Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Sensor Air Hujan Menggunakan Hukum Archimedes Untuk Jemuran Pakaian Otomatis Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Fisika

Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembelajaran tentu diperlukan media sebagai alat untuk

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK UNTUK SMA/MA KELAS XII MENGGUNAKAN PROGRAM SPREADSHEET

Pengembangan Modul Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) Di Kelas Inklusi SMA/MA Kelas X

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

SILABUS PEMBELAJARAN

FP-39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

Pengembangan Pesawat Atwood Berbasis Sensor LDR (Light Dependent Resistor) sebagai Alat Peraga GLB Dan GLBB

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGENDALI KECEPATAN DAN SOFT STARTING MOTOR LISTRIK BERBASIS ARDUINO PADA MATA KULIAH PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM MEDAN MAGNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

Sumber-Sumber Medan Magnetik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS NON EKSPERIMEN BERBANTUKAN ALAT PERAGA JUMPING RING PADA KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB 3 PERANCANGAN. Skema sistem lup tertutup dari alat yang dirancang digambarkan pada Gambar 3.1.

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KIT IPA FISIKA DI SMP SE-KECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA

Gaya Lorentz. Disusun Oleh : 1. Deri Febrianto (A1E011053) 2. Esra Lenni Waty (A1E011057) 3. Faiza Maizora (A1E011073)

2015 RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNET DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

KEMAGNETAN. Eksperimen Fisika Dasar 2. Tujuan. Alat dan bahan. Dasar teori. Prosedur. Data pengamatan. Pengolahan data. Analisa data.

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

Proposal Skripsi Teknik Fisika PROPOSAL SKRIPSI

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL

I. PENDAHULUAN. Karakteristik materi pembelajaran fisika yang abstrak, menuntut kemampuan

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

Contoh RPP SMA Sistem SKS Kurikulum 2013

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

LABORATORIUM INQUIRY: KEMAGNETAN (Panduan bagi dosen)

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

PROBLEM SOLVING EKSPERIMEN FISIKA DASAR II MAGNET

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah.

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. terbuat dari tembaga. Plat dengan tebal 0,5 mm dibentuk lingkaran dengan

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

Penyuluhan Pembuatan Alat-Alat Peraga Fisika Sederhana Di Mgmp Ipa SMP/MTs Kota Batu. Anang Subardi 1), Sumanto 2) ABSTRAK

BABI PENDAHULUAN. yang bersifat permanen maupun yang dibangkitkan oleh sumber tersendiri. Di

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan Miniatur Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sebagai Media Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA)

UJI SIFAT MAGNETIK PASIR PANTAI MELALUI PENENTUAN PERMEABILITAS RELATIF MENGGUNAKAN LOGGER PRO

Induksi Elektromagnet

Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

I. PENDAHULUAN. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Transkripsi:

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Erwan Afriyanto Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. Janturan Yogyakarta Surat-e: dian_uad@yahoo.com Pada kenyataannya masih sedikit sekali sekolah yang memanfaatkan laboratorium, khususnya untuk fisika. Bahkan banyak sekolah yang tidak memiliki alat-alat praktikum fisika. Hal ini tentunya akan mempersulit proses belajar mengajar fisika. Misalnya dalam pembelajaran di SMA, siswa kesulitan untuk memahami materi khususnya dalam pembahasan mengenai medan magnetik, maka perlu dibuat alat peraga atau eksperimen yang menjelaskan tentang medan magnetik. Tujuan penelitian ini adalah membuat media pembelajaran alat peraga pada materi hukum biot savart dengan memanfaatkan induksi magnetik yang dihasilkan oleh kumparan, mengetahui bentuk grafik induksi magnetik dengan besarnya kuat arus yang berbeda-beda teganganya, dan membuat modul sebagai panduan praktikum fisika di sekolah pada sub pokok bahasan induksi magnetik. Kumparan yang digunakan adalah kumparan yang berbentuk lingkaran dan memiliki lilitan kawat yang tebal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk grafik hubungan antara besar induksi magnetik yang dihasilkan oleh kumparan dengan besar kuat arus yang berbeda-beda tegangannya, jumlah lilitan yang digunakan adalah 200 lilitan dan berdiameter 7 cm. Penentuan hubungan grafik antara besar induksi magnetik (B) dan besar kuat arus dilakukan dengan menghitung secara manual, setelah itu menggunakan bantuan microsoft exel untuk membuat grafik. Cara mendeteksi ada medan magnet maupun tidak menggunakan sensor magnet yang dibuat sendiri menggunakan reed switch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran alat peraga sederhana pada materi hukum biot savart dapat bekerja dengan baik, terbukti alat dapat menghasilkan induksi magnetik (B) dengan cara mendeteksinya menggunakan sensor magnet yang terbuat dari reed switch. Dari grafik hubungan antara besar induksi magnetik (B) yang dihasilkan oleh kumparan dapat diketahui bahwa grafik besar induksi magnetik (B) naik ketika nilai tegangan besar dan jumlah lilitan banyak dan grafik induksi magnetik (B) kecil ketika tegangan kecil dan jumlah lilitan sedikit. Grafik hubungan antar besar induksi magnetik dan besar kuat arus adalah berbentuk linier. Dapat dibuat modul praktikum pengembangan eksperimen alat peraga sederhana pada materi hokum biot savart dengan metode induksi magnetik pada kumparan. Kata kunci: kumparan, grafik induksi magnetik, sensor magnet, kuat arus. I. Pendahuluan Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan [1]. Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi tamatan sesuai jenjang sekolah, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitik beratkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah metode pembelajaran demonstrasi. Metode demonstrasi JRKPF UAD Vol.2 No.1 April 2015 Erwan Afriyanto 20

adalah salah satu cara mengajar, dimana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru. Siswa dalam pemahaman tentang konsep-konsep fisika yang berkaitan dengan medan magnet sangat sulit untuk memahaminya karena harus membayangkan medan magnet yang tidak ada. Salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi belajar fisika di sekolah karena masih banyak siswa melakukan kesalahan yang berkaitan dengan pengertian, konsep-konsep, dan keterampilan matematika mengenai fisika termasuk hukum biot savart. Banyak guru yang saat menerangkan materi cuma menjelaskan saja, tapi tidak menggunakan alat peraga sehingga siswa menjadi bingung dan tidak paham tentang materi yang diberikan oleh guru. Berkaitan dengan hal tersebut kegiatan pembelajaran fisika yang diterapkan di sekolah tidak cukup hanya sekedar penyampaian pengetahuan berupa teori, tetapi juga harus diiringi dengan kegiatan praktikum atau eksperimen, contohnya eksperimen hukum biot savart yang selama ini belum dilakukan di sekolah. Tujuan Penelitian Merancang media pembelajaran alat peraga pada materi hukum biot-savart pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Menguji kelayakan media pembelajaran alat peraga hukum biot savart pada guru fisika SMA Negeri 1 Prambanan Klaten dan ahli perancang media. Membuat dan menguji kelayakan modul dari alat peraga sebagai media pembelajaran kepada ahli materi, ahli modul dan guru SMA Negeri 1 Prambana Klaten. II. Kajian Pustaka Dari penelitian Bhaktiningrum[2] tentang Pemahaman Konsep Permebialitas Magnet Melalui Percobaan Induksi Magnet Pada Beberapa Bahan Feromagnetik menyatakan bahwa dari hasil penelitian penentuan permebialitas magnet bahan feromagnetik dapat diketahuai bahwa alat dapat bekerja dengan cukup baik. Hal tersebut ditunjukan denagan alat yang dapat digunakan untuk menentukan nilai permebilitas magnet pada bahan feromagnet. Fuid Setyadi[3] tentang Penentuan Sifat Magnet Pada Berbagai Minuman Isotonik dengan Bantuan Logger Pro menyatakan bahwa nilai permebialitas benda-benda ternyata tidak sama dengan permebilitas ruang hampa, penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat magnet dan dilakukan dengan memasukan minuman isotonik ke dalam rongga kumparan agar termagnetisasi saat dialiri arus. Pembangkitan medan magnet dilakukan dengan memvariasi tegangan dari 0 V s/d 10 V. Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa, baik berupa orang, alat, ataupun bahan [4]. Manfaat media pembelajaran menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A. 1) Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi. 2) Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak. 3) Dapat mengatasi keterbatasan indera. 4) Dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan. Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawa konsep-konsep dari materi yang dipelajari. Penggunaan alat peraga ini akan membantu memudahkan siswa untuk memahami suatu konsep. Kelayakan alat peraga adalah pantas atau tidaknya alat peraga tersebut digunakan dalam pembelajaran fisika dikelas. Kelayakan alat peraga meliputi : 1) Alat peraga harus sesuai dengan konsep fisika 2) Alat peraga harus sesuai dengan kurikulum 3) Bentuk dan performa dari alat peraga harus menarik dan sesuai dengan subjek (siswa) yang hendak diteliti 4) Alat peraga mudah dipahami oleh siswa dan keterbacaan alat mudah 5) Alat peraga hendaknya mudah digunakan Metode demonstrasi dan eksperimen ialah suatu upaya pembelajaran atau proses belajar dengan cara praktek menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih mudah dalam memahami dan mempraktekkan apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi suatu permasalahan yang terjadi sehubungan dengan yang sudah didemonstrasikan. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan[5]. III. Metode Penelitian/Eksperimen Penelitian ini menggunakan model R&D (Research and Development) yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [6]. Berdasarkan model pengembangan Prof. Dr. Sugiyono, penelitian ini melakukan hanya empat tahapan, yaitu studi potensi dan masalah, pengumpulan data, pengembangan produk awal, dan uji lapangan terbatas. JRKPF UAD Vol.2 No.1 April 2015 Erwan Afriyanto 21

Produk yang dikembangkan berupa alat peraga hukum biot savart. Sebelum dilakukan proses pengembangan produk, terlebih dahulu dilakukan studi potensi dan masalah, yang meliputi studi pustaka dan studi lapangan. Setelah dilakukan studi potensi dan masalah, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Setelah perencanaan produk kemudian dilakukan pengembangan produk awal berupa alat peraga sederhana hukum biot savart untuk pelajaran fisika. Hasilnya berupa prototipe alat peraga sederhana hukum biot savart untuk pembelajaran fisika. Prototipe selanjutnya diujikan validasi kepada dosen ahli alat dan dosen ahli modul, selanjutnya dilakukan revisi. Hasil revisi selanjutnya diuji cobakan kepada guru fisika SMA Negeri 1 Prambanan Klaten menggunakan metode pembelajaran demonstrasi, kemudian dilakukan revisi. Hasil revisi ini berupa produk alat peraga sederhana hukum biot savart pembelajaran fisika pada materi hukum biot savart menggunakan model pembelajaran demonstrasi. Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan untuk menguji produk yang dihasilkan berupa angket yang diberikan kepada dosen ahli alat, dosen ahli modul dan guru fisika SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Angket tersebut berisi beberapa aspek yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan, meliputi kriteria penilaian terhadap produk (alat peraga sederhana hukum biotsavart dan modul) yang dibuat yaitu aspek kemanfaatan, penyajian media, ruang lingkup materi, penyajian materi, tampilan, dan pengoperasian (langkah-langkah). Hasilnya kemudian akan digunakan untuk revisi produk. Revisi produk dilakukan setelah data terkumpul. Proses revisi disesuaikan dengan hasil dari penilaian pertama. Instrumen pengumpulan data (angket) yang dibuat mengacu pada kriteria penilaian media dalam skripsi Arumi Yuslailis[7], dengan beberapa bagian yang dimodifikasi dan divalidasi ulang. Kuisioner ini menggunakan skala Likert dengan empat alternatif pilihan, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, range presentase dan kriteria kualitatif menurut skala Likert dapat dinyatakan sebagai berikut : 76 % Skor 100 % = Sangat Baik 51 % Skor 75 % = Baik 26 % Skor 50 % = Kurang Baik 0 % Skor 25 % = Tidak Baik Penelitian dikatakan berhasil apabila dari angket yang diperoleh hasilnya berada pada rentang 76% skor 100% dan 51% skor 75% atau pada kriteria sangat baik dan baik [8]. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Rancangan alat terdiri dari beberapa instrument antara lain, sumber tegangan DC, adaptor, multimeter digital dan sensor magnet buatan sendiri menggunakan reed switch. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kumparan dengan jumlah lilitan 200 dengan diameter lilitan 7 cm, yang digunakan untuk membuat medan magnet. Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini sangat mudah untuk didapatkan dan dicari bilamana nanti ada alat yang rusak dan mau diganti. Harga dalam pembuatan alat ini juga sangat murah dan terjangkau. Berikut ini merupakan gambar rancangan alat pengembangan eksperimen hukum biot savart dengan metode induksi magnetik pada kumparan. Gambar 1. Alat peraga sederhana hukum biot savart Berdasarkan rancangan alat penelitian yang telah dibuat seperti pada gambar di atas, dapat dikatakan bahwa kerja alat sudah baik. Sehingga alat tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pembelajaran fisika pada materi hukum biot savart. Sensor magnet Pada rangkaian ini menggunakan prinsip pembagi tegangan antara kaki basis transistor. Cara kerja rangkaian adalah jika pada reed switch didekati medan magnet maka hambatan kontak reed switch akan menghubung. Hal ini menyebabkan arus negatif masuk ke kaki transistor, maka transistor tidak akan mengantar arus. Pada saat reed switch dijauhkan dari medan magnet maka kontak reed switch akan membuka, maka arus listrik posistip akan masuk ke kaki basis. Transisotr akan mengalirkan arus negative yang akan menyalakan LED. Medan magnet dapat menggunakan magnet batang. Contoh aplikasi sederhana adalah indicator atau alarm untuk pintu dibuka atau ditutup.untuk pengembangan lebih lanjut LED dapat ditambah relay driver untuk mengendalikan alarm atau sirine maupun beban listrik yang lebih besar misalnya lampu AC 220V. Data percobaan ini didapatkan dengan batas nilai arus listrik 20 ma di multimeter digital, jumlah lilitan 200 dan diameter 7 cm. JRKPF UAD Vol.2 No.1 April 2015 Erwan Afriyanto 22

Tabel 1. Data percobaan kawat email dengan jumlah 200 lilitan No. Tegangan Kuat Arus Panjang Medan (V) (A) (cm) Magnet (T) 1 3 8.40E-04 12 1.65E-06 2 4.5 1.40E-03 12 2.75E-06 3 6 1.74E-03 12 3.48E-06 4 7.5 2.00E-03 12 3.80E-06 5 9 2.09E-03 12 4.02E-06 6 12 2.19E-03 12 4.13E-06 42 1.03E-02 72 1.98269E-05 Rata 7 1.71E-03 12 3.30448E-06 1. Aspek desain alat 2. Aspek ketergunaan alat 3. Aspek tampilan modul 4. Aspek penyajian modul 5. Aspek materi modul Grafik diatas merupakan hasil penilaian terhadap kualitas alat peraga dan modul praktikum fisika untuk siswa SMA kelas XII IPA. Sedangkan untuk kisikisi instrumen penilaian sebagai berikut, aspek desain alat, aspek ketergunaan alat, aspek tampilan modul, aspek penyajian modul dan aspek materi modul. Berdasarkan hasil analisis terhadap data penilaian kualitas alat peraga dan modul praktikum fisika sebagaimana disajikan pada lampiran 2, 3 dan 4, maka diperoleh rata-rata persentase penilaian alat peraga dan modul praktikum fisika dengan skor 83,75% untuk ahli alat, skor 83,70 % untuk ahli modul, skor 80,63 % untuk validasi pengguna alat dan skor 79,01 % untuk validasi pengguna modul. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat peraga dan modul sudah pada kategori sangat baik dan bisa digunakan dalam proses pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Gambar 2. Grafik hubungan antara kuat arus dengan besar medan magnet Berdasarkan dari grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa Semakin banyak jumlah lilitan juga akan mempengaruhi besar medan magnet. Ada juga hubungan antara kuat arus listrik dengan besar medan magnet yang terjadi. Hubungannya berbanding lurus, apabila kuat arus listrik besar maka nilai dari kuat medan magnet juga akan menjadi besar juga, dan sebaliknya jika kuat medan listrik lemah maka besar medan magnet juga akan semakin lemah. Dari gambar grafik diatas bila ditarik garis lurus maka akan menjadi linear dan rumus hukum biot savart terbukti. V. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa alat yang digunakan dapat bekerja dengan baik, terbukti alat dapat menentukan grafik induksi medan magnet (B) dengan sensor magnet. 2. Dari grafik induksi magnetik (B) yang dihasilkan oleh kumparan dapat diketahui bahwa grafik induksi magnetik (B) besar ketika nilai tegangan dinaikan dan grafik induksi magnetik (B) kecil ketika nilai tegangannya rendah. Selain itu dari grafik juga dapat diidentifikasi medan magnetnya menggunakan sensor magnet untuk berbagai ukuran nilai tegangan. 3. Dapat dibuat modul sebagai panduan praktikum fisika di sekolah, modul tersebut dapat digunakan sebagai panduan untuk melakukan praktikum pengembangan eksperimen pada materi hukum biot savart atau materi tentang magnet secara umum. Gambar 3. Hasil dari validasi alat peraga dan modul Dengan keterangan untuk kriteria penilaian : Kepustakaan [1] Prof. Dr. Arsyad, Azhar, M. A. 2011. Media pembelajaran. Jakarta : Raja grafindo persada. [2] Bhaktiningrum. 2011. Pemahaman Konsep Permebialitas Magnet Melalui Percobaan Induksi Magnet Pada Beberapa Bahan Feromagnetik (skripsi). Yogyakarta :Universitas Ahmad Dahlan. JRKPF UAD Vol.2 No.1 April 2015 Erwan Afriyanto 23

[3] Setyadi, Fuid. 2014. Penentuan Sifat Magnet Pada Berbagai Minuman Isotonic dengan Bantuan Logger Pro (skripsi). Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. [4] Wena, made. 2011. Strategi pembelajaran inovatif kotemporer. Jakarta timur : Bumi Aksara. [5] Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [6] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosda Karya. [7] Yuslailis, Arumi. 2012. Pengembangan Kartu Alir pada Materi Sistem Pencernaan Manusia dengan Pendekatan Proses di Kelas VII SMP (Skripsi). Yogyakarta: FKIP UAD. [8] Nazir, Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia JRKPF UAD Vol.2 No.1 April 2015 Erwan Afriyanto 24