I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat

I. PENDAHULUAN. karena kemajuan suatu negara akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. setelah proses berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia agar dapat bersaing dengan negara-negara maju. dalamnya memuat tentang Upaya pemerintah untuk terus meningkatkan

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. 1. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Gita Nurliana Putri, 2013

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi sumber daya manusia Indonesia yang kurang dapat memanfaatkan keaadaan potensi ini. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia tergolonng sebagai negara yang berkembang kerena sumber daya manusia yang tidak mampu mengolah hasil alam Indonesia secara maksimal dan berkelanjutan. Untuk mencapai kemakmuran negara indonesia diperlukan adanya pendidikan yang baiki dan berkompeten sesuai kurikulum yang ada. Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik yang disiapkan untuk menjadi manusia berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu menyukseskan program pemerintah dalam bidang pendidikan. Hal ini dilakukan antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna menunjang mutu pendidikan sebagai modal utama dalam pembangunan. Tanpa adanya pendidikan suatu negara tidak akan pernah maju dan berkembang. Pendidikan diharapkan mampu mengubah seorang

menjadi lebih baik. Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan 2 masyarakat untuk lebih mengutamakan pendidikan. Pendidikan Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah yang mendasar, diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa berkaitan dengan mutu suatu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan terutama oleh keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait di dalamnya baik oleh pemerintah, guru, maupun siswa itu sendiri. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, dimana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Pendidikan yang berlangsung di sekolah, terdapat banyak hambatan yang menghambat kelancaran siswa dalam kegiatan belajar mengajar siswa. Hambatan - hambatan tersebut berdampak pada penurunan hasil belajar siswa di sekolah. Hambatan - hambatan tersebut berasal dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor

biologis (kondisi umum jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, 3 minat, bakat, dan motivasi) sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor internal keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut Slameto (2003: 54-71) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) Faktor-faktor Internal, yaitu faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar a) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) b) Psikologis (Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) c) Kelelahan 2) Faktor-faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada dari luar individu yang sedang belajar a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan) b) Sekolah (model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, tugas rumah) c) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat) Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA N 1 Pagelaran didapat hasil belajar Ekonomi Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 hasil belajar yang dicapai siswa pada umumnya belumlah menunjukkan hasil yang maksimal, khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. 4 No Kelas Nilai Jumlah Siswa 0-65 65-100 1 XI IPS 1 31 3 34 2 XI IPS 2 22 10 32 3 XI IPS 3 30 3 33 Jumlah Siswa 83 16 99 % 82,83 17,17 100 Sumber: guru mata pelajaran ekonomi kelas IX IPS Berdasarkan tabel di atas, hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran secara umum masih tergolong rendah, karena dari 99 siswa terlihat hanya 16 siswa atau 17,77% siswa yang mendapat nilai 65-100, dan berarti 82,83% atau sebanyak 83 siswa memperoleh nilai 0-65. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2008: 18), yaitu apabila bahan pelajaran yang diajar kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sarana dan prasarana sekolah yang memadai dan pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembelajaran. Kenyataan di sekolah menunjukkan, bahwa dalam kaitannya antara sarana dan prasarana belajar dengan hasil belajar sering ditemukan beberapa hambatan antara lain kurangnya fasilitas yang memadai dalam kegiatan

belajar mengajar siswa, sehingga proses belajar mengajar yang ada agak 5 sedikit terhambat oleh kurang adanya sarana dan prasarana yang ada. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, baik jumlah, keadaannya, maupun kelengkapannya (B. Suryobroto, 2002: 292). Semakin lengkap sarana yang ada maka semakin mudah siswa untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran. Siswa juga akan lebih tenang dalam belajar karena tidak disibukkan oleh kurangnya sarana belajar. Hal ini sudah pasti akan mempengaruhi keadaan hasil belajar siswa. Faktor kedua yang diduga turut serta mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang berada diluar jam sekolah yang mendukung prestasi belajar siswa. Kegiatan ekstrakurikuler memegang peranan penting sebagai penunjang kegiatan belajar. Kegiatan ekstrakurikuler adalah segala macam aktivitas di sekolah atau lembaga pendidikan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Aktivitas itu termasuk dalam kurikulum yang telah tersusun bagi suatu tingkat kelas atau sekolah. Berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Pagelaran seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Praja Muda Karana (Pramuka) Palang Merah Remaja (PMR), dan masih banyak

6 yang lainnya. Kesemuanya ini berarti menuntut peran serta aktif siswasiswi SMA Negeri 1 Pagelaran untuk terlibat didalamnya, tentunya di luar jadwal pelajaran sekolah yang telah ditentukan. Dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Pagelaran, maka peneliti lebih memfokuskan pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pagelaran, peneliti melakukan wawancara kepada 30 siswa. Hasil dari wawancara langsung kepada 30 siswa yang sama, sekitar 23 siswa tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kemudian yang aktif dalam kegiatan pramuka berjumlah 5 siswa dan menjadi pengurus kegiatan ekstrakurikuler pramuka berjumlah 2 siswa. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan belajar yang dapat menunjang prestasi belajar siswa, karena dalam keaktifan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat lebih terbuka pola pikirnya dan terkesan tidak jenuh untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Dalam penerapan proses pembelajaran sehari-hari guru cenderung memberikan pelajaran yang sifatnya membuat bosan siswa dalam menerima pelajaran, terutama pelajaran ekonomi. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan eksrtrakurikuler pramuka Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 tergolong rendah. Hal ini diduga menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang optimal.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka 7 penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Belajar dan Aktifitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 1. Sarana Belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 kurang memadai untuk menunjang proses pembelajaran. 2. Rendahya intensitas kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 2012/2013. 3. Rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 2012/2013. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi diatas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kajian pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sekolah (X 1 ), kegiatan ekstrakurikuler pramuka (X 2 ), dan hasil

belajar ekonomi (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran 8 Semester Ganjil tahun pelajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Apakah ada pengaruh aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013? 3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sekolah dan aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

9 2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana belajar dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang sarana dan prasarana belajar dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait. 2. Manfaat Praktis a. Siswa: sebagai salah satu cara untuk mengetahui presentase pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. b. Guru: sebagai mediasi untuk memperhatikan kembali sarana dan prasarana belajar dan juga menumbuhkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai kegiatan belajar dan penunjang proses belajar mengajar yang terdapat di sekolah tersebut.

10 c. Dunia pendidikan: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang pendidikan sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Objek Objek penelitian yang akan diteliti adalah pemanfaatan sarana dan prasarana belajar (X 1 ) dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka (X 2 ), dan hasil belajar ekonomi (Y). 2. Subjek Subjek penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI IPS. 3. Tempat Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Pagelaran. 4. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. 5. Ilmu Termasuk ke dalam ruang lingkup ilmu pendidikan ekonomi.