Penerapan E-Government Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003)

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PEMERINTAH PROVINSI RIAU DALAM MEWUJUDKAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (STUDI PELAKSANAAN E- GOVERNMENT TAHUN 2014)

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

KINERJA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN MERAUKE

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

BAB VI PENUTUP. yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat. 1. Keterbukaan proses pelayanan publik pada pelayanan pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. akibat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETERBUKAAN

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

PENELITIAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Fungsi Dasar, Layanan Utama dan Contoh Struktur Organisasi Perangkat Daerah Bidang Kominfo Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

Peta Layanan Informasi Publik Pada Website Pemerintah Kabupaten Di Jawa Tengah

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

MEMBANGUN E-LEGISLASI DI INDONESIA Oleh: Arfan Faiz Muhlizi*

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi.

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R ^ T A H U N K O M U N I K A S I D A L A M P R O S E S P E M E R I N T A H A N (E-GOVERNMENT)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

Motivasi Kebijakan E-Government

PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB III TINJAUAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS PENGEMBANGAN ELECTRONIC GOVERNMENT MELALUI PENYELENGGARAAN WEBSITE DI KABUPATEN KUDUS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

A. LATAR BELAKANG Grand design Reformasi Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT 3.1 SEJARAH DISKOMINFO PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan transparasi laporan keuangan pemerintahan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep

BAB I PENDAHULUAN. dengan kursus bahasa inggris yang dilaksanakan di sebuah instansi pemerintah.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

AKUNTABILITAS PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA(ADD) DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU.

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

PERAN BAGIAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK DALAM PENYELENGGARAAN E-GOVERNMENT (STUDI PENDAYAGUNAAN WEBSITE RESMI KOTA SEMARANG) Adi Resta F.

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 41

KONSEP E-GOVERNMENT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DI PEKON BLITAREJO KABUPATEN PRINGSEWU

STRATEGI PENERAPAN E-GOVERNMENT DI KOTA PEKANBARU. Desriani Paulina Nainggolan.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Analisis Pengembangan E-Government di Kota Semarang (Studi Website Resmi Kota Semarang) Oleh : Alfian Adi Prasetyo, Herbasuki Nurcahyanto, Rihandoyo

Transkripsi:

Penerapan E-Government Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003) Suci Ira Mega Pembimbing : Dr. Tuti Khairani Harahap, S.Sos, M.Si FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 e-mail: suciira.mega@yahoo.com Abstract : Implementation of E-Government in The Department of Information & Communication Technology and Electronic Data Processing in Riau Province ( Study of Implementation of the Presidential Instuction No.3 of 2003). This study aims to determine the extent of implementation of E-Government in The Department of Information & Communication Technology and Electronic Data Processing in Riau Province, which is Government s decentralized obligatory affair so that The Department of Information & Communication Technology and Electronic Data Processing of Riau Province as local government institution that is responsible of the field of communication and informatics able to organize the administration by prioritizing on the information disclosure that is responsible to people, which refer to the Presidential Instruction No.3 of 2003 concerning National Strategy and Policy of E-Government Development. This study uses descriptive qualitative data analysis through the interview processes and field observations are then analyzed to produce the conclusion. The result showed that the implementation of E-Government in The Department of Information & Communication Technology and Electronic Data Processing of Riau Province has not been going maximally and the implementation of four structures of architecture framework on the Presidential Instruction No.3 of 2003 has not been implemented comprehensive due to is affected by human resources as the main factor. Keywords : E-Government, Diskominfo PDE Provinsi Riau, Implementation PENDAHULUAN Pemerintah daerah sebagai penyelenggara urusan wajib pemerintah yang didesentralisasikan yang salah satunya adalah komunikasi dan infomatika. Dalam menyelenggarakan urusan wajib pemerintah daerah tersebut diberikan tanggung jawab kepada Dinas Komunikasi Informatika pada setiap daerah untuk dapat menjalankannya. Di Provinsi Riau lembaga yang bertanggung jawab dalam menjalankan urusan wajib pemerintah tersebut adalah Dinas Komunikas Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo PDE) Provinsi Riau. Dalam menjalankan urusan wajib pemerintah daerah dalam bidang komunikasi dan informatika, Diskominfo PDE Provinsi Riau dituntut untuk dapat menyelenggarakan pemerintahan yang terbuka dengan menyediakan pelayanan informasi yang transparan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan mengutamakan prinsip keterbukaan informasi publik secara cepat, murah dan tidak terhalang oleh jarak dan waktu. Maka dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab penerapan teknologi informasi pada lembaga pemerintah perlu untuk diselenggarakan.

Hal ini karena dengan kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat dapat menjadi media bagi aparatur pemerintah dalam penyediaan infomasi kepada masyarakat serta menjadi media bagi masyarakat dalam mencari informasi dan menjalin komunikasi yang baik antara kedua pihak tersebut sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara keduanya. Penerapan teknologi informasi pada lembaga pemerintahan ini disebut dengan istilah Electonic Government (E-Government). E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi oleh lembaga pemerintah dalam meningkatakan kualitas pelayanan publik maupun meningkatkan hubungan antar instansi pemerintah serta hubungan pemerintah dengan pihak bisnis (swasta). E-Government ini mewujudkan pemerintahan yang berbasis teknologi informasi dalam proses administrasi dan pelayanannya. Penerapan E-Government ini dimaksudkan agar pelayanan pemerintah dapat dengan mudah terjangkau oleh masyarakat dengan menghemat waktu dan biaya karena dengan pelayanan yang berbasis internet ini kegiatan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama masih ada jaringan internet yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 46 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Diskominfo PDE Provinsi Riau, yang dimana Diskominfo PDE Provinsi Riau bertugas menyelenggarakan otonomi daerah, tugas desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang komunikasi, informatika dan pengolahan data elektronik. Sesuai dengan tugas Diskominfo PDE tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan e- government sangat penting untuk dikembangkan karena secara otomatis Diskominfo dituntut untuk menerapkan pemerintahan yang berbasis teknologi informasi dalam melaksanakan tugas desentralisasi di bidang komunikasi, informatika dan pengolahan data elektronik. Dalam meningkatkan pelayanan dari pemerintah ke rakyat, setiap unsur pemerintahan menjadi terpacu untuk menerapkan e-government melalui tahapan pertama yang dilakukan yaitu membangun situs website resmi pemerintahan mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dengan tujuan untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat secara terbuka sehingga tercipta pelayanan prima, efektif, transparan dan akuntabilitas yang dimilikinya yang dimana diharapkan dengan adanya e-government ini dapat tercipta good-governance. Maksud dibuatnya sebuah situs adalah untuk mengkomunikasikan apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh sebuah pemerintahan beserta pertanggung jawaban kepada rakyat yang diwakilinya.(nico Andrianto, 2007: 80-81). Provinsi Riau juga telah membangun situs website resmi pemerintahan dengan alamat www.riau.go.id yang dikelola oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau. Dalam website resmi pemerintahan Provinsi Riau, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi seputar Provinsi Riau, mulai dari profil Provinsi Riau, data umum, pemerintahan, perekonomian, sosial budaya, polkuham, hingga perindustrian dan perdagangan serta investasi Provinsi Riau yang bertujuan agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan data tanpa harus datang langsung ke lembaga pemerintahannya. Meskipun penerapan e-government telah berjalan secara bertahap oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau tetapi dalam pelaksanaannya masih tampak belum optimal, hal ini terlihat pada website resmi pemerintah Provinsi Riau yang dikelola langsung oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau masih ada beberapa menu yang tidak terisi bahkan masih ada beberapa menu yang hanya menampilkan judulnya saja tetapi ketika dibuka tidak ada

informasi yang ditampilkan. Berdasakan hal tersebut dapat dilihat bahwa dalam tahap awal penerapan e-government yaitu pembuatan website resmi Pemerintah di Provinsi Riau masih ada kekurangan sehingga penyampaian informasi masih belum optimal. Kebijakan tentang pengembangan e-government telah diatur salah satunya pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Strategi dan Kebijakan Nasional Pengembangan E-Government. Dalam kebijakan ini telah diatur sebuah kerangka arsitektur pengembangan e-government yang dimana dalam menerapkan e-government pada setiap instansi harus mengacu pada kerangka arsitektur yang terdiri dari empat unsur, yaitu akses, portal pelayanan publik, organisasi pengelolaan dan pengolahan informasi, serta infrastruktur dan aplikasi dasar. Keempat unsur ini wajib diimplementasikan karena sebagai dasar dari diterapkannya sistem e-government pada suatu lembaga pemerintah. Maka berangkat dari hal itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan E-Government pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003). METODE Penelitian ini dilakukan di Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau karena sesuai dengan tugas dan fungsi yang dijalankan oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau yaitu pelaksanaan urusan wajib pemerintah daerah di bidang komunikasi dan informatika maka secara otomatis Diskominfo dituntut dalam menerapkan e-government dalam administrasi pemerintahannya maupun dalam pelayanan terhadap masyarakat. Informan dalam penelitian ini adalah seseorang yang menegetahui mendalam tentang sejauh mana penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau dan memberikan data serta keterangan atau informasi yang dibutuhkan. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara penulis dengan key informan yaitu Kepala Seksi Pengembangan Perangkat Lunak yang dimana mengurusi tentang e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau dan informan pelengkap yaitu staff yang bekerja pada Diskominfo PDE Provinsi Riau. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dengan informan, observasi ke lapangan, serta studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menghimpun, dan menganalisis dokumen-dokumen dalam penelitian tersebut. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif untuk pengolahan data yang diperoleh di lapangan melalui wawancara dan pengamatan di lapangan, semua informasi yang dikumpulkan dipelajari sehinga menjadi suatu kesatuan yang utuh. HASIL Penerapan e-government pada suatu lembaga pemerintahan sama artinya dengan pergeseran paradigma birokratis menjadi paradigma e-government yang mengedepankan efisiensi, transparansi, dan fleksibilitas yang akhirnya mewujudkan kepuasan pengguna layanan publik. Dengan adanya perubahan paradigma ini sekaligus merubah infrastruktur maupun sarana prasarana yang digunakan dalam pekerjaannya. Pada awalnya dalam sistem birokrasi, kegiatan administrasi dilaksanakan dengan manual sehingga berakibat

kepada kinerja yang tidak efektif dan efisien karena harus menggunakan lebih banyak waktu dan tenaga. Begitu pula dengan sistem pelayanan publiknnya yang dimana masyarakat harus lebih agresif dalam mencari informasi dalam artian masyarakat yang membutuhkan informasi harus mendatangi lembaga pemerintah yang menyediakan informasi yang dibutuhkannya, sehingga proses pelayanan terhadap masyarakat sulit untuk dijangkau masyarakat. Sedangkan dengan merubah paradigma birokratis ke paradigma e-government ini, pemerintah dapat melaksanakan kegiatan administrasi maupun pelayanan kepada masyarakat dengan berbasis teknologi. Dalam penerapannya e-government secara otomatis menerapkan sistem-sistem yang berbasis teknologi informasi yang dapat memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan administrasi pemerintah maupun pelayanan terhadap masyarakat. Sistem yang berbasis teknologi ini baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Pemanfaatan teknologi informasi oleh lembaga pemerintah selain meningkatkan kualitas pelayanan publik dapat juga meningkatkan hubungan antar instansi pemerintah maupun pemerintah dengan pihak lain (swasta). Pemanfaatan portal pelayanan publik membutuhkan media berupa koneksi internet (akses) untuk para stakeholder. Portal pelayanan publik tentunya mempunyai organisasi yang mengatur atau mengurusnya dan juga infrastruktur sebagai alat penunjang pelayanan secara elektronik baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Perangkat lunak yang dimaksud disini ialah seperti aplikasi-aplikasi dasar yang diterapkan dan dimanfaatkan dalam penyediaan informasi kepada publik. Dari keempat struktur kerangka arsitektur tersebut mempunyai sasaran yang dituju dalam strategi pengembangan e-government sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003. Hal inilah yang menjadi indikator penulis dalam penerapan keempat struktur kerangka arsitektur tersebut. Perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi dan informasi ke seluruh wilayah negara pada tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat, dengan sejauh mungkin melibatkan partisipasi dunia usaha merupakan sasaran dari diterapkannya akses internet sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2003, hal ini telah mulai terwujud dengan telah bekerjasamanya Diskominfo PDE Provinsi Riau dengan pihak PT.Telkom Indonesia dalam penyediaan akses untuk masyarakat maupun bagi aparatur pemerintah, serta telah tersedianya jaringan IP-Phone (telepon), jaringan data dan jaringan multimedia serta internet 20Mbps telah terhubung di 26 SKPD Pemerintah Provinsi Riau meskipun belum semua SKPD yang tehubung namun hal ini masih terus dikembangkan. Hal ini terlihat dari pengembangan dan penambahan tempat akses yang dilakukan Diskminfo PDE Provinsi Riau di beberapa titik area lainnya yang menjadi rencana Diskominfo PDE Provinsi Riau pada tahun 2013 ini. Pembentukan portal-portal informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah terkait, sehingga masyarakat pengguna tidak merasakan sekat-sekat organisasi dan kewenangan di lingkungan pemerintah, sasaran ini akan diperkuat dengan kebijakan tentang kewajiban instansi pemerintah dan pemerintah otonom untuk menyediakan informasi dan pelayanan publik secara on-line. Sasaran ini belum sepenuhnya terpenuhi karena dalam implementasi portal pelayanan publik berupa website resmi pemerintah oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau masih dirasakan ada kekurangan pada penyediaan informasi serta belum terciptanya komunikasi dua arah antar pemerintah dengan masyarakat yang dapat

dilihat dari kurang responsifnya aparatur pemerintah dalam menanggapi pertanyaan dari masyarakat, selain itu cara yang dilakukan dianggap tidak efisien dan tidak memberikan keterbukaan informasi terhadap masyarakat yang mempunyai pertanyaan yang sama.\ Pada organisasi pengelolaan dan pengolahan informasi, koordinasi yang dilakukan adalah antar Diskominfo PDE Provinsi Riau dengan Pemerintah Pusat dan antar Diskominfo PDE Provinsi Riau dengan SKPD lain, kedua koordinasi ini telah dilaksanakan dan dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas e-government di Provinsi Riau. Namun koordinasi masih tampak kurang dalam optimalilasi penyediaan informasi pada website resmi pemerintah Provinsi Riau yang dikelola oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau karena masih ada informasi yang kosong dalam website tersebut. Infrastruktur dan Aplikasi dasar juga telah diterapkan pada Diskominfo PDE Provinsi Riau namun pemanfaatannya belum maksimal bahkan masih ada aplikasi yang telah dibuat namun belum dimanfaatkan karena keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau terdiri dari prasarana, hukum, koordinasi, keuangan, dan sumber daya manusia. Yang dimana sumber daya manusia merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan penerapan e-govenrment pada Diskominfo PDE Provinsi Riau. Dengan keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkan prasarana dan aplikasi yang telah ada akan mengakibatkan penerapan e- government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau berjalan setengah-setengah. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai penerapan e-government pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau, penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1) Penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau belum berjalan dengan maksimal dan pengimplementasian keempat struktur dari kerangka arsitektur pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 belum dilaksanakan secara menyeluruh. Karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya dan harus dipenuhi, seperti prasarana, hukum, koordinasi, keuangan dan sumber daya manusia. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau adalah prasarana, hukum, koordinasi, sumber daya manusia, dan keuangan. Dari kelima faktor yang mempengaruhi tersebut tidak semuanya berpengaruh buruk terhadap penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau, seperti koordinasi dan keuangan yang merupakan faktor penunjang kelancaran penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau karena telah berjalan dengan baik. Sedangkan untuk prasarana, hukum, dan sumber daya manusia merupakan faktor yang mempengaruhi penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau karena menghambat kelancaran pengembangan e-government ini. Meskipun demikian kelima faktor tersebut dapat menjadi faktor keberhasilan e- government apabila lebih dioptimalkan pemanfaatannya. Dan dari kelima faktor yang mempengaruhi penerapan e-government pada Diskominfo PDE Provinsi Riau ini yang paling besar pengaruhnya terhadap kelancaran pengembangan e-govenrment

adalah sumber daya manusia karena keterbatasan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang teknologi informasi. DAFTAR RUJUKAN Adisasmita, Rahardjo. (2011). Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Akadun., (2009). Teknologi Informasi Administrasi. Bandung: Alfabeta. Andrianto, Nico., (2007). Good E-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui e-government. Malang: Bayu Media. Departemen Dalam Negeri., (2007). Buku Pedoman Grand Strategy Implementasi Otonomi Derah. Djunaedi, Achmad (2002). Beberapa Pemikiran Penerapan E-Government dalam Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jogjakarta: Seminar FMIPA-UGM. Indrajit, Richardus Eko., (2005). e-government in action. Yogyakarta: Penerbit Andi Indrajit, Richardus Eko., (2006). Electronic Government Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi Kumorotomo, W. (2004). Kegagalan Penerapan E-Government dan Kegiatan Tidak Produktif dengan Internet. Yogyakarta: Gama Press. Muluk, M.R.K., (2007). Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. Malang: Agritek Streers. Nugroho, Riant., (2004). Kebijakan Publik formulasi, implementasi, dan evaluasi. PT. Elek Media Komputindo : Jakarta. Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti., (2012). Implementasi Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media. Suaedi, Falih, dan Bintoro Wardiyanto., (2010). Revitalisasi Administrasi Negara Revormasi Birokrasi dan e-governance. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugyono., (2007). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Alfabeta. Sumarto, Hetifah Sj., (2009). Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Wibawa, Samodra., (2009). Administrasi Negara Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wicaksono, Kristian Widya., (2006). Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wirjosoegito, Soenobo., (2004). Proses & Perencanaan Peraturan Perundangan, Jakarta: Ghalia Indonesia.