Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN KESEHATAN (Dimensi Makro) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

VII. SIMPULAN DAN SARAN

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

BAB 1 MANAJEMEN KEUANGAN (Pengantar)

BAB VIII TIGA BUTIR SIMPULAN. Pada bagian penutup, saya sampaikan tiga simpulan terkait kebijakan

POLITIK & SISTEM POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis transportasi yang kian meningkat

DIMENSI PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang


Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

BAB I PENDAHULUAN. Setelah beberapa tahun kemudian atau di tahun 1970-an, fakta

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan

Makalah Tentang Masalah Kesehatan

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan kesehatan. Dari sudut pandang politik, ini terlihat bagaimana. kesehatan yang memadai untuk seluruh masyarakat.

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang

TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA BY : DIANA MA RIFAH

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

Bab 12 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:

Profil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, bentuk

Bab I. Konsep Kemiskinan dan Pengertian Kemiskinan. A. Konsep Kemiskinan

KEBIJAKAN PUBLIK & KEBIJAKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan untuk lebih

Sejarah AusAID di Indonesia

I. PENDAHULUAN. daerahnya sendiri dipertegas dengan lahirnya undang-undang otonomi daerah yang terdiri

VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

KOMPONEN IPM 5.1 INDIKATOR KESEHATAN. Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

Nawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB)

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

SUSTAINABLE DEVELOPMENT THROUGH GREEN ECONOMY AND GREEN JOBS

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

E-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah

Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Melebihi Batas Pertanian

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

PARADIGMA PERTUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah

BAB IV. KESIMPULAN. Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama. dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang.

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

PENDAHULUAN. yang sangat besar, terlebih lagi untuk memulihkan keadaan seperti semula. Sesuai

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Pendidikan sebagai Investasi Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara (Krugman dan Obstfeld, 2009). Hampir seluruh negara di dunia melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Materi Pengantar Agroindustri

Transkripsi:

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

Kemiskinan Kekurangan makanan, malnutrisi, kelaparan, ketidakseimbangan makanan, kebutuhan dasar hidup seperti pendidikan dan kesehatan, kebutuhan sandang, pakaian, peralatan rumah tangga, dan tempat tinggal

Kekayaan & Kemiskinan Sebagai Penentu Kesehatan Status ekonomi berhubungan dengan keadaan kesehatan Ada hubungan antara tingkat kematian dan pendapatan, tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingginya tingkat kematian dan pendapatan (Person, 1975)

Kemiskinan Pendekatan Dalam Menjelaskan Perubahan Angka Kematian 1. PENDAPATAN Kurangnya pendapatan mempengaruhi asupan makanan, malnutrisi, penyakit infeksi, stres 2. PERBEDAAN EKONOMI SOSIAL Angka kematian pada Kelas sosial rendah (V) 2x > tinggi dibanding kelas sosial tinggi (I) (Townsend,1988) Angka kematian bayi tinggi pada bayi yang dilahirkan ibu yang bekerja pada sektor pertanian dibandingkan ibu yang bekerja di sektor non-pertanian kelas menengah Kematian bayi pada kulit hitam 2x lebih banyak dari kulit putih

Kemiskinan 3. PERAWATAN KESEHATAN MODERN Mempertahankan kehidupan anak-anak yang sakit melalui Program imunisasi dan terapi rehidrasi oral Penurunan kematian jika ada peningkatan pelayanan kesehatan Dalam kebijakan perlu memikirkan pendekatan yang selektif untuk perawatan kesehatan, dengan pendekatan yang terintegrasi untuk pengembangan pelayanan kesehatan Ada perdebatan apakah intervensi perawatan modern mempunyai dampak secara signifikan pada tingkat kematian

Kemiskinan 4. PERUBAHAN BUDAYA DAN PERILAKU Peningkatan standar pendidikan khususnya bagi wanita, otonomi wanita untuk membuat keputusan, dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan merupakan determinan hubungan perilaku dengan kesehatan Hasil perbaikan kesehatan saat ini difokuskan pada pentingnya budaya dan perubahan perilaku. Meskipun perilaku kesehatan lebih sering tergantung pada determinan materi dan sosial dari pada faktor budaya.

Kombinasi Pendekatan dalam Menjelaskan Perubahan Angka Kematian Aset fisik : infrastruktur pelayanan kesehatan seperti sekolah dan supply air penilaian pencapaian potensi masa depan Nation s health stocks Aset masyarakat : sistem keamanan sosial, stabilitas politik, partisipasi masyarakat interpretasi kesehatan jangka panjang dan tren kematian

Equity Istilah equity dihubungkan dengan keadilan Dalam istilah kebijakan, istilah keadilan disamakan dengan penawaran barang-barang, sumber daya dan kesempatan yang sama pada setiap orang termasuk dengan kebutuhannya. Orang dapat melaksanakan kebebasan memilih barang yang akan digunakannya. Pandangan lainnya adalah untuk mencapai keadilan, sumber barang dan kesempatan harus dibagi secara berbeda/tidak sama karena orang memulai dengan posisi yang tidak sama.

Keadilan & Kesejahteraan Sosial Di beberapa negara, equity dianggap sebagai satu tujuan pelayanan sosial dan dinegara lain bertujuan untuk mencapai standar paling minimum bagi semua. Dengan cara yang sama, ada perbedaan pendekatan untuk kesejahteraan di negara-negara. Sebagian berpendapat bahwa kesejahteraan sebagai pendekatan terakhir untuk mengentaskan masalah sosial yang paling buruk. Sementara yang lain berpandangan bahwa kesejahteraan itu merupakan suatu investasi penting bagi pembangunan masyarakat berkembang dan produktif. Kesejahteraan merupakan suatu investasi penting bagi masyarakat untuk berkembang & produktif.

Keadilan dalam Pemeliharaan Kesehatan Menawarkan pembagian pemeliharaan kesehatan yang sama pada setiap orang, sesuai kebutuhan. Mendistribusikan pemeliharaan kesehatan sehingga semua orang berkesempatan menjadi sehat secara merata Usaha mendefinisikan mekanisme alokasi sumber daya pelayanan kesehatan dalam terminologi kebutuhan medis merupakan hal yang sulit Kebutuhan kesehatan dapat diestimasi berdasarkan kerugian masyarakat Pendekatan untuk alokasi sumber daya yang didistribusi ulang harus dilakukan secara strategis bertahap dari waktu ke waktu Alokasi sumber daya bisa didasarkan atas pertimbangan persamaan pembelanjaan, input atau akses

Globalisasi menyebabkan perubahan besar dalam sistem ekonomi dunia = meningkatkan interdependen ekonomi dunia, meningkatkan ketergantungan ekonomi nasional, misal : pada th 1970 peningkatan harga minyak menyebabkan masalah ekonomi di negara berkembang & negara maju. Globalisasi

Privatisasi : Sebuah Kecenderungan Global Tahun 1950 dan 1960, negara mendukung pembangunan melalui perencanaan ekonomi, investasi strategis dan pembangunan infrastruktur. Tahun 1980 dan 1990 terjadi pergeseran peran negara dalam pembangunan, dimana peran negara menjadi lebih sedikit Reformasi telah menjadi bagian penting dari agenda lembaga-lembaga keuangan internasional. Refomasi tentang perbaikan manajemen seperti peningkatan efisiensi dipercaya dapat dicapai melalui peningkatan persaingan.

Bantuan Dalam Hubungan Global Hubungan bantuan sebagai proses 2 arah: bantuan tidak akan terjadi jika tidak ada keuntungan yang nyata bagi pendonor dan negara penerima bantuan Bantuan luar negeri adalah signifikan sebagai proporsi dari keseluruhan sumber daya di departemendepartemen kesehatan Gambar dan tabel 12.1 menampilkan gambaran penggunaan dana bantuan pada sektor kesehatan Bantuan dan Sektor Kesehatan

Penerimaan bantuan dari luar negeri menimbulkan masalah karena adanya persyaratan yang harus dipenuhi Persyaratan berhubungan dengan implementasi reformasi sektor kesehatan Persyaratan cenderung difokuskan pada syaratsyarat yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan demokrasi Persyaratan dari Proses Bantuan

Keberlanjutan Keberlanjutan: kemampuan dari sebuah sistem untuk menghasilkan output yang dinilai baik oleh stakeholders sehingga tersedia cukup input untuk melanjutkan kinerja terutama untuk manfaat dan dampak dalam jangka panjang (The International Development Centre). Bantuan harus diintegrasikan ke dalam gambaran pemeliharaan kesehatan penerima donor. Timbul masalah dari pendonor seperti penentuan barang apa yang dapat dibeli oleh penerima donor dari dana yang telah diberikan. Untuk meningkatkan keberlanjutan, penerima bantuan dapat mengembangkan strategi bantuan yang diterima dengan cara mendiskusikan aktivitas program dengan pemberi dana bantuan

Privatisasi : Sebuah Trend Dunia Privatisasi menjadi bagian penting pada agenda politik di berbagai negara Privastisasi merupakan respon sektor swasta dalam menyediakan pelayanan yang tidak dapat disediakan oleh pemerintah Saat ini lingkungan pasar dilihat sebagai syarat menuju situasi modern dan pelayanan yang efektif, bukan hanya dibidang kesehatan tapi pada keseluruhan bidang. Inti dari ide ini adalah keyakinan ketika pelayanan ditawarkan sesuai dengan permintaan pasar, konsumen akan mengekspresikan harapan mereka dan pelayanan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan yang nyata.

Privatisasi : Sebuah Trend Dunia Banyak negara yang melaksanakan pemeliharaan kesehatan dengan pendekatan situasi pasar bebas. Sektor publik terkadang terlihat sebagai basis yang lemah untuk pembangunan, yang disebut dengan Over-Extended Sektor swasta disarankan menjadi sebuah alternatif Pandangan ini sesuai dengan perluasan tren ke arah politik Neo-Liberal Beberapa pemerintahan mendukung privatisasi di bawah tekanan agen internasional

Beberapa pengamat menyatakan : Apakah pemerintah melakukan privatisasi sebagai jalan pintas untuk meningkatkan posisi finansialnya? Apakah penciptaan lingkungan pasar, menciptakan ruang kompetisi dalam pelayanan kesehatan, akan meningkatkan keadilan, efisiensi dan kualitas pelayanan? Privatisasi : Sebuah Trend Dunia

Adakah Kasus Privatisasi Bertentangan dengan Sektor Pemerintah? : Apakah Sektor Pemerintah Terlalu Besar? Menjual lembaga pemerintah dianggap sebagai sebuah cara atraktif untuk mendapatkan dana bagi pemerintah, tidak hanya di negara sedang berkembang tetapi juga di negara industri. Untuk beberapa negara di barat, lebih menguntungkan bila dilakukan perampingan sektor pemerintah. Pada negara dimana capital market nya sedikit, bukan hal yang tepat untuk menghilangkan peran pemerintah. Perusahaan publik menjadi sangat penting sebagai sumber penghargaan dan dukungan politik. Dengan sistem gabungan publik/swasta, ada risiko yang besar yaitu pemberi dana swasta akan cenderung ke arah pelayanan dimana itu mudah untuk mendapat keuntungan yang cepat, meninggalkan sektor publik yang membawa ke aktivitas yang tidak mendatangkan keuntungan dan sekali lagi disebut tidak efisien