran nilai-nilai moral, tetapi dalam kesehariannya belum mencerminkan nilai-nilai itu, serta tidak mampu merekat nilai-nilai itu sampai mendarah-daging dan membudaya pada dirinya. 4. Profile Dai 1. Seorang dai dan muballigh harus cinta ilmu dan berusaha mengamalkannya. Seorang dai harus mengerti apa yang ia katakan, ia pun tidak harus mengatakan apa yang ia tidak mengerti. Ia harus mengetahui kapan dan di mana ia harus berbicara, sebagaimana ia harus mengetahui apa, kapan dan di mana ia tidak harus berbicara. 2. Seorang dai dan muballigh harus mempunyai keyakinan yang kuat bahwa Islam yang dipeluknya adalah agama yang paling benar dan paling baik. Keyakinan yang demikian tidak mencegah, bahkan mengharuskan, untuk menghargai orang lain yang menganggap agamanya adalah agama yang paling benar 3. Pola perilaku seorang dai harus merupakan contoh teladan yang baik bagi orang orang lain. Rakyat sering mencontoh pimpinannya, prajurit mencontoh komandannya, dan murid mencontoh gurunya. 4. Harus dapat mempergunakan segala kesempatan untuk keperluan dakwah dan tabligh. 5. Tujuan Dakwah Kampus a. Mempertebal dan memperkokoh keimanan warga kampus, terutama para mahasiswa, sehingga mereka tidak tergoyahkan oleh pengaruh-pengaruh negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan faham-faham yang membayakan kehidupan kampus (sektarianisme ekstrim). b. Mengajak dan mendorong para mahasiswa Muslim untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan mereka atas ajaran Islam, sehingga diharapkan akan tumbuh generasi muda Muslim yang tangguh secara ilntelektual dan spiritual. 4

c. Mengajak para mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan suasana dan tata kehidupan kampus yang Islami, yang di dalamnya mencerminkan perikehidupan yang diliputi oleh akhlak karimah (mulia), baik dalam etika berpakaian maupun pergaulan. 6. Cara Dakwah 1. Cara yang baik dirumuskan dalam: (a) hikmah (kebijaksanaan), (b) mau'dhah hasanan (nasihat atau tutur kata yang baik), dan (c) mujadalah billati hiya ahsan (tukar pikiran, diskusi, dan debat dengan cara yang baik lagi sopan). 2. Agama dan kebudayaan dapat tersiar bukan karena semata-mata karena baiknya agama dan kebudayaan tersebut, tetapi tergantung pada kesanggupan dan kemahiran dai untuk membuat sasaran dakwahnya mengerti dan membutuhkan agama itu. Terbentuknya organisasi dai yang baik dan kuat. 3. Dai harus membawa dapat membawa perubahan pada sasaran dakwahnya: perubahan dari keadaan buruk menjadi baik, dan dari baik menjadi lebih baik lagi. Ia harus menjadi penggerak perubahan. 7. Media Dakwah Kampus a. Penyebaran pamplet, buletin, majalah kampus, dan lainnya b. Pertunjukan kesenian yang Islami c. Kajian-kajian keislaman: Masjid Kampus, Mushalla Fakultas, Organisasi Kemahasiswaan (UKKI, LPIM, dst.), dan Organisasi ekstra Kampus (HMI. PMII, IMM, KAMMI, dst). d. Tabligh Akbar e. Keteladanan para aktivis Islam (di kampus) baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. 8. Catatan Penutup Tugas seorang Muslim kapan dan di mana pun adalah saling menasehati satu sama lain. Setiap diri seorang Muslim berperan sebagai rasul kecil di antara sesamanya. Tugas mulia ini harus dilakukan dalam rangka membangun kualitas kehidupan yang sesuai dengan tuntutan Islam. Tugas ini harus dilakukan dengan penuh kesabaran, karena niat baik seseorang belum tentu akan mendapatkan respon yang baik pula, melainkan bis terjadi hal yang sebaliknya, bahkan dimusuhi. Selamat berdakwah. Daftar Pustaka A. Mukti Ali. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali Press, 1981. A. Rasyad Shaleh. Management Dakwah. Bulan Bintang: Bandung, 1977. M. Quraish Shihab. Secercah Cahaya Ilahi. Bandung: Mizan, 2007.... Menabur Pesan Ilahi. Jakarta: Lentera Hati, 2006. 5

Thohir Luth. M. Natsir: Dakwah dan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani Press, 1999. 6