UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

Peran Pemerintah dalam Perlindungan Penataan Ruang

Peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung Dalam Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang. Ati Yuniati. Abstrak

TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MELINDUNGI KEBERADAAN AIR TANAH DI KOTA DENPASAR

Pengendalian pemanfaatan ruang

KEWENANGAN KEPALA DAERAH DALAM PENETAPAN IZIN PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN BADUNG

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

PELAKSANAAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DALAM MEWUJUDKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA DENPASAR

Oleh Ida Bagus Indra Dwi Putra Nengah Suharta Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

PENGENDALIAN USAHA MINI MARKET OLEH PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG MELALUI INSTRUMEN PERIJINAN

PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH TAHU DI TUKAD BADUNG DENPASAR TERKAIT PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH PROVINSI BALI

PENEGAKAN HUKUM DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR SUNGAI DI KOTA DENPASAR AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH SABLON

II. TINJAUAN PUSTAKA Wilayah dan Hirarki Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Disamping itu,

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Oleh : Made Surya Diatmika I Nyoman Suyatna Kadek Sarna Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENGAWASAN TERHADAP BIRO PERJALANAN WISATA ONLINE YANG TIDAK MEMILIKI IZIN DI PROVINSI BALI

PENGENDALIAN TATA RUANG DALAM PEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN TATA KOTA Oleh :

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

PERAN KEPALA DAERAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

ABSTRAK. Kata Kunci: Obligasi Daerah, Kewenangan, Pemerintahan Daerah. viii

LISENSI BAGI PEMANDU WISATA DALAM MENJALANKAN PROFESI KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN BADUNG

Oleh: I Gede Sarta I Wayan Parsa Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Pemerintahan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

SKRIPSI TINDAKAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MENANGGULANGI BERKURANGNYA TANAH PERTANIAN DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN JALUR HIJAU

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

I Ketut Partha Cahyadi I Made Arya Utama Kadek Sarna. Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Abstract

Keywords : Local Authorities, The Principle of Decentralization, Natural Resource

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

BAB I. Beranjak dari Pasal 33 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 menyatakan. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Implementasi Alih Fungsi Penggunaan Tanah dari Lahan Pertanian di Kabupaten Klaten...

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBANGUNAN HOTEL PADA KAWASAN SEMPADAN JURANG DI KABUPATEN BADUNG

PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PARKIR PADA PUSAT HIBURAN BEACHWALK DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

Oleh: Regil Julian Pandie I Ketut Sudiartha Kadek Sarna Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

PROBLEMATIKA YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA GEDUNG MILIK PEMERINTAH ANTARA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

TINDAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM MENEGAKKAN IZIN GANGGUAN (HO) UNTUK CLUB MALAM

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DALAM RANGKA PERLINDUNGAN TERHADAP PEROKOK PASIF

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

BAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH KARENA JUAL BELI DI KABUPTEN BANGLI (STUDY KASUS DI BPN KABUPATEN BANGLI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah permasalahan penataan ruang yang hampir dihadapi oleh semua

KEPASTIAN HUKUM PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan negara hukum. Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut. rendah sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah itu. 1.

IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG MELALUI INSTRUMEN INSENTIF DAN DISINSENTIF PADA KAWASAN PARIWISATA PESISIR DI PANTAI AMAHAMI DAN NI U

PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGATURAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI UNTUK MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA DENPASAR

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

UPAYA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MENGATASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA DENPASAR

KEWENANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ATAS PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KABUPATEN BADUNG

I. PENDAHULUAN. umum disebabkan dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor

Penyusunan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun ;

PENYELENGGARAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DI KOTA DENPASAR

BERKAITAN DENGAN RENCANA PEROLEHAN TANAH

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012

Rencana Umum Tata Ruang Kota yang telah ditetapkan;

BAB II PENATAAN RUANG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN A. Definisi Penataan Ruang dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007

KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DALAM MENGENDALIKAN PEMBANGUNAN VILLA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

SURAT IZIN MENGEMUDI SEMENTARA BAGI WISATAWAN ASING YANG BERKENDARA DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring majunya perkembangan jaman, seiring itu pula perkembangan terjadi di

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BOMBANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN/ATAU KEMUDAHAN KEPADA MASYARAKAT DAN/ATAU PENANAM MODAL

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

KEWENANGAN PENGELOLAAN WISATA BAHARI OLEH PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BADUNG (SUATU STUDI PENGELOLAAN WISATA BAHARI DI DESA PECATU)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN MENGENAI PRAMUWISATA ASING DI BALI

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH OLEH DESA ADAT DI KABUPATEN BADUNG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2013

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia saat ini tengah menghadapi sebuah kondisi krisis pangan seiring

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

HARMONISASI KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP BANK INDONESIA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 KAJIAN LEGISLASI LAHAN DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PENERTIBAN PEDAGANG ACUNG DI KAWASAN PARIWISATA KUTA KABUPATEN BADUNG

batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya. Diatur mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

FUNGSI TANAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM TANAH NASIONAL (ASPEK PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN)

PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR OLEH :

PERANAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DI KOTA DENPASAR YANG BERDASARKAN ASAS GOOD GOVERNANCE

Transkripsi:

UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG Oleh I Putu Arik Sanjaya Made Arya Utama Cokorda Dalem Dahana Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Agriculture is the main sector that sustaining the province of Bali. However, the construction of which is growing rapidly, especially in the tourism sector which led to conversion of agricultural land can not be avoided. This is the background of the author to discuss the conversion of agricultural land, especially in Badung. The problems in this article is how the Badung regency government authority in order to maintain agricultural land in Badung and how the legal action Badung regency administration to maintain agricultural land in Badung. The type of this research is emperical legal research using the study of documents, application observations, questionnaires and interviews. The agency Data obtained from the primary data source which is based on interview from Agriculture and BAPPEDA Badung regency of Badung and secondary data, official documents, books and research results that support. The study of this paper show that, The authority of the Badung regency administration in order to maintain agricultural land listed in Local Regulation 26 Year 2013 that is set on Spatial Planning Badung including the efforts in maintaining agricultural land And Legal action taken by the government of Badung regency to maintain agricultural land in Badung is to provide incentives, disincentive until given sanctions by the Head Civil Service Police Unit. Keywords: Badung Regency Government, Authority, Legal Action, Agriculture Abstrak Pertanian merupakan sektor utama yang menopang Provinsi Bali. Namun, pembangunan yang berkembang pesat terutama di sektor pariwisata yang menyebabkan alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindari. Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk membahas alih fungsi lahan pertanian khususnya di Kabupaten Badung. Permasalahan yang dapat penulis angkat ialah bagaimana kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya mempertahankan lahan pertanian di Kabupaten Badung dan bagaimana tindakan hukum Pemerintah Kabupaten Badung untuk mempertahankan tanah pertanian di Kabupaten Badung. Jenis penelitian yang digunakan berupa jenis penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan secara teknis studi dokumen, observasi, kuisioner dan wawancara. Data yang diperoleh bersumber dari data primer yaitu Dinas Pertanian 1

Kabupaten Badung dan BAPPEDA Kabupaten Badung serta data sekunder yaitu dokumen resmi, buku dan hasil penelitian yang menunjang. Hasil penelitian terhadap penulisan ini menunjukan bahwa, Kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya mempertahankan lahan pertanian tercantum dalam Peraturan Daerah No.26 Tahun 2013 yang didalamnya diatur mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung termasuk mengenai upaya dalam mempertahankan tanah pertanian Dan Tindakan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Badung untuk mempertahankan tanah pertanian di Kabupaten Badung adalah dengan memberikan insentif, disinsentif sampai dengan pemberian sanksi oleh SatPol PP. Kata kunci: Pemerintahan Kabupaten Badung, Kewenangan, Upaya hukum Pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian penduduk Indonesia mempunyai pencaharian dibidang pertanian atau bercocok tanam, dimana Agraris (agrarius) berarti persawahan, perladangan, pertanian. Untuk daerah Bali sendiri, pertanian adalah sektor utama yang menopang perekonomian Provinsi Bali. Namun, pembangunan yang berkembang pesat terutama di sektor pariwisata, menyebabkan peralihan fungsi lahan pertanian tidak bisa dihindari. Tercatat dari kurun waktu Tahun 2005 hingga 2010, luas lahan sawah di Bali terkikis 5.206 Ha. Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali, pada 2013 luas lahan pertanian berkurang 460 Ha menjadi 81.116 Ha, dibandingkan dengan 2012 seluas 81.625 Ha. Angka tersebut menunjukkan bahwa lahan pertanian yang ada saat ini hanya sekitar 14% dari luas daratan Pulau Dewata. Berdasarkan data Badung dalam angka 2014 pada tahun 2009 s/d tahun 2013 terjadi alih fungsi lahan sebanyak 154 Ha. Dalam Pasal 1 Undang Undang No.41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan menjelaskan bahwa bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional. Namun, beralih fungsinya lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian merupakan fenomena yang sering terjadi. 1 Pertumbuhan suatu kota, yang berakibat pada peningkatan kebutuhan lahan, akan membawa implikasi terhadap semakin pesatnya aktivitas ekonomi di luar bidang pertanian. Sejalan dengan hal tersebut, semakin meningkatnya 1 Undang-undang No.41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 2

jumlah penduduk dan pola aktivitas manusia yang menuntut ruang (space) untuk bergerak berakibat pada pergeseran perubahan penggunaan lahan. II. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan jurnal ini yaitu untuk mengetahui bagaimana upaya hukum pemerintahan Kabupaten Badung dalam mempertahankan tanah pertanian di daerah Badung. II. ISI 1.1 Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian hukum empiris, dengan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Serta teknik pengumpulan data yang dipergunakan ialah teknik studi dokumen, obeservasi, wawancara dan kuisioner. Setelah bahan-bahan hukum tersebut diperoleh, selanjutnya disusun secara sistematis, lalu dikaji kemudian ditarik kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti. 1.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 1.2.1 Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Badung dalam Mempertahankan Tanah Pertanian di Kabupaten Badung Kewenangan adalah hak atau kekuasaan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu. 2 Kewenangan diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan hukum positif, melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu yaitu tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum dan mencangkup mengenai timbul lenyapnya akibat hukum tertentu. 3 Kewenangan pemerintah Kabupaten Badung dalam mempertahankan tanah pertanian Kabupaten Badung di atur dalam Peraturan Daerah No.26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kabupaten Badung Tahun 2013-2033 dalam Pasal 81 ayat (2). Sehingga kewenangan dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Badung untuk melaksanakan peraturan daerah dalam melaksanakan mempertahankan lahan pertanian sesuai amanat peraturan daerah. 2 Pius A. Partanto dan Trisno Yuwono, 1994, Kamus Kecil Bahasa Indonesia, Arkola Surabaya, h.526 3 Ridwan, 2002, Hukum Administrasi Negara, UUI Press, Yogyakarta, h.73 3

1.2.2 Tindakan Pemerintahan Kabupaten Badung untuk Mempertahankan Tanah Pertanian di Daerah Badung. Tindakan pemerintahan merupakan tindakan yang dilakukan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan. Dalam negara hukum, setiap tindakan pemerintahan harus berdasarkan atas hukum, karena dalam negara-negara terdapat prinsip wetmatigheid van bestuur atau asas legalitas. Asas ini menentukan bahwa tanpa adanya dasar wewenang yang diberikan oleh suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka segala macam aparat pemerintah tidak akan memiliki wewenang yang dapat mempengaruhi atau mengubah keadaan atau posisi hukum warga masyarakatnya. S. F. Marbun menyebutkan bahwa wewenang mengandung arti kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik, atau secara yuridis adalah kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan-hubungan hukum. Wewenang itu dapat mempengaruhi terhadap pergaulan hukum, setelah dinyatakan dengan tegas wewenang tersebut sah, baru kemudian tindak pemerintahan mendapat kekuasaan hukum (rechtskracht). 4 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman di Kabupaten Badung ialah faktor hukumnya yang belum memiliki RDTR, faktor masyarakat dan faktor budaya. Tindakan yang dilakukan pemerintahan Kabupaten Badung untuk mempertahankan tanah pertanian di Kabupaten Badung adalah dengan memberikan insentif untuk pemilik lahan pertanian yang berupa keringanan pajak, pembangunan sarana dan sarana, pemberian kompensasi dan penghargaan bagi petani serta dengan pemberian bantuan berupa uang kepada subak untuk pelestarian dan sebagai modal awal pertanian yang diberikan setiap 1 (satu) tahun sekali. Disinsentif ysng diberikan berupa pengenaan pajak yang tinggi, pembatasan penyediaan prasarana dan sarana, serta pengenaan kompensasi dan penalti. Selain pemberian insentif dan disinsentif, sanksi juga diberikan apabila terjadi alih fungsi lahan yang ditemukan oleh Sat Pol PP di lapangan. Pemberian sanksi dapat berupa peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan, penghentian sementara pelayanan umum, penutupan usaha, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran bangunbangunan, pemulihan fungsi ruang, dan/atau denda administratif. 4 S. F. Marbun, 1997, Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrsi di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, h. 154 4

III. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Badung dalam upaya mempertahankan tanah pertanian dengan menetapkan Peraturan Daerah No.26 Tahun 2013 yang didalamnya diatur mengenai wilayah pertanian yang dilindugi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung. Selanjutnya tindakan yang dilakukan Pemerintahan Kabupaten Badung untuk mempertahankan tanah pertanian di Kabupaten Badung yaitu dengan memberikan insentif, disinsentif sampai dengan pemberian sanksi oleh SatPol PP. DAFTAR PUSTAKA Buku Pius A. Partanto dan Trisno Yuwono, 1994, Kamus Kecil Bahasa Indonesia, Arkola Surabaya Ridwan, H.R, 2002, Hukum Administrasi Negara, UUI Press, Yogyakarta S. F. Marbun, 1997, Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrasi di Indonesia, Liberty, Yogyakarta Peraturan Perundang-Undangan Undang-undang No.41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149 & Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086) Peraturan Daerah Kabupaten Badung No. 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor 26 & Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 25). 5