PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PPID

TUGAS DAN FUNGSI UNIT PENGELOLAAN INFORMASI, DOKUMENTASI DAN ARSIP, PELAYANAN INFORMASI SERTA PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA PPID UTAMA ACEH

BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN NOMOR : : PER- 01 /MENKO/POLHUKAM/5/2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

2012, No

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1279, 2013 KEMENTERIAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pencabutan.

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 194 TAHUN 2012

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI BADAN SAR NASIONAL

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

No.914, 2014 KEMENBUMN. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pedoman.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KABINET

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 477 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembara

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan layanan informasi di Provinsi Bengkulu, perlu diatur Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi daerah Pemerintahan Provinsi Bengkulu; b. Bahwa pedoman pengelolaan informasi daerah dilaksanakan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaanya; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Bengkulu tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 443), sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 6. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 245); 10. Peraturan Menteri Komuniksi dan Informatika Nomor 10/PER/M.KOMINFO/07/2010 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 245); 11. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272); 12. Peraturan Komisi Informasi No.2 tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik; 13. Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Daerah Provinsi Bengkulu (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PROVINSI BENGKULU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bengkulu; 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Provinsi Bengkulu; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu sebagai unsur pelaksana pemerintahan daerah di Provinsi Bengkulu; 4. Gubernur adalah Gubernur Bengkulu; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu; 6. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan baik data, fakta maupun penjelasan yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun non elektronik; 7. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu Badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan public lainnya yang sesuai dengan Peratutan ini serta informasi lainnya yang berkaitan dengan kepentingan publik; 8. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lainnya yang tupoksinya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat dan/atau sumbangan luar negeri; 9. Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara Badan Publik dengan pengguna informasi publik berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi publik; 10. Pejabat Publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu pada Badan Publik. 11. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disingkat PPID adalah pejabat yang bertanggungjawab di bidang

penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik. 12. Pengguna informasi publik adalah orang yang menggunakan informasi publik. 13. Pemohon informasi public adalah warga Negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal2 Maksud penyusunan pedoman pengelolaan informasi dan dokumentasi daerah sebagai dasar pengelolaan informasi dan dokumentasi daerah yang diselenggarakan oleh lembaga pubik daerah. Pasal 3 Tujuan Pengelolaan informasi dan dokumentasi daerah ini adalah: a. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik di lingkungan BadanPublik. b. Sebagai pedoman bagi badan publik untuk menyediakan, mengumpulkan, mendokumentasikan, dan menyampaikan informasi tentang kegiatan dan produk unit kerjanya secara akurat dan tidak menyesatkan. c. Sebagai pedoman badan publik dalam rangka mengumpulkan, mendokumentasikan, dan menyampaikan bahan dan produk informasi secara cepat dan tepat waktu. d. Sebagai pedoman bagi PPID agar mampu memberikan pelayanan informasi secara cepat dan tepat waktu dengan biaya ringan dan cara sederhana. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Pedoman Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu meliputi : a. Jenis informasi publik; b. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan; c. Kelembagaan; d. Mekanisme Pengumpulan, Pengklasifikasian, Pendokumentasian, Dan Pelayanan Informasi; e. Pembiayaan dan f. Pelaporan.

Jenis informasi publik terdiri dari: BAB IV JENIS INFORMASI PUBLIK Pasal 5 1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan terdiri atas : a. informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, b. informasi yang wajib diumumkan secara serta merta c. informasi yang wajib tersedia setiap saat 2. Informasi yang dikecualikan BAB V INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN Pasal 6 Informasi yang wajib di sediakan dan di umumkan secara berkala/reguler yaitu: a. Informasi yang berkaitan dengan Badan Publik; b. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik; c. Informasi mengenai laporan keuangan dan/atau d. Informasi lain yang diatur dan sesuai dengan perundang-undangan (diumum paling lambat 6 bulan sekali); e. Informasi yang lebih detail atas permintaan pemohon; Pasal 7 Informasi yang wajib di umumkan secara secara serta merta yaitu informasi yang berkaitan dengan kebutuhan mendesak bagi hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. Pasal 8 Informasi yang wajib tersedia setiap saat yaitu a. Daftar seluruh informasi publik; b. Hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya; c. Seluruh kebijakan yang ada dokumen berikutnya; d. Rencana kerja termasuk perkiraan pengeluaran tahunan; e. Perjanjian BP dengan pihak ketiga; f. Informasi dan kebijakan pejabat publik; g. Prosedur kerja dan; h. Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik;

Pasal 9 Informasi yang dikecualikan yaitu : a. Informasi publik yang dapat menghambat proses penegakan hukum, dapat mengganggu kepentingan perlindungnn hak atas kekayaan intelektual dan persaingan usaha yang sehat, dapat membahayakan pertahanan dan keamanan, dapat mengungkapkan kekayaan alam indonesia, dapat merugikan ekonomi nasional, dapat merugikan hubungan luar negeri, dapat mengungkap rahasia pribadi,memorandum atau surat antar BP atau intra BP dan informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang- Undang. b. Prinsip dalam pengelompokan infiormasi yang dikecualikan: 1. ketat dengan metode yang valid dan obyektif. 2. terbatas pda informasi tertentu untuk menghindari penafsiran yang subyektif dan kesewenangan. 3. tidak mutlak, bahwa tidak ada informasi yang dikecualikan secara mutlak ketika kepentingan publik yang lebih besar menghendakinya. c. Pengecualian informasi ini harus melalui uji konsekuensi; d. Untuk menjamin obyektifitas maka metode harus dilengkapi dengan uji kepentingan publik ( balancing publik interest test); e. Pengklasifikasian harus disertai dengan pertimbangan tertulis tentang implikasinya dari berbagai aspek; f. Klasifikasi diajukan oleh unit kerja yang memiliki kemandirian dalam mengelola kegiatan, anggaran dan administrasi; g. Penetapan informasi yang dikecualikan harus melalui rapat pimpinan; BAB V KELEMBAGAAN Pasal 10 (1) Gubernur menunjuk PPID Pemerintah Provinsi Bengkulu (2) Penunjukan PPID sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Pasal 11 (1) Kriteria PPID a. PPID dimaksud merupakan jabatan yang melekat pada pejabat struktural yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan informasi; b. PPID harus memiliki kompetensi dibidang pengelolaan dokumen, pengolahan data, pelayanan informasi dan kehumasan; (2) Tugas PPID a. Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi; b. Pelayanan informasi yang cepat, tepat, dan sederhana; c. Penetapan prosedur operasional; d. Penyebarluasan informasi public; e. Melakukan verifikasi bahan informasi publik; f. Penetapan informasi yang dikecualikan dengan uji konsekuensi; g. Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas informasi; h. Penyelesaian sengketa pelayanan informasi; i. Melakukan pemutakhiran informasi dan dokumentasi; (3) Fungsi PPID a. Menghimpun informasi publik dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); b. Penataan dan penyimpanan informasi publik dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); c. Menyeleksi dan menguji informasi publik yang dikecualikan; Pasal 12 Dalam melaksanakan seluruh tugas dan fungsi PPID dibantu oleh Pejabat Fungsional yang terdiri atasarsiparis, pranatakomputer, pranatahumas, pustakawandanpejabatfungsionallainnyasesuaidengankebutuhan. Pasal 13 PPID bertanggungjawab mengkoordinasikan pengumpulan, penyimpanan, dan pendokumentasian seluruh informasi publik secara fisik dari setiap unit/satuan kerja di Badan Publik yang meliputi: a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; b. Informasi yang wajib tersedia setiap saat; c. Informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon Informasi Publik; Pasal 14 PPID berwenang untuk: a. Mengkoordinasikan setiap unit dalam melaksanakan pelayanan Informasi Publik; b. Memutuskan informasi publik dapat diakses atau tidak berdasarkan uji konsekuensi;

c. Menolak permohonan informasi publik secara tertulis jika informasi tersebut termasuk informasi yang dikecualikan dengan disertai alas an serta pemberitahuan tentang hak dan tata cara untuk mengajukan keberatan; d. Menugaskan pejabat fungsional dan/atau petugas informasi di bawah wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, dan memutakhirkan data Daftar Informasi Publik secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan; e. Meminta dan memperoleh informasi dari unit kerja/komponen/satuan kerja yang menjadi cakupan kerjanya; BAB VI MEKANISME PENGUMPULAN, PENGKLASIFIKASIAN, PENDOKUMENTASIAN DAN PELAYANAN INFORMASI Pasal 15 Tata kerja pelayanan informasi dan dokumentasi meliputi : a. Pengelolaan informasi b. Dokumentasi dan Arsip c. Pelayanan Informasi Publik Pasal 16 (1) Pengelolaan informasi dilakukan melalui Alur: a. Setiap informasi dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan tanggung jawab pimpinan SKPD; b. Setiap informasi yang dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan satu kesatuan informasi dari unit kerja dibawahnya; c. Setiap informasi publik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kerja disampaikan ke PPID; d. Setiap informasi yang diolah merupakan informasi yang disediakan untuk kepentingan pelayanan informasi; (2) Mekanisme Pengumpulan Informasi dilakukan dengan : a. Sekretaris Daerah menugaskan kepada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD ) untuk mengumpulkan informasi di setiap unit kerjanya; b. Setiap Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melaksanakan pengumpulan, pendokumentasian, dan pengklasifikasian informasi pelaksanaan Tupoksi; c. Setiap Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus membuat catatan pelaksanaan kegiatan dan mendokumentasikannya; d. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas, Setiap Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat menunjuk pejabat fungsional pengelola informasi dan dokumentasi

Pasal 17 Pendokumentasian dan pengarsipan dilakukan dengan: (1) Deskripsi informasi ; (2) Verifikasi informasi; (3) Otentikasi informasi untuk menjamin keaslian dokumen; (4) Pemberian kode informasi untuk mempermudah pencarian informasi, meliputi : a. Dengan menggunakan huruf dan angka; b.kode huruf untuk memberi tanda pengenal kelompok primer atau fungsi; c.kode angka dua digit untuk memberi tanda pengenal kelompok tersier atau kegiatan; d. Penataan dan penyimpanan nformasi secara sistematis; Pasal 18 Pelayanan informasi dilakukan melalui tahapan: (1) Alur pelayanan informasi a. Pemohon informasi mengajukan permohonan secara tertulis maupun tidak; b. Badan Publik / SKPD melalui PPID mencatat nama, alamat, subyek dan informasi yang diminta; c. Badan Publik / SKPD melalui PPID wajib memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi berupa nomor pendaftaran, permintaan informasi yang disampaikan secara langsung atau melalui surat elektronik tanda bukti langsungdiberikan, apabila tidak langsung atau melalui surat nomor bukti diberikan bersamaan dengan pengiriman informasi; d. Pemberitahuan tertulis paling lambat diberikan 10 (sepuluh) hari kerja sejak dariditerimanya permintaan, pemberitahuan tersebut memuat : 1. Informasi yang diminta berada dibawah penguasaannya; 2. Badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang memilki kewenangan tentang informasi yang ditanyakan; 3. Penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang tercantum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 (informasi yang dikecualikan); 4. Dalam hal satu dokumen mengandung materi/informasi yang dikecualikan, maka informasi yang dikecualikan dapat ditutup (blour) disertai dengan alasan dan materinya; 5. Biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi. e. Badan Publik dapat memperpanjang waktu pemberitahuan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja dan diberitahukan secara tertulis apakah permintaan dipenuhi atau tidak; (2) Mekanisme Pelayanan Informasi a. Ada 2(dua) sifat informasi yaitu informasi publik (informasi berkala, serta merta dan setiap saat) dan informasi yang dikecualikan; b. Informasi publik di publikasikan adalah media massa baik online maupun konvensional (cetak, elektronik);

c. Pelayanan atas permintaan informasi publik diatur sebagai berikut : 1. Informasi yang tersedia setiap saat secara tertulis: a) Pemohon informasi publik mengajukan permintaan kepada PPID; b) Pejabat PPID menerima permohonan informasi; c) PPID mencatat permintaan; d) PPID menyiapkan formulir (terlampir); 2. Informasi yang tersedia setiap saat secara tidak tertulis : a) Pemohon informasi publik mengajukan permintaan kepada PPID; b) Pejabat PPID menerima permohonan informasi; c) PPID mencatat permintaan; d) PPID melakukan konfirmasi mengenai kebenaran pemohon d. Apabila permintaan diterima, maka dalam surat pemberitahuan tertulis harus dicantumkan materi informasi, format, apakah dalam bentuk soft atau hard copy serta biaya yang dibutuhkan. e. Jika permintaan ditolak pemohon dapat mengajukan keberatan, kepada Sekretaris Daerah dan Komisi Informasi; dan f. Pengadilan Tata Usaha Negara dan Mahkamah Agung sebagai upaya terakhir (3) Pendokumentasian permintaan informasi dan pelaporan pelayanan. BAB VII PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI Pasal 19 (1) Pemohon informasi publik yang mengajukan keberatan atau pihak yang menerima kuasa yang tidak puas dengan keputusan PPID berhak mengajukan permohonan penyelesaian sengketa. (2) Permohonan penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Komisi Informasi Provinsi Bengkulu, selambatlambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya Keputusan PPID. Pasal 20 (1) Komisi Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) melakukan upaya penyelesaian sengketa melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima permohonan penyelesaian sengketa informasi publik. (2) Proses penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lambat dapat diselesaikan dalam waktu 100 (seratus) hari kerja.

BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 21 Pembiayaan pengelolaan pelayanan informasi publik dan dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu. BABIX PELAPORAN Pasal 22 Setiap tahun PPID wajib melaksanakan ketentuan Pasal 12 UU KIP yaitu melaporkan : a. Jumlahpermintaaninformasi yang diterima; b. Waktu yang diperlukandalammemenuhisetiappermintaan; c. Jumlahpemberiandanpenolakanpermintaaninformasi, dan/ataualasanpenolakanpermintaaninformasi. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bengkulu. Ditetapkan di : Bengkulu Pada tanggal : Juli 2013 GUBERNUR BENGKULU, ttd Diundangkan di Bengkulu pada tanggal Juli 2013 H. JUNAIDI HAMSYAH SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BENGKULU, ttd Drs. H. ASNAWI. A. LAMAT, M.Si Pembina Utama Madya Nip. 19530812 197803 1 00