BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

Walikota Tasikmalaya

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BANDA ACEH. PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH Nomor : 16 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B U P A T I T A N J U N G J A B U N G T I M U R

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS BELAJAR, IJIN BELAJAR DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

Transkripsi:

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara perlu diatur Tugas Belajar dan Ijin Belajar di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas Belajar dan Ijin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara. : 1. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian sebagaimana diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No 3041); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 4193); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara 4910); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 09); M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sukamara; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Sukamara beserta perangkat Daerah sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Sukamara; 4. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut BKPP adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sukamara; 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Unit Kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara; 6. Perangkat daerah Unsur Pembantu Bupati dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan lembaga Teknis dalam lingkup Pemerintahan Kabupaten Sukamara; 7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sukamara; 8. Tugas Belajar adalah penugasan secara kedinasan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi dimana biaya pendidikannya ditanggung sepenuhnya atau sebagian oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara atau oleh pihak lain atau ditanggung sendiri; 9. Ijin Belajar adalah ijin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS untuk meningkatkan pendidikan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi;

10. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan Keputusan Tugas Belajar dan atau Keputusan Ijin Belajar; 11. Relevansi Tugas Belajar adalah kesesuaian antara tugas pokok dan fungsi pada unit kerja/ Instansi dengan jurusan/ program studi/ konsentrasi pendidikan formal yang akan ditempuh; 12. Jenjang Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi untuk peningkatan pendidikan; 13. Program belajar jarak jauh adalah program belajar yang dilaksanakan oleh lembaga yang berwenang berdasarkan ketentuan yang berlaku; 14. Kelas Jauh adalah program belajar yang proses pembelajaran/ penyelenggaraan pendidikannya diselenggarakan di luar kampus yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 15. Ijazah adalah tanda bukti tertulis yang menunjukan seseorang telah berhasil lulus menempuh dan menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu; 16. Akreditasi adalah penilaian yang dilakukan oleh Tim/ Lembaga tertentu yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan penilaian kepada sekolah/ lembaga tersebut untuk melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan standar atau peraturan perundang undangan yang berlaku; BAB II TUGAS BELAJAR Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 2 (1) Tugas Belajar diberikan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya aparatur yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada suatu SKPD. (2) Pemberian Tugas Belajar kepada PNS didasarkan atas analisa kebutuhan yang dituangkan dalam rencana kebutuhan pendidikan setiap SKPD. (3) Rencana kebutuhan pendidikan setiap SKPD dapat diusulkan setiap tahun kepada Bupati melalui Kepala BKPP, yang selanjutnya dijadikan bahan untuk penyusunan Program Pembinaan dan Peningkatan Aparatur. Pasal 3 (1) PNS yang akan mengikuti program Tugas Belajar harus mengajukan permohonan kepada Kepala SKPD masing masing. (2) Kepala SKPD meneruskan permohonan tersebut kepada Bupati melalui Kepala BKPP, yang selanjutnya akan dibahas dalam tim seleksi. (3) Tugas Belajar akan diberikan oleh Bupati kepada PNS yang berminat dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, setelah mendapat pertimbangan yang diusulkan oleh Tim Seleksi. (4) Tim Seleksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 4 Persyaratan untuk mengikuti Tugas Belajar sebagai berikut : a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS); b. Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3) selama 2 (dua) tahun terakhir dengan nilai setiap unsur sekurang-kurangnya Baik ; c. Sehat Jasmani dan rohani dan bebas narkoba berdasarkan Surat Keterangan Dokter Pemerintah; d. Tidak sedang dalam proses hukum penanganan kasus, sedang menjalani hukuman, dan atau pernah dijatuhi hukuman disiplin PNS pada tingkat sedang dan atau berat; e. Pendidikan/ Ijazah dan pangkat/ golongan ruang serta masa kerja : 1. Sekolah Menengah Umum/ Sekolah Menengah Kejuruan/ Diploma Satu (D.I)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Tiga (D.III), Diploma Empat (D.IV), Strata Satu (S.1) atau sederajat, dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Pengatur Muda (II/a), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; 2. Diploma Dua (D.II)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Tiga (D.III), Diploma Empat (D.IV), Strata Satu (S.1) atau sederajat pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Pengatur Muda Tingkat I (II/b), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; 3. Diploma Tiga (D.III)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Empat (D.IV), Strata Satu (S.1) atau sederajat dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Pengatur (II/c), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; 4. Strata Satu (S.1)/ Diploma Empat (D.IV)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Strata Dua (S.2) atau sederajat dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Penata Muda (III/a), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; 5. Pasca Sarjana (S.2)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Doktor (S.3) atau sederajat dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Penata Muda Tingkat I (III/b), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; Pasal 5 Setiap Kepala SKPD yang akan mengajukan usul PNS Tugas Belajar harus melampirkan : a. Surat permohonan yang bersangkutan; b. Surat Rekomendasi dari Kepala SKPD/ Pimpinan Instansi. c. Foto copy SK Pangkat terakhir yang dilegalisir; d. Foto copy SK Jabatan terakhir yang dilegalisir (bagi yang menduduki jabatan); e. Foto copy Ijazah terakhir dan transkrip nilai yang dilegalisir; f. Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba dari Dokter Pemerintah; g. Foto copy Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3) selama 2 (dua) tahun terakhir dengan nilai setiap unsur sekurang kurangnya Baik ; h. Daftar Riwayat Hidup (DRH); i. Surat Pernyataan tidak sedang dalam proses hukum penanganan kasus, sedang menjalani hukuman, dan atau pernah dijatuhi hukuman disiplin PNS pada tingkat sedang dan atau berat dari Kepala SKPD; j. Surat Persetujuan dari suami atau istri (bagi yang berkeluarga);

PNS Tugas Belajar berhak : Bagian Kedua Hak Dan Kewajiban PNS Tugas Belajar Pasal 6 a. Mendapatkan gaji dan penghasilan lainnya, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat sesuai ketentuan yang berlaku. b. Mendapat bantuan dan tunjangan biaya pendidikan selama Tugas Belajar yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali yang biayanya dibebankan melalui APBN, beasiswa dari dalam atau luar negeri hanya dapat diberikan untuk hal hal tertentu dengan mempertimbangkan keuangan Pemerintah Daerah. PNS Tugas Belajar diwajibkan: Pasal 7 a. Menyelesaikan pendidikan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan Bupati; b. Mentaati ketentuan peraturan disiplin PNS; c. Mentaati semua peraturan yang berlaku di Perguruan Tinggi; d. Mengikuti kegiatan perkuliahan sesuai jurusan/ program studi yang telah ditetapkan, serta tidak boleh pindah dan atau menambah jurusan/ program studi lainnya; e. Menyampaikan Laporan Kemajuan Belajar (LKB) tiap semester kepada Bupati melalui Kepala BKPP dengan melampirkan : - Foto Copy Kartu Hasil Studi (KHS) yang dilegalisir; - Foto Copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang dilegalisir; - Foto Copy Kartu Rencana Studi (KRS) yang dilegalisir; f. Menandatangani Surat Perjanjian Tugas Belajar. Bagian Ketiga Penghentian Dan Pencabutan Tugas Belajar Pasal 8 Pemerintah Daerah berhak menghentikan/ mencabut pemberian Tugas Belajar apabila yang bersangkutan : a. Meninggal dunia; b. Sakit yang berdasarkan Surat Keterangan dari Tim Dokter Pemerintah dinyatakan tidak mampu menyelesaikan Tugas Belajar; c. Dikeluarkan dari Perguruan Tinggi karena melakukan perbuatan melanggar ketentuan yang diatur oleh Perguruan Tinggi; d. Tidak menyampaikan Laporan Kemajuan Belajar (LKB) kepada Bupati selama 2 (dua) semester berturut-turut; e. Bekerja pada Instansi lain tanpa persetujuan Bupati; f. Tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

Bagian Keempat Batas Waktu Tugas Belajar Pasal 9 (1) Batas waktu dan perpanjangan Tugas Belajar diberikan untuk : a. Tugas Belajar dari pendidikan SLTA/ Sederajat ke jenjang pendidikan Diploma III (D.III)/ Sederajat diberikan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun. b. Tugas Belajar dari pendidikan SLTA/ Sederajat, Diploma Satu (D.I) ke jenjang pendidikan Strata Satu (S.1), Diploma Empat (D.IV)/ sederajat diberikan untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun. c. Tugas Belajar dari pendidikan Diploma Dua (D.II) ke jenjang pendidikan Strata Satu (S.1), Diploma Empat (D.IV)/ sederajat diberikan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun. d. Tugas Belajar dari pendidikan Diploma Tiga (D.III)/ sederajat ke jenjang pendidikan Strata Satu (S.1), Diploma Empat (D.IV)/ sederajat diberikan untuk jangka waktu 1,5 (satu setengah) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 6 (enam) bulan. e. Tugas Belajar dari pendidikan Strata Satu (S.1), Diploma Empat (D.IV)/ sederajat ke jenjang pendidikan Pasca Sarjana (S.2) diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 6 (enam) bulan. f. Tugas Belajar dari pendidikan Dokter, Apoteker ke jenjang pendidikan Spesialis I diberikan untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun. g. Tugas Belajar dari pendidikan Pasca Sarjana (S.2) ke jenjang pendidikan Doktor (S.3) diberikan untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun. h. Tugas Belajar dari pendidikan Spesialis I ke jenjang pendidikan Spesialis II diberikan untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, dan dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun. (2) Batas waktu tugas belajar diberikan sesuai batas waktu pendidikan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah dan dapat diperpanjang dengan mempertimbangkan alasan yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan, bukan karena kelalaian yang bersangkutan. (3) Selama jangka waktu perpanjangan tidak lagi diberikan bantuan biaya Tugas Belajar. Bagian Kelima Sanksi Tugas Belajar Pasal 10 (1) PNS Tugas Belajar yang melanggar ketentuan Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 akan dikenakan sanksi pencabutan Keputusan Tugas Belajar. (2) PNS yang mendapat sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengembalikan dana sebesar 2 (dua) kali lipat dari seluruh biaya pendidikan yang telah diterima. (3) PNS yang dicabut Tugas Belajar karena yang bersangkutan meninggal dunia dan atau sakit yang tidak bisa disembuhkan sehingga tidak mampu meneruskan Tugas Belajarnya berdasarkan Surat Keterangan dari Tim Dokter Pemerintah tidak dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Bagian Keenam Mengakhiri Tugas Belajar Pasal 11 PNS yang telah selesai dan lulus dari Tugas Belajar segera kembali dan melaporkan diri kepada Bupati melalui Kepala BKPP dengan membawa Surat Pengembalian dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Pasal 12 PNS yang telah selesai dan lulus dari Tugas Belajar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 akan diterbitkan Keputusan Bupati tentang Penempatan yang bersangkutan pada SKPD sesuai disiplin ilmu yang diperolehnya. Bagian Ketujuh Biaya Tugas Belajar Pasal 13 Biaya Tugas Belajar dibebankan pada Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sukamara dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat. BAB III IJIN BELAJAR Pasal 14 Ijin Belajar dapat diberikan secara selektif kepada PNS yang memenuhi persyaratan. Pasal 15 Ijin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, harus mempertimbangkan : a. Keterkaitan antara pendidikan yang ditempuh dengan tugas pokok fungsi atau formasi pada SKPD; b. Pendidikan dilaksanakan di luar jam kantor/ kerja dan tidak mengganggu pelaksanaan tugas pokok kedinasan; c. Status kelembagaan pendidikan yang dituju harus sudah mendapatkan ijin operasional dari Menteri Pendidikan Nasional/ terakreditasi sesuai peraturan perundang undangan yg berlaku. Pasal 16 (1) PNS yang akan meningkatkan pendidikan melalui Ijin Belajar harus mengajukan permohonan kepada Kepala SKPD masing masing dan Kepala SKPD meneruskan kepada Bupati melalui Kepala BKPP, yang selanjutnya akan dibahas dalam Tim Seleksi. (2) Ijin Belajar diberikan oleh Bupati kepada PNS yang berminat dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, setelah mendapat pertimbangan dari Tim Seleksi. (3) Ijin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan sebelum PNS mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi. (4) Ijin belajar diberikan mulai semester pertama pendidikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan selanjutnya diberikan perpanjangan untuk setiap tahun sesuai jangka waktu pendidikan yang ditempuh. (5) Untuk perpanjangan Ijin Belajar harus diajukan oleh yang bersangkutan melalui Kepala SKPD dengan melampirkan :

a. Kartu Hasil Studi (KHS); b. Surat Keterangan Aktif Kuliah dari Perguruan Tinggi; c. Keputusan Ijin Belajar sebelumnya. Pasal 17 Pemberian ijin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2), tidak dapat diberikan jika permohonan disampaikan pada saat PNS sudah menjalani pendidikan. Persyaratan Ijin Belajar adalah : a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS); Pasal 18 b. Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3) selama 2 (dua) tahun terakhir dengan nilai setiap unsur sekurang-kurangnya Baik ; c. Tidak sedang dalam proses hukum penanganan kasus; d. Pendidikan/ Ijazah, usia dan pangkat/ golongan ruang serta masa kerja : a. Sekolah Menengah Umum/ Sekolah Menengah Kejuruan/ Diploma Satu (D.I)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Tiga (D.III), Diploma Empat (D.IV), Strata Satu (S.1) atau sederajat, dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Pengatur Muda (II/a), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; b. Diploma Dua (D.II)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Tiga (D.III), Diploma Empat (D.IV), Strata Satu (S.1) atau sederajat pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Pengatur Muda Tingkat I (II/b), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; c. Diploma Tiga (D.III)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Empat (D.IV), Strata Satu (S.1) atau sederajat dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Pengatur (II/c), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; d. Strata Satu (S.1)/ Diploma Empat (D.IV)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Strata Dua (S.2) atau sederajat dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Penata Muda (III/a), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; e. Pasca Sarjana (S.2)/ sederajat bagi PNS yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan Doktor (S.3) atau sederajat dengan pangkat/ golongan ruang serendah rendahnya Penata Muda Tingkat I (III/b), masa kerja sejak diangkat sebagai PNS sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun; Pasal 19 Kepala SKPD yang akan mengajukan usul Ijin Belajar PNS di lingkungannya harus melampirkan : a. Surat permohonan yang bersangkutan; b. Foto copy SK Pangkat terakhir yang dilegalisir; c. Foto copy SK Jabatan terakhir yang dilegalisir (bagi yang menduduki jabatan); d. Foto copy Ijazah terakhir dan transkrip nilai yang dilegalisir; e. Foto copy sah Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (DP3) selama 2 (dua) tahun terakhir dengan nilai setiap unsur sekurang kurangnya Baik ; f. Surat Pernyataan tidak sedang dalam proses hukum penanganan kasus dari Kepala SKPD.

Ijin Belajar dapat dicabut apabila : BAB IV SANKSI IJIN BELAJAR Pasal 20 a. Pendidikan dilaksanakan pada jam kantor/ kerja; b. Melakukan pelanggaran disiplin PNS dan sudah memiliki kekuatan hukum yang tetap; c. Dikeluarkan dari tempat pendidikannya. Pasal 21 PNS hanya dapat diberikan Ijin Belajar pada Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UT) dan Perguruan Tinggi lainnya yang telah mendapatkan ijin penyelenggaraan dari Menteri Pendidikan Nasional dan tidak dibenarkan mengikuti pendidikan Kelas Jauh dalam bentuk apa pun, atau Perguruan Tinggi tersebut belum mendapatkan ijin penyelenggaraan dari Menteri Pendidikan Nasional. Pasal 22 PNS yang telah menyelesaikan pendidikan ijin belajar tidak menuntut penyesuaian ijazah sesuai jenjang pendidikan yang diperolehnya, kecuali apabila formasinya ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 23 PNS yang telah menyelesaikan pendidikan Ijin Belajar dapat diberikan pengakuan gelar akademis. BAB V PENGABDIAN Pasal 24 1. Pegawai Negeri Sipil yang pendidikannya dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara (APBD) setelah menyelesaikan pendidikannya wajib mengabdi di Kabupaten Sukamara minimal 10 (sepuluh) tahun bagi yang melanjutkan ke S1 dan 10 (sepuluh) tahun bagi yang melanjutkan ke S2. 2. Pegawai Negeri Sipil yang telah menyelesaikan pendidikannya bila ingin melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi harus bekerja/mengabdi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. 3. Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila mengajukan permohonan pindah/mutasi ke Kabupaten/Kota lain sebelum habis masa pengabdian yang ditentukan, maka kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diwajibkan mengembalikan biaya pendidikan sebesar kekurangan masa mengabdi dibagi masa mengabdi sepenuhnya dikalikan bantuan biaya pendidikan. 4. Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan izin belajar dengan biaya sendiri setelah selesai pendidikan wajib mengabdi di Kabupaten Sukamara minimal 5 (lima) tahun. BAB VI KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 25 Terhadap PNS yang karena adanya tuntutan Peraturan Perundang-Undangan harus meningkatkan pendidikannya (penyetaraan) dapat diberikan tugas belajar dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tidak meninggalkan tugas pokok; b. Waktu perkuliahan disesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan.

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 26 Keputusan Tugas Belajar dan Ijin Belajar yang telah diberikan kepada PNS sebelum ditetapkannya Peraturan ini dinyatakan tetap berlaku. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Pengaturan tugas belajar dan ijin belajar bagi PNS fungsional Guru akan diatur tersendiri. Pasal 28 Dengan berlakunya Peraturan Bupati Sukamara ini maka semua ketentuan yang bertentangan dengan peraturan ini yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah terkait dengan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 29 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 9 Maret 2010 BUPATI SUKAMARA ttd Diundangkan di Sukamara pada tanggal 9 Maret 2010 AHMAD DIRMAN Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, ttd Drs. MURYADI HARMAN, M. Si Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19530128 197601 1 001 BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2010 NOMOR 4.