POLYPROPYLENE DENGAN LIMBAH DAUN MANGGA SEBAGAI FILLER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER

SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER KOMPOSIT POLIPROPILEN DENGAN FILLER TEPUNG TAPIOKA UNTUK BAHAN KEMASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penambahan Tepung Bulu Ayam dan Pati Kulit Pisang Terhadap Sifat Mekanik dan Biodegradabilitas Plastik Campuran Polipropilena Bekas

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

2015 PEMBUATAN D AN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT LIMBAH D AUN SUKUN D ENGAN MATRIK POLYETHYLENE

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING ABSTRACT

JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 31-34, Juni 2017

PEMANFAATAN BENTONIT ALAM SEBAGAI BAHAN PENGISI PADA KOMPOSIT POLIPROPILENA UNTUK BAHAN TEKNIK TESIS. Oleh: ENDANG MARFIDA PUTRI /FIS

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER

PENGARUH KANDUNGAN DAN UKURAN PARTIKEL SERBUK GENTENG SOKKA TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK KOMPOSIT GEOPOLIMER SKRIPSI

PENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR.

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT (RESIN POLIESTER SERBUK GERGAJI KAYU SENGON)

IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE Taufik Nurhadi 1.a, Cahyo Budiyantoro 1.b, Harini Sosiati 1.c

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 02, No. 02, Juli 2014

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENGARUH KOMPOSISI DAN UKURAN MIKRO SERBUK KULIT KERANG DARAH (ANADORA GRANOSA) TERHADAP KOMPOSIT EPOKSI-PS/SERBUK KULIT KERANG DARAH (SKKD) SKRIPSI

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

PENGEMBANGAN FORMULA COMPOUND RUBBER DALAM PEMBUATAN SOL SEPATU

PENGARUH RASIO DIAMETER DAN PANJANG TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BATANG SILINDRIS DARI SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL TERHADAP KETAHANAN BAKAR KOMPOSIT FLY ASH-RIPOXY R-802

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT FILLER SHORT FIBER KULIT ROTAN HASIL FERMENTASI

PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

PENGARUH KOMPOSISI DAN UKURAN MAKRO SERBUK KULIT KERANG DARAH (ANADORA GRANOSA) TERHADAP KOMPOSIT EPOKSI-PS/SERBUK KULIT KERANG DARAH (SKKD) SKRIPSI

ANALISIS DAN KARAKTERISASI GENTENG POLIMER BERBAHAN BAKU BAN DALAM BEKAS, PASIR DAN ASPAL DENGAN PEREKAT POLIPROPILENA SKRIPSI

TUGAS AKHIR BIDANG TEKNIK PRODUKSI PEMBENTUKAN DAN MATERIAL

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

SKRIPSI. gelar Sarjana teknikk. Oleh : WILLY SAPUTRA NIM. I JURUSAN. commit to user

Pengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Nanosilika Phenolic

SIFAT DAN KARAKTERISTIK KOMPOSIT POLIESTER TAK JENUH BERPENGISI ABU SEKAM PADI PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN KATALIS METIL ETIL KETON PEROKSIDA (MEKP)

KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIK RESIN AKRILIK DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KOMPOSISI DAN UKURAN FIBER GLASS SKRIPSI

ANALISIS VARIASI PANJANG SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN LENTUR PADA KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT Agave angustifolia Haw

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Serat kenaf.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN PATI TALAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT BIODEGRADABEL PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILENA DAN GULA JAGUNG

BAB II TEORI DASAR. Gage length

ANALISIS KUAT TEKAN BETON TANPA TULANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE UJI TAK RUSAK BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG SONIK

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT DENGAN VARIASI POLYURETHANE YANG AKAN DIGUNAKAN PADA PESAWAT UAV

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

PERUBAHAN SIFAT MEKANIS KOMPOSIT HYBRID POLYPROPYLENE YANG DIPERKUAT SERAT SABUT KELAPA DAN SERBUK KAYU JATI AKIBAT VARIASI FRAKSI VOLUME

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGARUH DIAMETER DAN PANJANG SERAT PELEPAH SAWIT TERHADAP SIFAT DAN MORFOLOGI WOOD PLASTIC COMPOSITE (WPC)

BAB 5. Sifat Mekanis Nano Komposit Bentonit

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

Universitas Bung Hatta Kampus III Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun Telp. (0751) Padang

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO. PENGARUH LARUTAN C 7 H 18 O 3 Si TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT DAUN KELAPA, KOMPATIBILITAS DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES

Gambar 3.1. Tahapan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GELATIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN TEREFTALAT BEKAS DAN PATI SAGU

ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK ORIENTASI UNIDIRECTIONAL 0 DAN 90 PADA STRUKTUR KOMPOSIT SERAT MENDONG DENGAN MENGGUNAKAN EPOKSI BAKELITE EPR 174

BAB IV. (3) Lenght 208 μm (3) Lenght μm. (4) Lenght 196 μm (4) Lenght μm. Gambar 4.1. Foto optik pengukuran serat sisal

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA

PENGARUH FRAKSI VOLUME PARTIKEL GENTENG SEBAGAI FILLER TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KETAHANAN BAKAR MATERIAL KOMPOSIT POLYESTER RESIN.

PENGARUH ARAH SERAT GELAS DAN BAHAN MATRIKS TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT AIRFOIL PROFILE FAN BLADES

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

Kata kunci : Unsaturated polyester, clay, serat glas, komposit hibrid dan kekuatan tarik

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATANBENDING KOMPOSIT SERAT RAMBUT MANUSIA DENGAN MATRIK POLYESTER. Suryanto, Yuyun Estriyanto, Budi Harjanto

KOMPARASI SIFAT MEKANIS MATERIAL POLYPROPYLENE DENGAN VARIASI PERSENTASE KANDUNGAN FILLER CaCO3.

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

Deformasi Elastis. Figure 6.14 Comparison of the elastic behavior of steel and aluminum. For a. deforms elastically three times as much as does steel

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta

PERILAKU MEKANIK TARIK DAN BENDING KOMPOSISI SERBUK TEMPURUNG KELAPA DENGAN BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI ALTERNATIF KAMPAS REM SEPEDA MOTOR

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BETON ASPAL LAPIS AUS DENGAN BAHAN PENGISI KAPUR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI PERBANDINGAN SIFAT MEKANIK POLYPROPYLENE MURNI DAN DAUR ULANG

PENGARUH BUTIRAN FILLER KAYU SENGON TERHADAP KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL YANG BERPENGUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT KULIT JAGUNG DENGAN MATRIKS EPOKSI. Eldo Jones Surbakti, Perdinan Sinuhaji,Tua Raja Simbolon

Transkripsi:

Fibusi (JoF) Vol. 3 3, Desember 2015 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLYPROPYLENE DENGAN LIMBAH DAUN MANGGA SEBAGAI FILLER Erni Ernawaty 1 ; Rahmat Satoto 2* ; Dadi Rusdiana 3* 1,3Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154, Indonesia 2Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Sangkuriang Komplek LIPI Bandung 40135, Indonesia erni.ernawaty@student.upi.edu, rahmat.satoto@lipi.go.id, dadi_rusdiana@upi.edu ABSTRAK Telah dilakukan pembuatan komposit partikulat menggunakan limbah daun mangga sebagai filler dengan ukuran saringan dan mesh. Matriks yang digunakan adalah polimer jenis Polypropylene (PP) dengan perbandingan komposisi partikel limbah daun mangga dan Polypropylene adalah 10:90, 15:85, 20:80, dan 25:75. Pencampuran dilakukan menggunakan Internal Mixer pada suhu 180 0 C dengan kecepatan rotor 50 rpm selama 6 menit, yang kemudian di cetak menggunakan Hot and Cold Press Molding. yang sudah dicetak dikarakterisasi sifat mekaniknya meliputi uji tarik (tensile test), uji lengkung (bending test) menggunakan Universal Testing Machine dan uji kekerasan (hardness test) menggunakan Rockwell Hardness Tester sehingga didapatkan nilai kekuatan tarik (tensile strength), yield strain, modulus elastisitas tarik (modulus elasticity of tensile), kekuatan lengkung (bending strength), modulus elastisitas lengkung (modulus elasticity of bending) dan kekuatan tekan (hardness strength). Hasil pengujian menunjukan adanya penurunan sifat mekanik seiring dengan bertambahnya komposisi limbah daun mangga sebagai filler pada komposit. Hal tersebut dikarenakan filler limbah daun mangga menurunkan sifat plastisitas dari polimer polypropylene. partikel limbah daun mangga mesh menunjukan nilai tensile strength, yield strain, dan modulus elasticity of tensile yang lebih besar dibandingkan mesh, sedangkan nilai bending strength, modulus elasticity of bending, dan hardness strength menunjukan ukuran partikel mesh lebih besar dibandingkan mesh. Kata Kunci: Komposit Partikulat, Limbah Daun Mangga, Matriks Polypropylene (PP), Karakteristik Mekanik, Tensile Strength, Yield Strain, Modulus Elastisitas, Bending Strength, dan Hardness Strength *Penanggung Jawab

Erni Ernawaty, dkk Pembuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik Komposit Prolypropylene Dengan Limbah Daun Mangga Sebagai Filler THE MAKING AND MECHANICAL PROPERTIES CHARACTERIZATION OF POLYPROPYLENE COMPOSIT WITH MANGO LEAF WASTE AS FILLER ABSTRACT Particulate composite has been made from mango leaf waste as filler withsieve size of and mesh. The matrix used is polypropylene (PP) type polymer with composition ratio of mango leaf waste to polypropylene particles 10:90, 15:85, 20:80, and 25:75.Mixing is done using Internal Mixer at a temperature of 180 o C with a rotor speed of 50 rpm for 6 minutes, which then are molded using the Hot and Cold Press Molding. Mechanical properties of the molded samples were characterized including tensile test, bending test using a Universal Testing Machine and hardness test using a Rockwell Hardness Tester to obtain the values of tensile strength, yield strain, modulus elasticity of tensile, bending strength, modulus elasticity of bending and hardness strength. The test results showed a decrease in mechanical properties along with increasing mango leafwaste composition as filler in composites. It is because the mango leafwastefiller lowers the plasticity properties of the polypropylene polymer. Mango leaf waste particle size of mesh showed a greater value of tensile strength, yield strain, and modulus elasticity of tensile than mesh, while the value of bending strength, modulus elasticity of bending, and hardness strength of mesh particle size are greater than mesh. Keywords: Particulate Composite, Mango Leaf Waste, Polypropylene (PP)Matrix, Mechanical Characteristics, Tensile Strength, Yield Strain, Modulus of Elasticity, Bending Strength, and Hardness Strength PENDAHULUAN Penggunaan material polimer (plastik) untuk berbagai kebutuhan hidup manusia dirasa sudah tidak asing lagi. Dalam kehidupan sehari-hari contohnya, tidak sedikit barang yang kita jumpai bermaterialkan plastik dalam setiap sudut ruangan, mulai dari lemari plastik, tempat minum, gayung, botol sampo, botol sabun, piring, gelas, sendok dan masih banyak lagi. Salah satu jenis polimer yang banyak digunakan adalah polimer jenis polypropylene (PP) atau yang dikenal sebagai polimer termoplastik nomor 5 yang banyak diaplikasikan sebagai bahan dasar untuk kemasan seperti botol sampo, sabun dan produk peralatan bayi. Tetapi di sisi lain, peningkatan penggunaan material plastik akan sebanding dengan meningkatnya permasalahan lingkungan, karena pada dasarnya plastik sulit terdegradasi oleh mikroba sehingga berakibat pada penumpukan sampah dimana-mana (Deswita, dkk. 2008, hlm. 38) Pada dasarnya komposit merupakan sebuah material yang terdiri atas beberapa material, di mana sifat yang dimilikinya merupakan gabungan sinergis dari sifat material penyusunnya yang terdiri dari matrik sebagai pengikat dan filler atau reinforced sebagai bahan penguat (Sofyan, 2010, hlm. 161). Menurut Calister (2007) dalam bukunya yang berjudul Materials Science and Engineering mengungkapkan bahwa komposit terklarifikasi atas tiga divisi utama yaitu particle-reinforced, fiberreinforced, dan structural composite. Pada penelitian kali ini akan dibuat komposit particle-reinforced atau penguat

Fibusi (JoF) Vol. 3 3, Desember 2015 yang dibuat berukuran partikel dengan matriks polimer Polypropylene (PP). Polimer polypropylene ini memiliki masa jenis dan titik lunak yang tinggi (176 0 C, T m ) serta kekuatan tarik, kekuatan lentur, dan kekakuannya yang lebih tinggi dari jenis polimer lain. Sedangkan filler atau reinforced yang akan digunakan adalah limbah daun mangga dengan alasan untuk memanfaatkan limbah daun mangga yang cukup melimpah. Hal ini sesuai dengan peningkatan minat para peneliti untuk menggantikan filler sintetis ke filler tumbuhan alami mengingat keprihatinan terhadap lingkungan (Alomayri, Assaedi, Shaikh, dan Low dkk. 2014). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimen. Metode eksperimen dilakukan mulai dari proses pembuatan atau fabrikasi komposit dan proses karakterisasi mekanik. Data yang didapatkan dari hasil karakterisasi kemudian dianalisis menggunakan grafik hubungan antara besaran yang didapat dari hasil karakterisasi terhadap persen komposisi limbah daun mangga. Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan komposit adalah pengumpulan limbah daun mangga yang kemudian dibersihkan dari tanah atau kotoran yang menempel dan dikeringkan di dibawah sinar matahari selama kurang lebih satu minggu. Setelah bersih dan kering, limbah daun di hancurkan menggunakan Crushing Machine hingga dua kali penggilingan. Hasil dari Crushing Machine disaring menggunakan Wire dengan ukuran saringan dan mesh (0,149 mm dan 0,105 mm) hingga didapatkan massa partikel limbah daun yang dibutuhkan. Pengurangan kadar air dilakukan terhadap sample partikel limbah daun mangga dan mesh untuk mengurangi jumlah kadar air yang terkandung didalamnya dengan cara memasukan sample yang telah ditimbang terlebih dahulu kedalam oven dengan suhu 0 C selama 8 jam. Setelah kering maka sample siap untuk ditimbang sesuai dengan komposisi perbandingan persen massa partikel limbah daun mangga dan Polypropylene yang telah ditentukan yaitu 10:90, 15:85, 20:80 dan 25:75. Pembuatan komposit dilakukan menggunakan Internal Mixer pada suhu 180 0 C, dengan kecepatan rotor 50 rpm selama 6 menit. Dengan uraian waktu 3 menit pencampuran polypropylene dan tiga menit berikutnya pencampuran limbah daun mangga. Setelah itu dilakukan pembuatan batang uji dengan mencetak komposit yang telah di dapat dari Internal Mixer menggunakan Spacer yang kemudian akan di press menggnakan Hot Press (cetak tekan panas) Gonno Ramdia 152 mm Ramstroke 150 mm dengan suhu 180 0 C dan Cold Press (cetak tekan dingin) dengan suhu ruang. Tahap selanjutnya setelah batang uji selesai dibuat adalah proses karakterisasi mekanik yang meliputi uji tarik (tensile test), uji lengkung (bending test), dan uji kekerasan (hardness test). Pengujian tarik dilakukan menggunakan alat Tensilon atau Universal Testing Machine (UTM) dengan beban tarik (load cell) 5 kgf dan kecepatan pengerjaan 5.0 mm/mnt hingga sampel putus. Hasil yang didapatkan dari uji tarik adalah grafik Strain (GL) terhadap Stress (MPa) yang kemudian akan didapatkan nilai dari kuat tarik, modulus elastisitas, dan yield strain, dengan standar uji yang digunakan yaitu Standar ISO 527-2 Type 5A. Sama halnya dengan uji tarik, uji lengkungpun menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan kecepatan pengerjaan 13 mm/mnt hingga mencapai 5 strain

stress. Hasil yang didapatkan dari pengujian ini berupa grafik hubungan antara Strain (GL) terhadap Stress (MPa) dengan data bending strength dan modulus elastisitas lengkung dengan metode uji yang digunakan adalah ASTM D 790 Prosedure B. Sedangkan pengujian kekerasan menggunakan alat Hardness Tester dengan standar uji yang digunakan adalah ASTM D785 skala R. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Tarik (Tensile Test) a. Tensile Strength Hasil pengujian kuat tarik atau tensile strength yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian Kuat Tarik Kuat Tarik (MPa) 1 0 : 36,53 3 10 : 90 28,69 5 15 : 85 25,99 7 20 : 80 24,22 9 25 : 75 21,50 11 10 : 90 29,45 13 15 : 85 28,58 15 20 : 80 25,87 17 25 : 75 23,43 Gambar 1. Hasil Pengujian Kuat Tarik Kekuatan tarik merupakan nilai yang menyatakan kemampuan maksimum suatu bahan untuk menerima beban tarikan per luasan tertentu tanpa menjadi rusak atau patah. Semakin besar nilai kekuatan tarik maka semakin besar kemampuan bahan terhadap beban tarikan. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa semakin banyak persen komposisi daun mangga yang terkandung dalam komposit maka nilai kekuatan tarik semakin menurun. Hal ini dikarenakan terjadinya pengumpalan partikel alam dalam komposit yaitu limbah daun mangga yang mengakibatkan komposit cepat rusak bila diberi beban tarik. Semakin banyak partikel alam yang terkandung dalam komposit semakin banyak juga pengumpalan yang terjadi yang mengakibatkan menurunnya sifat plastisitas matriks yang digunakan polimer polypropylene. Seperti pada Gambar 1, ukuran partikel limbah daun mangga mesh memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dibandingkan mesh. Dengan komposisi limbah daun mangga 15, ukuran partikel mesh hanya menghasilkan nilai kuat tarik sebesar 25,993 MPa, sedangkan ukuran partikel mesh dengan komposisi limbah daun yang sama nilai kuat tarik mencapai 28,579 MPa. Hal tersebut dikarenakan ukuran partikel yang semakin kecil akan menghasilkan sifat tensile komposit yang semakin meningkat (Coran & Patel, 1981, hlm. 65). b. Yield Strain Hasil pengujian yield strain yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Yield Strain. Yield Strain (GL) 1 0 : 9,50 3 10 : 90 5,99 5 15 : 85 5,10 7 20 : 80 4,99 9 25 : 75 4,08

Fibusi (JoF) Vol. 3 3, Desember 2015 11 10 : 90 7,13 13 15 : 85 6,03 15 20 : 80 5,45 17 25 : 75 5,17 yang lebih tinggi dibandingkan mesh seperti yang ditunjukan pada Tabel 2 dan Gambar 2. Hal ini tentu berkaitan, apabila kekuatan tarik bernilai kecil maka pertambahan panjang yang dialami bahan akan kecil yang mengakibat bahan mudah patah. partikel yang lebih kecil membuat pertambahan panjang atau regangan yang dialami komposit ini ketika diberi beban penarikan akan semakin besar. Gambar 2. Hasil Pengujian Yield Strain Yield strain adalah nilai yang menyatakan persentasi pertambahan panjang (GL) yang dialami oleh batang uji akibat beban penarikan hingga sesaat sebelum batang uji putus. Data hasil penelitian yang pada Tabel 2 dan Gambar 2 menunjukan semakin besar persen komposisi partikel daun mangga yang terkandung dalam komposit maka semakin kecil nilai yield strain. Artinya komposisi partikel daun mangga memperkecil pertambahan panjang (nilai yield strain) yang dialami komposit, sehingga komposit akan lebih cepat putus pada komposisi daun yang lebih besar. Hal tersebut dikarenakan partikel daun mangga cenderung bersifat non plastis, sehingga membuat sifat plastis dari polimer polypropylene menjadi berkurang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Deswita; Sudirman; Gunawan; 2008, hlm. 39) yang menyatakan bahwa harga yield strain semakin kecil dengan bertambahnya tapioka yang cenderung bersifat non plastis sehingga menurunkan sifat plastis polimer. Jika dilihat dari ukuran partikel, nilai yield strain memiliki tren yang sama dengan nilai kekuatan tarik dimana ukuran partikel mesh memiliki nilai c. Modulus Elastisitas Tarik Hasil pengujian modulus elastisitas yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengujian Modulus Elastisitas. Modulus Elastisitas (MPa) 1 0 : 1070,90 3 10 : 90 970,50 5 15 : 85 934,97 7 20 : 80 950,14 9 25 : 75 967,88 11 10 : 90 937,64 13 15 : 85 1027,60 15 20 : 80 1021,50 17 25 : 75 1060,20 Gambar 3. Hasil Pengujian Modulus Elastisitas Nilai modulus elastisitas menyatakan karakteristik bahan atau ukuran kemampuan bahan terhadap perilaku deformasi plastis. Pada Tabel. 3 dan Gambar. 3 dibawah dapat dilihat bahwa

semakin banyak persen komposisi partikel limbah daun mangga dapat menurunkan kemampuan respon bahan terhadap deformasi plastis yaitu berupa tarikan. Atau dengan kata lain kekakuan komposit polypropylene limbah daun mangga menjadi berkurang seiring dengan bertambahnya komposisi partikel limbah daun mangga. partikel lebih kecil yaitu mesh membuat nilai modulus elastisitas tarik menjadi lebih besar dari ukuran partikel mesh seperti terlihat pada Grafik 3 diatas. 2. Uji Lengkung (Bending Test) a. Bending Strength Hasil pengujian bending strength yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengujian Bending Strength. Bending Strength (MPa) 1 0 : 41,12 3 10 : 90 44,27 5 15 : 85 43,19 7 20 : 80 40,79 9 25 : 75 38,30 11 10 : 90 36,46 13 15 : 85 34,43 15 20 : 80 34,36 17 25 : 75 34,33 lengkung hingga bahan meregang sampai 5 dari panjang awal. Hasil penelitian yang ditunjukan pada Tabel 4 dan Grafik 4 memperlihatkan bahwa semakin besar persen komposisi limbah daun mangga semakin kecil nilai bending strength, terlihat dari trendline yang semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh partikel limbah daun mangga atau partikel alam yang terkandung dalam komposit membuat ikatan permukaan polypropylene menjadi melemah. mesh terlihat berada dibawah sample mesh, artinya ukuran partikel yang semakin kecil membuat nilai bending strength menjadi semakin besar, begitupun sebaliknya pada komposit polypropylene limbah daun mangga dengan ukuran partikel limbah daun mangga yang lebih besar yaitu mesh membuat nilai bending strength semakin besar. b. Modulus Elastisitas Lengkung Hasil pengujian modulus elastisitas lengkung yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengujian modulus elastisitas lengkung. Modulus Elastisitas (MPa) 1 0 : 1334,1 3 10 : 90 1796,4 5 15 : 85 1665,8 7 20 : 80 1667,0 9 25 : 75 1719,2 11 10 : 90 1355,6 13 15 : 85 1325,5 15 20 : 80 1344,0 17 25 : 75 1631,5 Gambar 4. Hasil Pengujian Bending Strength Bending strength menyatakan kemampuan bahan untuk menerima beban

Fibusi (JoF) Vol. 3 3, Desember 2015 Gambar 5. Hasil Pengujian Modulus Elastisitas Lengkung Sama halnya dengan modulus elastisitas tarik, modulus elastisitas lengkungpun merupakan karakteristik bahan atau ukuran kemampuan bahan terhadap perilaku deformasi plastis, tetapi terhadap pengujian lengkung. Namun berbeda dengan hasilnya, penambahan persen komposisi partikel limbah daun mangga membuat nilai modulus elastisitas lengkung semakin meningkat seperti yang ditunjukan pada Tabel 5 dan Gambar 5. Peningkatan ini disebabkan oleh ikatan permukaan pada komposit polypropylene limbah daun mangga yang terbentuk membuat nilai semakin meningkat. Hasil penelitian pada Tabel 5 dan Gambar 5 juga memperlihatkan peningkatan yang signifikan dari sample mesh, dan walaupun tidak sesignifikan mesh, sample meshpun mengalami peningkatan nilai modulus elastisitas bending. partikel mesh memiliki nilai modulus elastisitas yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran partikel limbah daun mangga mesh. 3. Uji Kekerasan (Hardness Test) Hasil pengujian modulus elastisitas lengkung yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Pengujian Kekerasan Kekerasan HRR 1 0 : 111,5 3 10 : 90 108,8 5 15 : 85 106,6 7 20 : 80 105,1 9 25 : 75 104,0 11 10 : 90,3 13 15 : 85 96,4 15 20 : 80 94,0 17 25 : 75 92,9 Gambar 6. Hasil Pengujian Kekerasan Nilai kekerasan menyatakan respon bahan terhadap tekanan dengan nilai beban tertentu menggunakan indentor. Hasil penelitian pada Gambar 6 dan Tabel 6 memperlihatkan bahwa seiring penambahan komposisi partikel limbah daun mangga membuat nilai kekerasan semakin menurun, hal ini dikarenakan sifat daun mangga yang cenderung lebih lemah dan tidak lebih kuat dibandingkan polimer polypropylene yang digunakan sehingga membuat nilai kekerasan menurun. yang berukuran lebih kecil memiliki nilai kekerasan yang lebih kecil pula. Terlihat dari Grafik 6 di bawah ini bahwa ukuran partikel limbah daun mangga mesh memiliki nilai kekerasan yang lebih besar dibandingkan dengan mesh.

KESIMPULAN 1. Pengaruh penambahan persen komposisi partikel daun mangga terhadap pengujian mekanik dari komposit polypropylene dengan limbah daun mangga sebagai filler secara garis besar menunjukan hasil penurunan sifat mekanik dari komposit baik itu nilai kuat tarik, modulus elastisitas, yield strain, nilai kekerasan maupun bending strength. Hal ini dikarenakan sifat alamiah dari partikel daun mangga yang merupakan partikel alam yang cenderung lebih lemah sifat mekaniknya dibandingkan polimer. 2. Pengaruh ukuran partikel limbah daun mangga terhadap pengujian mekanik dari komposit komposit polypropylene dengan limbah daun mangga sebagai filler menunjukan hasil untuk nilai kuat tarik, modulus elastisitas tarik dan yield strain ukuran partikel mesh memiliki nilai lebih tinggi atau diatas mesh, sedangkan untuk nilai kekerasan, bending strength, dan modulus bending menunjukan nilai kebalikannya yaitu mesh lebih tinggi dibandingkan mesh. Rubber and Polypropylene, Patent 4,271,049. U.S Deswita. dkk (2008). Modifikasi Polietilen Sebagai Polimer Komposit Biodegradable Untuk Bahan Kemasan, Indonesian Journal of Materials Science 536/D/2007, hal : 37 42 Deswita. dkk (2010). Sintesis dan Karakterisasi Polimer Komposit Polipropilen Dengan Filler Tepung Tapioka Untuk Bahan Kemasan, Indonesian Journal ofmaterials Science Vol. 12, 1, hal : 24 29 Sofyan Bondan, (2010). Pengantar Material Teknik, Salemba Teknika, Depok. DAFTAR PUSTAKA Alomayri, T. dkk. (2014). Effect of water absorption on the mechanical properties of cottonfabricreinforced geopolymer composites. Journal of Asian Ceramic Societies, 2 (2014) 223 230 Callister D.William, Jr. (2007). Materials Science and Engineering An Introduction, United States of America Coran, A. Y, dkk. (1981). Elastoplastic Compositions of Cured Diene

Fibusi (JoF) Vol. 3 3, Desember 2015