IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian 1. Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukadana. Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah kurang lebih 5.325,03 km 2 atau sekitar 15% dari total wilayah Provinsi Lampung dan berpenduduk sebesar 989.639 jiwa. Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada posisi 105 15' sampai dengan 106 20' Bujur Timur dan 4 37' sampai dengan 5 37' Lintang Selatan dengan batas wilayah : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rumbia, Seputih Surabaya, dan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Ketibung, Palas, dan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Metro Raya Kota Metro, serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.
57 Dari segi topografi, kabupaten Lampung Timur dapat dibagi menjadi lima daerah, yaitu : 1. Daerah berbukit sampai bergunung terdapat di Kecamatan Jabung, Sukadana, Sekampung Udik, dan Labuhan Maringgai. 2. Daerah berombak dan bergelombang yang dicirikan oleh bukit bukit sempit dengan kemiringan antara 8% hingga 15% serta ketinggian antara 50 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut (dpl). 3. Daerah dataran alluvial mencakup kawasan yang cukup luas meliputi kawasan pantai pada bagian timur dan daerah-daerah sepanjang sungai Way Seputih dan Way Pengubuan. Ketinggian kawasan tersebut berkisar antara 25 sampai 75 meter dpl dengan kemiringan 0-3%. 4. Daerah rawa pasang surut disepanjang pantai timur dengan ketinggian 0,5 sampai dengan 1 Meter dpl. 5. Daerah aliran sungai (DAS) yaitu, Seputih, Sekampung dan Way jepara. 2. Kecamatan Pekalongan Kecamatan Pekalongan merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah 100,13 km 2. Secara geografis, Kecamatan Pekalongan berbatasan dengan wilayah wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara dengan Kecamatan Batanghari Nuban 2. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Batanghari 3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Batanghari Nuban 4. Sebelah Barat dengan Kota Metro
58 Ibukota Kecamatan Pekalongan berkedudukan di Desa Pekalongan dengan jumlah penduduk sekitar 45.578 jiwa. Wilayah Kecamatan Pekolangan memiliki 10 (sepuluh) desa, yaitu: 1. Adirejo 6. Tulus Rejo 2. Sidodadi 7. Jojog 3. Gondang Rejo 8. Gantiwarno 4. Siraman 9. Kali Bening 5. Pekalongan 10. Wonosari Jumlah penduduk Kecamatan Pekalongan menurut jenis kelamin adalah sebesar 45.578 jiwa yang terdiri dari 13.139 jiwa penduduk laki-laki dan 10.976 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dewasa dan anak-anak per desa di Kecamatan Pekalongan Tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dewasa dan anakanak/desa di Kecamatan Pekalongan tahun 2011 Desa 1. Adirejo 2. Sidodadi 3. Gondang Rejo 4. Siraman 5. Pekalongan 6. Tulus Rejo 7. Jojog 8. Gantiwarno 9. Kali Bening 10. Wonosari Dewasa Anak-anak Jumlah Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan (Orang) 1.922 1.653 1.859 1.923 7.357 1.475 1.281 1.172 1.252 5.180 1.856 1.672 1.454 1.502 6.484 1.045 777 856 1.046 3.724 1.232 1.164 859 953 4.208 1.114 805 569 752 3.240 1.301 1.272 1.018 951 4.542 1.426 1.033 1.159 1.705 5.323 781 589 365 482 2.217 987 730 727 859 3.303 Jumlah 13.139 10.176 10.038 11.425 45.578 Sumber: BPS Lampung Timur Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Pekalongan berjenis kelamin laki-laki dimana jumlah terbesar ada pada tingkat umur dewasa. Hal ini berarti penduduk
59 Kecamatan Pekalongan memiliki potensi sebagai tenaga kerja produktif dalam aspek tenaga kerja. 3. Potensi Pertanian di Kabupaten Lampung Timur Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur merupakan daerah pertanian, lebih dari sepertiga daerahnya merupakan kawasan pertanian dari total luas kabupaten secara keseluruhan sebesar 5.325,03 km 2. Selain itu mayoritas profesi penduduk di Kabupaten Lampung Timur adalah sebagai petani, yakni mencapai 75,4 persen (BPS Lampung Timur). Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Lampung Timur. Jagung dan ubi kayu merupakan komoditi yang diunggulkan di Kabupaten Lampung Timur. Tabel 9. Produksi padi dan palawija di Kabupaten Lampung Timur tahun 2008 2011 (ton) Jenis Tahun Tanaman 2008 2009 2010 2011 Padi 382.387 435.541 449.662 460.358 Jagung 568.846 621.254 644.243 442.579 Kedelai 809 1.431 716 1.341 Kacang Tanah 1.203 1.162 1.024 1.149 Ubi Kayu 932.307 897.411 1.058.097 1.360.303 Ketela Rambat 5.236 4.226 3.622 4.292 Kacang Hijau 408 338 370 330 Sumber: BPS Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur cukup berpotensi untuk dikembangkannya agroindustri berbahan baku ubi kayu seperti tepung tapioka, kelanting, keripik singkong, gaplek, dan lain-lain. Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa produksi ubi kayu menempati posisi pertama dari tahun 2008-2011. Hal
60 ini menunjukkan bahwa akan tersedia banyak pabrik tepung tapioka di Kabupaten Lampung Timur yang akan menghasilkan limbah onggok dimana limbah tersebut akan diperlukan sebagai bahan baku untuk melakukan usaha pengolahan onggok. Berdasarkan hasil survey lapangan yang dilakukan oleh Disperindag Propinsi Lampung menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Timur memiliki banyak pabrik tapioka potensial yang keberadaannya dapat menguntungkan bagi sektor pertanian pada umumnya dan masyarakat di Kabupaten Lampung Timur pada khususnya. Jumlah pabrik tapioka yang tercatat pada Dinas Pertanian Lampung Timur saat ini sebanyak 31 pabrik dengan kapasitas 56.927,08 ton yang tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Pekalongan menempati urutan pertama dengan jumlah pabrik terbanyak yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur yaitu sebanyak sembilan pabrik kemudian disusul oleh Kecamatan Batanghari yang memiliki delapan pabrik. Banyaknya pabrik tapioka yang beroperasi di wilayah Kecamatan Pekalongan secara langsung membuka peluang bisnis yang besar bagi pengolah onggok di kecamatan tersebut. Nama pabrik tapioka di Kabupaten Lampung Timur dengan kapasitas produksi beserta sumber dana pabrik dapat dilihat pada Tabel 10.
61 Tabel 10. Nama pabrik tapioka di Kabupaten Lampung Timur, kapasitas produksi, dan sumber dana pabrik Kecamatan Nama Pabrik Kapasitas(ton) Sumber Dana Batanghari PT Wira Kencana Adi Perdana 6,500.00 Swasta PT Eka Inti Tapioka 6,000.00 Swasta PT Sumber Agung 1,600.00 Swasta Hendra Sumardi 1,350.00 Swasta Sumber Maju 547.20 Swasta Anugrah Jaya 547.20 Swasta Sejahtera Mandiri 820.80 Swasta Tohalo 410.40 Swasta Pekalongan Ngudi Makmur 820.00 Swasta Wahyu Utama 382.04 Swasta Surya Perdana 383.04 Swasta Warga Sehati I 339.00 Swasta Warga Sukabumi n.a Swasta Warga Sehati II 665.00 Swasta Sinar Metro 1,440.00 Swasta Wonosari 630.00 Swasta Mini Surya Pudana 1,200.00 Pembangunan Sukadana Muara jaya n.a Swasta Sido Rukun 638.40 Swasta Rukun Santosa 912.00 Swasta Sido Rukun 1,200.00 Pembangunan Bumi Agung Harapan Sejahtera 684.00 Swasta Labuhan Ratu Surya Perdana 450.00 Swasta Lestari Jaya n.a- Pembangunan Way Jepara PT Bumi Acid 12,500.00 Swasta Sekampung Udik PT Umas Jaya 15,084.00 Swasta Raman Utara Sentral Intan n.a Swasta Way Raman n.a Swasta Waliyem 912.00 Swasta Way Bungur Subur Jaya 912.00 Swasta Jumlah 31 pabrik 56,927.08 Sumber : Dinas Pertanian Lampung Timur, 2007 4. Potensi usaha pengolahan onggok di Kecamatan Pekalongan Kecamatan Pekalongan menjadi salah satu sentra produksi singkong di Kabupaten Lampung Timur. Para pengolah onggok memanfaatkan dengan baik peluang bisnis yang tersedia dengan membeli limbah yang dihasilkan oleh pabrik tapioka untuk melakukan usaha pengolahan
62 onggok. Tersedianya pabrik tapioka sebagai penghasil limbah onggok ini menjadi kesempatan besar bagi para pengolah onggok untuk mencari bahan baku. Di Kecamatan Pekalongan, potensi usaha pengolahan onggok cukup baik untuk dilakukan, hal ini didukung oleh keberadaan pabrik tapioka yang cukup strategis serta didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai serta persaingan yang belum terlalu sulit untuk melakukan usaha pengolahan onggok di Kecamatan Pekalongan.