Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana Denpasar, 15 Desember 2010
2
P E R M A S A L A H A N A. PERKOTAAN (URBAN) Sumber: http://beworosidarkas ih.wordpress.com/2010/06/29/beberapaide-untuk-mengatas i-kemacetan-lalu-lintas-jalan-raya-1/ Sumber: http://ndyteen.c om/2010/11 /s emarang-banjir.h tml Su mbe r: h ttp://eco so c-monitor2.blogspot.c om/2009 /05/20-persenwilayah-jak arta-permukiman.html 3 Sumber: http://s hendiary.wordpress.com/2008/09/12/bandung-lautansampah/
P E R M A S A L A H A N B. WILAYAH (REGIONAL) Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/kawasan_perk otaan 4
T A N T A N G A N Global Warming Perkembangan Teknologi AFTA, NAFTA, WTO Ancaman Bencana 5
UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan 6
7
SISTEMATIKA PP 15/2010 8
BAB I KETENTUAN UMUM Pengertian dasar dalam penyelenggaraan penataan ruang Istilah yang didefinisikan 9
BAB II PENGATURAN PENATAAN RUANG Memberikan kepastianhukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penataan ruang PP (RTRWN & Peraturan pelaksanaan UU ttg PR) Perpres (RTR Pulau/Kepulauan & RTR KSN Permen (Pedoman PR) Perda Provinsi (RTRWP, RTR KSP, arahan PZ sistem provinsi) Pergub (Ketentuan perizinan, bentuk & besaran insentifdisinsentif, sanksi adm, juklak) Perda Kabupaten/Kota (RTRWK, RTR KSK, RDTR+PZ Kab/Kota) Perbup/wali (Ketentuan perizinan, bentuk & besaran insentif disinsentif, sanksi adm) 10
BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANG Peningkatan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan penataan ruang d e k o n 11
BAB III Lanjutan 1 2 3 4 5 6 7 8 12
BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANG Prosedur penyusunan dan penetapan RTR yang ditinjau RENCANA TATA RUANG Rencana Umum Tata Ruang Rencana Rinci Tata Ruang KRITERIA & TATA CARA RTRWN RTRWP RTRW Kabupaten/Kota - RTR Pulau/Kepulauan - RTR KSN RTR KSP - RDTR - RTR KSKab/KSK Peninjauan Kembali Penyusunan P R O S E D U R Penetapan Jangka Waktu: paling lama 24 bulan 13
BAB IV Lanjutan Proses penyusunan RTR Persiapan penyusunan RTR Pengumpulan data Pelibatan peran masyarakat dalam perumusan konsepsi RTR Pengolahan dan analisis data Perumusan konsepsi RTR Pembahasan rancangan RTR oleh pemangku kepentingan Penyusunan rancangan peraturan peruuan ttg RTR 14
BAB IV Lanjutan Nasional Nasional Pembahasan antar-instansi RTR kewenangan Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten/Kota Pembahasan antarinstansi dan antar pemerintah daerah dengan DPRD RTR kewenangan pemerintah daerah Provinsi Kabupaten/Kota 15
BAB IV Lanjutan 16
BAB IV Lanjutan Keterangan: Kab/Kota RDTR RTBL Bagian baru dari wilayah kab/kota yang perlu disusun RDTR 17
BAB IV Lanjutan 1 x dalam 5 thn Lebih dari 1 x dalam 5 thn Perubahan lingkungan strategis: bencana alam skala besar; perubahan batas teritorial negara; atau perubahan batas wilayah daerah. Penetapan Pelaksanaan PK RTR Pelaksanaan PK RTR Rekomendasi hasil PK RTR Tidak perlu revisi Revisi RTRWN a. perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah nasional; dan/atau b. terdapat dinamika pembangunan nasional RTRWP a. terjadi perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah provinsi; dan/atau b. terdapat dinamika pem bangunan provinsi RTRWKab/Kota a. terjadi perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah kab/kota; dan/atau b. terdapat dinamika pembangunan kab/kota Materi perubahan RTR 20% Materi perubahan RTR > 20% Penetapan perubahan peraturan peruuan ttg RTR (amandem en perda) Penyusun an RTR baru 18
BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG Pelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG PENYUSUNAN DAN SINKRONISASI PROGRAM PEMBIAYAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM 19
PENYUSUNAN DAN SINKRONISASI PROGRAM Penyusunan Sinkronisasi Menghasilkan program jangka panjang, menengah, dan tahunan Memperhatikan rencana pembangunan pengembangan wilayah Dilakukan melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan Dilaksanakan melalui berbagai forum dan rapat koordinasi 20
BAB V Lanjutan Perkiraan Biaya Pelaksanaan Sumber Pembiayaan Jangka Waktu Pembiayaan PEMBIAYAAN PROGRAM PEMANFAATAN RUANG 21
Penyusunan Program jangka panjang, menengah, dan tahunan indikasi program utama dalam RTR Sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan Sinkronisasi Memperhat ikan rencana pembangu nan pengemba ngan wilayah Melalui berbagai forum dan rapat koordinasi Perkiraan biaya pelaksanaan Sumber pembiayaan Jangka waktu pembiayaan Dapat berasal dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat Dapat disusun Rencana Induk Masing-Masing Sektor Dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat melalui Kerjasama Pemanfaatan Ruang Wilayah Pemanfaatan Ruang Kaw. Strategis Pemanfaatan Ruang Kaw. Perkotaan Pemanfaatan Ruang Kaw. Perdesaan 22
BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 23
Bab VI lanjutan SISTEM PERENCANAAN INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM NASIONAL (Dalam RTRWN) PENGATURAN ZONASI Arahan Peraturan Zonasi Sistem Nasional INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM PROVINSI (Dalam RTRWP) Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KAB/KOTA (Dalam RTRWK/K) Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota RTR KSK/RDTR 24
PENETAPAN PERATURAN ZONASI (PZ) UNTUK WILAYAH KAB/KOTA 1 Skala 1 : 5.000 Skala 1 : 5.000 Skala 1 : 5.000 2 RTRW Kab/Kota Skala 1 : 50.000/ 1 : 25.000 RDTR Peraturan Zonasi (Text & Map) Skala 1 : 5.000 3 RTRW Kab/Kota Skala 1 : 50.000/ 1 : 25.000 RDTR (Map) Skala 1 : 5.000 Peraturan Zonasi (Text) 25
Contoh Peraturan Zonasi Kab/Kota (zoning map dan zoning text) 26
Jenis Izin Pemanfaatan Ruang Jenis Izin Penjelasan Dasar Pemberian Izin IZIN PRINSIP IZIN LOKASI IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN IZIN LAIN BERDASARKAN PERATURAN PER-UU-AN 27
Bab VI lanjutan Tata Cara Penggantian yang Layak (diatur lebih lanjut dgn Perpres) Bentuk Penggantian berupa 28
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif oleh Fiskal BENTUK Non Fiskal kepada TATA CARA 29
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif (lanjutan) oleh BENTUK kepada TATA CARA 30
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Disinsentif oleh Fiskal BENTUK Non Fiskal kepada TATA CARA 31
Bentuk dan Tata Cara Pemberian Disinsentif (lanjutan) oleh BENTUK kepada TATA CARA 32
Bab VI lanjutan Bentuk dan Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif KRITERIA PENGENAAN SANKSI BENTUK TATA CARA 29 33
Bab VII PENGAWASAN PENATAAN RUANG Menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang. 34
Bab VII lanjutan SISTEM PENGAWASAN Bentuk Pengawasan Teknis (keseluruhan proses PPR secara berkala) Pengawasan Khusus (permasalahan khusus PPR sesuai kebutuhan) Kegiatan Mengawasi masukan, prosedur, serta fungsi dan manfaat keluaran, dalam aspek pengaturan, pembinaan,dan pelaksanaan penataan ruang; Mengawasi ketersediaan dan pemenuhan SPM bidang penataan ruang Memeriksa data dan informasi serta melakukan kajian teknis terhadap permasalahan khusus penyelenggaraan penataan ruang Hasil Penyelenggaraan Penataan Ruang sesuai dengan Peraturan PerUUan Untuk mendukung peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang Laporan Rekomendasi Penyelenggaraan Penataan Ruang tidak sesuai dengan Peraturan PerUUan Untuk dilakukan penyesuaian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau dilakukan penertiban dan pengenaan sanksi Tindak Lanjut Penyampaian hasil pengawasan kepada pemangku kepentingan; Penyampaian hasil pengawasan yang berindikasi tindak pidana kepada PPNS; Pelaksanaan hasil pengawasan. 35
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN semua ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan penataan ruang dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini BAB IX KETENTUAN PENUTUP Peraturan Pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan. (28 Januari 2010) 36
Sistematika PP PPR bhk-dj pr 37
bersama menata ruang untuk semua 38
39