PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

Perancangan Basis Data

PERANCANGAN SISTEM DATABASE

MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

NORMALISASI. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

PERTEMUAN 6 & 7 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

NORMALISASI. 2 nf. 3 nf BCNF. 4 nf. 5 nf. Hal. 1 dari 11

NORMALISASI. Definisi. Tujuan dari Normalisasi. Proses Normalisasi

PERTEMUAN 8 & 9 MODEL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) KONSEP DASAR MODEL ENTITY RELATIONSHIP

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional.

NORMALISASI. Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel tabel

P7 Perancangan Database

NORMALISASI. Suzan Agustri 60

KONSEP DASAR DBMS dan SQL

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

BAB IV NORMALISASI. Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel tabel untuk

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

Pertemuan 4 ENTITY RELATIONSHIP ENTITY RELATIONSHIP

ER-DIAGRAM (ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM)

Teknik dan Penerapan Normalisasi

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

MODEL RELASIONAL. Model Data adalah kumpulan bentukanbentukan deskripsi data level tinggi yang menyembunyikan rincian penyimpanan data level rendah.

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

Pertemuan 4 ENTITY RELATIONSHIP ENTITY RELATIONSHIP

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

SISTEM BASIS DATA Presented By

ENTITY RELATIONSHIP MODEL

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

Database Design. Pemodelan data & Model Entity-Relationship. Pertemuan 4. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom

NORMALISASI DATA. Basis Data

MODUL 1 SEPUTAR PERANCANGAN DATABASE. 1.1 Entity-Relationship Model (ER Model) dan Entity Relationship Diagram (ERD)

TEKNIK ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

SISTEM BASIS DATA MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

PERTEMUAN 4 ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) JUM AT,

Pertemuan 4. Entity-Relationship Diagram (ERD)

E-R Diagram Kusnawi, S.Kom, M.Eng

KOMPONEN ENTITY RELATIONSHIP

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Basis Data ( )

Model Data Dalam SBD

Pertemuan 2-3 ER-MODEL

ENTITY RELATIONSHIP MODEL

KONSEP SISTEM BASIS DATA

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

Normalisasi. Didi Supriyadi, S.T., M.Kom Pertemuan ke-6

PERANCANGAN DATABASE E-R DIAGRAM. Pengolahan Basis Data D3-TI STMIK AMIKOM

Basis data ERD. Entity. Atribut ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM 13/10/2015 TIU TIK. Entity

Desain Data Base. Proses Desain Data Base

Review Basis Data 1. by: Ahmad Syauqi Ahsan

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Basis data

Mahasiswa dapat melakukan perancangan basis data dengan model entity relationship

MODEL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. Basis data

Normalisasi Lanjut. I. Review Normalisasi

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB IV Normalisasi Data

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

Basis Data. Pemodelan Database dengan ER Diagram (Entity Relationship Diagram) Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

ENTITY RELATIONSHIP PENGERTIAN

6. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: JAWAB:

Basis Data 1 - TIS3333

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Entity Relationship Model

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

Mengotimalisasi redundansi Menghilangkan anomali

Copyright 2005 PENS-ITS C H A P T E R

NORMALISASI. Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

Relational Database & Pemodelan Data [Review]

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

Entity Relationship Diagram.

Entity Relationship Diagram - ERD. Mardhiya Hayaty, ST

Pertemuan 11. Donny Yulianto, S.Kom

ENTITY-RELATIONSHIP MODEL

ANOMALI. Anomali ada 3 jenis yaitu: Anomali pengubahan Anomali penyisipan Anomali penghapusan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS

ER (ENTITY RELATIONSHIP) MODEL

Tujuan Umum Tujuan Khusus Pokok Bahasan/Materi

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM - ERD. MARDHIYA HAYATY, ST

BAB II LANDASAN TEORI

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

C H A P T E R. Copyright 2005 PENS-ITS

Model adalah representasi kenyataan.

BAB 7 MERANCANG BASIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan

Entity Relationship Diagram. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan sistem terjadi pada dua tingkat, yaitu : Pada tingkat pertama, perencanaan sistem, analisis dan rancangan umum dilaksanakan untuk menetapkan kebutuhan pemakai. Tingkat perancangan database ini melibatkan tahap front-end, bebas dari perancangan database tertentu atau Database Management System (DBMS). Pada tingkat kedua, rancangan umum, seperti diagram entitas relasi tingkat tinggi, ditransformasikan (atau didekomposisikan) ke dalam perancangan database rinci untuk sebuah DBMS tertentu yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem total. Tiga model database yang cukup dikenal adalah : Model Hierarkikal Model Jaringan Model Relasional Pada masa lalu banyak penjual (vendors) menawarkan Database Management Systems (DBMS) yang berdasarkan pada Model Hierarkikal dan Model Jaringan. Saat ini Model Relasional adalah dominan. Karena itu hampir semua penjual perangkat lunak database menawarkan produk perangkat lunak Relational Database Management Systems (RDBMS). RDBMS dibuat dengan struktur tiga skema, yaitu : Eksternal Konseptual Internal Lihat Gambar 1. Struktur tiga-skema dari sebuah RDBMS Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

Gambar 1. Struktur tiga-skema dari sebuah RDBMS Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

Struktur lapisan ini mendefinisikan data perusahaan pada tingkat yang berbeda. Skema Eksternal mendefinisikan bagaimana pemakai mengakses dan melihat output dari RDBMS, bebas dari bagaimana data disimpan atau diakses secara fisik. Akses dan manipulasi seperti ini dilaksanakan oleh pemakai dengan memperkerjakan bahasa prosedural, seperti COBOL atau bahasa query, seperti Structured Query Language (SQL), bahasa standar yang diakui untuk RDBMS. Skema Konseptual yang mendefinisikan model database relasional terdiri dari sekumpulan tabel yang dinormalisasi. Skema konseptual adalah rancangan dari database yang merupakan subyek utama dari bab ini. Skema Internal terdiri dari organisasi fisik dari data (mis. sekuensial, indeks sekuensial, langsung) dalam hal struktur fisik data dan metodemetode pengaksesan dari sistem operasi komputer. Apakah Database Relasional Itu? Model relasional berdasarkan teori himpunan matematik. Struktur didefinisikan dengan Tabel. Dalam istilah matematika, tabel disebut sebagai Relasi. Profesional sistem sering menggunakan istilah tabel dan relasi secara bergantian. Tiap tabel dalam model relasional dikomposisikan dari baris dan kolom. Kolom disebut Atribut. Nilai untuk sebuah atribut harus dipilih dari sekelompok nilai yang dinamakan Domain. Karena banyak kolom dalam tabel yang sama dapat diidentifikasikan atas domain yang sama, maka nama atribut didefinisikan untuk tiap kolom. Tiap nama atribut dalam sebuah relasi harus unik. Urutan kiri ke kanan dari kolom tidak penting. Urutan dari baris juga tidak penting. Perpotongan dari suatu baris dan kolom berisi sebuah nilai tunggal. Sifat-sifat Tabel : 1. Duplikasi baris tidak diperbolehkan. Untuk melaksanakan sifat ini, harus terdapat paling sedikit satu atribut atau kombinasi beberapa atribut yang mengidentifikasi secara unik tiap baris dari tabel. Atribut atau kombinasi beberapa atribut yang melaksanakan tugas ini disebut Kunci Primer (Primary Key). Contoh : Nomor_Mahasiswa, adalah kunci primer yang mengidentifikasi tiap mahasiswa secara unik. 2. Database relasional adalah nilai Primary Key tidak boleh mempunyai duplikat atau NIL (NULL, yaitu nilai tidak diketahui). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

3. Keterhubungan (relationship) antara dua tabel. Jika Tabel R2 mempunyai sebuah Kunci Asing (Foreign Key) yang cocok dengan kunci primer dari Tabel R1, maka untuk setiap nilai Foreign Key harus terdapat sebuah nilai kecocokan dari Primery Key, atau nilai Foreign Key harus NIL. Menggunakan Structures Query Language (SQL) SQL adalah bahasa standar database yang digunakan untuk query, manipulasi dan memperbarui RDBMS. Karena semakin banyak organisasi yang memutuskan untuk mengkonsolidasikan database mereka ke dalam sistem seluas usaha, pengetahuan mengenai SQL akan menjadi kebutuhan untuk para perancang database. 2. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Model Entity Relationship Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship Entity Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis Entity set dapat berupa : - Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan - Obyek secara konsep : Pekerjaan, Perusahaan, Rencana Relationship Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. KERJA PROYEK Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

Atribut Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Jenis-jenis Atribut : Key Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik. Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal. Atribut Multivalue Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. TglLahir Gelar NIP Nama Atribut Composite Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Nama Depan Nama TTengah Nama Belakang NAMA Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

Atribut Derivatif Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. TglLahir Umur Derajat dari relationship Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship Unary Degree (Derajat Satu) LAPOR Binary Degree (Derajat Dua) KERJA DEPARTEMEN Ternary Degree (Derajat Tiga) KERJA PROYEK KOTA Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

Cardinality Ratio Constraint Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality Ratio 1 : 1 Pegawai Milik Kendaraan P1 r1 k1 p2 r2 k2 p3 r3 k3... 1 MILIK 1 KENDARAAN 1 : N / N : 1 Pegawai Kerja Departemen P1 r1 d1 p2 r2 d2 p3 r3 d3 p4 r4... N 1 KERJA DEPARTEMEN Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

M : N Pegawai Kerja Proyek r1 P1 pr1 r2 p2 pr2 r3 p3 pr3 r4... M N KERJA PROYEK Participation Constraint Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Terdapat 2 macam Participation Constraint : Total Participation Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. N 1 PUNYA BAGIAN Partial Participation Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain. N 1 KERJA PROYEK Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

Weak Entity Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Relationship. NOPEG NAMA MILIK TANGGUNGAN Simbol-simbol ER-Diagram Notasi Arti 1. 1. Entity 2. 2. Weak Entity 3. 3. Relationship 4. 4. Identifying Relationship 5. 5. Atribut Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

6. 6. Atribut Primary Key 7. 7. Atribut Multivalue 8. 8. Atribut Composite 9. 9. Atribut Derivatif Transformasi dari ERD ke Database Relasional 1. Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponenkomponennya saja. NOPEG ALM1 KDPOS ALAMAT (NOPEG, ALM1, KDPOS,.) 2. Setiap relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue. NOPRO... LOKASI PROYEK LOKPR(NOPRO, LOKASI) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

3. Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary keynya. NOPEG. 1 KONTROL (NOPEG,.., SUPERVISOR-ID) N 4. Setiap Unary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana primary keynya merupakan gabungan dari dua atribut dimana keduanya menunjuk ke primary key relasi awal dengan penamaan yang berbeda. NOBAR. M BARANG TERDIRI JUMLAH KOMBAR (NOBAR, NOKOMP, JUMLAH) N 5. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana Participation Constraint keduanya total, buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary Keynya dapat dipilih salah satu. NOPEG NOPRO 1 1 1 KERJA PROYEK (NOPEG,..., NOPRO,...). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

6. Setiap Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation Constraintnya Total, maka Primary Key pada relasi yang Participation Constraintnya Partial menjadi Foreign Key pada relasi yang lainnya. NOPEG 1 1 PIMPIN NOBAG BAGIAN BAGIAN (NOBAG,..., MANAGER) 7. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana kedua Participation Constraintnya partial, maka selain kedua relasi perlu dibuat relasi baru yang berisi Primary Key gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi. NOPEG NOPRO 1 1 KERJA PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO, ) 8. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai Participation Constraint Total, maka Primary Key pada relasi yang bersisi 1 dijadikan Foreign Key pada relasi yang bersisi N. NOBAG. NOPRO BAGIAN 1 PUNYA N PROYEK PROYEK (NOPRO,..., NOBAG) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12

9. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai Participation Constraint partial, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi. NOPEG N 1 KERJA NOPRO PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, ) 10. Setiap Binary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi. NOPEG.. NOPRO M M N KERJA N PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO,..) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 13

11. Setiap Ternary Relationship, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key ketiga tipe Entity yang berelasi. NOPEG NOPRO KERJA KOTA NOKOT PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO, NOKOT) 12. Setiap tipe Weak Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua atributnya dimana Primary Keynya adalah gabungan dari Partial Key dan Primary Key dari relasi induknya (identifying owner). NOPEG NAMA. 1 N PUNYA TANGGUNGAN TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA,.) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 14

Hasil Transformasi dari Diagram ER ke Database Relasional : Skema Database BAGIAN PROYEK LOKPR PEKERJAAN (NOPEG, NAPEG, ALM1, KDPOS,TGLLAH, UMUR, SUPERVISOR-ID, NOBAG) (NOBAG, NABAG, LOKASI, MANAGER) (NOPRO, NAPRO, NOBAG) (NOPRO, LOKAPR) (NOPEG, NOPRO, JAM) TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA, JNKELT,HUBUNGAN) 3. NORMALISASI Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Tujuan dari Normalisasi Untuk menghilangkan kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarka persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 15

Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan Ketergantungan Multivalue Bentuk Normal Keempat (4NF) Bentuk Normal Kelima Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa Ketergantungan Fungsional Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database Pemasok-barang : Pemasok (No-pem, Na-pem) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 16

Tabel PEMASOK-BARANG No-pem Na-pem P01 P02 P03 Baharu Sinar Harapan Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : No-pem ---> Na-pem Ketergantungan Fungsional Penuh Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan) Contoh : KIRIM-BARANG( No-pem, Na-pem, No-bar, Jumlah) No-pem Na-pem No-bar Jumlah P01 Baharu B01 1000 P01 Baharu B02 1500 P01 Baharu B03 2000 P02 Sinar B03 1000 P03 Harapan B02 2000 Ketergantungan fungsional : No-pem --> Na-pem No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh terhadap key-nya) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 17

Ketergantungan Transitif Definisi : Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Y, Y Z, maka X Z ) Contoh : No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B01 1000 P01 1 Jakarta B02 1500 P01 1 Jakarta B03 2000 P02 3 Bandung B03 1000 P03 2 Surabaya B02 2000 Ketergantungan fungsional : No-pem Kode-kota No-pem Kode-kota Kota, maka Kota Bentuk Normal Kesatu (1NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 18

Tabel KIRIM-1 (Unnormal) No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B01 1000 B02 1500 B03 2000 P02 3 Bandung B03 1000 P03 2 Surabaya B02 2000 Tabel KIRIM-2 (1NF) No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B01 1000 P01 1 Jakarta B02 1500 P01 1 Jakarta B03 2000 P02 3 Bandung B03 1000 P03 2 Surabaya B02 2000 Diagram Ketergantungan Fungsional Jumlah No-pem Kode-kota Kota No-bar Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 19

Bentuk Normal Kedua (2NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Tabel PEMASOK-1 (2NF) No-pem Kode-kota Kota P01 1 Jakarta P02 3 Bandung P03 2 Surabaya Bentuk Normal Ketiga (3NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya. Tabel KIRIM-3 (3NF) No-pem No-bar Jumlah P01 B01 1000 P01 B02 1500 P01 B03 2000 P02 B03 1000 P03 B02 2000 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 20

Tabel PEMASOK-2 (3NF) Tabel PEMASOK-3 (3NF) No-pem Kode-kota Kode-kota Kota P01 1 1 Jakarta P02 3 2 Surabaya P03 2 3 Bandung Normalisasi pada database perkuliahan Asumsi : Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal ) Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF ) No-Mhs Nama - Mhs Jurusan Kode- MK Nama-MK Kode-Dosen Nama- Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A No- Mhs Nama- Mhs Jurusan Kode- MK Nama-MK Kode-Dosen Nama- Dosen 2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A 2683 Welli MI MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C 5432 Bakri Ak. AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 5432 Bakri Ak. MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Nilai Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 21

Diagram Ketergantungan Fungsional Nama_Mhs No-Mhs Jurusan Nilai Nama-MK Kode-MK Kode-Dosen Nama-Dosen Tabel KULIAH (2NF) Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 Ati MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola Tabel MAHASISWA-3 (3NF) Nama-Mhs Jurusan 2683 Welli MI 5432 Bakri Ak. Tabel NILAI (3NF) Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 22

Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 MI465 Analsis Prc. Sistem B317 AKN201 Akuntansi Keuangan D310 MKT300 DasarPemasaran B212 Tabel DOSEN (3NF) Kode- Dosen Nama-Dosen B104 Ati B317 Dita B310 Lia B212 Lola Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 23

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 24