BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi Didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung Gubernur, dipimpin oleh seorang kepala, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik yaitu di bidang lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 1997, dan sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom, BAPEDALDA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur berubah menjadi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Provinsi Jawa Timur, hal sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor : 8 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 9 Tahun 1997 Tentang Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Kemudian Didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah 14
Provinsi Jawa Timur, BAPEDAL berubah nama menjadi Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang merupakan unsur pendukung Gubernur, dipimpin oleh seorang kepala, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik yaitu di bidang lingkungan hidup, dengan demikian Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan b. Sekretariat, yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan. Sekretariat membawahi : 1) Sub Bagian Tata Usaha 2) Sub Bagian Penyusunan Program 3) Sub Bagian Keuangan c. Bidang Tata Lingkungan, yang mempunyai tugas menyusun perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan standardisasi, pengkajian lingkungan, laboratorium lingkungan, pembinaan teknis AMDAL, dan penataan kawasan berwawasan lingkungan. Bidang Tata Lingkungan membawahi: 1) Sub Bidang Standardisasi dan Pengkajian Dampak Lingkungan 2) Sub Bidang Bina Teknis AMDAL d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, yang mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan dan pengendalian pencemaran air, Pesisir dan laut, tanah, udara dan kerusakan lingkungan. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan membawahi: 1) Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Laut; 2) Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Tanah dan Udara e. Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan, yang mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi 15
pelaksanaan kebijakan di bidang konservasi sumber daya alam dan keaneka ragaman hayati, pemulihan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan membawahi: 1) Sub Bidang Konservasi Lingkungan; 2) Sub Bidang Pemulihan Lingkungan. f. Bidang Komunikasi Lingkungan dan Peningkatan Peran serta Masyarakat, yang mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang komunikasi lingkungan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Susunan organisasi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Peningkatan Peran serta Masyarakat terdiri atas: 1) Sub Bidang Komunikasi Lingkungan; 2) Sub Bidang Peningkatan Peran Serta Masyarakat g. UPT Badan Pada saat tahun disusunnya Renstra ini Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Air Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur masih dalam proses. h. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional sampai saat ini sudah terbentuk. Walaupun hanya dalam bidang perpustakaan, untuk kedepan masih diperlukan jabatan fungsional lainnya untuk menampung personilpersonil dengan keahlian khusus antara lain PPNS dan PPLHD. Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan Kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut : - Keputusan Presiden No. : 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional ; - Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.: 47/KEP/MENPAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya ; - Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.: 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya ; 16
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.: 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Lingkungan ; - Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.: 147 Tahun 2004 tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan ; - Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan. Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar berikut: 17
18
2.2. Sumber Daya Manusia Adapun kualifikasi staf secara umum diasumsikan pada berbagai komposisi di BLH pada setiap level pada struktur organisasi tergantung pada banyak faktor yaitu: - Fungsi, prioritas dan beban kerja dari setiap Sub. Bidang, Sub Bagian di BLH. - Isu-isu dan Permasalahan lingkungan yang berkembang disetiap daerah - Arah dan Prioritas Program dan Kegiatan organisasi - Kemampuan anggaran - Ketersediaan personil dengan kualifikasi dan pengalaman yang di butuhkan. Berdasarkan pengalaman BLH Provinsi Jawa Timur, kualifikasi staf yang dibutuhkan pada setiap level adalah sebagai berikut : - Semua Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang Teknis seharusnya memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang tugas dan paling tidak memiliki pendidikan Strata I. - Setiap Kepala Sub. Bagian pada Sekretariat seharusnya memiliki kualifikasi strata I dalam bidang perencanaan, hukum, keuangan, komunikasi dan administrasi/manajemen. - Staf di Sub Bidang teknis seharusnya 70% memiliki kualifikasi Strata I, 20% sertifikat diploma/sertifikasi training yang relevan dengan isu-isu lingkungan. Sedangkan 10% cukup berpendidikan SMU dan SLTP. - Kelompok fungsional di dalam organisasi BLH Provinsi 90% minimal berkualifikasi Strata I dan 10% cukup Diploma Teknik yang berkaitan dengan tugas fungsinya. Sosok Aparatur BLH hendaknya memiliki pengetahuan dan berbagai permasalahan lingkungan dan kemampuan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, pengetahuan tentang sistem Fisika, Kimia, Biologi memahami dan berpengalaman dalam proses-proses Industri dan teknologi produksi bersih. Kemampuan dalam melakukan pengukuran berbagai parameter lingkungan. Selain itu juga harus mampu berkomunikasi secara efektif dan memberikan pelayanan informasi. 19
personil PNS, Tenaga Kontrak dan Outsorching Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Tahun 2009. Tabel 2.1 Karyawan PNS BLH Provinsi Jawa Timur Bagian Sekretariat 39 Bidang Pengembangan Tata Lingkungan 15 Bidang Pengawasan dan Pengendalian 18 Pencemaran Lingkungan Bidang Konservasi dan Pemulihan 12 Lingkungan Bidang Komunikasi Lingkungan dan 13 Peningkatan Peran serta Masyarakat 98 Tabel 2.2 Karyawan Tenaga Kontrak BLH Provinsi Jawa Timur Bagian Tenaga Kontrak Laboratorium 13 Tenaga Kontrak (Pemberkasan) 6 Tenaga Kontrak (Belum diangkat) 2 21 Tabel 2.3 Karyawan PNS Berdasarkan Pendidikan Pendidikan S2 24 S1 42 D3 4 SMA 22 SMP 4 SD 2 98 20
Grafik 2.1 Grafik Karyawan PNS Berdasarkan Pendidikan S2 25% SD 2% SLTP 4% SLTA 22% S1 43% D3 4% Tabel 2.4 Tingkatan Pangkat / Golongan PNS BLH Provinsi Jatim Gol/Ruang IV/d - IV/c 1 IV/b 4 IV/a 12 III/d 20 III/c 17 III/b 12 III/a 9 II/d 1 II/c 1 II/b - II/a 17 I/c 3 I/a 1 98 21
Tabel 2. 5 Eselon PNS BLH Provinsi Jatim Eselon II/a 1 III/a 5 IV/a 11 17 2.3. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana yang dimiliki BLH pada saat ini masih belum memadai untuk menjadikan BLH Provinsi Jawa Timur sebagai organisasi yang profesional. BLH Provinsi memiliki 1 mobil unit pengukuran udara yang dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dalam keadaan rusak sedangkan untuk 2 unit mobil pengukuran kualitas air yang dilengkapi dengan peralatan sampling yang siap digerakan pada setiap saat kalau terjadi kasus-kasus pencemaran belum ada masih dialokasikan pada tahun anggaran 2009. Selanjutnya dari segi pengembangan sistem informasi BLH Provinsi Jawa Timur sudah memiliki website dengan nama www.blhjatim.net yang dapat diakses 24 jam oleh seluruh kalangan stakeholder dan masyarakat yang membutuhkan informasi berkenaan dengan masalah lingkungan. Dengan dukungan sarana Local Area Network (LAN), setiap bidang dapat saling tukar menukar data, mengakses internet, mencari dan menukar data dengan mudah guna menunjang kegiatan BLH Provinsi Jawa Timur. Pada Tahun 2009 telah disetujui pembangunan Gedung Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan senilai Rp. 12 milyar secara multiyears sesuai dengan Surat Gubernur tanggal 14 September 2009 No. 050/14099/022/2009 perihal persetujuan Ijin Kontrak Tahun Jamak (Multi Years). Melalui P-APBD tahun 2009 anggaran untuk pembangunan Gedung Lab. Adalah Rp. 2,3 milyar, dan melalui APBD 2010 dianggarkan Rp. 5 milyar, sedangkan sisanya akan dianggarkan melalui P-APBD 2010 senilai 4,7 milyar. 22
2.4. Anggaran Anggaran BAPEDAL Tahun 2006 sampai dengan 2008 dapat dilihat dalam Tabel Anggaran. Tabel 2.6 Anggaran BAPEDAL Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2008 No Tahun Belanja Aparatur Belanja Pelayanan Publik 1 2004 1.748.265.000 6.455.313.500 8.203.578.500 2 2005 4.987.745.600 14.122.570.750 19.110.316.350 3 2006 5.945.710.450 15.948.103.750 21.893.814.200 Tahun BTL (Belanja Tidak Langsung) BL (Belanja Langsung) 4 2007 3.437.580.500 13.699.501.025 17.137.081.525 5 2008 4.510.183.000 17.251.393.750 21.761.576.750 23
Grafik 2.2 Grafik Anggaran 25.000.000.000 Grafik Anggaran Badan Lingkungan Hidup 2004 2008 20.000.000.000 Rupiah 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 0 1 2 3 4 5 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Aparatur / BL 1.748.265.00 4.987.745.60 5.945.710.45 3.437.580.50 4.510.183.00 Publik / BL 6.455.313.50 14.122.570.7 15.948.103.7 13.699.501.0 17.251.393.7 8.203.578.50 19.110.316.3 21.893.814.2 17.137.081.5 21.761.576.7 Mengingat masih terbatasnya kemampuan anggaran tersebut, maka pendanaan alternatif dapat diperjuangkan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, antara lain melalui skema DNS (Debt for Nature Swap), CDM (Clean Development Mechanism), Trust Fund Mechanism dan Green Tax. Selain itu dapat pula dikembangkan alternatif pendanaan dari dalam negeri dengan mengembangkan berbagai mekanisme pengelolaan melalui lembaga keuangan maupun lembaga independen lainnya. 24