Muhammad Hadi, Agustono dan Yudi Cahyoko, hal. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN TEPUNG LIMBAH UDANG YANG DIFERMENTASI DALAM

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

Tingkat Kelangsungan Hidup

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

OPTIMALISASI SUBSTITUSI TEPUNG Azolla TERFERMENTASI PADA PAKAN IKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS IKAN NILA GIFT

SUBSTITUSI TEPUNG ONGGOK SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4. METODE PENELITIAN

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

PEMBERIAN PAKAN DENGAN ENERGI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis )

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

BAB 4. METODE PENELITIAN

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

II. BAHAN DAN METODE

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

PEMANFAATAN TEPUNG AZOLLA SEBAGAI PENYUSUN PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA CERNA IKAN NILA GIFT (OREOCHIOMIS SP)

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

II. BAHAN DAN METODE

Ahmad Kurnia Vardian¹, Subandiyono¹ *, Pinandoyo¹

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

PENAMBAHAN TEPUNG BIOFLOK SEBAGAI SUPLEMEN PADA PAKAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) ABSTRAK

II. BAHAN DAN METODE

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

BAB III BAHAN DAN METODE

Natricia Waseanti Kawania, Kusnoto dan Moch. Amin Alamsjah

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pengaruh Pemakaian Urea Dalam Amoniasi Kulit Buah Coklat Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Secara in vitro

II. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

PEMBERIAN TEPUNG LIMBAH UDANG YANG DIFERMENTASI DALAM RANSUM PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN, RASIO KONVERSI PAKAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Hadi, Agustono dan Yudi Cahyoko, 2009. 14 hal. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah udang yang difermentasi terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloicus). Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian tepung limbah udang yang difermentasi dalam pakan buatan yaitu 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%. Tiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Komposisi pakan di susun secara isoprotein. Bobot ikan rata-rata 6,1-6,8 g. Ikan dipelihara dengan kepadatan 3 ekor per 20 liter air dan ikan dipelihara selama 40 hari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Peubah yang diamati adalah pertambahan bobot tubuh, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup. Analisis data menggunakan analisis ragam Analysis of Variance (ANOVA) untuk mempengaruhi pengaruh perlakuan dan apabila terdapat perbedaan, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tertinggi dicapai pada pakan yang mengandung tepung limbah udang yang difermentasi sebesar 10%. Rasio konversi pakan terbaik dicapai pada perlakuan yang mengandung tepung limbah udang yang difermentasi sebesar 10%. Kata kunci : Ikan Nila, Tepung limbah udang yang difermentasi, laju pertumbuhan The Given Fermentation the Prawn Waste Flour in Artificial feed on Growth, feed Convertion Ratio and Survival Rate of Black Nile Tilapia (Oreochromis niloticus). Muhammad Hadi, Agustono dan Yudi Cahyoko, 2009. 14 P. Abstract The aim of this research was to find out optimum percentage of given fermentation the prawn waste flour in artificial feed on growth of black nile tilapia. The treatment of this research was giving fermentation the prawn waste flour in artificial feed i.e. 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%. Each treatment was repeated 4 times. Feed compositon was made of isoprotein. Fishes weight were about 6.1 6.8 g. Fishes were cultured with stocking rate 3 fish per 20 liter water and the fishes were reared for 40 days. Feed amount that consumed by fishes was measured every day to calculate feed conversion ratio. The calculation of fishes amount was done in beginning and end of research to count survival rate of fishes. Water quality was measured on

beginning, middle and end of research. The design of this research was Completely Randomized Design. Data analysis used Analysis of Variance (ANOVA) to know the effect of the treatment and that difference among the treatment used Duncan s Multiple Range Test (DMRT). The result of the research showed that the highest growrth rate were attained on feed containing 10% of fermented prawn waste flour. The best Feed Convertio Ratio were attained on feed containing 10% of fermented prawn waste flour. Key word : Nile Tilapia, Fermentation the Prawn Waste Flour, Growth Pendahuluan Latar Belakang Budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan di Indonesia, karena budidayanya dapat dilakukan di tambak dan Karamba Jaring Apung (KJA) di perairan umum. Ikan nila (Oreochromis nilolicus) mudah berkembang biak, pertumbuhannya cepat, ukuran badan relatif besar, tahan terhadap penyakit, mudah beradaptasi dengan lingkungan, harganya relatif murah dan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi sebagai sumber protein hewani. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan omnivore, artinya dapat memakan tumbuhan maupun hewan (Wardoyo, 2005). Kendala yang dihadapi pembudidaya ikan saat ini adalah tingginya harga pakan komersil yang mengakibatkan keuntungan yang diperoleh pembudidaya ikan rendah. Penyusunan ransum ikan sebaiknya digunakan protein yang berasal dari sumber nabati dan hewani secara bersama-sama untuk mencapai keseimbangan nutrisi dengan harga relatif murah (Mudjiman, 2002). Pakan yang diberikan pada ikan hendaknya bermutu baik sesuai dengan kebutuhan ikan, tersedia setiap saat, dapat menjamin kesehatan dan harganya murah (Amri, 2006). Salah satu bahan pakan alternatif sebagai sumber protein hewani adalah limbah udang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan. Widjaja (1993) dalam Poultry Indonesia (2007) menyatakan salah satu pilihan sumber protein adalah tepung limbah udang. Tepung limbah udang merupakan limbah industri pengolahan udang yang terdiri dari kepala dan kulit udang. Hasil analisis berdasarkan bahan kering bahwa tepung limbah udang mengandung 45,29% protein kasar, 17,59% serat kasar, 6,62% lemak, 18,65%

abu, 13,16 BETN (Poultry Indonesia, 2007). Tepung limbah udang yang digunakan dalam ransum pakan buatan hanya sebesar 10% dan bila dipakai sebagai pengganti tepung ikan, maka tepung limbah udang mempunyai kelemahan, yaitu serat kasar tinggi dan mempunyai khitin. Berdasarkan hasil analisis ini terlihat bahwa kandungan protein kasar dari tepung limbah udang cukup baik dijadikan sebagai bahan pakan ikan. Tingginya kandungan serat kasar tepung limbah udang menjadi kendala dalam penggunaannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan tepung limbah udang dengan cara fermentasi. Al-Arif dan Setyono (2005) menyatakan fermentasi bisa digunakan untuk mengolah bahan pakan yang sulit dicerna menjadi lebih mudah dicerna. Perumusan Masalah Apakah pemberian tepung limbah udang yang difermentasi dalam ransum pakan buatan akan memberikan pertumbuhan yang berbeda pada ikan nila (Oreochromis niloicus)? Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah udang yang difermentasi terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloicus). Kegunaan Kegunaan penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah bagi ilmuwan, mahasiswa dan para pembudidaya tentang kegunaan tepung limbah udang yang difermentasi terhadap pertumbuhan ikan nila.

Metodologi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 18 Pebruari 2009 29 Maret 2009 di Laboratorium Pendidikan Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan dan pembuatan pakan dilakukan di Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Alat dan Bahan Penelitian Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian adalah bak plastik dengan tinggi 20 cm dan berdiameter 40 cm sebanyak 20 buah, selang aerasi dan batu aerasi, selang sifon, timbangan, ayakan, penggiling tepung, seser, panci pengukus, seser, timbangan dan penggaris, kertas lakmus, termometer, beker glass, ammonia testkit, botol winkler, pipet, labu erlenmeyer (volume 250-300 ml) serta oven. Bahan Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan berat rata rata 6 gram sebanyak seratus ekor yang diperoleh dari petani ikan Desa Jambangan, Surabaya, tepung limbah udang yang difermentasi, tepung ikan, tepung jagung, tepung kedelai, mineral mix, vitamin mix, tepung terigu, tetes tebu dan tepung bekicot. Metode Penelitian Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metoda eksperimen, menggunakan Rancangan acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah perlakuan A adalah ransum mengandung 0% tepung limbah udang difermentasi. Perlakuan B adalah ransum mengandung 2,5% tepung limbah udang

difermentasi. Pelakuan C adalah ransum mengandung 5% tepung limbah udang difermentasi. Perlakuan D adalah ransum mengandung 7,5% tepung limbah udang difermentasi. Perlakuan E adalah ransum mengandung 10% tepung limbah udang difermentasi. Prosedur Kerja Pembuatan Pakan Bahan pakan yang akan digunakan, dianalisis proksimat untuk mengetahui kandungan nutrisinya, Kemudian, ditentukan komposisi pakan antar perlakuan yang dihitung dengan metode uji coba. Pakan buatan kering sebelum digunakan dianalisis proksimat untuk mengetahui nilai nutrisinya. Pakan berupa pellet ukurannya disesuaikan dengan bukaan mulut ikan dengan cara ditumbuk terlebih dahulu. Persiapan Ikan Uji. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) yang berbobot rata-rata 6 gram dengan panjang ± 6-7 cm. Ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang sehat, tidak terserang penyakit dan homogen. Setiap bak diisi 3 benih ikan nila yang diadaptasikan terlebih dahulu. Persiapan Bak dan Air Media Pemeliharaan. Bak plastik yang digunakan berukuran tinggi 20 cm dan berdiameter 40 cm. Bak yang digunakan sebelumnya dibersihkan dan disterilisasi terlebih dahulu agar terhindar dari penyakit. Sebelum digunakan, bak penelitian dicuci menggunakan sabun detergen dan dibilas sampai bersih selanjutnya bak dikeringkan. Media pemeliharaan adalah air tawar yang sebelumnya diaerasi selama satu hari. Air tersebut ditempatkan di dalam bak plastik berbentuk silinder yang berjumlah 20 buah dan dilengkapi dengan aerator. Masing-masing bak diisi satu ekor / 6,5 liter (Arie. 2007). Suhu air media pemeliharaan dipertahankan berkisar antara 25-27 o C dan ph 6-8.

Pemeliharaan Benih Ikan Nila Selama pemeliharaan air diganti setiap hari sebanyak 50 % agar kualitas air tetap baik. Penyifonan kotoran sisa pakan dan feses dilakukan setiap hari. Setiap sepuluh hari sekali air diganti total bersamaan dengan waktu penimbangan ikan. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian meliputi oksigen, suhu, ph dan ammonia yang diukur pada awal, pertengahan dan akhir penelitian. Cara Penimbangan Ikan Sebelum ditimbang ikan dipuasakan dahulu selama satu hari, setelah itu ikan ditimbang dengan cara mengambil wadah kecil yang berbentuk tabung yang mempunyai tinggi 9 cm dan diameter 10 cm yang telah diberi air tawar dan ditimbang terlebih dahulu, setelah itu baru ikan dimasukan ke dalam wadah dan ditimbang lagi. Hasil berat ikan yang didapat yaitu berat timbangan akhir dikurangi dengan berat timbangan awal. Parameter Penelitian Parameter uji utama pada penelitian ini adalah pertumbuhan ikan nila, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan nila. Pertumbuhan yang diukur adalah berat ikan. Penghitungan laju pertumbuhan harian dirumuskan oleh Huismann (1976) sebagai berikut : Wt = Wo (1 + 0,01 α) t Keterangan : Wt = Bobot rata-rata individu ikan pada waktu t (g) Wo = Bobot rata-rata individu ikan pada waktu t = 0 (g) α = Laju pertumbuhan harian individu (%) t = Waktu (hari) Rasio konversi pakan dihitung berdasarkan pendapat Djarijah (1995) sebagai berikut : FCR = F (W t + D) W 0 Keterangan : FCR = Rasio konversi pakan F = Jumlah pakan yang dikonsumsi (g) Wt = Berat akhir penelitian (g) Wo = Berat awal penelitian (g) D = Bobot ikan yang mati selama penelitian (g)

Kelangsungan hidup dapat dirumuskan (Mudjiman, 2002) sebagai berikut: SR = Nt x 100% No Keterangan: SR = Kelangsungan hidup (%) Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian (ekor) No = Jumlah ikan yang hidup pada awal penelitian (ekor) Parameter uji penunjang pada penelitian ini adalah kualitas air yaitu: suhu, derajat keasaman (ph), oksigen terlarut dan ammonia (NH 3 ). Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan dengan derajat kepercayaan 95% (Rochiman, 1989). Hasil Laju Pertumbuhan Harian Hasil dan Pembahasan Data biomassa dan bobot rata rata ikan nila terdapat pada Lampiran 1. Laju pertumbuhan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Laju Pertumbuhan harian rata rata (%) ikan nila pada setiap perlakuan selama penelitian 40 hari. Perlakuan Laju Pertumbuhan Harian ± SD Transformasi Y ± SD A 0,56 ± 0,02 0,75 d ± 0,01 B 0,66 ± 0,01 0,82 c ± 0,01 C 0,71 ± 0,04 0,84 bc ± 0,03 D 0,75 ± 0,03 0,87 b ± 0,02 E 1,05 ± 0,04 1,03 a ± 0,02 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan Perbedaan (P<0.05%) Data pada tabel 1 menunjukkan bahwa bobot ikan tertinggi dicapai pada pakan yang mengandung tepung limbah udang yang difermentasi sebesar 10%

dan berturut-turut diikuti oleh pakan yang mengandung tepung limbah udang yang difermentasi 7,5%, 5%, 2,5% dan 0%. Rata-rata pertumbuhan semakin meningkat dengan bertambahnya waktu pemeliharaan. Laju pertumbuhan tertinggi didapat pada perlakuan E (1,05%) dan laju pertumbuhan terendah didapat pada perlakuan A (0,56%). Rasio Konversi Pakan Rata-rata rasio konversi pakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rasio Konversi Pakan rata rata ikan nila pada setiap perlakuan selama penelitian 40 hari. Perlakuan Rasio konversi pakan ± SD A 8,46 a ± 0,29 B 7,63 b ± 0,52 C 6,84 c ± 0,46 D 6,56 c ± 0,54 E 4,53 d ± 0,11 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan Perbedaan (P<0.05%) Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan persentase tepung limbah udang yang difermentasi dan diberikan dalam pakan sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% menghasilkan rasio konversi pakan yang berbeda (P<0,05). Rasio konversi pakan tertinggi didapat pada perlakuan A (8,46) dan rasio konversi pakan terendah pada perlakuan E (4,53). Semakin tinggi rasio konversi pakan menunjukkan bahwa pakan yang dikonsumsi memiliki kualitas kurang bagus dan efisiensi pakan jelek. Kelangsungan Hidup Data kelangsungan hidup dapat dilihat pada Tabel 3. Data kelangsungan hidup selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil uji statistik (Lampiran 8) menunjukkan bahwa persentase tepung limbah udang yang difermentasi dalam

pakan sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% menghasilkan kelangsungan hidup yang sama (P>0.05). Tabel 3. Kelangsungan hidup rata rata (%) ikan nila pada setiap perlakuan selama penelitian 40 hari Perlakuan Kelangsungan Hidup ± SD Transformasi arcsin Y ± SD A 67 ± 0 54.74 a ± 0 B 75 ± 16,5 63.1 a ± 16,72 C 67 ± 0 54.74 a ± 0 D 67 ± 0 54.74 a ± 0 E 67 ± 0 54.74 a ± 0 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan Perbedaan (P>0.05%) Kualitas Air Data nilai kisaran kualitas air selama penelitian selama 40 hari dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai kisaran kualitas air selama penelitian. Parameter Kualitas Air Suhu ph Oksigen Terlarut Ammonia Nilai Kisaran 27 28 C 7 7,5 5 6 mg/l 0,006 0,02 mg/l Pembahasan Pertambahan bobot atau panjang tubuh pada waktu tertentu disebut pertumbuhan mutlak (Effendi, 1997). Rata-rata pertumbuhan ikan pada penelitian ini mengalami peningktan seiring dengan bertambahnya waktu pemeliharaan. Laju pertumbuhan berkaitan erat dengan pertambahan bobot yang berasal dari penggunaan protein, lemak, karbohidrat dari pakan yang dikonsumsi ikan (Bardach et al., 1972). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan

tertinggi didapat pada perlakuan pakan yang mengandung tepung limbah udang yang difermentasi sebanyak 10%. Kualitas tepung ikan secara umum lebih baik dari tepung limbah udang, namun tepung ikan menghasilkan laju pertumbuhan yang rendah. Tepung ikan yang dipakai diduga mempunyai kualitas protein dan komposisi asam amino rendah yang disebabkan oleh cara penyimpanan, cara pembuatan maupun adanya subalan. Peningkatan laju pertumbuhan ini diduga karena tepung limbah udang yang difermentasi mengambil peranan asam amino yang dikandung oleh tepung ikan. Protein dalam pakan yang diberikan dapat dicerna dengan baik oleh ikan serta kandungan asam amino dalam pakan tersebut dapat menunjang dalam pertumbuhan ikan nila. Asam amino esesnsial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan adalah arginin, lisin dan histidin. Arginin merupakan asam amino yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan optimal ikan muda. Di samping berperan dalam sintesia protein, arginin juga berperan dalam biosintesis urea. Histidin merupakan asam amino esensial bagi pertumbuhan larva dan anak-anak ikan. Histidin diperlukan untuk menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Tacon (1986) dalam Haetami dkk. (2006) menjelaskan bahwa serat kasar bukan merupakan zat gizi bagi benih ikan karena tidak dapat dicerna oleh benih ikan. Toleransi serat kasar benih ikan nila hanya empat persen Sedangkan menurut Mudjiman (1994), batasan serat yang terkandung dalam pakan ikan adalah delapan persen. Serat kasar yang terkandung dalam limbah udang diduga terdegradasi karena proses fermentasi. Fermentasi yang dilakukan oleh bakteri, mengakibatkan perubahan kimia dari suatu senyawa yang bersifat kompleks menjadi senyawa yang sederhana, sehingga dapat memberikan efek positif (Haetami, 2006). Serat kasar yang terkandung dalam pakan perlakuan E masih bisa ditolerir. Rasio konversi pakan merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan berat badan yang dihasilkan. Rasio konversi pakan dalam penelitian ini secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata. Rasio konversi pakan pada perlakuan E (10%) adalah 4,53, sedangkan pada perlakuan A (0%) adalah 8,46. Semakin tinggi rasio konversi

pakan menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan semakin tidak efektif dan efisien. Nilai konversi terbaik dicapai pada perlakuan E (10%) karena pakan dapat menghasilkan pertumbuhan tertinggi. Pakan yang mengandung 10% tepung limbah udang yang difermentasi dapat menghasilkan pertumbuhan tertinggi, hal ini menunjukkan bahwa tepung limbah udang yang difermentasi dapat dimanfaatkan oleh ikan nila. Pertumbuhan tertinggi akan menghasilkan rasio konversi pakan yang lebih baik dibandingkan perlakuan yang lain. Kandungan khitin yang terkandung dalm tepung limbah udang yang difermentasi diduga dapat dipecah menjadi bentuk yang sederhana sehingga dapat dicerna. Shiau dan Yu (1999) dalam Jatomea et al. (2002) menjelaskan bahwa khitin mempunyai dampak yang kurang baik terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan pada ikan nila. Fox et al. (1999) dalam Jatomea et al. (2002) menjelaskan bahwa dampak dari khitin dapat dihindari dengan proses fermentasi yang dapat memecah khitin Poesponegoro (1975) dalam Amri (2007) menyatakan hasil fermentasi diantaranya akan mempunyai nilai gizi yang tinggi, yaitu mengubah bahan makanan yang mengandung protein, lemak dan karbohidrat yang sulit dicerna menjadi mudah dicerna dan menghasilkan aroma dan flavor yang khas. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan persentase pemberian tepung limbah udang yang difermentasi dalam pakan menghasilkan kelangsungan hidup yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Pada perlakuan E (10%) sebesar 67% dan perlakuan A (0%) sebesar 67%. Kematian ikan yang terjadi selama penelitian diduga adanya beberapa faktor diantaranya penangganan ikan yang kurang hatihati. Pengambilan dan penimbangan ikan, pemindahan ke bak-bak percobaan pada awal penelitian yang kurang hati-hati dapat menyebabakan ikan berontak dan terluka menyebabkan bakteri masuk sehingga dapat menimbulkan kematian. Subagyo dkk (1998) menyatakan bahwa kemungkinan penyebab rendahnya kelangsungan hidup ikan karena ikan dalam keadaan lemah sebagai akibat seringnya dilakukan pengambilan contoh (sampling). Selama penelitian, suhu air berkisar antara 27 o -28 o C. Pada kisaran suhu tersebut, benih ikan nila dapat hidup dengan baik nafsu makannya tinggi. Santoso (1996) menyatakan bahwa suhu optimum untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan ikan nila sebesar 25-30 o C. Selama penelitian berlangsung ph air berkisar antara 7-7,5. Lovell (1989) menyatakan bahwa ikan nila mampu mentolelir ph air antara 5-11. Oksigen terlarut dalam media penelitian mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup benih. Konsentrasi oksigen terlarut dalam penelitian ini berkisar antara 5-6 mg/l. Boyd (1990) memberikan kisaran oksigen yang baik bagi kehidupan ikan nila yaitu lebih dari 5 mg/l. Konsentrasi ammonia selama penelitian berkisar antara 0,006-0,02 mg/l. Simpulan Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a) Dosis tepung limbah udang yang difermentasi sebanyak 10 % yang diberikan dalam ransum pakan buatan dapat meningkatkan laju pertumbuhan pada pemeliharaan benih ikan nila. b) Pemberian tepung limbah udang yang difermentasi pada ransum pakan buatan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap rasio konversi pakan. c) Pemberian tepung limbah udang yang difermentasi pada ransum pakan buatan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup. Saran Perlu adanya penelitian lanjutan untuk menentukan batas pemakaian tepung limbah udang yang difermentasi dalam pakan untuk mengetahui pertumbuhan ikan nila. Daftar Pustaka Al-Arif, M. A dan H. Setyono. 2005. Pengolahan Bahan Pakan Ternak. Universitas Airlangga. hal. 31. Amri, M. 2006. Pengaruh Penggunaan Bungkil Inti Sawit Dalam Pakan Terhadap Performa Ikan Mas (Cyprinus Carpio L). Universitas Bung Hatta. hal. 1-5.

Amri, M. 2007. Pengaruh Bungkil Inti Sawit Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, ( 9 ) : 71-76. Arie, U. 2007. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Penebar Swadaya. Jakarta. hal. 7-10. Bardach, J. E., J. H. Ryther and W. C. McLarney. 1972. Aquaculture. Willey Inter-Science. New York. p 98-105. Boyd, C. E. 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station Auburn University. Birmingham Publishing Co. Alabama. p 75-88. Djarijah, A. S. 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta. 86 hal. Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. hal. 92-105 Haetami, K., I. Susangka dan I. Maulina. 2006. Suplementasi Asam Amino Pada Pelet yang Mengandung Silase Ampas Tahu Dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus). Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran. Bandung. 33 hal. Huismann, E.A. 1976. Food Conversion Efficiencies at Maintenance and Production Level for Carp, Ciprinus carpio L. and Rainbow Trout, Salmo gairdneri Richardson. Aquaculture, 9 : 259 273. Jatomea, M. P., M. A. O. Novoa., J. L. A. Figueroa., G. M. Hall and K. Shirai. 2002. Feasibility of Fishmeal Replecment by Shrimp Head Silage Protein Hydrolysate in Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Diets. Journal of The Science of Food and Agriculture, 82 : 753 759. Lovell, T. 1989. Nutrition & Feeding of Fish. Published by Van National Reinhold. NewYork. p 77-79. Mudjiman, A. 1994. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. hal. 98-120. Mudjiman, A. 2002. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. hal. 100-151. Poultry Indonesia. 2007. Limbah Udang Pengganti Tepung Ikan. http://www.poutryindonesia.com/ 5 / 09 /2008. 1 hal. Rochiman, K. 1989. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap. Universitas Airlangga. Surabaya. hal. 53-104 Santoso. 1996. Budidaya Nila. Kanisius. Yogyakarta. hal. 21.

Subagyo, S. Asih, Idris, dan Z, Jangkari. 1992. Pengujian Hormon Dalam Tablet Pengalihan Kelamin Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Buletin Penilitian Perikanan Darat. Volume 11 No.2, Juni 1992. Badan dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Bogor. hal. 65-73. Suyanto, 2002. Nila. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 1-6.