PROGRAM PRIORITAS TA.2006

dokumen-dokumen yang mirip
ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

A. AIR LIMBAH Jiwa Ha

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KABUPATEN FAKFAK

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI

Deskripsi Program / Kegiatan

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Sanitasi

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

MONITORING, EVALUASI, KOORDINASI DAN PELAPORAN

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Memorandum. Program Jangka Menengah

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Bab 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

PENGANTAR. Jakarta, Maret 2007 Direktur Jenderal, Ir. Agoes Widjanarko, MIP NIP

Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

PROFIL KABUPATEN / KOTA

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN KOTA

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH

4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PROMOSI HIGIENE

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

BAB 4 : PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

Struktur Organisasi Dinas Kimrum

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Transkripsi:

PROGRAM PRIORITAS TA.2006

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE 1. PENINGKATAN KUALITAS TPA (11 KOTA & 3 KAB. YANG TERDIRI DARI 7 PAKET DAN 6 UNIT PEKERJAAN/KEGIATAN DENGAN TOTAL ANGGARAN SEBESAR Rp. 9,431 MILIYAR) a. Promosi penerapan TPA regional melalui penyiapan lokasi TPA regional di wilayah kota besar dan metropolitan di kota Jogja dan Bontang dengan anggaran dana sebesar Rp. 1,35 miliar c. Mendukung inovasi teknologi pengolahan leachate dengan metode kimia di TPA Benowo Surabaya dengan anggaran sebesar Rp. 1 miliar. d. Mendukung penanganan sampah akibat terjadinya bencana TPA Leuwigajah Bandung serta Kota Cimahi dengan penambahan alat berat untuk pengoperasian TPA di kawasan (3 unit buldozer & 1 unit excavator dengan alokasi dana sebesar Rp. 7 miliar)

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE 2. PENINGKATAN PS PERSAMPAHAN DI DAERAH PEMEKARAN (23 KOTA & 19 KAB. DENGAN ALOKASI DANA Rp. 20,254 MILIAR) a. Peningkatan cakupan pelayanan PS sampah untuk mencapai standar pelayanan minimal dengan anggaran sebesar Rp. 17,368 milyar. b. Replikasi best practice pengelolaan sampah terpadu skala kawasan di 2 lokasi permukiman baru. c. Pembangunan TPA di Kota Jailolo, Maluku Utara dengan anggran sebesar 2,886 milyar.

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE 3. PENINGKATAN PS PERSAMPAHAN DI DAERAH DENGAN KINERJA RENDAH (31 KAB.& 31 KOTA DENGAN ANGGARAN SEBESAR Rp. 36,354 MILYAR) a. Peningkatan pelayanan sampah melalui penyediaan alat berat dengan anggaran sebesar Rp.. 32,331 milyar b. Peningkatan kualitas TPA di 5 kab./kota dengan anggaran sebesar Rp. 2,427 milyar dan pembangunan 3 unit TPS di Kota Palu dengan anggaran sebesar Rp. 300 juta c. Promosi program 3 R melalui ujicoba pembuatan kompos skala kawasan dengan metode windrow system di 4 kab./kota dengan anggaran sebesar Rp. 1,594 milyar

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE 4. PENANGGULANGAN GENANGAN DI KWS STRATEGIS METROPOLITAN, BESAR DAN SEDANG (113 KAWASAN DENGAN ALOKASI DANA Rp. 106,585 MILIAR) a. Peningkatan/normalisasi sistem saluran primer b. Peningkatan/normalisasi sistem sekunder c. Pembuatan/rehabilitasi polder 5. PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE PRIMER/SEKUNDER UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN RUMAH SIAP HUNI (RSH) DI 13 KOTA & 7 KAB. DENGAN ALOKASI DANA SEBESAR Rp. 18,100 MILIAR. 6. REHABILITASI PRASARANA DAN SARANA PERSAMPAHAN DAN DRAINASE UNTUK DAERAH PASCA BENCANA ALAM

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE 6. KEGIATAN NON FISIK a. PENINGKATAN KUALITAS PERSONIL MELALUI KEGIATAN PELATIHAN DAN DISEMINASI NSPM PERSAMPAHAN DAN DRAINASE DI 33 PROPINSI DENGAN ALOKASI ANGGARAN SEBESAR Rp. 5,610 MILIAR b. PENYEDIAAN PERENCANAAN TEKNIS PERSAMPAHAN DAN DRAINASE YANG MEMADAI DI DENGAN TOTAL ANGGARAN SEBESAR Rp. 27,58 MILYAR c. PENINGKATAN NSPM PERSAMPAHAN DAN DRAINASE (3 PAKET DENGAN ANGGARAN DANA SEBESAR Rp. 1,38 MILYAR)

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN & DRAINASE Outcome Persampahan: Timbulan sampah tertangani sebanyak 1,2 juta M 3 /hari dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 3.050.993 jiwa dan tenaga kerja terserap sebanyak 4.152 jiwa Drainase : Genangan tertangani seluas 155.700 ha dengan penerima manfaat sebanyak 486.600 jiwa dan tenaga kerja terserap sebanyak 13.201 jiwa

I. PEMBANGUNAN SARANA PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT MENUNJANG KAWASAN RSH (RP. 600JUTA/PAKET) a. Menangani 31 lokasi RSH di 15 propinsi (total alokasi dana Rp.. 18,003 miliar) b. Lokasi RSH adalah komplek perumahan PNS/KORPRI/ABRI yang sudah dihuni atau siap dihuni berdasarkan ketersediaan prasarana penunjang (jalan masuk, penyediaan air minum). c. Target pelayanan sebesar 100 KK atau ± 500 jiwa (asumsi biaya Rp.. 6 juta/kk)

d. Sistem pengolahan terpusat skala kawasan dan secara bertahap diintegrasikan dengan kawasan lain menjadi sistem terpusat skala kota. e. Sistem berupa IPAL dengan sistem jaringan perpipaan, penyediaan lahan oleh Pemerintah Kab./Kota atau Developer ybs.

II. PEMBANGUNAN SARANA PENGOLAHAN AIR LIMBAH KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) 1. Bantuan Fisik a. Program akan dilaksanakan di 103 lokasi di 23 Propinsi dengan alokasi dana APBN Rp.. 10,7 milyar (Rp.. 100 juta/lokasi). b. Tahap Persiapan: Inventarisasi LSM yang berminat melakukan kerjasama di masing-masing propinsi. Seleksi Kab./Kota melalui Multi-City seminar. Pendataan/pemetaan sanitasi untuk menyusun Long-list kampung kumuh oleh kab.. (kepadatan( > 700jiwa/km2), kota (kepadatan > 300 jiwa/ha) Pre-survey oleh Pemkab./Kota bersama LSM pendamping untuk menyusun short-list dengan kriteria: : (1)willingness to pay, (2) status lahan untuk infrastruktur SANIMAS

c. Tahap pendampingan oleh LSM mulai dari pembentukan kelompok masyarakat, pemilihan teknologi, penandatanganan MOU antara masyarakat dan proyek, penyusunan rencana kerja, Perencanaan Teknis dan RAB, pelaksanaan konstruksi serta O&M oleh masyarakat. d. Pendanaan berasal dari pemerintah pusat (27 %), Pemkab./Kota (55 %), Donor/Swasta (16 %) dan Masyarakat (2 %), pembiayaan O&M sepenuhnya oleh masyarakat.

2. Program Penunjang SANIMAS a. MONEV SANIMAS (Rp( Rp.. 100 juta/paket) Dialokasikan di 22 propinsi, jumlah dana Rp.. 2,337 milyar. Kegiatan pemantauan mulai dari proses persiapan, penyiapan masyarakat, pendampingan masyarakat. b. PELATIHAN FASILITATOR AIR LIMBAH (Rp( Rp.. 180 juta/paket) Dialokasikan di 23 propinsi, jumlah dana Rp.. 3,849 milyar. Target grup adalah pejabat instansi terkait seluruh kab./kota. Tokoh masyarakat di calon lokasi SANIMAS.

III. PEMBANGUNAN PRASARANA & SARANA AIR LIMBAH TERPUSAT DI DENPASAR (2002 2008) UNTUK 250 RIBU JIWA, DENGAN IPAL BERKAPASITAS 50.000 M 3 /HARI DENGAN DANA ± Rp.. 500 MILYAR T.A. 2006 dialokasikan dana sebesar 95,4 Milyar untuk: Pembuatan sistem jaringan pipa air limbah. Pembangunan rumah pompa Pembangunan sewerage

IV. PENGEMBANGAN/PERLUASAN PELAYANAN AIR LIMBAH TERPUSAT SKALA KOTA DI 7 KOTA a. Program ini dialokasikan di 7 kota (Medan, Parapat, Surakarta, Bandung, Yogya, Banjarmasin) dengan jumlah alokasi dana Rp.. 113,308 Milyar (termasuk pembangunan baru skala kecil di 3 kota: : Kota Tarakan, Ambon dan Ternate) serta di Denpasar (DSDP) b. Lingkup kegiatan meliputi : rehabilitasi unit IPAL dan peralatannya dalam rangka membantu pemulihan atau meningkatkan kinerja pelayanan. pengembangan jaringan perpipaan untuk mendukung perluasan kemampuan pelayanannya dalam rangka pemanfaatan kapasitas ideal (sedangkan( peningkatan jumlah cakupan pelayanan melalui penambahan sambungan rumah akan ditangani oleh Pemerintah setempat).

V. BANTUAN TRUCK TINJA DAN REHABILITASI IPLT a. Pengadaan truck tinja 23 unit senilai Rp.. 6,78 milyar untuk peningkatan pelayanan IPLT di 15 kab/kota b. Bantuan fisik dengan alokasi dana sebesar Rp. 14,212 Milyar untuk: Rehabilitasi 13 unit IPLT (yang sudah terbangun namun tidak berfungsi atau membutuhkan penanganan khusus) di 12 Propinsi dan Pembangunan 3 unit IPLT di 3 Propinsi.

VI. PENANGANAN KAWASAN KUMUH/RAWAN SANITASI a. Bantuan fisik berupa Septik Tank/ MCK komunal dalam rangka meningkatkan aksesibilitas terhadap sarana sanitasi khususnya pencegahan terulangnya kejadian luar biasa penyebaran penyakit di daerah endemi. b. Program ini tersebar di 27 lokasi ( 12 Propinsi) dengan alokasi dana sebesar Rp.. 8,766 milyar.

VII. KEGIATAN NON FISIK 1. EVALUASI KINERJA IPLT (alokasi( dana 1,4 miliar) Lingkup kegiatan meliputi: identifikasi lokasi,, unit/sarana dan kelengkapannya tinjauan sistem operasional dan pemeliharaan, kelembagaan dan manajemen melakukan kajian evaluasi pemanfaatan sarana IPLT merumuskan rekomendasi tindak lanjut pemanfaatan sarana IPLT

2. DED DAN SUPERVISI Alokasi dana sebesar Rp 5,74 milyar di 22 Propinsi Untuk penyiapan DED dan dokumen tender serta pengawasan pelaksanaan pembangunannya termasuk pelaporan semua kegiatan fisik di masing-masing Propinsi. 3. STUDI KEBUTUHAN AIR LIMBAH Dalam rangka penyiapan rencana penyediaan prasarana dan sarana penanganan air limbah di 9 Propinsi telah dialokasikan dana sebesar Rp.. 2,2 milyar.

Outcome Sasaran air limbah yang tertangani sebanyak 23.542 m3/hari, dengan penerima manfaat sebanyak 598.031 jiwa dan tenaga kerja terserap sebanyak 19.021 jiwa.