Profil Balai Wilayah Sungai Sulawesi I

dokumen-dokumen yang mirip
DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

Lampiran I.71 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST)

RINGKASAN PERUBAHAN APBD SMA/SMK

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik. A. Kondsi Geografis

LANGKANYA AHLI BIDANG RAWA

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RINCIAN FORMASI PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS ) DEPARTEMEN AGAMA TAHUN ANGGARAN 2009 NOMOR : B.II/1-a/KP.00.3/ 967 /2009

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan I 1

INDIKASI PROGRAM UTAMA

LAYANAN KURIR DAN LEAD TIME CABANG MANADO

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bappeda Provinsi Sulawesi Utara Diolah dari data Kanwil Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

I. PENDAHULUAN. besar yaitu 76% dari total kebutuhan air. Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, terletak antara 2 lintang utara -

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA

Gambar 3. Peta Sulawesi Utara

TINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

Lampiran 1. Curah Hujan DAS Citarum Hulu Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan

BAB III PERIODE PEMERINTAHAN ORDE BARU ( )

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai

Kiprah Kehutanan 50 Tahun Sulawesi Utara

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lampiran I. Paket Terimbas pada Pemasukan Dok PQ. Tanggal Pemasukan Dok PQ 1/21/ :59. No Nama Paket Nama Pokja

KAJIAN HIDROLIK PADA BENDUNG SUMUR WATU, DAERAH IRIGASI SUMUR WATU INDRAMAYU

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu daerah irigasi di Sumatera Utara adalah Bendungan Namu Sira-sira.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis karakteristik DTA(Daerah Tangkapan Air ) Opak

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH ( DPA PPKD )

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN DAERAH STUDI

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

BUKU SAKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2012

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. persentasi uap air di udara semakin banyak uap air dapat diserap udara.

BAB I PENDAHULUAN. 9 Tubuh Air Jumlah Sumber : Risdiyanto dkk. (2009, hlm.1)

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGERTIAN HIDROLOGI

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

OPTIMALISASI PENGGUNAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA. Hendra Kurniawan 1 ABSTRAK

IV. GAMBARAN UMUM. mempergunakan pendekatan one river basin, one plan, and one integrated

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR DI PROVINSI SULAWESI UTARA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MPS Kabupaten Bantaeng Latar Belakang

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) WALANAE, SULAWESI SELATAN. Oleh Yudo Asmoro, Abstrak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. (catchment area) yang berperan menyimpan air untuk kelangsungan hidup

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

III. KEADAAN UMUM LOKASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR DI PROVINSI SULAWESI UTARA

2015 ZONASI TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

Bab 1 Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Solehudin, 2015 Kajian Tingkat Bahaya Erosi Permukaandi Sub Daerah Aliran Sungai Cirompang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

KOMPARASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN SISTIM CONTINOUS FLOW DAN INTERMITTEN FLOW. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR DI PROVINSI SULAWESI UTARA

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas

Transkripsi:

Profil Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Bendung Sangkub DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Daftar Isi A. Informasi Umum 1 B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air 1. Sungai 2 2. Air Tanah 5 3. Iriigasi 7 4. Pantai 9 5. Danau 10 6. Pengendalian Banjir 12 C. Pengembangan Sumber Daya Air 1. Peta Pekerjaan 13 2. Pekerjaan 2008 14 3. Pekerjaan yang Siap Diresmikan 19 D. Proyek-proyek Unggulan Daerah Irigasi Sangkub 20

Provinsi Sulawesi Utara memiliki wilayah seluas 15.364,29 km² dan jumlah penduduk 2.189.273 jiwa. Terdapat 4 kota dan 9 kabupaten di Prov. Sulawesi Utara yaitu: 1. Kota Manado 2. Kota Bitung 3. Kota Tomohon 4. Kota Kotamobagu 5. Kabupaten Sangihe 6. Kabupaten Talaud 7. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) 8. Kabupaten Minahasa 9. Kabupaten Minahasa Utara 10. Kabupaten Minahasa Selatan* 11. Kabupaten Minahasa Tenggara* 12. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara* 13. Kabupaten Bolaang Mongondow Informasi Umum A Kab. Kepulauan Talaud Kab Bolaang Mongondow Utara Kab. Sangihe Kab. Sitaro Kab. Minahasa Selatan Kota Kotamobagu Kab Bolaang Mongondow Kota Manado Kab. Minahasa Utara Kota Tomohon Kab. Minahasa Kab. Minahasa Tenggara Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara berada pada posisi 00 16'LU 05 34'LU dan 123 08'BT-127 11'BT, sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Gorontalo, sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini. Provinsi Sulawesi Utara terletak di dekat garis khatulistiwa dan dicirikan oleh suhu dan kelembaban yang relatif tinggi sepanjang tahun. Ada dua musim yaitu musim kemarau yang umumnya berlangsung dari bulan April s.d. September dan musim hujan yang berlangsung dari bulan Oktober sampai Maret. Suhu mengalami sedikit perubahan dalam satu tahun yaitu antara 26 0 C s.d. 28 0 C. Rata-rata curah hujan efektif tahunan (80%) tertinggi di Minahasa, Bolaang Mongondow Selatan berkisar 1200 sampai 1800 mm, daerah yang terendah curah hujannya adalah kepulauan Sangihe, kepulauan Talaud dan kepulauan Sitaro dengan rata-rata sekitar 300 sampai 900 mm. 1.837 km * Data batas wilayah belum tersedia 1

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B 1. S U N G A I PETA WILAYAH SUNGAI PROVINSI SULAWESI UTARA Di Wilayah Sungai Sulawesi I, terdapat 3 wilayah sungai yang menjadi kewenangan Pemerintah yaitu : 1. Wilayah Sungai Sangihe Talaud (Wilayah Sungai Strategis Nasional) 2. Wilayah Sungai Tondano Likupang (Wilayah Sungai Strategis Nasional) 3. Wilayah Sungai Dumoga Sangkup (Wilayah Sungai Lintas Provinsi) Sedangkan satu wilayah sungai yaitu wilayah Sungai Poigar-Ranoyapo, merupakan wilayah sungai yang menjadi tanggung jawab pengelolaan pemerintah provinsi (Wilayah Sungai Lintas Kabupaten). 2

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B Sungai-sungai di WS Dumoga Sangkub No Nama Sungai Panjang (km) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Dumoga Sangkub Hanga Ongkau Mongondow Tuadaan Ayong Nuangan Lobong Milanggodaa Moayat Pusian Tobayagan Kotulidan Potule Moyosiboi Sonduk Matabulu Salongo 87,2 53,6 43,3 42,1 37,5 30,2 22,7 20,8 19,0 17,2 16,3 16,1 13,2 12,1 11,2 11,2 9,6 9,1 Potensi Air di WS Dumoga-Sangkup No Water District Juta m 3 /tahun m 3 /detik Prosentase 1 Lolak 128.00 4.06 3.13% 2 Bayan 114.45 3.63 2.80% 3 Toraut 71.81 2.28 1.75% 4 Pusian 222.61 7.06 5.44% 5 Onggak Dumoga 107.75 3.42 2.63% 6 Ilanga 162.69 5.16 3.97% 7 Onggak Mongondow 310.10 9.83 7.58% 8 Kosingolan 134.75 4.27 3.29% 9 Gamputa 114.91 3.64 2.81% 10 Bolangitan 264.67 8.39 6.47% 11 Tumpah 66.11 2.10 1.61% 12 Dutula Saibuah 51.78 1.64 1.26% 13 Mayosibai 161.72 5.13 3.95% 14 Ayong 380.04 12.05 9.28% 15 Dutula Biniha 64.21 2.04 1.57% 16 Pinolosian3 133.70 4.24 3.27% 17 Pinolosian2 249.91 7.92 6.10% 18 Tapa T 39.20 1.24 0.96% 19 Tubig Mataindo 119.52 3.79 2.92% 20 Pinolosian2 76.04 2.41 1.86% 21 Tubig Tobayagan 117.67 3.73 2.87% 22 Dumagin 107.14 3.40 2.62% 23 Nuangan1 145.13 4.60 3.55% 24 Nuangan 210.48 6.67 5.14% 25 Mobolog 50.92 1.61 1.24% 26 Lunsio 69.58 2.21 1.70% 27 Kotabunan2 192.27 6.10 4.70% 28 Tombolikat 50.56 1.60 1.24% 29 Kotabunan3 175.89 5.58 4.30% WS Dumoga-Sangkup 4,093.61 129.80 100.00% 3

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B Debit Andalan di Kabupaten Kepulauan Sangihe No Kecamatan Nama DAS Luas DAS (km 2 ) Debit Andalan 80% (Q80) Basic Month Debit (m 3 /dt) Volume (m 3 ) 1 Tabukan Selatan Embuhanga 53.727 1.1019 2,875,463.5493 2 Tamako Peliang 33.545 0.6880 1,795,336.2953 3 Tabukan Utara Liane 32.389 0.6643 1,733,469.3782 4 Manganitu Bebowang 19.719 0.1420 370,621.4872 5 Tabukan Tengah Kuma 19.034 0.3904 1,018,706.8319 Debit Andalan di Kabupaten Kepulauan Sitaro No Kecamatan Nama DAS Luas DAS (km 2 ) Debit Andalan 80% (Q80) Basic Month Debit (m 3 /dt) Volume (m 3 ) 1 Tagulandang Utara Minanga 10.195 0.0430 112,226.8105 2 Siau Timur Batuwawang 8.766 0.0370 96,494.3896 3 Siau Barat Paniki 5.600 0.0236 61,646.6861 4 Siau Timur Lanage 4.340 0.0183 47,775.0266 5 Siau Timur Keting 3.250 0.0137 35,778.3159 Debit Andalan di Kabupaten Kepulauan Talaud No Kecamatan Nama DAS Luas DAS (km 2 ) Debit Andalan 80% (Q80) Basic Month Debit (m 3 /dt) Volume (m 3 ) 1 Beo Lobba 46.133 0.2964 772,428.7047 2 Essang Essang 36.570 0.2350 612,313.2328 3 Essang Tatou 27.664 0.1778 463,196.1104 4 Rainis Apel 27.259 0.1752 456,410.4604 5 Essang Ensem 24.065 0.1546 402,927.6074 4

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B 2. A I R T A N A H Peta Potensi Air Tanah di WS Dumoga Sangkub 5

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B NO. KABUPATEN/KECAMATAN Akuifer Produksi Sedang Akuifer Produktif Akuifer Produktif Kecil Daerah Air Tanah Langka Air Tanah Langka I Bolaang Mongondow 2,132.28 363.74 2,192.53 190.32 617.70 5,496.57 1 Bolaang 92.55-119.22 - - 211.77 2 Lolak 281.90-225.98 - - 507.87 3 Lolayan 28.23 15.31 92.41 19.55 28.23 183.74 4 Dumoga Utara 321.40-168.40-90.99 580.80 5 Nuangan 68.95-133.93-111.14 314.02 6 Pinolosian 43.87-301.46-122.31 467.65 7 Bolaang Uki 283.21-218.23-16.82 518.26 8 Sang Tombolang 255.02-183.05 - - 438.06 9 Dumoga Barat 197.60-76.19 - - 273.79 10 Dumoga Timur 71.51-31.06-5.91 108.48 11 Posigadon 169.40-12.52 - - 181.92 12 Poigar 272.93 188.02 259.47 - - 720.42 13 Kotabunan - - 138.76-50.17 188.93 14 Passi 45.70 103.43 104.72 72.62-326.47 15 Modayag - 56.98 127.14 98.15 192.12 474.40 II Bolaang Mongondow Utara 813.87-760.10 - - 1,573.97 1 Pinogaluman 158.76-214.68 - - 373.44 2 Kaidipang 288.92-244.39 - - 533.31 3 Bolangitang 135.31-9.24 - - 144.55 4 Sangkup (54.70) - 131.00 - - 76.30 5 Bintauna 285.58-160.79 - - 446.37 III Kota Kotamubago - 36.11 0.90 5.82-42.82 1 Kotamubago - 36.11 0.90 5.82-42.82 IV Gorontalo 7.53 - - - - 7.53 1 Atongila 1.82 - - - - 1.82 2 Kabila 5.71 - - - - 5.71 V Minahasa - - 0.91-0.65 1.56 1 Maesaan - - 0.78-0.26 1.04 2 Tompaso Baru - - 0.13-0.39 0.52 JUMLAH TOTAL Data Air Tanah di WS Dumoga Sangkub DATA AIR TANAH (km2) JUMLAH (km2) 2,953.68 399.85 2,954.44 196.13 618.35 7,122.44 6

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B 3. I R I G A S I Berikut ini adalah daftar daerah irigasi di Sulawesi Utara No. Daerah Irigasi Lokasi Luas (Ha) Keterangan 1. DI Kosinggolan Bolaang Mongondow 5.381 Utuh Kabupaten 2. DI Toraut Bolaang Mongondow 7.800 Utuh Kabupaten 3. DI Sangkub DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PUSAT TOTAL Bolaang Mongondow Utara 3.601 Utuh Kabupaten 16.782 REKAP DAERAH IRIGASI PROVINSI SULAWESI UTARA No. Daerah Irigasi Jumlah DI Luas (Ha) A. KEWENANGAN PUSAT 3 16.782 B. KEWENANGAN PROVINSI 14 19.428 C. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA 216 38.631 TOTAL 233 74.841 7

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B Permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan irigasi: Masalah pembebasan lahan terutama pada pembangunan bendung dan pembangunan jaringan irigasi yang baru. Khusus kegiatan irigasi terdapat pekerjaan yang dibiayai oleh dana BLN (JBIC ODA Loan IP-509) melalui p r o g r a m D I S I M P (Desentralized Irrigation System Improvement Project), yang dimulai sejak tahun 2005. Permasalahan yang dihadapi dalam Pemberdayaan, Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Pemerintah Pembinaan P3A sudah dilaksanakan secara kontinu namun dalam pengoperasian dan pemeliharaan jaringan irigasi P3A kurang mendapatkan bimbingan aplikasi dari petugas OP karena kenyataan sekarang ini juru pengairan maupun petugas penjaga bendung dan penjaga pintu air sudah tidak menjalankan tugasnya di lapangan karena tidak lagi tersedia upah bagi petugas OP. 8

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B 4. P A N T A I Tahun 2008 dilakukan pembangunan prasarana pengamanan pantai sepanjang 1130 m, di Pantai Ratatotok, Pantai Kota Bunan, Pantai Belang, Pantai Tahuna, Pantai Kema dan Pantai Inobonto. Permasalahan yang dihadapi pada pekerjaan ini antara lain adalah daerah pemukiman penduduk berada pada garis pantai yang mengakibatkan penanganan sering kali terhambat akibat adanya penolakan dari masyarakat karena letak rencana bangunan pengaman pantai yang akan dibangun berada tepat di rumah-rumah penduduk. 9

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B 5. D A N A U No. Danau Kabupaten Luas Danau (km 2 ) Luas Catchment (km 2 ) Curah Hujan (mm) 1. Bunung Minahasa 0,80 6,19 2129 2. Iloloi Minahasa 0,60 35,69 2744 3. Limboto Gorontalo 49,00 900,00 1440 4. Linau Minahasa 0,60 7,81 2744 5. Luak Bolaang Mongondow 0,50 8,25 1843 6. Mala Minahasa 6,30 126,88 2469 7. Tondano Minahasa 45,00 269,00 2000 8. Tonsawan Minahasa 0,50 33,94 2662 DANAU TONDANO DANAU LIMBOTO 10

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B Sebagai gambaran, luas DAS Limboto atau DAS Bone Bolango adalah 91.113,13 ha. DAS ini terdiri dari 4 sub DAS dengan rincian sebagai berikut : No. Sub DAS Luas (ha) Kelerengan (%) Panjang Sungai (m) 1. Biyonga 27.347,63 25,62 terjal 289.348 2. Alo 23.621,42 11,14 landai 421.452 3. Pohu 24.474,86 16,37 miring 557.942 4. Alahu 12.726,26 19,44 miring 232.282 Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Koppen dalam Schdmit dan Ferguson, DAS Limboto mempunyai iklim yang bervariasi yaitu Afa, Ama dan Awa dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1.722 mm s/d 2.722 mm, temperatur maksimum 37 0 C dan minimum 23 0 C. No. Tabel Peruntukan Lahan DAS Danau Limboto. Kegiatan Luas (ha) Persentase (%) 1. Pemukiman 12.962,22 12,22 2. Tegalan/ladang 19.841,22 21,76 3. Kebun campuran 1.951,22 2,14 4. Sawah 7.741,22 8,49 5. Perkebunan rakyat 11.775,75 12,92 6. Hutan 23.527,22 25,81 7. Belukar 12.367,25 11,37 8. Rumput/alangalang 1.286,52 1,41 9. Bandar udara 152,22 2,16 12. Danau 3.222,52 3,32 11. Rawa danau 539,13 2,59 Jumlah 91.161,13 122,22 Berdasarkan data yang ada, luas penggunaan lahan di DAS Limboto didominasi oleh hutan 25,82 % dan ladang/tegalan 21,76 %. Rata-rata pengelolaan ladang belum menerapkan tehnik RLKT sehingga menyebabkan tingkat bahaya erosi tinggi dan terjadinya lahan kritis. Status kawasan hutan di DAS Limboto adalah sebagai berikut : DANAU LIMBOTO No. Status Fungsi Kawasan Hutan Luas (ha) Persentase (%) 1. Hutan Suaka Alam 1.937,72 5,54 2. Hutan Lindung 8.157,82 23,32 3. Hutan Produksi Terbatas 19.528,92 55,83 4. Hutan Produksi Tetap 5.357,22 15,31 Jumlah 34.981,42 122,22 11

Potensi & Prasarana Sumber Daya Air B 6. P E N G E N D A L I A N B A N J I R Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2008 meliputi: 1. Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir 1950 m 2. Pembangunan Sabo Dam/ Bangunan Pengendali Sedimen 3 Buah 3. Pembangunan Prasarana Pengamanan Pantai 1130 m. Permasalahan utama dalam pelaksanaan pekerjaan pengendalian banjir dan perbaikan sungai adalah pembebasan lahan dan penyebaran pemukiman penduduk yang berada di daerah bantaran sungai sehingga penanggulangan banjir tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Disamping itu terjadi kerusakan hutan di daerah hulu DAS akibat dari eksploitasi hasil hutan. 12

Pengembangan Sumber Daya Air C 2. P E T A P E K E R J A A N Kab. Sangihe 1. Pembangunan Pengamanan Pantai Tahuna 2. O&P bangunan pengendali sedimen Sungai Kalekube & Kalesuge 3. Perkuatan tebing Sungai Ulung Peliang Kab. Sitaro 1. O&P bangunan pengendali sedimen Batuawang dan Sungai Kahetang Kab. Minahasa Utara 1. Pembangunan Dam Pengendali Sedimen Makalonsow 2. O&P Pengamanan Pantai Kema Kota Manado 1. O&P Sungai Sario 2. Perkuatan tebing Sungai Tikala & Tondano 3. Penanganan banjir Sungai Tondano Kab. Kepulauan Talaud Kab. Sangihe Kab. Siau Tagulandang Biaro Kab. Minahasa Utara Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kab. Minahasa Kab. Minahasa 1. Pembangunan Dam Pengendali Sedimen Makalonsow 2. Pembangunan Dam Pengendali Sedimen Sungai Munte 3. Pemboran sumur DTW termasuk pengadaan materialnya 4. Rehabilitasi DI Noongan 5. Pembangunan Prasarana Air Baku Kasuratan Kab Bolaang Mongondow Utara Kab. Kepulauan Talaud 1. Pembangunan prasarana PAB Lalue 2. Pembangunan DI Bantane, Bowombaru & Lalue Kab Bolaang Mongondow Kota Kotamobagu Kab. Bolaang Mongondow Utara 1. Rehabilitasi DI Maelang & Ayong 2. O&P Sungai Andegile 3. Perkuatan tebing dan tanggul banjir Sungai Andegile Kab. Bolaang Mongondow 1. Pembangunan Prasarana Air Baku Bukaka 2. Perkuatan Tebing Sungai Potay 3. Pembangunan bangunan pengendali sedimen Sungai Kotabunan 4. Perkuatan tebing Sungai Nonapan Wineru 5. Perkuatan tebing dan tanggul banjir Sungai Buyat 6. Perkuatan tebing dan tanggul banjir Sungai Poigar 7. O&P Sungai Poigar 8. Pembangunan pengamanan Pantai Inobonto 9. Pembangunan pengamanan Pantai Kotabunan 10. Rehabilitasi DI Pusian, Salongo & Moayat 11. Rehabilitasi dan Upgrading DI Kosinggolan 12. Pembangunan DI Bakan, Torosik, Lolak, Otam, Pinaingan, Halabolu 13. Pembangunan bendung & jaringan DI Nunuk 13

Pengembangan Sumber Daya Air C 2. P E K E R J A A N 2 0 0 8 STATUS 21 OKTOBER 2008 14

Pengembangan Sumber Daya Air C 15

Pengembangan Sumber Daya Air C 16

Pengembangan Sumber Daya Air C 17

Pengembangan Sumber Daya Air C 18

Pengembangan Sumber Daya Air C 3. PEKERJAAN YANG SIAP DIRESMIKAN Tahun 2008 tidak ada pekerjaan yang siap diresmikan. 19

Proyek-proyek Unggulan D DAERAH IRIGASI SANGKUB A. INFORMASI UMUM Daerah Irigasi Sangkub berada di Provinsi Sulawesi Utara pada 0 o 49' 0 o 59 LU dan 123 o 31 123 o ' 39 BT yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tepatnya berada di Kecamatan Sangkub dan Kecamatan Bintauna. Daerah Irigasi Sangkub berada + 250 km sebelah barat Manado. Daerah Irigasi Sangkub direncanakan akan mengairi areal persawahan di 12 desa, yaitu pada Kecamatan Sangkub 5 desa dan Kecamatan Bintauna 7 desa. Gambaran kondisi kondisi lokasi Daerah Irigasi Sangkub adalah sebagai berikut : Sarana dan prasarana yang ada cukup baik, meliputi : listrik, transportasi dan fasilitas umum serta pendidikan. Sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan dengan luas total 1.572,39 Ha. Ladang dan kebun dengan luas = 1.007,04 Ha Lahan yang belum terbuka (semak belukar) = 1.021,58 Ha Produksi padi = 3,50 ton/ha (gabah kering giling) Dengan dibangunnya Irigasi Teknis diharapkan akan meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat. Kondisi yang nantinya terjadi setelah adanya proyek adalah : Luas sawah Irigasi Teknis = 3.601 Ha Pola tanam = Padi Padi Palawija Produksi padi = 6 ton/ha 20

Proyek-proyek Unggulan D B. DATA TEKNIS BENDUNG Lokasi bendung berada + 100 m kearah down-stream dari pertemuan sungai Biyau dan sungai Ilanga Konstruksi bendung digunakan beton Cyclop yang dilapisi beton bertulang mutu K300 Lebar total bendung = 100 m Tinggi Mercu = 4,50 m Bentuk Mercu bular R = 2,00 m dengan kemiringan 1 : 1 Kolam olak type MDO dengan panjang lantai olak = 26 m Panjang lantai depan (upron) = 33,50 m yang terbagi dalam 7 pias Lebar pintu penguras lebar = 2,00 m, jumlah = 4 bh (kiri =2 bh, kanan = 2 bh) Pintu intake lebar = 1,50 m, jumlah = 4 bh (kiri = 2 bh, kanan = 2 bh) Panjang Kantong Lumpur kanan = 153 m, kiri = 150 m Dinding penahan digunakan beton bertulang mutu K175, tinggi = 10,05 m Panjang tanggul banjir = 920 m dengan tinggi rata-rata = 6,00 m Jembatan beton berada di up-stream bendung dengan panjang 100 m yang terbagi dalam 5 bentang. C. DATA TEKNIS JARINGAN IRIGASI Sangkub Kanan Luas = 1825,85 ha Panjang Saluran = 27.663,97 m (Primer = 12.525,30 m; Sekunder = 15.138,67 m) Jumlah Bangunan Sadap/Bagi Sadap = 20 bh, Bangunan Muka = 2 bh, Gorong-gorong = 18 bh, Talang = 1 bh Sangkub Kiri Luas = 1775,35 Ha Panjang Saluran = 28.290,20 m (Primer = 11.600,81 m; Sekunder = 16.689,39 m) Jumlah Bangunan Sadap/Bagi Sadap = 22 bh Bangunan Muka = 2 bh, Gorong-gorong = 20 bh) 21