TEORI-TEORI SEMIOTIK DALAM KOMUNIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan ke-3 TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

TRADISI - TRADISI TEORI KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Manusia sebagai makhuk sosial tidak terlepas dari komunikasi.

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa untuk memenuhi kebutuhannya sebagai anggota masyarakat. Bahasa

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa berkembang terus sesuai dengan perkembangan pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam keberadaannya manusia memang memiliki keistimewaan yang

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU (SIMBOL DAN BAHASA)

A. DKV (Desain Komunikasi Visual) B. Semiotika. C. Morphological Matrix (Matriks Morfologi) MODUL : BAHAN AJAR UNIVERSITAS TARUMANAGARA

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

PERSPEKTIF DAN JENIS TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB II KAJIAN TEORI. Penelitian mengenai makna simbol dalam sastra lisan telah banyak

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan jenis penelitiannya adalah analisis wacana. Analisis wacana. ilmiah, yang objeknya representatif perempuan muslim dalam

BAB IV PENUTUP. menggunakan analisis semiotik John Fiske tentang representasi asimilasi etnis

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan representasi diskriminasi agama Islam di balik teks media yang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

PRAGMATIK. Disarikan dari buku:

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang dalam kehidupan manusia. Peranan suatu bahasa juga sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

10Ilmu ANALISIS WACANA. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Bahasa Alami 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang tertinggi harus diserahkan pada negara kebangsaan (Tim Dosen PKN,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM NOVEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian Komunikasi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI PESAN. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Pesan, Tanda, dan Makna dalam Studi Komunikasi. Alimuddin A. Djawad STKIP PGRI Banjarmasin Jl. Sultan Adam, Komp. H.

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI TEORI INTERPRETIF. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

Transkripsi:

KONSEP DASAR Semiotik, Sesi 01 TEORI-TEORI SEMIOTIK DALAM KOMUNIKASI Konsep Dasar Semantik Sintaktik Pragmatik Konsep dasar pertama yang menyatukan tradisi ini adalah tanda yang diidentifikasikan sebagai stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain, seperti ketika asap menandakan adanya api. Konsep dasar kedua adalah simbol yang menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus. Sejumlah ahli komunikasi memberikan perbedaan kuat antara tanda dan simbol. Perbedaannya yakni, tanda memiliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan simbol tidak berlaku demikian. Sedangkan para ahli komunikasi lain melihatnya sebagai tingkat-tingkat istilah yang berbeda dalam kategori yang sama. Dengan perhatian pada tanda dan simbol semiotik menyatukan kumpulan teori-teori yang sangat luas yang berkaitan dengan bahasa, wacana dan tindakan-tindakan nonverbal. 1 2 1

Tradisi semiotik sebagai suatu studi mengenai simbol-simbol terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri (Littlejohn & Foss 53). Konsep pertama yang ada dalam tradisi ini adalah tanda, di mana tanda didefinisikan sebagai sebuah stimulus yang menandakan adanya suatu kondisi lain. Sementara, konsep selanjutnya adalah simbol yang biasanya berbentuk tanda yang kompleks dan memiliki banyak arti. Perbedaan mendasar di antara keduanya adalah tanda memiliki referensi yang jelas terhadap suatu obyek, sementara simbol tidak. Kebanyakan dari pemikiran semiotik melibatkan ide dasar triad of meaning yang menegaskan bahwa suatu konsep penjelasan muncul dari hubungan antara benda (sebagai yang dituju), manusia (sebagai penafsir), dan tanda. Tradisi Semiotika sendiri memiliki tiga varian, yaitu semantik yang merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objek yang dituju, sintaktik atau kajian tentang hubungan antar tanda yang didasari pada asumsi bahwa tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri dan menjadi bagian dari kelompok tanda-tanda yang lebih besar, dan yang terakhir adalah pragmatik yang melihat bagaimana sebuah tanda mampu membuat perbedaan pada kehidupan manusia dalam penggunaan praktisnya. Teori-teori komunikasi yang berangkat dari tradisi semiotik ini biasanya menjadi bagian yang penting untuk menjadi perhatian. Terutama dalam menganalisis tanda atau simbol-simbol yang terkandung dalam iklan, novel, film, dan sebagainya. 3 4 2

SEMANTIK Tradisi semiotik terkonstruksi dari tiga wilayah kajian yaitu: semantik, sintaktik dan pragmatik. Adapun penjelasannya sebagai berikut. Pembagian sintaktik, semantik dan pragmatik digunakan secara luas untuk mengelola kajian semantik. Namun tidak semua orang setuju bahwa hal ini merupakan cara yang paling bermanfaat. Donald Ellis menegaskan, semantik bukanlah cabang yang terpisah, tapi lebih tampak sebagai batang yang menopang keseluruhan pohon. Baginya, makna bukan sekadar permasalahan lexical semiotics atau makna kata-kata, melainkan juga termasuk structural semantics, atau makna strukturstruktur bahasa. Kapanpun kita memberikan sebuah pernyataan, apa yang direpresentasikan oleh tanda, maka kita berada dalam ranah semantik. Contoh sederhana, kamus merupakan buku referensi semantik yang mengatakan apakah arti kata atau apa yang mereka representasikan. Sebagai prinsip dasar semantik, representasi selalu dimediasi oleh interpretasi sadar seseorang dan interpretasi atau arti apa pun bagi sebuah tanda akan mengubah satu situasi ke situasi lainnya. Semantik, berbicara tentang bagaimana tanda-tanda berhubungan dengan yang ditunjukkannya atau apa yang ditunjukkan oleh tandatanda. Di mana semantik mengilustrasikan dua dunia sekaligus, yakni dunia benda dan dunia tanda serta mencerahkan hubungan antara dua dunia tersebut. 5 6 3

SINTAKTIK Sintaktik, kajian hubungan di antara tandatanda. Tanda-tanda sebetulnya, tidak pernah berdiri sendiri. Hampir semuanya selalu menjadi bagian dari sistem tanda atau kelompok tanda yang lebih besar yang diatur dalam cara-cara tertentu. Karenanya, sintaktik selalu mengacu pada aturan-aturan yang dengannya orang mengombinasikan tanda-tanda dalam sistem makna yang kompleks. Isyarat-isyarat selalu dikombinasikan dengan isyarat-isyarat lainnya untuk membentuk sistem kompleks tanda-tanda nonverbal dan tandatanda nonverbal dipasangkan dengan bahasa untuk mengekspresikan arti-arti yang halus dan kompleks. Peraturan sintaktik mempermudah manusia menggunakan kombinasi tanda-tanda yang tidak terbatas untuk mengekspresikan kekayaan makna Semiotik tetap mengacu pada prinsip bahwa tanda-tanda selalu dipahami dalam kaitannya dengan tanda-tanda lain. Tentunya, kamus bukan sekadar katalog hubungan antara satu tanda dengan tanda lainnya (satu kata didefinisikan dengan kata-kata lain). Ketika kita bergerak dari satu kata menuju sebuah kalimat, kita berhubungan dengan sintaksis atau struktur bahasa. 7 8 4

PRAGMATIK Pragmatik, mengkaji bagaimana tandatanda membuat perbedaan dalam kehidupan manusia atau penggunaan praktis serta berbagai akibat dan pengaruh tanda pada kehidupan sosial. Cabang semiotik ini memiliki pengaruh yang paling penting dalam teori komunikasi karena tanda-tanda dan sistem tanda dilihat sebagai alat komunikasi umat manusia. Karenanya, pragmatik saling melengkapi dengan tradisi sosial budaya. Dari perspektif semiotik, kita harus memiliki pemahaman bersama bukan hanya pada kata-kata, tapi juga pada struktur bahasa, masyarakat dan budaya agar komunikasi dapat mengambil perannya. Tanda nonlinguistik menciptakan permasalahan pragmatik khusus dan nonverbal juga telah menarik minat para peneliti komunikasi. Contohnya, kode-kode visual lebih terbuka dalam makna potensialnya, interpretasinya sangat subjektif serta lebih dihubungkan dengan persepsual internal dan prosesproses pemikiran penonton daripada representasi konvensional. Hal ini mesti dikatakan bahwa makna seseorang untuk sebuah gambar benar-benar individualis, tentunya makna-makna visual dapat dipengaruhi oleh pembelajaran, budaya dan bentukbentuk interaksi sosial lain. Namun melihat gambaran visual tidaklah sama dengan memahami bahasa. Gambar memerlukan pengenalan bentuk, organisasi, dan diskriminasi, bukan hanya hubungan-hubungan representatif. Karenanya, makna gambaran visual sangat bergantung pada persepsi serta pengetahuan individu dan sosial. 9 10 5