KONSEP DASAR Semiotik, Sesi 01 TEORI-TEORI SEMIOTIK DALAM KOMUNIKASI Konsep Dasar Semantik Sintaktik Pragmatik Konsep dasar pertama yang menyatukan tradisi ini adalah tanda yang diidentifikasikan sebagai stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain, seperti ketika asap menandakan adanya api. Konsep dasar kedua adalah simbol yang menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus. Sejumlah ahli komunikasi memberikan perbedaan kuat antara tanda dan simbol. Perbedaannya yakni, tanda memiliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan simbol tidak berlaku demikian. Sedangkan para ahli komunikasi lain melihatnya sebagai tingkat-tingkat istilah yang berbeda dalam kategori yang sama. Dengan perhatian pada tanda dan simbol semiotik menyatukan kumpulan teori-teori yang sangat luas yang berkaitan dengan bahasa, wacana dan tindakan-tindakan nonverbal. 1 2 1
Tradisi semiotik sebagai suatu studi mengenai simbol-simbol terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri (Littlejohn & Foss 53). Konsep pertama yang ada dalam tradisi ini adalah tanda, di mana tanda didefinisikan sebagai sebuah stimulus yang menandakan adanya suatu kondisi lain. Sementara, konsep selanjutnya adalah simbol yang biasanya berbentuk tanda yang kompleks dan memiliki banyak arti. Perbedaan mendasar di antara keduanya adalah tanda memiliki referensi yang jelas terhadap suatu obyek, sementara simbol tidak. Kebanyakan dari pemikiran semiotik melibatkan ide dasar triad of meaning yang menegaskan bahwa suatu konsep penjelasan muncul dari hubungan antara benda (sebagai yang dituju), manusia (sebagai penafsir), dan tanda. Tradisi Semiotika sendiri memiliki tiga varian, yaitu semantik yang merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objek yang dituju, sintaktik atau kajian tentang hubungan antar tanda yang didasari pada asumsi bahwa tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri dan menjadi bagian dari kelompok tanda-tanda yang lebih besar, dan yang terakhir adalah pragmatik yang melihat bagaimana sebuah tanda mampu membuat perbedaan pada kehidupan manusia dalam penggunaan praktisnya. Teori-teori komunikasi yang berangkat dari tradisi semiotik ini biasanya menjadi bagian yang penting untuk menjadi perhatian. Terutama dalam menganalisis tanda atau simbol-simbol yang terkandung dalam iklan, novel, film, dan sebagainya. 3 4 2
SEMANTIK Tradisi semiotik terkonstruksi dari tiga wilayah kajian yaitu: semantik, sintaktik dan pragmatik. Adapun penjelasannya sebagai berikut. Pembagian sintaktik, semantik dan pragmatik digunakan secara luas untuk mengelola kajian semantik. Namun tidak semua orang setuju bahwa hal ini merupakan cara yang paling bermanfaat. Donald Ellis menegaskan, semantik bukanlah cabang yang terpisah, tapi lebih tampak sebagai batang yang menopang keseluruhan pohon. Baginya, makna bukan sekadar permasalahan lexical semiotics atau makna kata-kata, melainkan juga termasuk structural semantics, atau makna strukturstruktur bahasa. Kapanpun kita memberikan sebuah pernyataan, apa yang direpresentasikan oleh tanda, maka kita berada dalam ranah semantik. Contoh sederhana, kamus merupakan buku referensi semantik yang mengatakan apakah arti kata atau apa yang mereka representasikan. Sebagai prinsip dasar semantik, representasi selalu dimediasi oleh interpretasi sadar seseorang dan interpretasi atau arti apa pun bagi sebuah tanda akan mengubah satu situasi ke situasi lainnya. Semantik, berbicara tentang bagaimana tanda-tanda berhubungan dengan yang ditunjukkannya atau apa yang ditunjukkan oleh tandatanda. Di mana semantik mengilustrasikan dua dunia sekaligus, yakni dunia benda dan dunia tanda serta mencerahkan hubungan antara dua dunia tersebut. 5 6 3
SINTAKTIK Sintaktik, kajian hubungan di antara tandatanda. Tanda-tanda sebetulnya, tidak pernah berdiri sendiri. Hampir semuanya selalu menjadi bagian dari sistem tanda atau kelompok tanda yang lebih besar yang diatur dalam cara-cara tertentu. Karenanya, sintaktik selalu mengacu pada aturan-aturan yang dengannya orang mengombinasikan tanda-tanda dalam sistem makna yang kompleks. Isyarat-isyarat selalu dikombinasikan dengan isyarat-isyarat lainnya untuk membentuk sistem kompleks tanda-tanda nonverbal dan tandatanda nonverbal dipasangkan dengan bahasa untuk mengekspresikan arti-arti yang halus dan kompleks. Peraturan sintaktik mempermudah manusia menggunakan kombinasi tanda-tanda yang tidak terbatas untuk mengekspresikan kekayaan makna Semiotik tetap mengacu pada prinsip bahwa tanda-tanda selalu dipahami dalam kaitannya dengan tanda-tanda lain. Tentunya, kamus bukan sekadar katalog hubungan antara satu tanda dengan tanda lainnya (satu kata didefinisikan dengan kata-kata lain). Ketika kita bergerak dari satu kata menuju sebuah kalimat, kita berhubungan dengan sintaksis atau struktur bahasa. 7 8 4
PRAGMATIK Pragmatik, mengkaji bagaimana tandatanda membuat perbedaan dalam kehidupan manusia atau penggunaan praktis serta berbagai akibat dan pengaruh tanda pada kehidupan sosial. Cabang semiotik ini memiliki pengaruh yang paling penting dalam teori komunikasi karena tanda-tanda dan sistem tanda dilihat sebagai alat komunikasi umat manusia. Karenanya, pragmatik saling melengkapi dengan tradisi sosial budaya. Dari perspektif semiotik, kita harus memiliki pemahaman bersama bukan hanya pada kata-kata, tapi juga pada struktur bahasa, masyarakat dan budaya agar komunikasi dapat mengambil perannya. Tanda nonlinguistik menciptakan permasalahan pragmatik khusus dan nonverbal juga telah menarik minat para peneliti komunikasi. Contohnya, kode-kode visual lebih terbuka dalam makna potensialnya, interpretasinya sangat subjektif serta lebih dihubungkan dengan persepsual internal dan prosesproses pemikiran penonton daripada representasi konvensional. Hal ini mesti dikatakan bahwa makna seseorang untuk sebuah gambar benar-benar individualis, tentunya makna-makna visual dapat dipengaruhi oleh pembelajaran, budaya dan bentukbentuk interaksi sosial lain. Namun melihat gambaran visual tidaklah sama dengan memahami bahasa. Gambar memerlukan pengenalan bentuk, organisasi, dan diskriminasi, bukan hanya hubungan-hubungan representatif. Karenanya, makna gambaran visual sangat bergantung pada persepsi serta pengetahuan individu dan sosial. 9 10 5