PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA Tbk. TANGGAL 27 APRIL 2016

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk

Penjelasan Agenda. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : Agenda 1 : Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mestika Dharma, Tbk

MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA 2015 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 2 September 2015

Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun 2017

PT. Tunas Ridean Tbk Kamis, 19 April s/d Selesai

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK ( PERSEROAN ) PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017

Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek berserta jumlah saham

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 27 MEI 2016

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2016 PT. TUNAS RIDEAN Tbk. Jakarta, 20 April 2017

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA TBK.

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 8 April 2015

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK GANESHA Tbk 28 JUNI 2016 BANK GANESHA

Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek berserta jumlah saham

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

Versi Final 1. RANCANGAN POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT MNC SKY VISION TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Jakarta, 20 Mei 2015

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN 2015 MATERI RAPAT

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk.

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.04/2014 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT SEHUBUNGAN DENGAN RAPAT UMUM LUAR BIASA PT TRADA MARITIME Tbk

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk

PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

Bahan Mata Acara RUPST Tahun Buku PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA. PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT LIPPO CIKARANG Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

MATRIKS USUL PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. AKR

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PT TIRA AUSTENITE Tbk Berkedudukan di Jakarta Timur ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN

Usulan Perubahan Anggaran Dasar (AD)

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Perseroan ), berkedudukan di Kotamadya

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-32/PM/2000 TENTANG

2015 RUPS Tahunan P T S E M E N B ATU R AJ A ( P E R S ER O) TB K. Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2015

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MANDOM INDONESIA TBK PASAL 1 DASAR DAN TUJUAN

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT LIPPO KARAWACI TBK

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) Tahun Buku 2014 DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) 2015

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA DAN TAHUNAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 12 April 2016

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

Transkripsi:

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( Rapat ) PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Perseroan ) pada hari Jumat, 18 tanggal September 2015, Perseroan telah mengumumkan melalui harian Bisnis Indonesia: 1. Pengumuman mengenai rencana Rapat pada tanggal 12 Agustus 2015; dan 2. Pemanggilan atau Undangan menghadiri Rapat pada tanggal 27 Agustus 2015. Mata Acara Rapat beserta penjelasannya adalah sebagai berikut: MATA ACARA RAPAT 1 Persetujuan atas penentuan penggunaan laba ditahan untuk tahun 2014 dan tahun sebelumnya sebagai dividen tunai. 1.1 Latar Belakang Berdasarkan ketentuan: a. Pasal 70 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ( UUPT ) 1. Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan. 2. Kewajiban penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. 3. Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. 4. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain. b. Pasal 71 UUPT 1. Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) diputuskan oleh RUPS. 1

2. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS. 3. Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. c. Pasal 22 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS. RUPS memberikan wewenang kepada Direksi untuk menentukan penggunaan laba ditahan, termasuk membagikan sebagai dividen dari waktu ke waktu, dengan tunduk kepada pembatasan yang ditentukan oleh RUPS. 1.2 Penjelasan Perseroan akan mengajukan usul kepada Rapat Perseroan agar Rapat Perseroan memutuskan penggunaan laba ditahan untuk tahun 2014 dan tahun sebelumnya sebagai dividen tunai. MATA ACARA RAPAT 2 Persetujuan perubahan anggota Direksi Perseroan 2.1 Latar Belakang Berdasarkan ketentuan (i) Pasal 94 ayat (1) UUPT (ii) Pasal 8 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik ( POJK 33/2014 ) dan (iii) pasal 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perseroan. a. Pasal 94 ayat (1) UUPT Anggota Direksi diangkat oleh RUPS. b. Pasal 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perseroan: Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang kelima setelah 2

pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dan membela diri. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS. c. Pasal 8 POJK 33/ 2014: 1) Anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir 2) Dalam hal terdapat anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota Direksi yang bersangkutan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri kepada Emiten atau Perusahaan Publik 3) Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri dimaksud. 2.2. Penjelasan Pada tanggal 31 Juli 2015 Perseroan menerima surat pengunduran diri Bapak Nikolaos Papathanasiou sebagai Direksi Perseroan. Sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Nikolaos Papathanasiou, pada tanggal 4 Agustus 2015, Perseroan telah melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat melalui surat kabar harian Bisnis Indonesia yang berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional, serta kepada Otoritas Jasa Keuangan, pada tanggal yang sama. Pada tanggal 31 Juli 2015 Perseroan menerima surat dari PT Philip Morris Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan, di mana pada surat tersebut PT Philip Morris Indonesia mengusulkan Bapak Troy J. Modlin sebagai anggota Direksi Perseroan menggantikan Bapak Nikolaos Papathanasiou, untuk masa jabatan yang sama dengan sisa masa jabatan Direktur yang digantikannya, yang berlaku efektif sejak tanggal pelaksanaan RUPSLB, dengan memperhatikan peraturan dan anggaran dasar Perseroan yang berlaku. Biografi Calon Direksi Perseroan Informasi mengenai biografi calon Direksi Perseroan tersedia pada situs Perseroan www.sampoerna.com. 3

MATA ACARA RAPAT 3 Persetujuan atas Transaksi Material Perseroan. 3.1 Latar Belakang Sebagaimana telah disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 12 Agustus 2015 atas rencana transaksi material Perseoan melalui Keterbukaan Informasi Perseroan kepada Pemegang Saham melalui harian Bisnis Indonesia, dan tambahan Keterbukaan Informasi pada tanggal 13 Agustus 2015 pada harian yang sama, yang dimaksud dengan Rencana Transaksi adalah rencana penerimaan dan pemberian fasilitas pinjaman Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan dengan Philip Morris Finance S.A. (PM Finance) dan afiliasi-afiliasi dari Philip Morris International Inc. (PMI) yang akan dituangkan dalam perjanjian-perjanjian sebagai berikut: (i) Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I: yaitu penerimaan fasilitas pinjaman oleh Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan dari PM Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International dengan nilai pinjaman sebesar lebih dari 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan sampai dengan batas maksimal yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia berdasarkan laporan keuangan tahunan auditan terakhir pada waktu yang bersangkutan; dan (ii) Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan II: yaitu pemberian fasilitas pinjaman oleh Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan kepada PM Finance dan afiliasi-afiliasi dari PM International dengan nilai pinjaman yang tidak boleh melebihi 100% (seratus persen) dari laba bersih Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tahunan auditan terakhir pada waktu yang bersangkutan. Alasan dan latar belakang atas Rencana Transaksi Perseroan adalah dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan modal kerja dan pengelolaan dana (cash-flow management), Perseroan bermaksud melaksanakan Rencana Transaksi untuk meningkatkan batas maksimum fasilitas pinjaman yang akan dituangkan dalam Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I dan Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan II. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan I dan Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan II akan menggantikan Perjanjian-perjanjian Pinjam Meminjam 2008. 4

3.2 Penjelasan Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan merupakan suatu Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2 di mana nilai total pinjaman dapat melebihi 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan tahunan auditan terakhir pada waktu yang bersangkutan. Oleh karenanya, merujuk pada Peraturan No. IX.E.2, Rencana Transaksi wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari RUPSLB Perseroan. Perusahaan yang melakukan Transaksi Material dengan nilai transaksi lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari ekuitas Perusahaan diwajibkan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2, untuk memastikan kewajaran Rencana Transaksi, Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan (KJPP), sebagai Penilai Independen untuk melakukan penilaian kewajaran Rencana Transaksi. Atas dasar analisis yang dilakukan oleh KJPP terhadap kewajaran Rencana Transaksi yang meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan analisis jaminan yang dituangkan ke dalam Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Pinjaman Antar Perusahaan antara PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. beserta anak-anak Perusahaan dengan Philip Morris Finance S.A. dan afiliasi-afiliasi Philip Morris International Inc. tanggal 11 Agustus 2015, KJPP berpendapat bahwa Rencana Transaksi Pinjaman Antar Perusahaan antara Perseroan beserta anak-anak perusahaan Perseroan dengan PM Finance dan afiliasi-afiliasi PM International sebesar lebih dari 50% ekuitas Perseroan adalah Wajar (Fair). Berdasarkan keterangan di atas, Perseroan akan mengajukan usul kepada Rapat Perseroan agar Rapat Perseroan memberikan persetujuannya agar Perseroan dapat melakukan Transaksi Material. 5