Permohonan Perubahan Kegiatan Usaha

dokumen-dokumen yang mirip
No. 18/ 8 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 S U R A T E D A R A N

DAFTAR KODE TRANSAKSI (TRANSACTION TYPE CODE)

No. 18/ 8 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 S U R A T E D A R A N

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

No. 17/33/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN

No. 18/20/DPSP Jakarta, 23 September 2016 S U R A T E D A R A N

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

No. 17/31/DPSP Jakarta, 13 November 2015 SURAT EDARAN

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

No. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/2/PADG/2018 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Contoh PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No...

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

Lampiran 8b 379

Operasional Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS)

S U R A T E D A R A N

PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No...

No. 14 / 28 /DPM Jakarta, 27 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 15/34/DPSP Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No.11/ 17 /DPM Jakarta, 7 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No.7/34/DPM Jakarta, 3 Agustus 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

CONTOH. PERJANJIAN PENGGUNAAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH No...

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No. 17/45/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PERJANJIAN PENGGUNAAN DAN PENGAGUNAN FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI No...

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 29 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/22/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/42/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 17/44/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/24/PBI/2015 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/36/DPM Jakarta, 16 November SURAT EDARAN Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA - ELECTRONIC TRADING PLATFORM DI INDONESIA

No. 17/40/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 12/ 28 /DASP Jakarta, 10 November 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

No.6/8/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Fasilitas Likuiditas Intrahari bagi Bank Umum

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA

No. 14/ 32 /DPM Jakarta, 7 November 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 13/ 27/DPM Jakarta, 1 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 6/ 2 /DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

No. 17/41 /DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH,UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 18/9/DPSP Jakarta, 2 Mei S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

No. 17/43/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/21/DPM Jakarta, 23 Mei 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

No. 10/17/DPM Jakarta, 31 Maret Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

No. 18/4/DPTP Jakarta, 28 Maret 2016 SURAT EDARAN

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/16/DPM Jakarta, 31 Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

S U R A T E D A R A N

No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

Jakarta, Desember 2015 Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran. Eni V. Panggabean Direktur Eksekutif

No.7/37/DPM Jakarta, 8 Agustus S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 11/8/DPM Jakarta, 27 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

No. 13/ 13 /DPM Jakarta, 9 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

Informasi Peserta Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS)

Evaluasi Pemantauan Kepatuhan Peserta SKNBI. Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Kepatuhan dan Informasi SPBI Solo, 12 November 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/24/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

No. 18/36/DPSP Jakarta, 16 Desember S U R A T E D A R A N

No. 6/17/DPM Jakarta, 6 April 2004 NoAAve SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 12/17/DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

No. 2/27/DPM Jakarta, 13 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/13/PBI/2008 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 17/39/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

No.6/9/DPM Jakarta, 16 Februari S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No. 18/30/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

No.18/12/DPM Jakarta, 24 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 1. Perluasan akses kepesertaan yang tidak terbatas pada Bank Umum Saat ini kepesertaan SKNBI terbatas pada Bank Umum sehingga transfer dana melalui

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Transkripsi:

LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/DPSP TANGGAL TANGGAL 2 MEI 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN SETELMEN DANA SEKETIKA MELALUI SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT CONTOH II.17 SURAT PERMOHONAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA No.... 1 Kepada: Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Setelmen Dana dan Penatausahaan Surat Berharga Gedung D Lantai 3 Jalan M.H. Thamrin No. 2 Jakarta, 10350 Perihal: Permohonan Perubahan Kegiatan Usaha Menunjuk Surat Keputusan... 2 no.... 3 tanggal... 4 perihal... 5 sebagaimana terlampir, dengan ini kami beritahukan bahwa Peserta dengan data sebagai berikut: 1. Participant code :... 6 2. Nomor rekening :... 7 3. Nama rekening :... 8 telah melakukan perubahan kegiatan usaha dari bank konvensional menjadi bank syariah dengan nama... 9. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengajukan permohonan perubahan kepesertaan dalam Sistem BI-RTGS terkait perubahan kegiatan usaha yang dijadwalkan akan dilakukan pada tanggal... 10. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bersama ini kami sampaikan fotokopi kelengkapan persyaratan dokumen yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang atau dinyatakan sesuai asli oleh Pejabat Yang Mewakili, berupa: 1. akta perubahan anggaran dasar; 2. surat persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan 1 Diisi dengan nomor surat permohonan. 2 Diisi dengan nama lembaga yang berwenang memberikan izin kegiatan usaha. 3 Diisi dengan nomor Surat Keputusan lembaga yang berwenang memberikan izin kegiatan usaha. 4 Diisi dengan tanggal Surat Keputusan lembaga yang berwenang memberikan izin kegiatan usaha. 5 Diisi dengan perihal Surat Keputusan lembaga yang berwenang memberikan izin kegiatan usaha. 6 Diisi dengan participant code. 7 Diisi dengan nomor rekening. 8 Diisi dengan nama rekening. 9 Diisi dengan nama bank hasil konversi. 10 Diisi dengan tanggal efektif operasional. 3. surat...

3. surat keputusan dari lembaga yang berwenang mengenai izin perubahan kegiatan usaha dari bank umum konvesional menjadi bank umum syariah. Adapun pejabat yang dapat dihubungi terkait dengan perubahan kegiatan usaha adalah: Nama :... 11 Telepon/HP :... 12 Faksimile :... 13 Demikian permohonan kami. (Kota), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Nama Institusi) Tanda tangan dan stempel institusi (Nama Pimpinan) (Jabatan) 11 Diisi dengan nama pejabat yang dapat dihubungi. 12 Diisi dengan nomor telepon/hp pejabat yang dapat dihubungi. 13 Diisi dengan nomor faksimile pejabat yang dapat dihubungi. CONTOH Nama...

CONTOH II.18 SURAT PERMOHONAN PERUBAHAN PIMPINAN No.... 1 Kepada: Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Setelmen Dana dan Penatausahaan Surat Berharga Gedung D Lantai 3 Jalan M.H. Thamrin No. 2 Jakarta, 10350 Perihal: Permohonan Perubahan Pimpinan Dalam Rangka Pelaksanaan Sistem BI-RTGS Sehubungan dengan adanya perubahan (susunan/kewenangan/ jabatan) 2 Pimpinan sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor... 3 tanggal... 4, dengan ini kami mengajukan permohonan perubahan Pimpinan dalam rangka kepesertaan Sistem BI-RTGS dan kegiatan Rekening Giro di Bank Indonesia sebagai berikut: No. Data Pimpinan Semula Menjadi 1. Nama Jabatan Alamat 2. Dst. bertindak (sendiri atau berdua atau... dengan direksi lainnya) 5 berwenang untuk bertindak dalam jabatannya tersebut mewakili direksi... 6 berdasarkan... 7 dan dengan demikian bertindak untuk dan atas nama, serta sah mewakili... 8 dengan rekening 9 dan participant code 10, guna melakukan hal-hal sebagaimana tersebut di bawah ini: 1. melakukan penarikan dana melalui cek Bank Indonesia (Cek BI) untuk penarikan tunai dan bilyet giro Bank Indonesia (BGBI) untuk pemindahan 1 Diisi dengan nomor surat permohonan. 2 Dipilih sesuai dengan yan diperlukan Peserta. 3 Diisi dengan nomor akta. 4 Diisi dengan tanggal akta. 5 Dipilih dan diisi salah satu sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Peserta dan kebenaran pengisian menjadi tanggung jawab sepenuhnya Peserta. 6 Diisi dengan nama Peserta. 7 Diisi berdasarkan bentuk hukum Peserta sebagai berikut: (Anggaran Dasar nomor... yang dimuat dalam Akta... tanggal... sebagaimana telah diubah terakhir dengan Akta... tanggal...) Khusus untuk BPD yang tidak berbentuk hukum PT diisi sebagai berikut: (Surat Keputusan Gubernur... nomor... tanggal... dan berdasarkan Pasal... Peraturan Daerah Nomor... tanggal... yang telah dimuat dalam Lembaran Daerah... sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor... tanggal... yang telah dimuat dalam Lembaran Daerah...) 8 Diisi dengan nama Peserta. 9 Diisi dengan nomor dan nama rekening Peserta. 10 Diisi dengan participant code. dana...

dana dalam kondisi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan Setelmen Dana seketika melalui Sistem BI-RTGS; 2. mengelola administrator user, Connected User, Digital Certificate Hard Token, dan/atau Digital Certificate Soft Token; 3. menandatangani surat menyurat dan/atau dokumen yang terkait dengan Rekening Giro di Bank Indonesia, serta kepesertaan dan operasional dalam Sistem BI-RTGS; dan 4. melakukan hal-hal lain sebagai berikut: a. pengambilan fisik uang, baik yang terlebih dahulu telah dilakukan pendebitan Rekening Giro Rupiah Peserta melalui Sistem BI-RTGS maupun dengan menggunakan cek Bank Indonesia (Cek BI) dan menandatangani surat menyurat dan/atau dokumen yang berkaitan dengan pengambilan fisik uang; b. penyerahan dan/atau pengambilan Connected User, Digital Certificate Token, dan/atau Digital Certificate Soft Token; c. penyerahan dan/atau pengambilan buku cek Bank Indonesia (Cek BI) dan bilyet giro Bank Indonesia (BGBI); d. penyerahan dan/atau pengambilan surat, laporan, dan berbagai dokumen lain baik berupa dokumen tertulis maupun dokumen elektronik, yang terkait dengan Rekening Giro Peserta, kepesertaan, dan operasional dalam penyelenggaraan Sistem BI-RTGS. Sehubungan dengan surat permohonan ini maka surat pemberitahuan No... 11 tanggal... 12 yang ditatausahakan di Bank Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 13. Demikian permohonan ini kami sampaikan. (Kota), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Nama Institusi) Tanda tangan dan stempel institusi (Nama Pimpinan) (Jabatan) 11 Diisi dengan nomor surat pemberitahuan kewenangan Pimpinan yang berlaku sebelum surat ini. 12 Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dari surat pemberitahuan kewenangan Pimpinan yang berlaku sebelum surat ini. 13 Dipilih apabila ada surat pemberitahuan kewenangan Pimpinan sebelummnya dan dinyatakan tidak berlaku. CONTOH...

CONTOH II.20 SURAT PERMOHONAN PENAMBAHAN DAN/ATAU PERGANTIAN PEJABAT YANG MEWAKILI DAN/ATAU PETUGAS No.... 1 Kepada Bank Indonesia (Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran/Kantor Perwakilan Bank Indonesia...) 2 (Divisi Setelmen Dana dan Penatausahaan Surat Berharga/Divisi...) 3... 4 Perihal: Permohonan Penambahan dan/atau Pergantian Pejabat Yang Mewakili dan/atau Petugas Sehubungan dengan adanya perubahan susunan Pejabat Yang Mewakili dan/atau petugas sebagaimana tertuang dalam surat kuasa Nomor... 5 tanggal... 6, dengan ini kami mengajukan permohonan perubahan susunan Pejabat Yang Mewakili dan/atau petugas dalam rangka pengelolaan Rekening Giro di Bank Indonesia dan kepesertaan dalam Sistem BI-RTGS sebagai berikut: 1. Perubahan Pejabat Yang Mewakili 7 No. Data Pejabat Penerima Semula Menjadi Kuasa 1. Nama 8 Jabatan 9 Alamat 10 2. Dst. 2. Perubahan petugas 11 No. Data Petugas Semula Menjadi 1. Nama 12 Jabatan 13 Alamat 14 2. Dst. 1 Diisi dengan nomor surat permohonan. 2 Pilih salah satu. 3 Pilih salah satu. 4 Diisi alamat kantor Bank Indonesia. 5 Diisi dengan nomor akta. 6 Diisi dengan tanggal akta. 7 Diisi apabila terdapat perubahan Pejabat Yang Mewakili. 8 Diisi dengan nama sesuai identitas direksi atau pejabat pemberi kuasa. 9 Diisi dengan jabatan direksi atau pejabat pemberi kuasa. 10 Diisi dengan alamat sesuai identitas direksi atau pejabat pemberi kuasa. 11 Diisi apabila terdapat perubahan petugas. 12 Diisi dengan nama sesuai identitas direksi atau pejabat pemberi kuasa. 13 Diisi dengan jabatan direksi atau pejabat pemberi kuasa. 14 Diisi dengan alamat sesuai identitas direksi atau pejabat pemberi kuasa. Bersama...

Bersama surat ini kami sampaikan dokumen persyaratan administrasi sebagai berikut: 1. Surat Kuasa 2. Fotokopi identitas diri 3. dst 15. Selanjutnya sehubungan dengan hal di atas, dengan ini kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengajukan permohonan pembuatan spesimen tanda tangan bagi (Pejabat Yang Mewakili atau petugas) 16 yang belum memiliki spesimen tanda tangan di Penyelenggara yaitu: a. Nama:... b. Nama:... c. dst. 2. Kewenangan (Pejabat Yang Mewakili atau petugas) 17 sebagaimana dimaksud pada angka 1 untuk melakukan kegiatan operasional terkait dengan Rekening Giro di Bank Indonesia dan kepesertaan dalam Sistem BI-RTGS berlaku paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak dokumen penambahan dan/atau penggantian Pejabat Yang Mewakili diterima lengkap oleh Bank Indonesia (termasuk pembuatan spesimen tanda tangan) 18. Demikian permohonan ini kami sampaikan. (Kota), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Nama Institusi) Tanda tangan dan stempel institusi (Nama Pejabat Yang Mewakili) (Jabatan) BANK INDONESIA, BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN 15 Diisi apabila ada informasi yang dapat ditambahkan. 16 Pilih sesuai dengan kebutuhan. 17 Pilih sesuai kebutuhan. 18 Dicantumkan apabila ada penambahan Pejabat Yang Mewakili/petugas baru. LAMPIRAN...

VIII.1 LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/DPSP TANGGAL 2 MEI 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN SETELMEN DANA SEKETIKA MELALUI SISTEMBANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT JAM OPERASIONAL SISTEM BI-RTGS No. KETERANGAN PERIODE WAKTU (WIB) A. Buka Sistem (RCN Open) RCN Open BOD 06.30 B. Pengiriman dan Setelmen Dana Transaksi Transfer Dana (Exchange Period) 1. Batas waktu Setelmen Dana pukul 07.45 WIB antara lain: penyediaan minimum Prefund Debit 2. Batas waktu Setelmen Dana pukul 10.00 WIB antara lain: penambahanprefund Debit. 3. Batas waktu Setelmen Dana pukul 11.00 WIB, antara lain penarikan tunai. 4. Batas waktu Setelmen Dana pukul 12.00 WIB, antara lain: transaksi antar-peserta kewajiban perusahaan switching. 5. Batas waktu Setelmen Dana transaksi yang berakhir pada pukul 13.00 WIB. 6. Batas waktu Setelmen Dana transaksi yang berakhir pada pukul 14.00 WIB. 7. Batas waktu Setelmen Dana pukul 14.30 WIB antara lain: transaksi pemerintah pelimpahan penerimaan negara untuk WIT. 8. Batas waktu Setelmen Dana pukul 15.30 WIB antara lain: transaksi pemerintah pelimpahan penerimaan negara untuk WITA. 9. Batas waktu Setelmen Dana pukul 16.00 WIB antara lain penambahan prefund debit SKNBI Morning 1A Morning 1B Morning 2 Morning 3 Morning 4 Afternoon 1 Afternoon 2 Afternoon 3 Afternoon 4 Exchange Period Evening 1 06.30 07.45 07.45 08.00 08.00 10.00 10.00 11.00 11.00 12.00 12.00 13.00 13.00 14.00 14.00 14.30 14.30 15.30 15.30 16.00 10. Batas...

VIII.2 No. KETERANGAN PERIODE WAKTU (WIB) 10. Batas waktu Setelmen Dana atas transaksi yang berakhir pada pukul 16.30 WIB antara lain: a. transaksi pemerintahpelimpahan penerimaan negara untuk WIB; b. transaksi antar-peserta untuk nasabah; dan c. penutupan layanan transaksi PVP (PVP Cut Off). 11. Batas waktu Setelmen Dana pukul 16.45 WIB, antara lain: penambahan prefund kredit SKNBI 12. Batas waktu Setelmen Dana atas transaksi yang berakhir pukul 17.00 WIB antara lain: a. transaksi antar-peserta selain PUAB; b. transaksi pemerintah hasil lelang SBN; c. transaksi hasil BSK kliring warkat debit dan penagihan regular SKNBI; d. transaksi surat berharga pasar modal; e. transaksi BI-SSSS selain operasi moneter; dan f. transaksi antar-peserta jual beli valas sisi IDR. Evening 2A Evening 2B Evening 3 16.00 16.30 16.30-16.45 16.45 16.55 Pada akhir period (pukul 16.55-17.00 WIB), sistem menjalankan mekanisme gridlock resolution untuk menyelesaikan transaksi yang masih berada dalam antrian. C. Menjelang Tutup Sistem (Cut Off Warning) 1. Pukul 17.00 WIB Sistem BI- RTGS menjalankan mekanisme pembatalan seluruh transaksi dalam antrian dan mengirim statement report pertama kepada seluruh Peserta. Seluruh transaksi yang dikirimkan setelah pukul 17.00 WIB yang tidak didukung dengan kecukupan Gridlock Resolution Cut Off Warning Evening 4 16.55-17.00 17.00 17.30 dana...

VIII.3 No. KETERANGAN PERIODE WAKTU (WIB) dana langsung ditolak oleh sistem. 2. Batas waktu Setelmen Dana pukul 18.00 WIB untuk transaksi PUAB dan batas akhir Peserta dapat mengirimkan transaksi melalui Sistem BI-RTGS antara lain: a. transaksi pemerintah pengembalian dana Rekening Pengeluaran Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat (RPK-BUN- P); b. pelunasan FLI; dan c. transaksi Antar-Peserta PUAB. D. Persiapan Tutup Sistem (Pre Cut Off) Periode Bank Indonesia menyelesaikan Setelmen Dana atas transaksi Sistem BI-RTGS yang masih harus diselesaikan, antara lain: 1. transaksi operasi moneter; dan/atau 2. transaksi Bank Indonesia lainnya. Cut Off Warning Evening 5 Pre Cut Off Evening 6 17.30 18.00 18.00 19.00 E. Tutup Sistem (RCN Cut Off) 19.00 BANK INDONESIA, BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN LAMPIRAN...

IX.1 LAMPIRAN IX SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/DPSP TANGGAL 2 MEI 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN SETELMEN DANA SEKETIKA MELALUI SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAFTAR KODE TRANSAKSI (TRANSACTION TYPE CODE) No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. 100 Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah. 2. 101 Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah Tanpa Rekening. 3. 102 Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah - TSA. 4. 103 Transaksi Antar Peserta. 5. 104 Transaksi Antar Peserta- Untuk Nasabah- Surat Berharga Pasar Modal. 6. 110 Transaksi Antar Peserta - Jual Beli Valas Sisi IDR PvP. 7. 111 Transaksi Antar Peserta - Jual Beli Valas Sisi IDR. Y Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Peserta Y Y 06.30 17.00 8. 112...

IX.2 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 8. 112 Transaksi Antar Peserta - PUAB. 9. 113 Transaksi Antar Peserta - PUAB Jatuh Tempo. 10. 114 Transaksi Antar Peserta - Surat Berharga Pasar Modal. 11. 115 Transaksi Antar Peserta - Penarikan Kas. 12. 116 Transaksi Antar-Peserta - Dalam -USD. 13. 180 Transaksi Antar-Peserta - Kewajiban Bank kpd. Perusahaan Switching. 14. 181 Transaksi Antar-Peserta - Kewajiban Perusahaan Switching kpd. Bank. Y Peserta Y Y 06.30 18.00 Y Peserta Y Y 06.30 18.00 Y Y Peserta Y Y 06.30 17.00 Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Peserta Y Y 06.30 16.30 Y Y Peserta Y Y 06.30 17.00 Y Y Peserta Y Y 06.30 17.00 15. 190 Transaksi Antar-Peserta - Pengembalian Y Peserta dan BI Y Y 06.30 17.00 16. 191 Transaksi Antar-Peserta - Pembayaran Kompensasi. 17. 200 Transaksi Pemerintah- Pelimpahan Penerimaan Negara untuk Y Peserta Y Y 06.30 17.00 Y Peserta Y 06.30 16.30 WIB...

IX.3 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) WIB. 18. 201 Transaksi Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WITA. 19. 202 Transaksi Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WIT. 20. 203 Transaksi Pelimpahan Kelebihan RPK-BUN-P. 21. 204 Transaksi Penerimaan Negara Lainnya. 22. 205 Transaksi Penerimaan Negara Bukan Pajak. 23. 206 Transaksi Penerimaan Negara Lainnya Dalam Valas. 24. 207 Transaksi Penerimaan BUN. 25. 208 Transaksi Pelimpahan Penerimaan Negara- Ujicoba MPN. Y Peserta Y 06.30 15.30 Y Peserta Y 06.30 14.30 Y Peserta Y 06.30 18.00 Y Peserta Y 06.30 17.00 Y Peserta Y 06.30 16.30 Y Peserta Y 06.30 17.00 Y Peserta Y 06.30 17.30 Y Peserta Y 06.30 16.30 26. 210...

IX.4 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 26. 210 Transaksi Pengeluaran TSA-Oleh BI. 27. 211 Transaksi Pengeluaran TSA dari Valas - Oleh Bank Indonesia. 28. 220 Transaksi Penerbitan SBN. 29. 221 Transaksi Pelunasan SBN. 30. 222 Transaksi Kupon SBN 31. 223 Transaksi Kupon re-routing Y Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 32. 300 Transaksi SKNBI - Prefund Kredit. Y Peserta dan BI Y 06.30 08.00 33. 301 Transaksi SKNBI - Top Up Prefund Kredit. Y Peserta dan BI Y 06.30 16.45 34. 303 Transaksi SKNBI - BSK Layanan Transfer Dana 35. 304 Transaksi SKNBI - Pengembalian Ekses Prefund dan Top Up Prefund Kredit. 36. 305...

IX.5 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 36. 305 Transaksi SKNBI - Release Prefund Kredit. 37. 306 Transaksi SKNBI - BSK Layanan Pembayaran Reguler. 38. 310 Transaksi SKNBI Minimum Prefund Debit. Y Peserta dan BI Y 06.30 07.45 39. 311 Transaksi SKNBI - Top Up Prefund Debit. Y Peserta dan BI Y 08.00 16.00 40. 312 Transaksi SKNBI - BSK Kliring Warkat Debit. 41. 313 Transaksi SKNBI - Release Prefund Debit. 42. 314 Transaksi SKNBI - Pengembalian Ekses PrefundDebit dan Top Up Prefund Debit. 43. 315 Transaksi SKNBI - BSK Layanan Penagihan Reguler. 44. 320 Transaksi BI- SSSS - Pasar Sekunder. 45. 321 Transaksi BI- SSSS - FLI (Repo). Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 46. 322...

IX.6 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 46. 322 Transaksi BI- SSSS - FLI (Pelunasan). Y BI Y 06.30 17.00 47. 323 Transaksi BI- SSSS - FTSM Pencairan FLI Kliring First Leg. 48. 324 Transaksi BI- SSSS - FTSM Pelunasan FLI Kliring Second Leg. Y BI Y 06.30 (BOD) Y BI Y 06.30 (BOD) 18.00 18.00 49. 325 Transaksi BI- SSSS - Pasar Sekunder 2nd Leg. 50. 402 Transaksi Operasi Moneter - Penerbitan dan 1st Leg. 51. 403 Transaksi Operasi Moneter - Jatuh Tempo dan 2nd Leg. 52. 450 Transaksi Surat Berharga BI dalam valas - Penerbitan Y BI Y 06.30 17.00 Y BI Y 06.30 17.00 202 BI Y 06.30 17.00 53. 451 Transaksi Surat Berharga BI dalam valas - Pelunasan 202 BI Y 06.30 17.00 54. 490 Transaksi Operasi Moneter - Biaya. 55. 491 Transaksi Operasi Moneter - Penerimaan...

IX.7 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Penerimaan. 56. 500 Transaksi Kas - Setoran. 57. 501 Transaksi Kas - Selisih Lebih/Kurang, Pembatalan dan Titipan. 58. 510 Transaksi Kas - Penarikan. 59. 600 Transaksi dari Bank Indonesia ke Peserta. 60. 601 Transaksi dari Peserta ke Bank Indonesia - untuk Nasabah Non- Pemerintah. 61. 602 Transaksi KLBI. 62. 610 Transaksi dari BI ke Peserta dalam Valas. 63. 611 Transaksi Peserta ke BI - untuk Nasabah Non- Pemerintah dalam Valas. 64. 616 Transaksi BI ke Peserta - USD. 65. 680 Transaksi BI - FPJP. 66. 690 Transaksi BI - Penerimaan BI. 67. 691 Transaksi BI - Billing Y Peserta Y 06.30 11.00 Y Peserta Y 06.30 19.00 Y Peserta Y 06.30 17.00 Charges...

IX.8 No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Inisiator Prioritas Periode Waktu TTC (WIB) 202 103 102 HP P N Buka Tutup (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Charges. 68. 701 Transaksi CP - AntarPeserta dalam rangka CP oleh Bank Indonesia 69. 702 Transaksi CP - Peserta ke BI. Keterangan: - Dalam kolom (1), TTC adalah Transaction Type Code. - Dalam kolom (6) Peserta adalah Peserta Sistem BI-RTGS selain Bank Indonesia. - Dalam kolom (6) BI adalah Bank Indonesia sebagai Peserta. - Dalam kolom (7) H adalah High Priority. - Dalam kolom (8) P adalah Priority. - Dalam kolom (9) N adalah Normal. - Dalam kolom (10) dan (11) WIB adalah Waktu Indonesia Bagian Barat yang digunakan untuk operasional Sistem BI-RTGS. - Dalam kolom (11) COW adalah awal periode Cut off Warning Sistem BI-RTGS. - Dalam kolom (11) PCO adalah awal periode Pre Cut off Sistem BI-RTGS. - Dalam kolom (11) CO adalah waktu Cut Off Sistem BI-RTGS. - Daftar TTC dapat dilakukan penyesuaian (penambahan atau pengurangan) oleh Penyelenggara. - Daftar TTC yang terkini dapat dicetak oleh Peserta melalui aplikasi RPP. BANK INDONESIA, BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN LAMPIRAN...

LAMPIRAN X SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/DPSP TANGGAL 2 MEI 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN SETELMEN DANA SEKETIKA MELALUI SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN SETELMEN DANA SEKETIKA MELALUI SISTEM BI-RTGS 1. Biaya Setelmen Dana a. Biaya Setelmen Dana ditetapkan untuk setiap pengiriman instruksi Setelmen Dana, yang terdiri atas: No. Jenis Biaya 1. Transaksi single credit 2. Transaksi multiple credit 3. Transaksi single credit antar- Peserta untuk nasabah dalam rangka TSA Pukul 06.30 s.d.10.00 WIB Di Atas Pukul 10.00 s.d. 14.00 WIB Di Atas Pukul 14.00 s.d.cut off Rp9.000,00 Rp18.000,00 Rp23.000,00 Rp35.000,00 Rp35.000,00 Rp50.000,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp0,00 b. Besarnya biaya instruksi Setelmen Dana tidak berlaku untuk pengiriman pengembalian transaksi sebagaimana dimaksud dalam huruf a oleh Peserta penerima, yang dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja sejak dana diterima oleh Peserta penerima. 2. Biaya pengiriman administrative message Biaya pengiriman administrative message ditetapkan sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) untuk setiap pengiriman administrative message. 3. Biaya perpanjangan waktu kegiatan Setelmen Dana a. Biaya perpanjangan waktu kegiatan Setelmen Dana atas kode transaksi yang diperlukan oleh Peserta untuk 30 (tiga puluh) menit pertama ditetapkan sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah). b. Biaya perpanjangan waktu kegiatan Setelmen Dana atas kode transaksi yang diperlukan oleh Peserta untuk 30 (tiga puluh) menit berikutnya ditetapkan sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah). 4. Biaya...

4. Biaya instruksi Setelmen Dana dengan menggunakan cek Bank Indonesia (Cek BI) dan/atau bilyet giro Bank Indonesia (BGBI) Biaya instruksi Setelmen Dana dengan menggunakan cek Bank Indonesia (Cek BI) dan/atau bilyet giro Bank Indonesia (BGBI) ditetapkan sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk setiap instruksi Setelmen Dana. 5. Biaya Fasilitas Guest Bank Biaya penggunaan Fasilitas Guest Bank di Penyelenggara ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) per jam. Contoh perhitungan biaya penggunaan Fasilitas Guest Bank adalah sebagai berikut: No. Nama Bank Sistem Start-Up Sistem Shut Down Waktu 1. Bank A 10.39 11.01 22 menit 2. Bank A 11.18 13.33 2 jam 15 menit Total Waktu 2 jam 37 menit 3. Bank B 13.00 13.55 55 menit 58 menit 4. Bank B 14.25 14.28 3 menit Dasar Perhitungan Biaya 3 jam 1 jam Total Biaya Rp15 juta Rp5 juta 5. Bank C 16.02 16.08 6 menit 6 menit 1 jam Rp5 juta 6. Biaya penggantian Digital Certificate Hard Token Penggantian setiap Digital Certificate Hard Token yang hilang/rusak dan/atau penambahan Digital Certificate Hard Token melebihi batas maksimal yang ditetapkan Penyelenggara dikenakan biaya sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk setiap Digital Certificate Hard Token. BANK INDONESIA, BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN LAMPIRAN...

LAMPIRAN XI SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/DPSP TANGGAL 2 MEI 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN SETELMEN DANA SEKETIKA MELALUI SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT JENIS TRANSAKSI, KODE TRANSAKSI (TRANSACTION TYPE CODE) DAN TATA CARA PENGISIAN TRANSAKSI DALAM RANGKA TSA A. Tabel Transaksi TSA Antar-Peserta Selain Bank Indonesia No. Jenis Transaksi TSA MT Kode Transaksi TSA (TTC) Keterangan 1. Transaksi pencairan SP2D/SPT dari Kuasa Bendahara Umum Negara melalui BO I ke rekening pihak ketiga di bank lainnya antara lain pembayaran kepada PNS Pusat/TNI/POLRI ; bendahara pengeluaran, rekanan, dan lembaga/ perorangan. 2. Transaksi pencairan SP2D/ SPT dari Kuasa Bendahara Umum Negara melalui BO II ke rekening PNS Pusat/TNI/POLRI di bank lainnya 103 102 Dalam Field 70 (Remittance Information) dan/atau Field 72 (Sender to Receiver Information), Field BNF diisi: a. TSA01...; b. SPAN ; atau c. SP2D No... 103 102 Dalam Field 70 (Remittance Information) dan/atau Field 72 (Sender to Receiver Information), Field BNF diisi: a. TSA02...; b. SPAN ; c. SP2D No... ; atau d. Kode KPPN. B. Tabel Transaksi TSA Antara Peserta Selain Bank Indonesia dengan Bank Indonesia No. Jenis Transaksi TSA MT 1. Transaksi penihilan dari BO I Pusat dan BO II ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di Bank Indonesia. Kode Tansaksi TSA Keterangan 202 203 a. Dalam Field :58a: SOSA Account: 1) 58D BI s beneficiary, diisi dengan nama rekening RKUN di Bank Indonesia. 2) 58D Account, diisi dengan nomor rekening RKUN di Bank Indonesia. b. Dalam...

No. Jenis Transaksi TSA MT Kode Tansaksi TSA Keterangan 2. Transaksi pelimpahan penerimaan negara dari bank persepsi ke rekening SUBRKUN di Bank Indonesia. 3 Transaksi pelimpahan penerimaan negara dari Sentral Giro/Kantor Pos ke rekening SUBRKUN di Bank Indonesia. 202 200 (WIB), 201 (WITA), 202 (WIT) 202 200 (WIB), 201 (WITA), 202 (WIT) b. Dalam Field 70 (Remittance Information) dan/atau Field 72 (Sender to Receiver Information), Field BNF diisi: 1) TSA05...; 2) SPAN dan/atau 3) Penihilan akhir hari... a. Dalam Field TRN: Diisi no. referensi unik untuk masing-masing transaksi yang dikirim oleh Peserta. b. Dalam Field :58a: SOSA Account 1) 58D BI s beneficiary: diisi nama rekening SUBRKUN KPPN di Bank Indonesia 2) 58D Account: diisi nomor rekening SUBRKUN KPPN di Bank Indonesia. c. DalamField 70 (Remittance Information) dan/atau Field 72 (Sender to Receiver Information): 1) Field BNF diisi penerimaan negara tanggal, nama kantor cabang bank. 2) Field Clearing Code diisi: kode kota asal dalam SKNBI. a. Dalam Field :58a: SOSA Account 1) 58D BI s beneficiary, diisi: nama rekening SUBRKUN KPPN di Bank Indonesia. 2) 58D Account, diisi: nomor rekening SUBRKUN KPPN di Bank Indonesia. b. Dalam Field 70 (Remittance Information) dan/atau Field 72 (Sender to Receiver Information...

No. Jenis Transaksi TSA MT Kode Tansaksi TSA Keterangan Information): 1) Field BNF diisi penerimaan negara tanggal, nama kantor cabang bank... c. Field Clearing Code diisi: kode kota asal dalam SKNBI. Keterangan: BO : Bank Operasional MT : Message Type RKUN : Rekening Kas Umum Negara SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana SPAN : Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPT : Surat Perintah Transfer SUBRKUN : Subrekening Kas Umum Negara TTC : Transaction Type Code TSA : Treasury Single Account WIB : Waktu Indonesia Barat WIT : Waktu Indonesia Timur WITA : Waktu Indonesia Tengah BANK INDONESIA, BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN