Mengotimalisasi redundansi Menghilangkan anomali

Transkripsi

1

2 Proses normalisasi adalah proses menganalisa dan memperbaiki skema relasi menggunakan data atribut untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang baik menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga dapat: Mengotimalisasi redundansi Menghilangkan anomali

3 Suatu proses untuk mengurangi redundancy pada suatu tabel/obyek/entitas sehingga mudah dimodifikasi. iasanya melibatkan pembagian tabel entity menjadi dua atau lebih tabel dan menjelaskan hubungan diantara tabel. Tujuannya adalah untuk mengisolasi data sehingga penambahan, pengurangan, dan modifikasi dari atribut dapat dilakukan pada satu tabel dan selanjutnya dikembangkan keseluruh database melalui relasi yang ada.

4 Pengulangan/duplikasi data yang tidak perlu. Redundansi tidak dapat dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial yang menghubungkan satu field pada suatu tabel dengan field lain pada tabel yang berbeda.

5 Contoh Redundansi Tabel KRS NIM Kode_MK Nama_MK Nilai D-5452 asis Data D-5452 asis Data D-5452 asis Data PG-3465 Pemrograman Tabel diatas memiliki redundansi. Kolom Kode_MK dan Nama_MK memiliki data yang sama (berulang-ulang).

6 nomali pada dasarnya adalah ketidakkonsistenan (inkonsistensi) data. nomali bisa terlihat pada saat melakukan perubahan, penghapusan dan penambahan data.

7 Contoh nomali Tabel KRS NIM Kode_MK Nama_MK Nilai D-5630 Sistem asis Data D-5452 asis Data D-5452 asis Data D-5452 asis Data PG-3465 Pemrograman Misalkan pada tabel diatas dilakukan perubahan data pada record ke 5, data nama mata kuliah basis data menjadi perancangan basis data.

8 Contoh nomali (2) Tabel KRS NIM Kode_MK Nama_MK Nilai D-5630 Sistem asis Data D-5452 Perancangan asis Data D-5452 asis Data D-5452 asis Data PG-3465 Pemrograman Pada tabel diatas akan terjadi ketidak-konsistenan pada record 5, 6 dan 7. yaitu record Kode_MK = D-5452 berelasi dengan dua Nama_MK yang berbeda (Perancangan basis data dengan asis data).

9 Solusi Normalisasi Melakukan dekomposisi dengan menentukan ketergantungan fungsional. Contoh ketergantungan fungsional : Ketergantungan fungsional pada tabel KRS Kode_MK Nim, Kode_MK Nama_MK Nilai

10 Dekomposisi erdasarkan ketergantungan fungsional tersebut, maka tabel KRS dapat didekomposisi menjadi 2 tabel Kode_MK D-5630 D-5452 Nama_MK Sistem asis Data Perancangan asis Data NIM Kode_MK D-5630 Nilai PG-3465 Pemrograman D D D PG-3465

11 Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomali Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut : Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

12 Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi. Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu: 1. entuk normal pertama (1NF) 2. entuk normal kedua (2NF) 3. entuk normal ketiga (3NF) 4. entuk normal oyce-codd (CNF) 5. entuk normal keempat (4NF) 6. entuk normal kelima (5NF)

13 entuk normal pertama (1NF) untuk menghilangkan atribut bernilai jamak. entuk normal kedua (2NF) untuk menghilangkan kebergantungan parsial. entuk normal ketiga (3NF) untuk menghilangkan kebergantungan transitif. entuk normal oyce-codd (CNF) untuk menghilangkan anomaly tersisa disebabkan kebergantungan fungsional. entuk normal keempat (4NF) untuk menghilangkan kebergantungan nilai jamak. entuk normal kelima (5NF) untuk menghilangkan anomaly tersisa.

14 Tiga bentuk normal pertama berkaitan dengan kebergantungan fungsional. Sementara itu bentuk keempat dan kelima berkaitan dengan redundansi yang disebabkan kebergantungan banyak nilai (multi-valued dependencies).

15 Syarat 1NF adalah : setiap atribut harus bersifat atomik, artinya, setiap atribut merupakan unsur terkecil dari identitas entitas (tidak perlu dipecah-pecah lagi) semua nilai atributnya adalah sederhana, bukan atribut komposit (composite) dan bukan atribut bernilai banyak (multi-valued). Menghilangkan repeating group data (kelompok data yang berulang).

16 Contoh tabel yang termasuk dalam 1NF Pada gambar disamping, atribut nilai bersifat tunggal untuk setiap kombinasi atribut NIM dan atribut Kode_MK tertentu. NIM Kode_MK D-5630 D-5452 D-5452 Nilai D PG-3465 Kombinasi NIM dan Kode_MK merupakan kunci primer untuk menentukan nilai.

17 Syarat 2NF : telah memenuhi 1NF, setiap atribut non key (bukan primary atau foreign key) harus tergantung secara fungsional dengan atribut keynya. Relasi pada bentuk normal kedua harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci relasi. entuk normal kedua menghilangkan kebergantungan parsial dan masih memiliki anomalianomali yang secara praktis tidak dapat diterima.

18 Pada gambar disamping, atribut Nilai memiliki ketergantungan fungsional dengan atribut NIM dan Kode_MK NIM Kode_MK D-5630 D-5452 D-5452 D-5452 Nilai PG-3465 pabila ketergantungan tersebut diganti menjadi NIM dengan Nilai saja, maka akan terdapat ketidakbenaran.

19 Dari gambar disamping terlihat bahwa Nilai tidak tergantung secara fungsional dengan NIM NIM Nilai Kesimpulan : kombinasi NIM dengan Kode_MK menentukan Nilai seorang mahasiswa dengan NIM untuk mata kuliah tertentu.

20 NIM Kode_MK Nama_Mhs Nama_MK Nilai Juli Gogon Heru D-5630 Heni Perancangan asis Data D-5452 Yanita asis Data D-5452 Linda asis Data D-5452 Petruk asis Data PG-3465 Koko Pemrograman agaimana bila terdapat tabel seperti diatas. pakah sudah memenuhi syarat 2NF?

21 Pada tabel tersebut terdapat 2 atribut key : NIM dan Kode_MK tribut non key memiliki ketergantungan : Nama_mhs NIM Nama_Mk Kode_Mk Nilai NIM dan Kode_Mk NIM Kode_MK Nama_Mhs Nama_MK Juli Gogon Heru D-5630 Heni Perancangan asis Data D-5452 Yanita asis Data D-5452 Linda asis Data D-5452 Petruk asis Data PG-3465 Koko Pemrograman Nilai

22 Untuk memenuhi syarat 2NF, maka atribut non key harus memiliki ketergantungan fungsional dengan atribut key. Tabel harus dipisah menjadi tiga tabel yang memiliki atribut key dan ketergantungan fungsional dengan atribut non key. NIM Nama_Mhs Juli Gogon NIM Kode_MK Nilai Kode_MK Nama_MK Heru Heni Yanita Linda D-5630 D-5452 D-5452 D-5630 D-5452 PG-3465 Perancangan asis Data asis Data Pemrograman Petruk D Koko PG-3465

23 Syarat 3NF : telah memenuhi 2NF setiap atribut non key tidak boleh tergantung dengan atribut non key lainnya (tidak boleh terjadi ketergantungan transitif).

24 NIM KodePos Kota Malang Malang Jakarta Jakarta Tabel diatas memiliki primary key NIM. tribut non key : KodePos dan Kota tribut Kota memiliki ketergantungan dengan atribut Kode Pos, bukan dengan primary key.

25 Menurut aturan 3NF, atribut non key tidak boleh memiliki ketergantungan dengan atribut non key (tidak boleh ada ketergantungan transitif) Untuk mengatasi masalah ini, harus dibuat tabel baru dengan atribut Kota. Sebagai primary key digunakan atribut Kode Pos. NIM KodePos KodePos Kota Malang Malang Jakarta