Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

TESIS. Oleh YAFITA ARFINA MU TI S

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

Program Studi Pendidikan Matematika

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DISERTAI ASSESSMENT FOR LEARNING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UM METRO

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar, Creative Problem Solving

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VII SMP PADA MATERI HIMPUNAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

EKPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DILENGKAPI MEDIA VIRTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SMA/MA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MOOD UNDERSTAND RECALL DETECT ELABORATE REVIEW

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

MOHAN TAUFIQ MASHURI NIM

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

KEEFEKTIFAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE (TPSQ) PADA MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

E-journal Prodi Edisi 1

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Aritsya Imswatama 1, Mardiyana 2, Budi Usodo 3

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

Rahayu Sri Waskitoningtyas 1, Tri Atmojo Kusmayadi 2, Mardiyana 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Umi Laeliyah 1, R. Usman Rery 2, Maria Erna 2 No. Hp :

Diajukan Oleh: ENGGAR MUSTIKA DEWI A

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

PENGEMBANGAN RUBRIK BERPIKIR KREATIF SISWA MENENGAH ATAS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Zainal Arifin S

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

Yudy Tri Utami 3, Susanto 4, Arif 5

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CTL) DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP N 2 TUNTANG ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

TESIS. Disusun guna memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA MATERI TURUNAN UNTUK SISWA KELAS IX IPA PROGRAM AKSELERASI Sumanah 1, Mardiyana 2, dan Riyadi 3 1,2,3 Prodi Magister Pendidikan Matematika, PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract: The purposes of this study were: (1) to develop a valid mathematics learning set which is oriented to Creative Problem Solving (CPS) learning model in the topic of derivative on XI Acceleration grade, and (2) to determine which learning model produces better learning achievement, the developing CPS or the conventional model in the topic of derivative on XI Acceleration grade. The development of learning set in this study were observed from five aspects, they are: (1) the expert's validity, (2) the students' activity, (3) the teacher's capability in managing teaching and learning process, (4) the students' response to the learning process, and (5) the students' mathematics learning achievement. This study was a development study of learning set done by applying a modified 4-D Thiagarajan model. There were three phases involved in this study; i.e. defining, designing, and developing. The subjects of the study were the students of SMA N 1 Pati grade XI acceleration year 2013/2014 as the experiment class and the students of SMA 1 Kudus grade XI acceleration year 2013/2014 as the control class. The data was collected by using validation sheet of learning set, observation sheet of teacher's capability in managing teaching and learning process, observation sheet of students' activity, students'response questionnaire, and test of students' learning achievement. Data analysis was done by descriptive and inferential statistics. The learning set produced is valid, because it has been validated with high score, that is 4.41 and after finishing the experiment, the results fulfill the pre-requirements, defined as follows: it leads to productive students' activity with average score of 4,25 having a positive effect, teacher's capability in managing teaching and learning process is very good with the score above 4,20, students' response toward the teaching and learning process is positive with the precentage above 80%, and learning achievement test is proven to be valid, reliable. Moreover, the teaching and learning process with CPS model with developing learning set is effective, because the experiment showed that the average score of learning achievement of the student is better than the conventional model. Keywords : Creative Problem Solving (CPS), The learning set. PENDAHULUAN Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 4 menyebutkan warga negara yang memiliki kecerdasan istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Salah satu program pemerintah yang berkaitan dengan CIBI adalah program akselerasi. Program ini sudah berlangsung cukup lama, namun dalam implementasinya masih banyak kelemahan, salah satu kelemahan yang paling menonjol adalah masih adanya kesalahan pemahaman konsep tentang anak 568

berbakat dan pembelajarannya. Kesalahan pemahaman ini menimbulkan praktek penyelenggaraan program akselerasi yang asal-asalan, tidak sesuai dengan konsep akademik dan praktek yang benar tentang penyelenggaraan program akselerasi. Untuk menyikapi permasalahan di atas, guru dituntut mampu mencari dan menemukan suatu cara yang mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa CIBI. Salah satunya adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah, serta memperoleh kemampuan, konsep dan esensi dari mata pelajaran tertentu (Nurhadi, 2004: 19). Dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, peserta didik diharapkan mampu menemukan sendiri konsep matematika melalui suatu masalah yang diajukan, sehingga peserta didik dapat mengetahui manfaat konsep matematika yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menemukan sendiri suatu konsep tertentu, diharapkan akan menciptakan pembelajaran yang bermakna untuk peserta didik, sehingga diharapkan akan menjadi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan konsep yang telah dipelajari akan melekat pada peserta didik dalam jangka waktu lama. Hal ini sesuai dengan konsep pendekatan ilmiah yang merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang direkomendasikan kurikulum KTSP 2013. Diantara berbagai model pembelajaran yang berdasarkan masalah, model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang dianggap sesuai karakter anak cerdas istimewa, yaitu Intellegence Quotient lebih dari sama dengan 130, Task Comitment dan Creativity Quotient di atas rata rata (Renzulli, 1986: 112). Model pembelajaran CPS adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan kreatifitas (Pepkin, 2004: 1). Kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan umum dalam pembelajaran matematika dan bahkan sebagai jantungnya matematika (Branca dalam Abba, 2000: 2). Isaksen et al. (2000) menguraikan proses kreatif yang dikenal dengan Creatifve Problem Solving (CPS) dalam tiga langkah utama yaitu memahami masalah, membangkitkan ide dan merencanakan tindakan. Sedangkan menurut Treffinger (2005), kreativitas dan Creative Problem Solving (CPS) penting di dunia pendidikan dewasa ini. Keterampilan ini bukan hanya penting untuk orang dewasa tetapi penting juga dalam menyiapkan para siswa untuk sukses dalam hidupnya. 569

Model pembelajaran CPS terdiri dari 4 langkah yaitu: (1) klarifikasi masalah, klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan pada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan, (2) pengungkapan pendapat, pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah, (3) evaluasi dan pemilihan, pada tahap ini, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah, (4) implementasi, pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut (Pepkin, 2004: 2). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CPS yang valid untuk kelas XI IPA program akselerasi pada materi turunan, (2) mengetahui model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara model pembelajaran CPS dengan model pembelajaran konvensional untuk siswa kelas XI IPA program akselerasi pada materi turunan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2) Materi Ajar (MA), (3) lembar kerja siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB). Dalam penelitian ini perangkat dikatakan valid jika: (1) hasil dari penilaian validator termasuk kategori baik (skor rata-rata validator berada pada rentang 3,40 sampai 5,00), dan (2) dari uji coba diperoleh hasil bahwa pengelolaan pembelajaran termasuk kategori baik ( skor rata-rata seluruh pengamat berada pada rentang 3,40 sampai 5,00), aktifitas siswa termasuk kategori baik (skor rata-rata seluruh pengamat berada pada rentang 3,40 sampai 5,00), respon siswa positip (persentasenya lebih dari atau sama dengan 80%) dan tes hasil belajar yang diujicobakan memenuhi kriteria valid, tingkat kesukaran sedang (, daya pembeda baik (DP dan reliabel (r xy METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran dengan pendekatan Saintifik sesuai dengan Kurikulum KTSP 2013, sehingga penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian pengembangan. Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran peneliti mengacu pada model pengembangan menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang dikenal dengan 570

Four-D Model yang telah dimodifikasi. Model ini terdiri dari 4 tahap yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran), tetapi dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap develop (pengembangan). Perangkat yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Materi Ajar, dan Tes Hasil Belajar, sedangkan instrumen penelitian yang dikembangkan adalah lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, angket respon siswa, lembar validasi perangkat pembelajaran, dan hasil belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Program Akselerasi SMA se-eks karesidenan Pati Tahun ajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Program Akselerasi SMA Negeri 1 Pati dan SMA Negeri 1 Kudus tahun ajaran 2013/2014. Teknik mengumpulkan data menggunakan lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis diskriptif untuk menguji kevalidan perangkat yang dikembangkan dan analisis inferensial dengan uji t untuk menguji efektifitas perangkat yang dikembangkan. Sebelum instrumen tes prestasi digunakan, terlebih dahulu diadakan uji validitas isi, uji tingkat kesukaran, uji daya pembeda, dan uji reliabilitas. Soal dikatakan baik jika memenuhi kriteria yaitu valid, tingkat kesukaran (0,3 TK 0,7), daya beda (r xy 0,3) dan reliabilitas (r 11 0,7). Dari 13 butir soal yang diujicobakan terdapat 10 butir soal yang memenuhi kriteria untuk digunakan. Uji normalitas populasi menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas variansi populasi menggunakan metode Bartlett dan uji keseimbangan kemampuan awal menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Diperoleh hasil, kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki kemampuan awal yang seimbang. Uji prasyarat analisis untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas dengan metode Lilliefors, dan uji homogenitas dengan metode Bartlet. Prasyarat normalitas dan homogenitas data telah terpenuhi, maka dapat dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji Kevalidan Perangkat Pembelajaran 571

Perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan, selanjutnya dilakukan validasi oleh validator. Rekapitulasi hasil validasi ahli disajikan pada Tabel di bawah. Tabel Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Rata- rata hasil validasi No. Validator RPP Materi Ajar LKS THB 1 1 3,95 4.13 4.18 V/TR 2 2 4,60 4,54 4,53 V / TR 3 3 4,65 4,50 4.59 V / TR Jumlah 13,2 13,17 13,3 Rata-rata 4.40 4.39 4.43 V / TR Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik valid, tanpa revisi Keterangan: V : valid RK : dapat digunakan dengan revisi kecil CV : cukup valid TR : dapat digunakan tanpa revisi Berdasarkan Tabel di atas, dapat diambil kesimpulan: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran mempunyai kategori sangat baik dan dapat digunakan dengan revisi kecil, (2) materi ajar mempunyai kategori sangat baik dan dapat digunakan dengan revisi kecil, (3) lembar kerja siswa mempunyai kategori sangat baik dan dapat digunakan dengan revisi kecil, (4) tes hasil belajar mempunyai kategori valid dan dapat digunakan tanpa revisi. Perangkat yang sudah divalidasi ahli, selanjutnya diujicobakan. Uji coba dilaksanakan di kelas XI-IPA program Akselerasi tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 17 siswa. Adapun hasil analisis data pengelolaaan pembelajaran menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan guru mengelola pembelajaran untuk semua RPP yaitu 4,24 dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru mengelola pembelajaran memenuhi kriteria efektif. Hasil analisis data pengamatan aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada saat uji coba, menunjukkan bahwa rata-rata aktifitas siswa sebesar 4,25. Dengan 572

demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan berorientasi model pembelajaran Creative Problem Solving dikatakan sangat baik. Berdasarkan angket respon yang diisi oleh 17 siswa setelah mengikuti pembelajaran untuk materi turunan dengan pendekatan saintifik yang berorientasi model Creative Problem Solving maka diperoleh kesimpulan bahwa respon siswa terhadap semua aspek berada di atas 80%, sehingga respon siswa dikatakan positif. Berdasarkan analisis validasi ahli diperoleh hasil bahwa tes hasil belajar yang dikembangkan valid dan dapat digunakan tanpa revisi. Selanjutnya tes hasil belajar yang dikembangkan diujicobakan di kelas XI IPA 8 yang merupakan kelas percepatan program SKS 4 semester SMA negeri 1 Pati sebagai subjek uji coba Tes Hasil Belajar. Banyak subjek uji coba adalah 26 siswa. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa semua soal yang diujicobakan termasuk dalam kategori sedang. Adapun koefisien daya pembeda dari 13 soal yang diujicobakan diperoleh 10 soal memenuhi kriteria yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 12, dan 13. Dari 10 butir soal yang memenuhi kriteria validitas isi, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang ditetapkan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas 10 soal ini adalah 0,709. Karena koefisien reliabilitas lebih dari atau sama dengan 0,7 maka soal ini termasuk reliabel. Dengan demikian sudah didapatkan 10 soal yang memenuhi kriteria validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda ( konsistensi internal) yang ditetapkan. Berdasarkan deskripsi hasil uji kevalidan perangkat pembelajaran di atas, disimpulkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat diimplementasikan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis kemampuan guru mengelola pembelajaran termasuk kategori sangat baik, (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis aktifitas siswa termasuk kategori sangat baik, (3) respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran positif, dan (4) tes hasil belajar dalam kategori valid, reliable, daya beda baik dan tingkat kesukaran sedang. Dengan demikian, pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model 4-D yang telah dimodifikasi, dihasilkan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada materi turunan yang valid untuk siswa program akselerasi. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi ajar, lembar kerja siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB). 573

2. Uji Efektifitas Perangkat Pembelajaran Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa populasi mempunyai variansi yang sama/ homogen (, kelas CPS berdistribusi normal ( ), kelas Konvensional berdistribusi normal ( ), dan kedua sampel mempunyai kemampuan awal yang seimbang ( ). Data prestasi belajar matematika siswa yang berasal dari kelas CPS berdistribusi normal ( ; dari kelas Konvensional berdistribusi nomal ( ; dan mempunyai variansi yang sama/ homogen ( maka selanjutnya dilakukan uji-t. Hasil perhitungan uji-t, diperoleh dan Keputusan uji H 0 ditolak. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa rerata prestasi belajar siswa kelas akselerasi pada materi turunan yang berorientasi model pembelajaran CPS lebih baik daripada rerata prestasi belajar siswa kelas akselerasi pada materi turunan dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian Nuriana Rachmani Dewi (2007) yang menyatakan bahwa CPS dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dan penelitian Joko Sutrisno (2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan CPS dapat mengantarkan siswa mencapai KKM. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada materi, karakter siswa sebagai obyek penelitian, dan pendekatan pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pengembangan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) pada materi turunan untuk siswa kelas IX IPA program Akselerasi menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid dan efektif dalam pembelajaran. (2) Prestasi belajar matematika siswa yang diberi dengan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik daripada siswa yang diberi dengan model pembelajaran konvensional. Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan masih perlu diujicobakan di kelas akselerasi sekolah lain dengan berbagai kondisi yang berbeda, (2) model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang 574

baik digunakan dalam pembelajaran di kelas Akselerasi, (3) model pembelajaran Ceative Problem Solving (CPS) lebih baik digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa sedikit, sehingga guru dapat mengelola pembelajaran dengan baik dan lebih optimal. Dalam kelas yang kecil, aktivitas siswa juga akan dapat dipantau dengan mudah, sehingga siswa dapat bekerja secara optimal. DAFTAR PUSTAKA Abba, N. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah ( Problem-Based Instruc-tion). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Isaksen, S.G., Dorval, K.B., Treffinger, D.J. 2000. Creative Problem Solving: An Introduction. Tersedia di: http://www.creativelearning.com-/pdf-/cps- Version61.pdf. Joko, S. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Strategi TTW melalui Model CPS Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Materi segi Empat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang. UM Press. Nuriana Rachmani Dewi. 2007. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Topik Teorema Phytagoras Yang Berdasar Pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Pepkin, K.L. 2004. Creative Problem Solving In Math. Tersedia di: http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm [14 Februari 2007]. Renzulli, J. 1986. System and models for developing Programs for the gifted and talented. Mansfield Center, CT: Creative Learning Press. Treffinger, D.J. 2005. Creative Learning Today. Journal Center for Creative Learning Newsletter. Vol. 14. Number 1. 575