METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) 2010, hlm. 84.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hartoto (2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian guna untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada PT Duta Bangsa Mandiri bertempat di JI. Raya Bromo Desa Rejo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapinya baik alam besar maupun alam kecil. 1

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

Transkripsi:

78 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menjembatani antara dunia konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan dapat mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau realitas sosial harus logis, dan dapat diterima akal sehat harus sesuai dengan apa yang akan diamati. Menurut Sugiono, (2010.:4) pengertian metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif menurut Nawawi (1993: 176) penelitian kualitatif adalah proses menjaring informasi dan kondisi yang sebenarnya dalam kehidupan suatu objek yang dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Menurut pendapat Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2001:8) mengemukakan bahwa metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

79 Metode penelitian kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holostik (utuh dan menyeluruh). Holistik didasarkan pada suatu premis bahwa tidak ada suatu gejala apapun yang dapat menjelaskan dirinya sendiri. Setiap gejala hanya dapat dipahami atau dijelaskan maknanya oleh gejala-gejala lainnya yang terkait dengan gejala tersebut, yang secara bersama-sama gejala-gejala tersebut merupakan unsur yang saling terkait satu sama lain secara menyeluruh. Menurut Sugiono, (2010:54) pengertian metode deskriptif yaitu Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang dalam penelitian ini adalah membentuk nilai kepribadian siswa ditinjau dari interaksi sosial. B. Tempat dan Waktu Penelitian Meleong (2000: 86) menyatakan bahwa dalam menentukan lokasi penelitian, cara terbaik yang ditempuh adalah dengan jalan mempertimbangkan teori subtantif dan mejajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga perlu juga dijadikan pertimbangkan dalam penentuan lokasi penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 10 Bandar Lampung. 80 C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI IPS 5 SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Peneliti memilih siswa kelas XI karena peneliti berasumsi bahwa kelas XI sudah beradaptasi dengan teman sebaya di kelas X dan sudah terlihat kecenderungan memiliki teman sebaya. Objek atau sasaran dalam penelitian ini adalah interaksi sosial dan teman sebaya sebagai pembentuk nilai kepribadian siswa di lingkungan sekolah. Objek dalam penelitian kualitatif menurut Spradley disebut social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2010: 297). D. Sumber Data Menurut Arikunto (2000: 45) sumber subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila sumber data dalam penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar memberi respon melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu informan (orang yang memberi informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut subjek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan juga aktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.

81 Sumber data utama dalam penelitian melalui wawancara siswa secara langsung dan dari catatan di lapangan yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti dengan tujuan sebagai tambahan informasi. Sumber data sekunder adalah data yang dipergunakan untuk mendukung data primer. Adapun data sekunder dapat berupa data-data dan informasi yang berasal dari berbagai literatur, yang meliputi buku-buku teks, publikasi ilmiah (jurnal, prosiding), makalah-makalah ilmiah, hasil penelitian sebelumnya, informasi yang berasal dari internet, serta dokumentasi kegiatan sekolah. E. Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data, peran alat pengumpulan data sangat penting karena alat ini digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan data itu berlangsung. Ada berbagai macam alat pengumpulan data yang digunakan, sesuai dengan metode yang dipilih dalam proses pengumpulan data. Untuk memperoleh data yang lengkap, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran ilmiahnya, penulis mempergunakan pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara/interview Esterberg dalam Sugiono (2010: 317) wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Ini merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih dapat berhadap-hadapan secara fisik. Menurut Sutopo (2006: 72) wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

82 Wawancara atau interview dilakukan melalui pendekatan personal kepada responden atau informan penelitian. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam dan berstruktur. Wawancara mendalam (in depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Metode wawancara ini digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan dari permasalahan yang dikemukakan. Wawancara siswa ini dilakukan dengan percakapan-percakapan secara langsung, bertatap muka dengan informan yang diwawancarai dengan menggunakan metode wawancara ini diharapkan akan memperoleh data primer yang berkaitan dengan penelitian dan mendapatkan gambaran yang jelas guna memudahkan dan menganalisa data selanjutnya. Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara sebagai alat pengumpul data. Agar pertanyaan yang dimaksudkan oleh peneliti terarah dan mengurangi kebebasan dalam mengembangkan pertanyaan. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel yang dijadikan sebagai informan (narasumber). Wawancara dilakukan terhadap orang-orang yang dianggap sebagai narasumber yang mengetahui informasi dan terkait langsung maupun tidak langsung dalam proses interaksi sosial peran teman sebaya dalam pembentukan nilai kepribadian siswa di lingkungan sekolah.

83 2. Observasi Observasi atau pengamatan adalah pencatatan dengan sistematis fenomenafenomena yang diselidiki. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang pada dasarnya mengamati gejala fisik dan sosial sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hal yang diobservasi adalah aspek tingkah laku manusia, mengenai gejala alam ataupun mengenai proses perubahan sesuatu yang nampak. Dalam penelitian ini digunakan observasi terstruktur. Sugiyono (2010: 205) yang menyatakan bahwa dalam observasi terstruktur telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya. Alasan penulis melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan penelitian ini. 3. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada dan memperoleh bahan-bahan untuk melengkapi hasil analisa yang dilakukkan peneliti, dari buku-buku, literatur, atau artikel. F. Teknik Penentuan Informan Informan adalah orang yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Faisal (1999:78), agar memperoleh informasi yang lebih terbukti, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan antara lain: 1. Subyek yang lama dan intensif dengan suatu kegiatan atau aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.

84 2. Subyek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian. 3. Subyek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak waktu, dan kesempatan untuk dimintai keterangan. 4. Subyek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan yang mengetahui kejadian tersebut. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel yang dijadikan sebagai informan (narasumber). Adapun informan pada penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI IPS 5 SMA Negeri 10 Bandar Lampung sebanyak 5 orang siswa. G. Keabsahan Data Penelitian kualitatif tidak hanya mencari kebenaran namun lebih kepada pemahan subyek terhadap dunia sekitar. Hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang kredibel akan mempengaruhi akurasi hasil penelitian. Menurut Patton dalam Sutopo (2006: 92) triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pemeriksaan keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah yang diperoleh dengan sumber data dan ahli untuk memastikan keabsahan data yang ada. Untuk mendapatkan data yang

85 benar-benar mendukung dan sesuai dengan karakteristik fokus penelitian dan tujuan penelitian ini maka dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan (validitas) data yaitu: 1. Triangulasi data, pemeriksaan keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah yang diperoleh dengan sumber data dan ahli untuk memastikan keabsahan data yang ada. Dari sumber data (siswa-siswa XI IPS 5 Sekolah SMA Negeri 10 Bandar Lampug) dilakukan didalam kelas. Datadata yang diperoleh melalui observasi (pengamatan langsung) dan wawancara yang disiapkan dan dilakukan oleh peneliti sendiri. Dari ahli, dilakukan pada saat bimbingan mengenai temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan. 2. Audit Trail yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir penelitian yang diperoleh dengan mengkonfirmasikan dan mendiskusikan dengan rekan-rekan sejawat yang dirasakan memiliki kemampuan lebih, untuk memeriksa hasil penelitian kemudian memberikan saran dan perbaikan apabila diperlukan. 3. Expert Opinion adalah meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar bidang studi untuk memeriksa tahapan-tahapan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji. Dalam Expert Opinion ini, peneliti dapat berkonsultasi kepada dosen pembimbing untuk melengkapi dan menyempurnakan hasil penelitian ini. 4. Member Check yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data tersebut kepada sumber data (guru, siswa, teman-teman sejawat, dan lain-lain). Proses ini dilakukan peneliti pada saat akhir pelaksanaan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap

86 ini, peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan temuan penelitian berdasarkan teoritik dan praktik mengenai interaksi sosial peran teman sebaya dalam pembentukan nilai kepribadian siswa di lingkungan sekolah di SMA Negeri 10 Bandar Lampung sesuai dengan karakteristik fokus permaslahan dan tujuan penelitian. H. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Sugiono (2010: 335) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Data yang diperoleh adalah deskriptif hasil observasi, dokumentasi, wawancara dan triangulasi. Untuk menyajikan data tersebut agar lebih bermakna dan mudah dipahami, maka langkah analisis data yang digunakan adalah Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman (1992:20). Kegiatan analisis pada model interaktif ini terdapat tiga hal utama yang mencakup reduksi data, display data, verifikasi/ menarik kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Miles dan Huberman (1992:20) pengertian analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan

sebagai rangkaian kegiatan analisis saling susul menyusul. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 87 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data situasi sosial dalam penelitian ini difokuskan pada guru, murid dan proses kegiatan belajar berlangsung di kelas XI IPS 5 SMA Negeri 10 Bandar Lampung. 2. Display Data Setelah data direduksi maka langkah berikutnya adalah men-display data proses ini dilakukan dengan jalan membuat teks yang bersifat naratif. Dengan men-display data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Menarik Kesimpulan Tahap ini merupakan jawaban dari kesimpulan awal yang bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang menguatkan. Dengan demikian kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan, tetapi mungkin juga tidak. Reduksi data, display data, verifikasi data merupakan sesuatu yang saling menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan yang diikat dalam satu kegiatan analisis. Penarikan kesimpulan dilakukan sebagai jawaban singkat atas tujuan penelitian yang telah dirumuskan berdasarkan hasil analisis kajian

yang telah dilakukan dan sebagai dasar untuk memberikan saran-saran yang bermanfaat dalam mengurangi beberapa masalah siswa di sekolah. 88