Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EKSPLORASI KANDUNGAN UNSUR PADA LIMBAH CAIR PABRIK GALVANIS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON THERMAL REAKTOR KARTINI

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

IDENTIFIKASI KADAR UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM HEWAN DI SUNGAI GAJAHWONG YOGYAKARTA DENGAN METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT)

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan

PENENTUAN UNSUR-UNSUR PADA ENDAPAN CORROSSION COUPON SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA

Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

ANALISIS KANDUNGAN BROM (Br) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KLAMPOK KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

NUCLEAR CHEMISTRY & RADIOCHEMISTRY

BAB I PENDAHULUAN di Bandung dan Reaktor Kartini yang berada di Yogyakarta. Ketiga reaktor

ANALISA FLUKS NEUTRON PADA BEAMPORT

RADIOAKTIF 8/7/2017 IR. STEVANUS ARIANTO 1. Oleh : STEVANUS ARIANTO TRANSMUTASI PENDAHULUAN DOSIS PENYERAPAN SIFAT-SIFAT UNSUR RADIOAKTIF REAKSI INTI

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

RADIOAKTIF. Oleh : I WAYAN SUPARDI

REAKTOR NUKLIR. Sulistyani, M.Si.

2. Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. 3. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar

PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL

FISIKA ATOM & RADIASI

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

LAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENETAPKAN KONDISI-KONDISI BATAS UNTUK OPERASI YANG AMAN

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Unnes Physics Journal

DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SEBAGAI FUNGSI BURN-UP BAHAN BAKAR PADA REAKTOR KARTINI

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK UNSUR-UNSUR DI DALAM STANDARD REFERENCE MATERIAL. NIST 1577b BOVINE LIVER INDRIA KURNIATI PRATASIS

A ALISIS LIMBAH RESI PE UKAR IO SISTEM PEMUR IA AIR PE DI GI PRIMER RSG-GAS*

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Neutron adalah zarah elementer penyusun inti atom yang tidak mempunyai

ANALISIS LEPASAN RADIOAKTIF DI RSG GAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMETAAN FLUKS NEUTRON PADA PUSAT TERAS PASCA PERGANTIAN BAHAN BAKAR REAKTOR KARTINI SKRIPSI

adukan beton, semen dan airmembentuk pasta yang akan mengikat agregat, yang

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat

RENCANA PERKULIAHAN FISIKA INTI Pertemuan Ke: 1

EVALUASI ASPEK KESELAMATAN KEGIATAN METALOGRAFI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit

Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PENGUKURAN DAN EVALUASI RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR (ATR) DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF BENTUK PADAT BERAKTIVITAS RENDAH DI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2007

ANALISIS LIMBAH RESIN DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY TAHUN 2008

RINGKASAN. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor; Program St~di Pengeloiaan Sumberdaya

ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)

Analisis dan Penentuan Distribusi Fluks Neutron Thermal Arah Aksial dan Radial Teras Reaktor Kartini dengan Detektor Swadaya

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

IDENTIFIKASI LOGAM BERAT PADA AIR SUNGAI KALIGARANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DENGAN PENAMBAHAN HNO 3

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

OPTIMASI SHIELDING NEUTRON PADA THERMALIZING COLUMN REAKTOR KARTINI

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)

ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

PENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

5. KIMIA INTI. Kekosongan elektron diisi elektron pada kulit luar dengan memancarkan sinar-x.

PEMODELAN DOSIS NEUTRON DAN GAMMA DI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

POTENSI PRODUKSI MOLYBDENUM-99 ( PADA REAKTOR SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MO-99 PRODUCTION (SAMOP)

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

Transkripsi:

ISSN: 1693-1246 Januari 2010 J P F I http://journal.unnes.ac.id PENENTUAN KADAR RADIONUKLIDA PADA LIMBAH CAIR PABRIK GALVANIS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON THERMAL REAKTOR KARTINI 1 1 2 P. Dwijananti *, Widarto, Y. Darmawati1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, 50229 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju, Badan Tenaga Atom Nasional, Yogyakarta, Indonesia Diterima: 9 September 2009. Disetujui: 7 Oktober 2009. Dipublikasikan: Januari 2010 ABSTRAK Kadar unsur-unsur pada limbah cair pabrik galvanis perlu diketahui, hal ini penting dilakukan sebelum limbah cair pabrik galvanis dibuang ke lingkungan. Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dapat mengetahui unsur yang terkandung, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar unsurnya. Sampel limbah cair diaktivasi menggunakan sumber neutron dari Reaktor Kartini, kemudian dicacah menggunakan spektrometri-, setelah itu dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis kualitatif teridentifikasi 7 unsur pada limbah cair pabrik galvanis. Unsur tersebut adalah Mangan (Mn), Zirkon (Zr), Chlorine (Cl), Seng(Zn), Bromine (Br), Natrium (Na), dan Besi (Fe). Analisis kuantitatif menunjukkan kadar unsur tersebut yaitu : Mn (1,89-1,92).10-9gram/l, Zr (5,65-5,66).10gram/l, Cl (4,39-4,50).10-8 gram/l, Zn (6,47-6,65).10 gram/l, Br (1,32-1,35).10-3gram/l, Na (4,18-4,19).10 gram/l, dan Fe (5,65.10 ) gram/l. Berdasarkan perhitungan dan setelah dibandingkan dengan baku mutu limbah dan baku mutu air, maka limbah cair pabrik galvanis dalam batas aman. ABSTRACT The content of elements in liquid waste of galvanise factory are recommeded to be determined first before the waste is expelled into environment. The Neutron Activation Analysis was used to have qualitative and quantitative analysis. The qualitative method was used to identify the element contained, while the quantitative one was used to measure the decay rate of the element. The sample of liquid was activated by using neutron source at Kartini Reactor. It was then counted by using γ-spectrometer and analysed quantitatively and qualitatively. From analysis, seven elements contained in liquid waste of galvanise factory were identified, those were Mangan (Mn), Zirkon (Zr), Chlorine (Cl), Zink (Zn), Bromine (Br), Sodium (Na) and Ferrum (Fe). The quantitative analysis shows the content of each elements as follows. Mn (1.89 1.92) x 10-9 g/l; Zr (5.65 5.66) x 10 g/l; Cl (4.39 4.50) x 10-8 g/l; Zn (6.47 6.65) x 10 g/l, Br (1.32 1.35) x 10-3 g/l; Na (4.18 4.19) x 10 g/l, and Fe (5.65 x 10 g/l). Based on the calculation and after comparing it to the waste and water standard quality, it can be concluded that the liquid waste of galvanise factory is on the safe limit. Keywords: Element rate; factory liquid waste; neutron activation analysis method 2010 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir telah menarik perhatian banyak orang dalam pemanfaatan teknologi nuklir baik yang bersifat kimia maupun radioaktif. Di Indonesia pemanfaatan teknologi nuklir digunakan untuk tujuan damai antara lain dalam bidang kedokteran, bidang industri, bidang pertanian, bidang hidrologi dan bidang arkeologi. Efek samping dari pemanfaatan tersebut adalah adanya limbah yang harus dikelola keberadaannya agar tidak berdampak negatif bagi manusia maupun lingkungannya. Di industri khususnya pabrik galvanis, limbah yang berupa zat cair diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan ini bertujuan mengetahui jenis dan kadar unsur yang terkandung. Salah satu metode yang digunakan adalah metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Metode ini untuk menentukan banyaknya unsur secara serentak tanpa *Alamat korespondensi: Jl. Dewi Sartika Timur XIV/3 Semarang Telp/Fax. +622486457696 Email: p_dwijananti@yahoo.com merusak cuplikan dalam waktu yang relatif singkat. Unsur yang teraktivasi neutron akan menjadi unsur radioaktif yang memancarkan sinar- Analisis ini digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dapat mengetahui jenis unsur, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar unsurnya. Sampel limbah cair diaktivasi menggunakan sumber neutron dari reaktor. Reaktor yang digunakan adalah Reaktor Kartini, reaktor ini merupakan jenis reaktor fisi. Sinar- yang dipancarkan oleh berbagai unsur dalam sampel yang telah diiradiasi dapat dianalisis secara spektrometri- galvanis merupakan hasil buangan sisa proses kegiatan di pabrik galvanis yang sudah tidak dimanfaatkan kembali. Sebelum limbah ini di-buang ke lingkungan harus diketahui jenis dan kadar unsur yang terkandung di dalamnya. Pengolahan limbah ini perlu dilakukan dengan teliti agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan (Perda Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004). Reaktor Kartini merupakan jenis reaktor TRIGA MARK II (Training, Research and Isotop Production by General Atomic) yang digunakan untuk keperluan irradiasi, ekspe-rimen dan latihan personil. Sampel yang

P. Dwijananti*, Widarto, Y. Darmawati - Penentuan Kadar Radionuklida pada Limbah Cair Pabrik... 31 tidak radioaktif diaktivasi agar menjadi radioaktif dengan cara diiradiasi menggunakan fasilitas dari Reaktor Kartini. Reaktor Kartini tersusun atas beberapa komponen peralatan dan fasilitas eksperimen serta radiasi. Untuk keperluan eksperimen, pada beberapa bagian dari reflektor ditembus oleh beberapa tabung berkas (beam port) radial dari satu buah tabung berkas tangensial. Ruangan untuk irradiasi terdapat di bagian atas reflektor dan tengah-tengah teras, sedangkan dibagian teras dilengkapi dengan sistem pneumatik. Teras reaktor terdiri dari elemen-elemen bahan bakar dan batang-batang kendali reaktor. Elemen bahan bakar yang digunakan merupakan campuran bahan bakar uranium dan moderator zirkonium hibrida (U-ZrH) dengan pengkayaan 20%. Reaktor dikendalikan dengan tiga buah batang kendali, yang merupakan material penyerap neutron terbuat dari boron karbida (B4C). Panas dari reaksi inti di dalam teras dibuang ke lingkungan sekitar secara konveksi alam. Sistem pendinginan reaktor terdiri dari sistem pendinginan primer dan sekunder. Dengan menggunakan pompapompa, air pendinginan pada sistem primer membawa panas dari air kolam dan dipindahakan ke air pendingin sistem sekunder dengan alat pengukur panas. Selanjutnya panas dibuang melalui kontak antara air dengan udara (Suratman; 1998 ). R e a k t o r K a r t i n i m e r u p a k a n t e m p a t berlangsungnya reaksi fisi yang dihasilkan dari interaksi neutron dengan elemen bahan bakar reaktor. Sebuah neutron menumbuk inti U235, akan terjadi suatu inti atom majemuk yang bersifat sangat tidak stabil dan dengan segera akan menjadi dua buah inti hasil, ditambah 2 sampai 3 neutron baru disertai beberapa partikel dan energi. Reaksi fisi pada Reaktor tampak pada Gambar 1. Gambar 1. Reaksi fisi Sampel limbah cair pabrik galvanis yang tidak aktif diiradiasi didalam reaktor kartini agar sampel menjadi aktif sehingga memancarkankan sinar- Pengaktifan ini dengan cara sampel ditembak dengan neutron. Gambar 2 merupakan Reaksi aktivasi neutron. Gambar 2. Reaksi aktivasi neutron dengan materi Keterangan : n : partikel penembak (neutron.) A : Sampel tidak aktif. A* : Sampel aktif. A** : Sampel aktif disertai energi. Sinar- yang dihasilkan oleh sampel setelah diiradiasi akan dicacah dengan detektor HPGe dalam suatu sistem pencacahan. Pada spektrometri- terdapat 3 proses interaksi sinar- dengan materi, yaitu efek fotolistrik, efek Compton dan produksi pasangan (Pratiwi; 2004). Ketiga proses tersebut menghasilkan spektrum- yang bersifat unik. Masing-masing inti memiliki energi gamma yang berbeda sehingga spektrum- dari sampel dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif (Susetyo, 1988). Analisis aktivasi neutron adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran keradioaktifan imbas jika suatu sampel ditembak neutron dalam selang waktu tertentu. Selama mengalami penembakan neutron, sampel mengalami aktivitas peningkatan nomor massa inti atom, hal ini berarti sampel bersifat radioaktif. Aktivitas ini tidak berlangsung terus-menerus, tetapi pada suatu saat akan terjadi aktivitas jenuh ( saturation activity). Pada kondisi ini tidak akan terjadi peningkatan nomor massa inti unsur sampel meskipun penembakan terus berlangsung. Lamanya waktu jenuh biasanya sebesar T 1/2 (waktu paruh). Setelah paparan radiasi neutron dianggap cukup, sampel dikeluarkan dari sumber neutron. Sampel tersebut sekarang mengandung unsur-unsur yang memancarkan sinar- sinar radio-aktif. Sinar- y a n g d i p a n c a r k a n o l e h berbagai unsur dalam sampel dianalisis secara spektrometri- karena setiap unsur dalam sampel memancarkan sinar- dengan karakteristik tersendiri. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan penentuan energi sinar- sedangkan analisis kuantitatif dilakukan berdasarkan penentuan intensitas sinar- Spektrometri- didefinisikan sebagai suatu metode pengukuran dan identifikasi unsur-unsur radioaktif di dalam suatu sampel dengan jalan mengamati spektrum karak-teristik yang ditimbulkan oleh interaksi sinar- yang dipancarkan oleh zat-zat radio-aktif tersebut dengan detektor (Susetyo, 1988). Spektrometri- adalah suatu metode pengukuran yang bersifat nisbi (relatif). Sehingga sebelum perangkat spektrometri- dapat dipakai untuk melakukan analisis, alat tersebut perlu dikalibrasi lebih dahulu secara cermat dan teliti. Ada dua macam kalibrasi yang perlu dilakukan, yaitu kalibrasi tenaga dan kalibrasi efisiensi. METODE Pengumpulan data dilakukan dengan mengaktivasi sampel, mencacah sampel kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Gambar prosedur penelitian tampak pada Gambar 3.

32 Penentuan lokasi sampel Pengambilan sampel Preparasi sampel Irradiasi sampel E : Pengolahan Limbah F : Limbah setelah diolah :Aliran limbah secara langsung --------- :Aliran limbah secara tidak langsung Analisis Data Analisis kualitatif dilakukan untuk menentukan jenis unsur dalam sampel limbah cair galvanis. Langkah analisis kualitatif sebagai berikut: (a) Menentukan tenaga- Kalibrasi spektrometri-γ Ac Ba m Y. N. t a tc td A (1 e )(1 e )( e ) (1) Kalibrasi tenaga Pencacahan dengan spektrometri-γ Analisis kualitatif Analisis data Hasil Gambar 3. Prosedur penelitian Kalibrasi efisiensi Analis kuantitatif Skema pengambilan sampel limbah cair di pabrik galvanis disajikan pada Gambar 4 BA B C HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pencacahan sampel berupa spektrum energi- Berdasarkan spektrum energi gamma yang muncul dari hasil pencacahan sampel tersebut, maka selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menentukan puncak-puncak pada spektrum energi gamma. Setelah puncak-puncak pada spektrum energi ditentukan, kemudian dicocokkan dengan Neutron Activation Table, maka jenis unsur yang terkandung dalam sampel limbah cair pabrik galvanis dapat diketahui. Analisis kualitatif pada limbah cair pabrik galvanis disajikan pada Tabel 1. dan Tabel 2. Tabel 1. Data Kualitatif Unsur-Unsur Hasil Aktivasi Waktu Peluruhan Umur Pendek yang Terkandung di Dalam Limbah Cair Pabrik Galvanis No Identitas Sampel pickling Tenaga (KeV) Unsur Cps 847.64 Mn 57 100.18 1146.41 Zr 97 50.71 1643.28 Cl 38 382.49 D rinsing I 846.69 Mn 57 3.09 1145.58 Zr 97 2.21 1642.08 Cl 38 17.47 E rinsing II 846.48 Mn 57 0.37 1146.41 Zr 97 * 1642.17 Cl 38 1.27 Gambar 4. skema pengambilan sampel Keterangan : A : Pickling B : Rinsing I C : Rinsing II D : Rinsing I dan II F rinsing I dan II galvanis setelah proses pengolahan 846.36 Mn 0.80 1145.10 Zr 97 0.74 1641.96 Cl 38 4.42 846.36 Mn * 1145.10 Zr 97 * 1641.82 Cl 38 3.91

P. Dwijananti*, Widarto, Y. Darmawati - Penentuan Kadar Radionuklida pada Limbah Cair Pabrik... 33 Tabel 4. Data Kuantitatif Unsur-Unsur Hasil Aktivasi Waktu Peluruhan Umur Panjang yang Terkandung di Dalam Limbah Cair Pabrik Galvanis No Identitas Sampel Unsur Kadar ± Ralat Kadar (gram/l) 1 pickling 2 rinsing I 3 rinsing II 4 rinsing I dan II 5 galvanis setelah proses pengolahan Zn 69 6,65.10 ±1,8.10-11 Br 82 1,32.10-3 ±2,0.10-11 Na 24 4,19.10 ±1,0.10-11 Fe 59 5,65.10 ±8,0.10-11 Zn 69 6,47.10-6 ±5,6.10-11 Br 82 1,32.10-3 ±1,0.10-9 Na 24 4,19.10 ±1,2.10-9 Zn 69 6,52.10-6 ±6,8.10-10 Br 82 * -11 Zn 69 Br 82 4,19.10 ±7,2.10 6,56.10 06 ±2,8.10-10 Al 24 1,15.10-3 ±9,6.10-11 Zn 69 * Br 82 * Na 24 4,19.10 ±1,3.10-10 Gambar 7. Diagram Batang Kadar Unsur Cl Waktu Peluruhan Umur Pendek Pada LokasiA, B, C,D dan E Keterangan : * = Tidak terdeteksi Untuk kadar unsur di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Gambar 8. Diagram Batang Kadar Unsur Zn Waktu Gambar 5. Diagram Batang Kadar Unsur Mn Waktu Peluruhan Umur Pendek Pada Lokasi A, B, C,D dan EDefault Paragraph Font;Gambar 6. Diagram Batang Kadar Unsur Zr Waktu Peluruhan Umur Pendek Pada LokasiA, B, C,D dan E Gambar 9. Diagram Batang Kadar Unsur Br Waktu Gambar 6. Diagram Batang Kadar Unsur Zr Waktu Peluruhan Umur Pendek Pada LokasiA, B, C,D dan E Gambar 10. Diagram Batang Kadar Unsur Na Waktu

34 hanya terdapat pada lokasi A dan B. Pada Gambar 10, dari diagram tersebut kadar Na terdapat pada semua lokasi pengambilan sampel. Pada Gambar 11, dari diagram tersebut kadar Fe hanya terdapat pada lokasi A. Berdasarkan kadar hasil penelitian dengan kadar baku mutu air. menurut Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Kesehatan RI No. 03 tahun 1991 dan menurut Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengan No. 10 Tahun 2004. Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut di atas maka limbah cair pabrik galvanis dalam batas aman. SIMPULAN DAN SARAN Gambar 11. Diagram Batang Kadar Unsur Fe Waktu Keterangan gambar : A: Lokasi limbah cair pabrik pickling. B : Lokasi limbah cair pabrik rinsing I. C : Lokasi limbah cair pabrik rinsing II. D : Lokasi limbah cair pabrik rinsing I&II. E : Lokasi limbah cair pabrik galvanis setelah proses pengolahan Sampel yang telah diaktivasi kemudian dicacah. Berdasarkan Sampel yang telah diaktivasi kemudian dicacah. Berdasarkan spektrum tenaga- yang nampak, selanjut-nya dilakukan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif dengan berpedoman pada tabel radionuklida dan Neutron Activation Tabel. Analisis kualitatif pada sampel limbah cair pabrik galvanis diperoleh jenis unsurunsur yaitu unsur Mangan (Mn), Zirkon (Zr), dan Chlorine (Cl) untuk waktu peluruhan umur pendek. Sedangkan untuk waktu peluruhan umur panjang yaitu unsur Seng (Zn), Bromine (Br), Natrium (Na), dan Besi (Fe). Dari tabel tersebut tampak bahwa dengan waktu peluruhan yang berbeda maka jenis unsur yang dihasilkannya juga berbeda. Hal ini terjadi karena inti radionuklida terus mengalami peluruhan dengan bertambahnya waktu aktivasi, sehingga jenis unsur yang dihasilkan juga bermacam-macam. Untuk hasil analisis kuantitatif, yaitu penentuan kadar jenis unsur yang didapat dari analisis kualitatif, yaitu untuk waktu peluruhan umur pendek rentang kadar unsur Mn (1,89 1,92)10-9 gram/l, kadar unsur Zr (5,65 5,66)10 gram/l, kadar unsur Cl (4,39 4,50)10-8 gram/l. Untuk waktu peluruhan umur panjang kadar unsur Zn (6,47 6,65)10 gram/l, kadar Br (1,32 1,35)10-3 gram/l, kadar unsur Na (4,18 4,19)10 gram/l, dan kadar Fe 5,65.10) gram/l. Berdasarkan Gambar 5, dari diagram batang tersebut kadar Mn hanya terdapat pada lokasi A, B, dan C. Pada Gambar 6, dari diagram batang tersebut kadar Zr hanya terdapat pada lokasi A, B, dan C. Pada Gambar 7, dari diagram batang tersebut kadar Cl terdapat pada semua lokasi pengambilan sampel. Pada Gambar 8, dari diagram tersebut kadar Zn terdapat pada lokasia, B, C, D dan E. Pada Gambar 9, dari diagram tersebut kadar Br Berdasarkan hasil dan pembahasan teridentifikasi 7 jenis unsur yang terkandung dalam limbah cair pabrik galvanis yaitu, Mangan (Mn), Zirkon (Zr), Chlorine (Cl), Seng (Zn), Bromine (Br), Natrium (Na), dan Besi (Fe) dengan kadar berturut-turut: Tabel 5. Kandungan unsur dalam limbah pabrik cair No. Unsur Kandungan (gram/l) 1. Mn (1,89 1,92).10 2. Zr (5,65 5,66).10 3. Cl (4,39 4,50).10 4. Zn (6,47 6,65).10 5. Br (1,32 1,35).10 6. Na (4,18 4,19).10 7. Fe 5,65.10 8. Cl (4,39 4,50).10 9. Zn (6,47 6,65).10 10. Br (1,32 1,35).10 11. Na (4,18 4,19).10 12. Fe 5,65.10 Berdasarkan kadar dari hasil penelitian dan Kadar baku mutu air menurut Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum, maka unsur-unsur yang terkandung dalam limbah cair pabrik galvanis dalam batas aman. Penelitian ini perlu dilakukan lebih lanjut atau dilakukan secara rutin agar dapat dipantau perkembangan pencemaran limbah cair pabrik galvanis. Pada penelitian lebih lanjut dapat menggunakan sampel limbah padat pabrik galvanis. DAFTAR PUSTAKA Dwijananti, P. 2004. Diktat Mata Kuliah Fisika Inti. Semarang: Jurusan Fisika, FMIPA UNNES. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah Suratman. 1996. Introduksi Proteksi Radiasi Bagi/Mahasiswa Praktek. Yogyakarta: Batan. Susetyo, W. 1988. Spektrometri Gamma dan Penerapannya dalam Analisis Pengaktifan Neutron. Yogyakarta: UGM -9-8 -3-8 -3