BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

Bab II Perencanaan Kinerja

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

H a l I LATARBELAKANG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005

RENCANA KERJA TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN Nomor : 050/367.1/Bappeda VISI

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

Bab 4 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Perencanaan Pembangunan nasional Pedoman Penyusunan RPJP/RPJM tidak termasuk Rencana Pembangunan Tahunan

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANAA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SALATIGAA TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

fpafpasa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA B adan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menjalankan amanat Misi Kedua dari RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 2018 yaitu MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH Sesuai tugas, pokok dan fungsinya maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menuangkan amanat RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 2018 melalui Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-218 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran. 2.1 VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi harus disusun bersama, diwujudkan bersama sehingga visi yang dihasilkan menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen Bappeda Kabupaten Probolinggo. Visi yang tepat bagi masa depan suatu SKPD akan mampu menjadi akselator kinerja bagi SKPD yang bersangkutan. Sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo sesuai Renstra tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut : LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 1

TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL DAN TRANSPARAN Pernyataan visi tersebut diatas, menggambarkan tekad pimpinan dan staf Bappeda Kabupaten Probolinggo selama 5 (lima) tahun untuk mewujudkan perencanaan daerah yang inovatif, partisipatif, akuntabel dan transparan dalam rangka mendukung terwujudnya visi Kabupaten Probolinggo. Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1. Perencanaan Pembangunan Daerah : adalah suatu proses untuk menentukan arah daerah di masa depan secara tepat melalui tahapan secara berurutan yaitu penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana dengan memperhitungkan seluruh sumber daya yang tersedia. 2. Inovatif : terkandung makna suatu terobosan atau pengembangan dalam perencanaan daerah untuk mengantisipasi perkembangan situasi dan kondisi ke depan. 3. Partisipatif : terkandung makna pelibatan masyarakat selaku stakeholders dalam proses perencanaan di daerah, serta mengakomodasikan kepentingan mereka sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. 4. Akuntabel : terkandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari proses perencanaan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai stakeholders sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 5. Transparan: terkandung makna bahwa masyarakat mempunyai hak untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif terhadap proses perencanaan di daerah LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 2

dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. 2.2 MISI Misi merupakan pernyataan yang menjadi dasar penetapan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sehingga pernyataan misi akan membawa Bappeda Kabupaten Probolinggo kepada suatu fokus yang menjelaskan eksistensi yang bersangkutan. Visi dan Misi akan mendorong alokasi sumberdaya Bappeda Kabupaten Probolinggo sehingga pernyataan Visi dan Misi tersebut harus selaras dengan amanah yang diembannya. Dengan adanya misi, maka akan diketahui apa yang harus dilakukan agar tujuan dan sasaran yang direncanakan dapat tercapai dengan baik. Misi diharapkan juga akan dapat menunjukkan peran dan program-program Bappeda Kabupaten Probolinggo kepada seluruh lapisan masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder). Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo harus mempunyai misi yang sesuai, yaitu : 1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencana di Bappeda; 2. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan. daerah, pengelolaan data dan statistik daerah. Misi menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan untuk mendukung pencapaian misi tersebut. Penetapan Misi Pertama lebih mengacu kepada peran Bappeda dalam rangka pengembangan sumberdaya yang tersedia di Bappeda Kabupaten Probolinggo. Pada masa mendatang tuntutan akan kualitas SDM aparatur perencana semakin tinggi, seiring dengan semakin berkembangnya perencanaan itu sendiri ditinjau dari sisi keilmuan dan teknologi, perkembangan regulasi, serta tuntutan partisipasi masyarakat LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 3

pelaksanaan. Adapun yang dimaksud dengan kapasitas adalah suatu sifat dari aparatur yang dalam menjalankan tugasnya, selalu bekerja sesuai prosedur, memiliki kemampuan yang berlandaskan ilmu, berkompeten, selalu mengembangkan diri dan bekerja sesuai standar kode etik. Penetapan Misi Kedua lebih mengacu kepada peran Bappeda yang bersifat koordinasi dan sinkronisasi dalam proses perencanaan daerah. Koordinasi dan sinkronisasi dilakukan dengan Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kota), dunia usaha, serta seluruh masyarakat. Koordinasi dalam pelaksanaan pemerintahan juga mencakup antar pelaksana dalam proses perencana. Perencanaan juga harus berdasarkan data sehingga diperlukan data yang akurat, cepat dan tepat agar kualitas perencanaan semakin baik. 2.3 TUJUAN Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi. Berdasarkan visi dan misi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo menetapkan tujuan, sebagai berikut : 1. Meningkatnya profesionalitas SDM perencana di BAPPEDA. Profesionalitas merupakan keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami. Disamping itu aparatur yang profesional adalah aparat yang mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang cepat berubah LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 4

dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada visi dan misi organisasi. Peningkatan Profesionalitas SDM Perencana Bappeda selalu diupayakan terus menerus dan berkelanjutan, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan tugas yang diembannya. 2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan merupakan kebutuhan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi agar penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat dan menciptakan rasa memiliki. Semakin baik proses perencanaan daerah yang partisipatif akan mendorong kepedulian masyarakat ikut berperan dalam melakukan daerah. 3. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan, data dan informasi perencanaan serta statistik daerah. Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda adalah menyusun, merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan teknis perencanaan. Produk perencanaan adalah dokumen perencanaan daerah. Ditinjau dari jangka waktunya dokumen perencanaan terdiri dari dokumen perencanaan tahunan, jangka menengah maupun jangka panjang. Disamping itu ditinjau dari kewenangan dan sektor yang menjadi urusan pemerintah daerah, dokumen perencanaan terdiri dari perencanaan bidang ekonomi, sosial kemasyarakatan, sumberdaya alam dan prasarana daerah. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan periode Renstra 2013-2018, BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dituntut untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang semakin LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 5

inovatif, berkualitas, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan serta permasalahan yang timbul dalam kurun waktu tersebut. 2.4 SASARAN Sasaran (objective) yang merupakan penjabaran dari tujuan, adalah kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun sasaran yang ditetapkan sesuai Tujuan ke 1 BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut : Tujuan ke-1 : MENINGKATKAN PROFESIONALITAS SDM PERENCANA DI BAPPEDA Profesionalitas merupakan keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami. Disamping itu aparatur yang profesional adalah aparat yang mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang cepat berubah dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada visi dan misi organisasi. Peningkatan Profesionalitas SDM Perencana Bappeda selalu diupayakan terus menerus dan berkelanjutan, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan tugas yang diembannya. Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas SDM Perencana Seperti disampaikan diatas, profesionalitas SDM Perencana Bappeda merupakan tuntutan perkembangan tugas yang akan diupayakan terus menerus pelaksanaannya. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator : a. Persentase ketersediaan SDM Bappeda yang mengikuti Diklat bersertifikat ; b. Jumlah Bimbingan Teknis Perencanaan yang Dilaksanakan. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 6

Adapun sasaran yang ditetapkan sesuai Tujuan ke 2 BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut : Tujuan ke-2 : MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan merupakan kebutuhan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi agar penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat dan menciptakan rasa memiliki. Semakin baik proses perencanaan daerah yang partisipatif akan mendorong kepedulian masyarakat dalam ikut berperan dalam melakukan daerah. Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, peran partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan di Kabupaten Probolinggo dikatakan berhasil apabila prosentase usulan dari masyarakat semakin banyak diakomodir dalam pelaksanaan yang didanai oleh pemerintah baik melalui APBD II, APBD I maupun APBN. Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Meningkatkan partisipasi masyarakat pada setiap tahapan perencanaan, utamanya pada tahap penyusunan perencanaan sangat memerlukan keterlibatan masyarakat (stakeholders) dalam menyelaraskan rencana LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 7

yang disusun oleh masing-masing jenjang pemerintahan dengan usulan yang disusun oleh masyarakat melalui musyawarah perencanaan. Dengan adanya partispasi aktif dari masyarakat, maka dokumen perencanaan yang dihasilkan adalah produk bersama seluruh pelaku. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator : a. Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dalam Musrenbang ; b. Persentase usulan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam APBD ; c. Persentase Kecamatan yang mempunyai Pendamping Perencana Pembangunan. Adapun sasaran yang ditetapkan sesuai Tujuan ke 3 BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut : Tujuan ke-3 : MENINGKATKAN KUALITAS DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DATA DAN INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN SERTA STATISTIK DAERAH Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda adalah menyusun, merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan teknis perencanaan. Produk perencanaan adalah dokumen perencanaan daerah. Ditinjau dari jangka waktunya dokumen perencanaan terdiri dari dokumen perencanaan tahunan, jangka menengah maupun jangka panjang. Disamping itu ditinjau dari kewenangan dan sektor yang menjadi urusan pemerintah daerah, dokumen perencanaan terdiri dari perencanaan bidang perekonomian daerah, sosial kemasyarakatan, serta perencanaan tata ruang, sumberdaya alam dan prasarana daerah. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 8

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan sesuai dengan periode Renstra tahun 2013-2018, BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dituntut untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang semakin berkualitas, inovatif, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan serta permasalahan yang timbul dalam kurun waktu tersebut. Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan ini pada akhir tahun kelima diukur dengan indikator perbandingan dokumen perencanaan yang diaplikasikan dalam penyusunan kebijakan dengan jumlah dokumen perencanaan yang disusun Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran sasaran tahunan sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan Data dan informasi merupakan syarat dasar untuk memperoleh bahan dalam penyusunan suatu perencanaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Hal ini mengingat perencanaan adalah merupakan rangkain kegiatan yang berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator: a. Persentase SKPD yang memasukkan data Musrenbang dan usulan SKPD dalam aplikasi SIM Musrenbang; b. Persentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang dianggarkan. 2. Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat. Dalam perencanaan diperlukan kecepatan, ketepatan dan keakuratan data statitisk. Penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat membutuhkan koordinasi yang baik dengan pihak terkait baik antara lain BPS, SKPD, lintas SKPD serta intansi vertikal lainnya. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 9

Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator: a. Persentase ketepatan waktu penyusunan dokumen Statistik Daerah. 3. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan. Kualitas suatu dokumen perencanaan akan sangat berpengaruh terhadap hasil perencanaan tersebut. Semakin baik kualitas suatu dokumen perencanaan akan semakin baik pula hasil yang diperoleh. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator: a. Persentase SKPD menyusun Renstra sesuai peraturan perundang-undangan tepat waktu; b. Persentase SKPD menyusun Renja sesuai peraturan perundangundangan tepat waktu; c. Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Perda; d. Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Perda; e. Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada; f. Jumlah dokumen perencanaan bidang ekonomi; g. Jumlah dokumen perencanaan bidang sosial dan budaya; h. Jumlah dokumen perencanaan bidang fisik dan prasarana. 2.5 STRATEGI DAN KEBIJAKAN Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan visi misi, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan visi misi secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 10

Kebijakan merupakan suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 11

TABEL 2.1. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD VISI MISI : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO : TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL, DAN TRANSPARAN : 1. MENINGKATKAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA PERENCANA DI BAPPEDA NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN 1 Meningkatkan profesionalitas SDM Perencana Meningkatnya Kualitas SDM Perencana Melaksanakan Capacity Building SDM Perencana Pembangunan Memperluas wawasan dalam bidang perencanaan Melaksanakan dan mengikutsertakan SDM Bappeda pada Diklat Teknis Menyelenggarakan Bintek Perencanaan Pembangunan secara rutin LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 12

MISI : 2. MENINGKATKAN KOORDINASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENGELOLAAN DATA DAN STATISTIK DAERAH NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN 1 Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan Meningkatkan kualitas fasilitasi perencanaan dengan stakeholders Menyusun rencana daerah yang inovatif, responsif dan partisipatif Membangun koordinasi dan kerjasama dengan para stakeholders Memfasilitasi pelayanan prima kepada stakeholders, lintas SKPD dan lintas kewilayahan 2 Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, data dan informasi perencanaan daerah serta statistik daerah Meningkatnya kualitas data dan informasi perencanaan Memaksimalkan proses evaluasi dan pengendalian yang koordinatif, akuntabel, transparan dan partisipatif Membangun koordinasi dan kerjasama lintas SKPD untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan daerah LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 13

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan Menyediakan data/informasi statistik guna kebutuhan penyusunan dan peningkatan kualitas perencanaan Meningkatkan koordinasi baik antar SKPD, Pemerintah Kab/Kota, Provinsi dan Pusat dalam proses perencanaan Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi Membangun koordinasi dan kerjasama lintas intansi vertikal untuk meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan daerah Membangun koordinasi dan kerjasama lintas SKPD untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 14

2.6 RENCANA KINERJA 2015 Pada tahun 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo menetapkan sasaran dan target yang ingin dicapai, sebagai berikut : LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 15

TABEL 2.2. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya Kualitas SDM Ketersediaan SDM Bappeda yang mengikuti Diklat 34,62% Perencana bersertifikat Jumlah Bimbingan Teknis Perencanaan yang 3 kali Dilaksanakan 2 Meningkatnya partisipasi Persentase kehadiran peserta unsur masyarakat dalam 90,00% masyarakat dalam perencanaan Musrenbang Persentase usulan Musrenbang Kabupaten yang 80,00% diakomodir dalam APBD Persentase Kecamatan yang mempunyai pendamping 37,50% perencana 3 Meningkatnya kualitas data dan Persentase unit kerja (SKPD) yang memasukkan data 100% informasi perencanaan Musrenbang dan Usulan SKPD dalam Aplikasi SIM Musrenbang Persentase kesesuaian program/kegiatan yg direncanakan terhadap program/kegiatan yang 85,00% 4 Meningkatnya penyajian data statistik yang cepat, tepat dan akurat dianggarkan (APBD) % ketepatan waktu penyusunan dokumen Statistik Daerah 100% LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 16

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 5 Meningkatnya kualitas Persentase SKPD menyusun Renstra sesuai peraturan 0% dokumen perencanaan perundang-undangan tepat waktu Persentase SKPD menyusun Renja sesuai peraturan 66,67% perundang-undangan tepat waktu Ketersediaan dokumen RPJPD yang ditetapkan dengan Sdh Ada Perda Ketersediaan dokumen RPJMD yang ditetapkan dengan Sdh Ada Perda Ketersediaan dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Ada Perkada Jumlah dokumen perencanaan bidang 3 ekonomi Jumlah dokumen perencanaan bidang 3 sosial dan budaya Jumlah dokumen perencanaan bidang fisik dan prasarana 9 LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II / 17