Department of Food Science and Technology Bogor Agricultural University http://itp.fateta.ipb.ac.id COURSE 5: PP No. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan 1
Pp No 28 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan Bab I Ketentuan Umum Bab II Keamanan Pangan Bab III Mutu dan Gizi Pangan Bab Iv Pemasukkan Dan Pengeluaran Pangan Ke Dalam dan Dari Wilayah Indonesia Bab V Pengawasan Dan Pembinaan Bab Vi Peran Serta Masyarakat Bab Vii Ketentuan Peralihan Bab Viii Ketentuan Penutup Bab II Keamanan Pangan Bagian Pertama Bagian Kedua Bagian Ketiga Bagian Keempat Bagian Kelima Bagian Keenam Bagian Ketujuh Sanitasi Bahan Tambahan Pangan Pangan Produk Rekayasa Genetik Iradiasi Pangan Kemasan Pangan Jaminan Mutu Pangan dan Pemeriksaan Laboratorium Pangan Tercemar 2
Keamanan Bahan Tambahan Pangan Bab II Bagian kedua, pasal 11 s/d 14 Kepala Badan menetapkan : BTP yang dinyatakan terlarang Nama dan golongan BTP yang diijinkan, tujuan penggunaan dan batas maksimal penggunaan menurut jenis pangan Persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan pengedaran BTP Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetika Bab III bagian ketiga Pemeriksaan wajib pangan produk rekayasa genetika meliputi : Informasi genetika Deskripsi organisme donor Deskripsi modifikasi genetika Karakterisasi modifikasi genetika Informasi keamanan pangan (kesepadanan substansial, perubahan nilai gizi, alergenitas, toksisitas) 3
Keamanan Produk Pangan Rekayasa Genetika Komisi yang menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika : menetapkan persyaratan dan tata cara pemeriksaan keamanan pangan produk rekayasa genetika memeriksa keamanan pangan produk rekayasa genetika Berdasarkan rekomendasi komisi, Kepala Badan POM menetapkan bahan baku, BTP, dan/ atau bahan bantu lain hasil proses rekayasa genetika yang dinyatakan aman Iradiasi Pangan Bab II bagian keempat, pasal 15 Fasilitas iradiasi yang digunakan harus didaftarkan kepada Kepala Badan yang bertanggung jawab di bidang pengawasan nuklir Ketentuan tentang pangan iradiasi ditetapkan oleh Kepala Badan POM 4
Kemasan Pangan Bab II bagian kelima, pasal 16 s/d 20 Kepala Badan POM menetapkan: Bahan yang dilarang dan yang diizinkan digunakan sebagai kemasan pangan Persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan penggunaan bahan kemasan pangan Tata cara pengemasan pangan secara benar Jaminan Mutu Pangan Dan Pemeriksaan Laboratorium Menteri Pertanian atau Perikanan menetapkan jenis pangan segar yang wajib diuji laboratoris, sedangkan untuk pangan olahan ditetapkan oleh Kepala Badan POM Pengujian laboratoris dilakukan di laboratorium pemerintah atau laboratorium lain yang telah terakreditasi 5
Bab III Mutu Dan Gizi Pangan Bagian pertama tentang Mutu Pangan, pasal 29-31: Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) menetapkan SNI mutu pangan Pemberlakuan SNI oleh Menteri Perindustrian, Pertanian, Perikanan, atau Kepala Badan POM berkoordinasi dengan Kepala BSN Menteri Pertanian, Perikanan, atau Kepala Badan menetapkan ketentuan mutu pangan di luar SNI, terutama pangan dengan tingkat risiko keamanan tinggi Lembaga yang berperan dalam Bisnis Pangan (PP 28) Program Ijin /serifikasi bisnis Pendaftaran pangan Supervisi (QA, panduan tentang cemaran) Pelatihan Evaluasi dan Persetujuan Pre-Market Inspeksi/ Investigasi Pelaporan ke Tindakan Hukum Kegiatan di tingkat pertanian/ peternakan Produk segar Distributor /Pengecer produk segar Pemda. Pemda Pemda,,,, (t.a) Pengolah pangan Deperin, (produk khusus) Deperin Industri kecil dan RT Pemda Pemda yang disupervisi oleh Balai POM Pemda Distributor /Pengecer produk olahan,, Deperdag Pangan segar Industri menengahbesar Deperdag Pangan olahan Khusus Deperdag Pangan siap saji Pemda t.a Pemda n.a. n.a. n.a. n.a Pemda Pemda Pemda Deperin (Ind.), (Produk) Deperin (Ind.) (produk) Pemda n.a Pemda Pemda n.a Pemda 6
CONTROL ( Pengawasan ) Pengendalian Pemeriksaan (Inspeksi) - sebelum produk beredar - sesudah produk beredar Penyelidikan Penyidikan Penindakan Secara Hukum Preventive Control (Law Enforcement) DEPTAN, DEPIND BADAN POM PEMDA LABORATORIUM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UU No 7/1996 Pangan PP No. 69/1999 L&I Pangan PP No. 28/2004 KMG Pangan Pangan layak dan aman dikonsumsi PRODUSEN, IMPORTIR, DISTRIBUTOR, PERITEL, JASABOGA KONSUMEN 7
Pendekatan Pengawasan Integrated Intersectoral Approach (Pendekatan melalui Keterpaduan Antar Sektor) METODE PENGAWASAN Preventive Control (Pengawasan dengan sedapat mungkin mengupayakan tindakan pencegahan) Law Enforcement (Tindakan terakhir melalui upaya penegakan secara hukum) PENGAWASAN Perbatasan Negara CORNBEEF Ka. Badan POM (MD dan ML) Bupati/Walikota (P-IRT) PRODUKSI PRA-PANEN PRODUKSI PASCA - PANEN PANGAN SEGAR DIKONSUMSI BAHAN BAKU LANGSUNG PENGOLAHAN PENGOLAHAN PANGAN OLAHAN Pangan olahan untuk deperdagangkan dalam kemasan eceran sebelum diedarkan wajib memiliki surat persetujuan pendaftaran (berdasarkan hasil penilaian keamanan, mutu dan gizi pangan olahan) Dikecualikan pangan olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga (pangan olahan IRT wajib memiliki sertifikat produksi pangan IRT) 8
Badan POM berwenang melakukan pengawasan keamanan, mutu dan gizi pangan yang beredar (mengambil contoh pangan dan melakukan pengujian) Hasil pengujian disampaikan kepada dan ditindaklanjuti oleh Departemen Pertanian, Kelautan dan Perikanan (pangan segar), Departemen Kelautan dan Perikanan, Peridustrian (pangan olahan), Badan POM (pangan olahan tertentu), Pemerintah Kabupaten/Kota (pangan olahan IRT dan pangan siap saji) KONSUMSEN PANGAN SEGAR, PANGAN OLAHAN DAN RITEL DISTRIBUSI PRODUKSI PANGAN SIAP SAJI KEWENANGAN PEMERIKSAAN DALAM HAL TERDAPAT DUGAAN TERJADINYA PELANGGARAN HUKUM DI BIDANG PANGAN Gubernur dan atau Bupati/Walikota (pangan segar) KONSUMSEN PANGAN SEGAR, PANGAN OLAHAN DAN Kepala Badan POM (pangan olahan MD, ML) Bupati/Walikota (pangan olahan IRT) CORNBEEF Bupati/Walikota (pangan siap saji) 9
Pembinaan Departemen Pertanian Departemen Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perindustrian, Badan POM (pangan olahan tertentu) dan Pemerintah Kab/Kota (pangan olahan IRT) CARA BUDIDAYA YANG BAIK CARA PRODUKSI PANGAN SEGAR YANG BAIK PANGAN SEGAR DIKONSUMSI BAHAN BAKU LANGSUNG PENGOLAHAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK PANGAN OLAHAN KONSUMSEN PANGAN SEGAR, PANGAN OLAHAN DAN CARA RITEL PANGAN YANG BAIK CARA DISTRIBUSI PANGAN YANG BAIK CARA PRODUKSI PANGAN SIAP SAJI YANG BAIK Pemerintah Kab/Kota (pangan siap saji) 10