BAB I PENDAHULUAN. cenderung mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA LINGKUNGAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Genzha Barcelona Estianto H. Andre Purwanugraha

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup sehubungan dengan. dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II BIAYA LINGKUNGAN: PENGUKURAN DAN PELAPORAN. tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan baik

BAB II PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN. tidak langsung. Adapun menurut Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB II AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN

PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN DAN PENILAIAN KINERJA LINGKUNGAN (Studi Kasus Pada PT Tangjungenim Lestari Pulp and Paper)

PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN BATIK PLENTONG YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan dalam jumlak konteks yang berbeda seperti: akuntansi keuangan dan pelaporan.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN. Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling di mana organisasi

BAB I PENDAHULUAN. warming, eco efficiency, dan kegiatan industri yang memberi dampak langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992

BAB II LANDASAN TEORI Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting) IFAC (2005) menjelaskan bahwa pada level organisasi, Environmental

BAB II BIAYA LINGKUNGAN: PENGUKURAN DAN PELAPORANNYA. Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling dimana

BAB I PENDAHULUAN. teknologi seefisien mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perhatian terhadap dunia sudah mulai meningkat, tetapi kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan mengingat dampak dari buruknya pengelolaan lingkungan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. operasi, sisa suntikan, obat kadaluarsa, virus, bakteri, limbah padat dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta sustainable

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan. Kondisi realitas yang terjadi banyak perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Purnawan, 1996). Dampak pencemaran lingkungan oleh limbah industri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu perusahaan akan terus berusaha agar dapat melakukan kegiatan produksi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia yang diatur di dalam Sistem Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis sistem..., Dian Fitri Arestria, FKM UI, Universitas Indonesia

Ridlo, Perlakuan Akuntansi Atas Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit Umum Daerah...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mulai menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan isu green accounting tersebut di tahun 1980-an. Di

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan

Bab 1 Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan ataupun rumah sakit adalah limbah produksi dan limbah operasional untuk

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

9 - Manajemen Kos/Biaya Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. tempat praktik dokter saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakannya. Keberhasilan akuntansi lingkungan tidak hanya tergantung

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam. berhak mendapatkan lingkungan sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.

Environmental Accounting : an overview

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat. Oleh : Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat. Kegiatannya tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat

BAB I PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN PADA PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA

BAB II BIAYA LINGKUNGAN: PENGUKURAN DAN PELAPORANNYA. tumbuh, dimana meliputi unsur-unsur penting seperti tanah, air dan udara.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan juga merupakan bagian yang takterpisahkan dari pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan obyek wisatanya. Pembangunan pawisata mesti ditunjang dengan

ANALISIS BIAYA LINGKUNGAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

BAB I PENDAHULUAN. pemrosesan data keuangan. Pengertian ini dapat ditemukan dalam Accounting

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidupnya.

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

HIGIENE SANITASI PANGAN

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah pembangunan

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dimanasebelumnya Indonesia dikenal dengan negara agraris, kini Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengatur pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (BRSUD) TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya

ANALISIS BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN (STUDI PADA UNIT PAPERMILL DI PT PURA BARUTAMA) Alberta Vinanci Rahardjo. Pembimbing: HY.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI NOMOR : HK

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA IZIN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT BUPATI BANGKA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO, 2010) melaporkan limbah yang. sebesar 1%, limbah kimia dan farmasi 3%, dan limbah genotoksik dan

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB II BIAYA LINGKUNGAN

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial didalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medik dan non medik. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

Dilema Industri pada Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini isu tentang kerusakan alam dan pemanasan global menjadi perhatian yang serius. Bumi yang sudah tidak sehat lagi menunjukkan berbagai macam gejala, seperti kondisi cuaca yang tidak normal dan teratur, bencana alam di berbagai tempat, dan semacamnya. Hal tersebut merupakan salah satu dampak dari kerusakan lingkungan. Perusahaan dianggap sebagai salah satu penyebab kerusakan lingkungan, karena perusahaan-perusahaan cenderung mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Dampak negatif yang ditimbulkan perusahaan terhadap masyarakat cukup besar dan sukar dikendalikan seperti polusi, keracunan, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, kesewenang-wenangan, produksi makanan haram, dan sebagainya. Namun, saat ini perusahaan mulai sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan dari operasional perusahaan, hal ini didukung pula dengan regulasi dari pemerintah seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk melakukan pengolaaan lingkungan hidup sehubungan dengan aktivitas usahanya. Di dalam UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah diartikan sebagai sisa suatu usaha dan atau kegiatan produksi, sedangkan pencemaran diartikan sebagai proses masuknya makhluk hidup atau zat, dam energi maupun 1

2 komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan itu tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Limbah produksi yang dihasilkan oleh operasional perusahaan terdapat kemungkinan bahwa limbah tersebut berbahaya bagi lingkungan sehingga limbah sebagai residu operasional perusahaan memerlukan pengelolaan dan penanganan khusus oleh perusahaan agar tidak menyebabkan dampak negatif yang lebih besar terhadap lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Maka dari itu perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai menerapakan pengelolaan lingkungan di perusahaan sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan operasional perusahaan. Dengan melakukan pengelolaan lingkungan maka hal tersebut menjadi wujud tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Dari aktivitasaktivitas yang timbul dari pengelolaan lingkungan maka akan muncul biaya-biaya lingkungan. Perusahaan perlu mengukur biaya lingkungan dari aktivitas pengelolaan lingkungan. Menurut Ikhsan Arfan (2008), biaya lingkungan merupakan dampak, baik moneter maupun non-moneter yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan. Berdasarkan International Guidance Document - Environmental Management Accounting yang disusun oleh International Federation of Accountants (2005:38), biaya lingkungan tersebut terdiri dari biaya material dari output produk (materials costs of product outputs), biaya material dari output non-produk (materials costs of non-product outputs), biaya kontrol limbah dan emisi (waste and emission control costs), biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and

3 other environmental management costs), biaya penelitian dan pengembangan (research and development costs), biaya tak berwujud (less tangible costs). Perusahaan sering kali mengabaikan biaya lingkungan dikarenakan mereka menganggap biaya-biaya yang terjadi hanya merupakan pendukung kegiatan operasional perusahaan dan bukan berkaitan langsung dengan proses produksi. Tetapi apabila perusahaan benar-benar memperhatikan lingkungan sekitarnya, maka perusahaan akan berusaha mencegah dan mengurangi dampak yang terjadi agar tidak membahayakan lingkungannya, misalnya saja pengolahan limbah. Perusahaan harus memikirkan biaya untuk mengolah limbah yang ada daripada hanya untuk membuang limbah yang ada, karena lebih bermanfaat bagi perusahaan untuk mengelola limbah daripada harus membuang dan membahayakan lingkungannya. Menurut Widiari Haryanto (2010) perusahaan memerlukan sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan sebab pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengukuran, penilaian, pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan operasional perusahaan. Perhitungan biaya dalam penanganan limbah tersebut diperlukan adanya perlakuan akuntansi yang tersistematis secara benar. Sama halnya dengan perusahaan, rumah sakit sebagai organisasi jasa yang bergerak di bidang kesehatan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan juga dapat memberikan dampak negatif yaitu limbah yang berpotensi mencemari lingkungan dan menularkan penyakit. Limbah rumah sakit merupakan semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, pasta

4 (gel) maupun gas yang dapat mengandung mikro organisme pathogen bersifat infeksius, bahan kimia beracun, dan sebagian bersifat radioaktif (Depkes, 2006). Limbah rumah sakit cenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, memperburuk kelestarian lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan baik. Menurut Permenkes 1204/Menkes/PerXI/2004, yang mengatur tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan; untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan maka perlu penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit. RSUD Dr. Moewardi di Surakarta, mengelola lingkungan sesuai dengan peraturan dan berusaha mengelola limbah yang dihasilkan dengan membentuk instalansi sanitasi yang bertanggung jawab terhadap penyehatan lingkungan rumah sakit. Sesuai dengan UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juga Permenkes 1204/Menkes/PerXI/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melakukan pengelolaan lingkungan sebagi bentuk tanggung jawab rumah sakit terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan yang dilakukan oleh instalasi sanitasi berupa pemeriksaan kualitas air bersih, pengukuran kualitas lingkungan, pembakaran sampah medis, pengelolaan air limbah dan pemeriksaan mikrobiologi makanan dan minuman. Dengan adanya kegiatan pengelolaan lingkungan, maka akan menimbulkan biaya-biaya lingkungan. dan nantinya biaya-biaya yang

5 dikeluarkan dalam kegiatan pengelolaan lingkungan harus dilaporkan bentuk pelaporan biaya lingkungan. Dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mewajibkan setiap rumah sakit melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit. Berdasarkan undang-undang tersebut maka aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan rumah sakit menjadi hal yang penting untuk dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban rumah sakit dalam pengelolaan lingkungan. Atas dasar itulah kemudian peneliti mencoba mengangkat masalah biayabiaya lingkungan tersebut dalam penelitian yang akan mengungkap pelaporan biaya lingkungan di rumah sakit. Penelitian yang mencoba mengungkapkan pelaporan biaya-biaya lingkungan dengan judul Analisis Biaya Lingkungan pada RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah yang telah di susun dalam penelitan ini adalah: 1. Aktivitas-aktivitas apa yang dilakukan RSUD Dr. Moewardi dalam mengelola lingkungan? 2. Bagaimana pengelompokan biaya lingkungan dengan acuan International Guidance Document-Environmental Management Accounting dari IFAC yang disusun oleh RSUD Dr. Moewardi? 3. Berapa besar proporsi biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh RSUD Dr. Moewardi?

6 I.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Lingkungan dalam penelitian ini adalah lingkungan di dalam RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. 2. Jenis informasi lingkungan bersifat moneter yang dapat ditelusuri dalam catatan akuntansi rumah sakit selama 2013. 3. Pengelompokan biaya lingkungan dan pelaporan biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document-Environmental Management Accounting yang disusun oleh International Federation of Accountants (IFAC). I.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui implementasi biaya lingkungan berdasarkan IFAC yang dibuat oleh RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. I.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dalam menyajikan informasi yang berhubungan dengan biaya-biaya lingkungan.

7 I.6. Metode Penelitian I.6.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. I.6.2. Data Penelitian Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data mengenai aktivitas-aktivitas yang dijalankan dalam pengelolaan lingkungan. 2. Data penggunaan energi, air dan bahan-bahan, seperti hasil dari limbah klinik dan non klinik baik padat maupun cair secara langsung terkait pada dampak organisasi lingkungan. 3. Biaya pembelian material, biaya tenaga kerja, biaya peralatan yang digunakan. I.6.3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di perusahaan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dengan cara: 1. Wawancara Peneliti mengadakan tanya jawab kepada pihak-pihak yang bersangkutan di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta guna mendapatkan informasi yang mendukung penelitian.

8 2. Observasi Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian. I.6.4. Metode Analisis Data Metode analisa data dilakukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, terdapat beberapa langkah dalam analisis data yaitu sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh rumah sakit. 2. Mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas pengelolaan lingkungan yang ada di rumah sakit ke dalam komponen biaya lingungan berdasarkan International Guidance Document - Environmental Management Accounting yang disusun oleh International Federation of Accountants (IFAC) yang terdiri dari biaya material dari output produk (materials costs of product outputs), biaya material dari output non-produk (materials costs of non-product outputs), biaya kontrol limbah dan emisi (waste and emission control costs), biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and other environmental management costs), biaya penelitian dan pengembangan (research and development costs), biaya tak berwujud (less tangible costs). 3. Mengidentifikasi dan menghitung sumber daya yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas dan pengukuran biayanya.

9 4. Menyusun laporan biaya lingkungan berdasarkan dari International Guidance Document - Environmental Management Accounting yang disusun oleh International Federation of Accountants (IFAC). I.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun sebagai gambaran secara keseluruhan atas skripsi yang akan diuraikan dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN : Bab I merupakan cerminan dari keseluruhan skripsi yang berisikan tentang gambaran umum alasan pengangkatan topik ini menjadi sebuah penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan penelitian. BAB II PELAPORAN BIAYA LINGKUNGAN: Bab II dalam penelitian ini merupakan uraian landasan teori yang mendasari akuntansi lingkungan, akuntansi manajemen lingkungan, biaya lingkungan, pelaporan lingkungan, serta teori pendukung lainnya. BAB III GAMBARAN UMUM RSUD Dr. MOEWARDI: Dalam bab ini, peneliti akan membahas gambaran umum dari rumah sakit. Gambaran umum ini meliputi sejarah singkat rumah sakit, struktur organisasi, visi dan misi rumah sakit, aktivitas-aktivitas rumah sakit yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan. BAB IV HASIL PENELITIAN : Dalam bab ini, peneliti akan membahas mengenai identifikasi dan analisis aktivitas-aktivitas rumah sakit yang

10 berhubungan dengan pengelolaan lingkungan, alokasi biaya lingkungan, serta pelaporan biaya lingkungan rumah sakit. BAB V PENUTUP : Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian ini. Bab V berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran yang kiranya dapat dijadikan masukan bagi rumah sakit.