HUKUM DAN KODE ETIK. Lilywi 1. Tanggung jawab Profesional Perekam Medis dan IK KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS

dokumen-dokumen yang mirip
Perhimpunan Profesional perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

Pokok bahasan. Kesehatan

standar profesi medis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

5. HAKEKAT PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG RM dan PERTAURAN TERKAIT LAINNYA LILY WIDJAYA,SKM.,MM D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI No.269/MENKES/PER/III/2008

1. UU 29/2004 Tentang Praktik Kedokteran (UUPK) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis Rekam

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

RUMAH SAKIT UMUM AULIA Jl. Raya Utara No. 03 Telp. (0342) , Fax. (0342) Kembangarum - Sutojayan - Blitar

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

PANDUAN TENTANG PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN DI RSUD Dr. M. ZEINPAINAN

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN, PERAWAT, RUMAH SAKIT DASAR HUKUM

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE ETIK RUMAH SAKIT DAN MAJELIS KEHORMATAN ETIK RUMAH SAKIT INDONESIA PERSI - MAKERSI

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Transisi epidemiologis

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah

ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM DOKUMENTASI KEPERAWATAN

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

Tujuan & Tugas KKI. Tujuan:

6. ORGANISASI PROFESI

BAB II PENGATURAN MENGENAI MALPRAKTEK YANG DILAKUKAN OLEH BIDAN. 1. Peraturan Non Hukum (kumpulan kaidah atau norma non hukum)

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

Hubungan Kemitraan Antara Pasien dan Dokter. Indah Suksmaningsih Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

ETIKA PROFESI PURWATI

CURICULUM VITAE Nama : Sagung Putri M.E.

Kode etik perawat. Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama. Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama Profesi mem

ETIKA KEPERAWATAN II By :

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009

BAB III TINJAUAN TEORITIS

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Aspek Etik dan Hukum Kesehatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

Etika dan Moral dalam Bidang Kebidanan

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GRATIFIKASI VS SPONSORSHIP PKB DAENG MOHAMMAD FAQIH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

Kode Etik Dokter, Perawat, dan Tenaga Kesehatan Lainnya di RS Tipe A

6.TATA LAKSANA PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics

INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION (ASOSIASI HIPNOSIS INDONESIA)

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

Kode Etik Guru Indonesia

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK GURU INDONESIA

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

ANITA ISTININGTYAS, M.Kep KEP_S.CER/ S-1/ IV/ 2014 PRINSIP LEGAL ETIS SISTEM PENCERNAAN

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

KODE ETIK KEBIDANAN. OLEH HJ. DJUMIATI, SKM, MKes

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Inform Consent. Purnamandala Arie Pradipta Novita Natasya Calvindra L

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

Transkripsi:

HUKUM DAN KODE ETIK Tanggung jawab Profesional Perekam Medis dan IK Melaksanakan fungsi dan aktivitas yang luas Melaksanakan kewajiban etik yang utama secara profesional: Melindungi prifasi dan kerahasiaan pasien Mendasari proses dalam pengambilan keputusan Lily W 2 KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS Bab 3 pasal 11: RM merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiaannya Bab 3 pasal 12: Pemaparan isi RM hanya boleh dilakukano/ dokter yang merawat pasien dengan ijin tertulis pasien Pimpinan sarana pel. kesh. dapat memaparkan isi RM tanpa seijin pasien berdasarkan peraturan perundangundangan KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS Setiap dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran (Pasal 48 ayat (1) UUPK) Rahasia kedokterandapat dibuka hanyauntuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangkapenegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuanperundangundangan (Pasal 48 ayat (2) UUPK) Lily W 3 Lily W 4 PEMBERIAN INFORMASI RM Pedoman Pengelolaan RM di RS, 1997 Ketentuan-ketentuan yg dapat dijadikan pedoman RS: 1. Informasi yang bersifat medis tidak boleh disebar luaskan o. pegawai RS, kecuali pimp RS mengijinkan 2. RS tdk boleh dg sekehendaknya menggunakan RMdg cara dapat membahayakan kepentingan pasien, kecuali u. kepentingan RS u. melindunginya 3. Pemberi pel. Dapat bebas berkonsultasi dg bag. RM ~ pekerjaannya. Fotokopi Rm tidak boleh tanpa ijin pimpinan dan sepengetahun ka RM 4. Dokter tidak boleh memberikan persetujuan ke pihak lain u. memperoleh RM Lily W 5 PEMBERIAN INFORMASI RM Pedoman Pengelolaan RM di RS, 1997 5. Badan-badan sosial boleh memperoleh data identitas Pasien dari RM dg alasan yang syah 6. Permintaan pasien ~ informasi medisnya diserahkan kepada dokter yang merawat. 7. Permohonan informasi secara lisan dihindari, harus tertulis 8. Informasi keluar harus dg. Surat kuasa Pasien 9. Informasi RM boleh diperlihatkan kepada perwalian RS yang syah u. melindungi RS 10. Informasi boleh diberikan kepada RS lain yang melanjutkan perawatan P tanpa diperlukan surat kuasa Lily W pasien 6 Lilywi 1

PEMBERIAN INFORMASI RM Pedoman Pengelolaan RM di RS, 1997 11. Dokter luar RS hanya boleh mendapat informasisesuai ketentuan yaitu ada surat kuasa dari pasien 12. Ketentuan ini harus dilaksanakan o. bagian RM dan bagian lain di RS 13. RM asli tidak boleh dibawa keluar RS kecuali u. pengadilan dg surat kuasa tertulis dari pimpinan RS 14. RM tidak boleh dibawa dari bag.rm ke bagian lain di RS kecuali u kegiatan / pelayanan RS tsb PEMBERIAN INFORMASI RM Pedoman Pengelolaan RM di RS, 1997 15. U. Penelitian dapat menggunakan RM. Bagi yang bukan staf medis RS memerlukan persetujuan tertulis dari pimp.rs 16. U. Pengadilan diusahakan bisa hanya diberikan fotokopi. Tandaterima disimpan difolder hingga RM kembali 17. Pihak pembayar bila membutuhkan informasi medis selalu dibutuhkan surat kuasa pasien 18. Informasi yang diberikan sesuai dengan jangka waktu perawatan/ pengobatan yang ada dalam surat kuasa pasien Lily W 7 Lily W 8 Protection Protection Terhadap Privasi Jaga rahasia Keamanan data Lily W 9 Lily W 10 Rekam Medis dan Rahasia Kedokteran Dokter wajib simpan rahasia kedokteran DASAR HUKUM Pasal 1 PP No 10/1966 Pasal 2 PP No 10/1966 Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi dari pada PP ini menentukan lain. PENGUNGKAPAN ATAS IJIN / OTORISASI PASIEN KEPERLUAN ASURANSI DOKTER PERUSAHAAN DOKTER PENGUJI KESEHATAN KEPADA PENGUASA HUKUM DIPERADILAN KONSULTASI PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN PENELITIAN Lily W 11 Lily W 12 Lilywi 2

Release of Information UU No 29/2004 Praktek Kedokteran Persetujuan pasien Diketahui o. dokter yang merawat Bukti:Surat kuasa pasien Pasal 45 (4) PERSETUJUAN DAPAT DIBERIKAN BAIK SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN (5) SETIAP TINDAKAN YG MENGANDUNG RISIKO TINGGI HARUS PERSETUJUAN TERTULIS (6) KETENTUAN SELANJUTNYA DIATUR DALAM PERMENKES Lily W 13 Lily W 14 Hubungan Dokter dengan Pasien KEDUDUKAN REKAM MEDIS DALAM HUKUM Dokter sbg Produsen Hak& kewajiban Dr. Transaksi Teurapeutik, yankes, Prinsip Ke hati2-an Informed Concern - RM sbg BarangBukti. Pasien sbg Konsumen Hak& kewajiban P. Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Tertulis Berupa Surat/Dokumen Lily W 15 Lily W 16 Rekam Medis Kaitannya dengan Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) Rekam Medis Kaitannya dengan Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) DATA AKURAT DATA LENGKAP DATA CEPAT Bagaimana dengan Hukum?? BERKEKUATAN HUKUM Lily W 17 Penjelasan Pasal 46 ayat (3) UU PK Apabila dalam pencatatan Rekam Medis menggunakan teknologi informasi elektronik, kewajiban membubuhi tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomor identitas pribadi (Personal Identification Number) Lily W 18 Lilywi 3

ETIKA Etika= Ethic bahasa Yunani: ethos Adat kebiasaan/ praktek, suatu tatakrama, cara tetap dari perilaku dalam kegiatan yang disengaja dari seseorang ( Charles J.Mc Fadden, Medical Ethic) Ethics: Ilmu yang mempelajari moral kegiatan manusia yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang rasional. Kode bahasa Latin: codex : himpunan KODE ETIK Merupakan suatu ciri profesi Ditentukan o. profesi ttt terhadap anggotanya Hal yang diwajibkan, dianjurkan, dilarang Pelanggaran diputuskan o. profesi sendiri atas dasar etika Bukan hukum/ undang-undang = menghimpun norma-norma yang disepakati dan ditetapkan oleh dan untuk anggota profesi tertentu Lily W 19 Lily W 20 PROFESIONAL TENAGA PROFESI Profession: profesi, jabatan yg membutuhkan pendidikan khusus Seorang profesional: Menambah pengetahuan knowledge Meningkatkan kemampuan skill/ practice Mengubah sikap dan perilaku attitude Mengamalkan dan menambah pengalaman Pendidikan tinggi ( ilmu & tek. Spesialis) Wajib dikuasai, menjalankan profesi Bertanggung jawab secara hukum Terikat kode etik profesi Menjaga, meningkatkan citra & kemampuan profesi & sesuai idealisme Meningkatkan pengetahuan Lily W 21 Lily W 22 KEMAMPUAN PROFESI Harus dibuktikan menurut suatu sistem pengujian formal dan diakui leh yg berwenang/ perhimpunana keprofesian ybs Bertanggung jawab secara hukum terhadap kegiatan keprofesiannya yg dijalankan CIRI-CIRI PROFESIONAL Pengetahuan teknik khusus Nilai pedoman perilaku kode etik Sifat altruistik ( mengutamakan kepentingan orang lain tanpa memajukan interest pribadi) Memiliki otonomi Menjadi anggota profesi yg mencerminkan identitas profesi Memiliki dasar intelektual yg luas Mempunyai pengakuan sah menurut hukum. Lily W 23 Lily W 24 Lilywi 4

Profesionalisme Perilaku Kemajuan iptek Nilai-nilai moral Profesi Perekam Medis & IK Seseorang dg pendidikan formal RM/MIK Diakui pemerintah dan profesinya Mampu membiayai hidupnya Mengikuti perkembangan iptek Harus dimiliki dan melekat pada diri tenaga kesehatan dimana saja berada Lily W 25 Pendidikan khusus Berorientasi pada pelayanan komunitas/ organisasi Lily W 26 Profesi Perekam Medis & IK PP Tenaga Kesehatan (PP 32/1996) Jab.Fungsional (SK Menpan no.135/2002) Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (PORMIKI) Wadah profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Berkewajiban mengembangkan profesi: pengetahuan, sikap dan perilaku Lily W 27 Lily W 28 PORMIKI 18 FEB.1989 17 th DR.Dra.Gemala Hatta, MRA., Mkes (1989-1999) 3 periode Siswati, Amd.Perkes., SKM (1999-2006) 2 periode Tujuan PORMIKI Mengembangkan sistem RM &IK dl meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Mengembangkan ilmu RM & IK Memperjuangkan kepentingan organisasi dan meningkatkan profesi anggota Lily W 29 Lily W 30 Lilywi 5

Kaidah Dasar Moral Profesi Berbuat baik (beneficence) Tidak berbuat yang memperburuk (non maleficence) Menghormati hak prifasi pasien untuk menentukan sendiri (autonomy) Memperlakukan orang lain secara adil (justice) Setiap profesi Terikat pada Kode etika profesi Lily W 31 Lily W 32 Kode Etik Profesi Perekam Medis & IK Merupakan satu diantara kaidah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi dan penerima jasa profesi wajar, jujur, adil dan terhormat Berkembang sesuai norma yang ada Sesuai persepsi para pelaku profesi Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi Mencegah orang luar/ masy memandang rendah profesi Melarang berbagai bentuk perilaku anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi Lily W 33 Lily W 34 Menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota Meningkatkan pengabdian anggota profesi Menetapkan larangan-larangan yang merugikan kesejahteraan anggota Menciptakan peraturan untuk pembatasan perilaku yang tidak pantas, tidak jujur Agar anggota dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya Adanya ketentuan yang perlu dilakukan oleh anggota profesi dalam menjalankan tugasnya Lily W 35 Lily W 36 Lilywi 6

Meningkatkan mutu profesi Memuat tentang anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan pengabdiannya Mengatur cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi MUKADIMAH Rekam Medis dan IK merupakan aspek penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan Pengembangan sistem dan penerapannya perlu didukung oleh tenaga profesional yang berkualitas Berkaitan dengan kerahasiaan pribadi dan rahasia jabatan, maka perlu untuk meneruskan pedoman sikap dan perilaku profesi Lily W 37 Lily W 38 Bab I. Kewajiban Umum Selalu bertindak demi kehormatan dan kemuliaan diri, profesi dan organisasi PORMIKI. selalu menjalankan tugas berdasarkan ukuran profesi yang tertinggi. lebih mengutamakan pelayanan daripada pendapatan material dan selalu berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu. Bab I. Kewajiban Umum selalu menyimpan dan menjaga berkas rekam medis serta informasi yang terkandung di dalamnya sesuai ketentuan prosedur manajemen, ketetapan pimpinan institusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak atas informasi pasien yang terkait dengan identitas individu atau sosial. selalu melaksanakan tugas yang dipercayakan pimpinan kepadanya dengan penuh tanggungjawab, teliti dan akurat. Lily W 39 Lily W 40 Bab II. Perbuatan/tindakan yang bertentangan dengan kode etik Menerima ajakan kerjasama seseorang/organisasi untuk melaksanakan pekerjaan yang menyimpang dari standar profesi yang berlaku. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam laporan rekam medis yang dapat merusak citra profesi rekam medis/informasi kesehatan. Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun Bab III. Pengetahuan dan kemampuan profesional anggota Dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesi melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan disiplin ilmu rekam medis dan informasi kesehatan Lily W 41 Lily W 42 Lilywi 7

BAB IV. KEWAJIBAN PROFESI Wajib mencegah terjadinya penyimpangan Kode Etik Profesi. Wajib meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Berpartisipasi aktif dalam upaya mengembangkan dan memperkuat anggota profesi untuk mewakili penampilan profesi secara baik di masyarakat. Menyerahkan jabatan/kedudukan dalam suatu posisi dalam organisasi secara terhormat kepada pejabat baru yang dipilih. Lily W 43 BAB V. KEWAJIBAN DLM BERHUBUNGAN DENGAN ORGANISASI PROFESI DAN INSTANSI LAIN Secara jujur memberikan informasi tentang identitas diri, kredensial profesi, pendidikan dan pengalaman serta rangkapan minat dalam setiap pengadaan perjanjian kerja atau pemberitahuan yang berkaitan. Menjalin hubungan yang baik dengan organisasi pemerintah dan organisasi profesi lainnya dalam rangka peningkatan mutu profesi rekam medis dan informasi kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan. Lily W 44 BAB VI KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI selalu menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja secara baik. selalu mengikuti perkembangan rekam medis dan informasi kesehatan. KONKLUSI Wajib menghayati dan mengamalkan Kode Etik Profesi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan demi pengabdiannya yang tulus dalam pembangunan bangsa dan negara. Lily W 45 Lily W 46 Lilywi 8