Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Nur Azizah, Sitti Nuryanti, dan Minarni Rama Jura. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Inpres 1 Margapura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Role Playing di Kelas IV SD Inpres Cendanapura

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Taningkola

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok Siswa Kelas VI/A SD Negeri 2 Sabang

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Transkripsi:

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka Amiruddin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN 1 Tinauka. Ada beberapa factor yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa tentang mata pelajaran IPS diantaranya siswa cenderung meniru apa saja yang disampaikan oleh guru tanpa ada pertanyaan walaupun materi tersebut belum dipahami dengan baik. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti menggunakan Metode Pembelajaran Group Investigation dalam mengajarkan mata pelajaran IPS. Rancangan penelitian tindakan kelas ini mengikuti model Spiral Kemmis dan Mc Taggar yang dilakukan dengan dua siklus dan setiap siklus melalui 4 tahap yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pelaksanaan, 3). Observasi, dan refleksi. Hasil penelitian pada siklus 1 diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 45,45 %, aktivitas guru berada pada kategori cukup dengan rata-rata persentase 67,86 %, dan aktivitas siswa berada pada kategori Kurang yaitu dengan rata-rata persentase 56,25 %. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 87,88 %, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 82,14%, dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik yaitu 93,75%. Berdasarkan indicator kinerja keberhasilan penelitian ini maka dapat disimpulkan dengan menggunakan pembelajaran Metode Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya materi sumber daya alam. Kata Kunci: Prestasi Belajar IPS, Metode Pembelajaran Group Investigation 163

I. PENDAHULUAN Dewasa ini disiplin Nasional merupakan salah satu Program Pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, karena itu dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke IV, oleh karena itu pengelolaan dan penanganan pendidikan dasar yang memadai demi peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan. Ilmu pengetahuan sosial atau IPS sebagai salah satu mata pelajaran disekolah dasar mempunyai peran penting, sebab mata pelajaran ini bertujuan membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari. Hal ini juga dapat dipergunakan siswa dalam pengembangan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala sosial serta pengembangan masyarakat Indonesia baik di masa lampau maupun dimasa depan. Pembelajaran IPS mempunyai peranan penting, namun keberhasilan pembelajaran IPS banyak dikeluhkan para guru, keluhan tersebut antara lain kemampuan dalam proses belajar mengajar kenyataan nilanya belum mencapai standar. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian dan nilai raport. Hal itu disebabkan oleh guru hanya menggunakan metode ceramah. Hasil pengamatan terhadap siswa kelas IV pada semester awal tahun 2013-2014 menunjukkan bahwa rata rata nilai hanya mencapai 6,5 ( enam koma lima ) Prestasi belajar siswa masih kurang. hal itu disebabkan karena siswa suka membuang waktu, kurang bergairah dalam melaksanakan tugas. Untuk mengatasi hal tersebut penulis perlu melakukan penelitian tidakan kelas atau PTK Peningkatan Prestasi Belajar IPS Tentang Sumber daya alam Melalui Metode Pembelajaran Grup Investigation pada siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosial, antropologi, tata negara dan sejarah (Depdikbud : 1994) Pengajaran IPS berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. 164

Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat sejak masa lalu hingga masa kini, sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air. Ruang lingkup pengajaran IPS meliputi masalah kehidupan manusia dan masyarakat (luas maupun setempat). Pengajaran IPS mengkaji hal ikhwal kehidupan diri manusia, perekonomian, kemasyarakatan, budaya, hukum, politik, kesejarahan geografis dan bahkan kehidupan keagamaan. Pengertian Prestasi belajar Prestasi Menurut Winkel (1984:162), prestasi merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang. Sedangkan Buchori (1997:85) berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf serta tindakan hasil belajar yang dicapai. Adapun hasil belajar yang berupa angka atau huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga dapat digunakan untuk memotivasi siswa agar prestasinya lebih meningkat. Dari definisi-definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil karya anak yang dicapai dan merupakan bukti keberhasilan belajar yang berupa huruf atau angka untuk memotivasi siswa agar prestasinya lebih baik dalam periode tertentu. Belajar Belajar dalam pengertian yang paling umum adalah perubahan perilaku akibat pengalaman yang diperoleh atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Karena manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada diri dan lingkungan sekitarnya maka proses belajar akan selalu terjadi. Belajar dalam pengertian yang lebih khusus didefinisikan sebagai perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Dalam pandangan konstruktivistik, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisik ataupun yang lain. Belajar juga merupakan proses membuat penalaran atas apa yang dipelajari dengan cara mencari makna, membandingkannya dengan apa yang telah ia ketahui serta menyelesaikan ketegangan antara apa yang telah ia ketahui dengan apa yang ia perhatikan dalam 165

pengalaman yang baru (Muhibbin Syah, 2006). Sedangkan belajar dalam pandangan konstruktivistik menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2007) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. siswa terlibat aktif dalam belajarnya, 2. informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu menjadi suatu skemata yang dimiliki siswa. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar terdiri dari beberapa elemen yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu : 1. Belajar merupakan usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku selama pengalaman belajar berlangsung. 2. Belajar merupakan bentuk pertumbuhan atau perubahan dari dalam diri seseorang dengan cara berlatih yang baru akibat pengalaman. 3. Belajar merupakan proses aktif siswa untuk menyatukan dan membandingkan pengalaman yang telah ia miliki dengan informasi baru yang ia peroleh. Prestasi Belajar Dengan mengetahui prestasi belajar anak, kita dapat mengetahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak tersebut termasuk dalam kategori pandai, sedang atau kurang. Lebih lanjut Syaiful Bahri Djamarah (1991:23), prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Sedangkan menurut Sutartinah Tirtonegoro (1998:43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka maupun huruf yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Dari kedua pendapat di atas, disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka maupun huruf sebagai hasil dari aktivitas belajar. Menurut penulis, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode tertentu selama proses pembelajarannya yang berupa angka sebagai perwujudan dari prestasi siswa. 166

Metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS antara lain : Penugasan, eksperimen, proyek, diskusi, widyawisata, bermain peran, dokumentasi, tanya jawab, latihan, ceramah, pameran, permainan, cerita dan simulasi. Thorndike ( Sudjana : 1994 ) mengeluarkan hukum belajar yang melahirkan prinsip dasar yang menjurus kepada teknologi pembelajaran yaitu : a. Hukum latihan atau pengulangan yakni semakin sering suatu stimulasi respon diulang-ulang maka materi akan semakin diingat siswa. b. Hukum Efek yakni bahwa sebuah respon akan menjadi kuat bilamana diikuti rasa gembira atau rasa susah. II. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini, mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Suharsimi, 2010:137) yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Tinauka yang jumlahnya 33 orang siswa, laki-laki 12 orang dan 11 siswa perempuan yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan melalui tes akhir setiap tindakan dan hasil observasi yang memuat catatan mengenai kegatan pembelajaran, baik yang berkaitan dengan guru (peneliti) maupun yang berkaitan dengan siswa, serta hasil belajar siswa. Teknik Analisis Data a. Analisis Data Kuantitatif untuk hasil belajar Teknik yang digunakan dalam menganalisis data untuk menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sumber: Depdiknas, 2004) : Daya Serap Individu (DSI) Persentase DSI = x 100% 167

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang kurangnya 65%. Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) Persentase tuntas klasikal = x 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secar kelasikal jika sekurang kurangnya 70% siswa telah tuntas. a. Indikator kuantitatif Indikator keberhasilan pembelajaran atau peningkatan hasil belajar siswa dalam Penelitian Tindakan Kelas ini jika daya serap individu memperoleh nilai minimal 65% dari skor ketuntasa dengan klasikal minimal 70% dari jumlah siswa yang ada. Ketuntasan ini sesuaian KKM yang diberlakuakn di SDN 1 Tinauka. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam tindakan siklus 1 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan didalam kelas dengan rincian 1 kali pertemuan kegiatan belajar mengajar dan 1 kali pertemuan untuk melakukan tes akhir tindakan siklus 1. Adapun materi yang diajarkan pada siklus 1 adalah sumber daya alam. 1) Pelaksanaan tindakan siklus 1 Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis 27 Maret 2014 mulai pukul 10.00 sampai 11.10 dikelas IV. Sedangkan pemberian tes akhir tindakan siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis 3 April 2014 mulai pukul 08.15 09.30. a. Aktivitas Guru Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran Berdasarkan hasil observasi, dapat dilihat persentase keaktifan guru mencapai 72,22 %. Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti dalam melakukan proses pembelajaran di kelas tergolong kategori cukup b. Aktivitas siswa 168

Berdasarkan hasil observasi pada table 4.2 di atas, dapat dilihat persentase keaktifan siswa mencapai 75 %. Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti dalam melakukan proses pembelajaran di kelas tergolong cukup. c. Penilaian afektif siswa Selanjutnya untuk penilaian afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persentase rata-rata penilaian afektif siswa siklus 1 No Penilaian Afektif Skor perolehan 1. Kerajinan/kehadiran 93 2. Perhatian mengikuti pelajaran 80 3. Partisipasi dalam kelompok 80 4. Kerapian tugas 73 Skor total 326 Skor ideal 396 % ketercapaian 82,32 Kategori Baik Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa dari seluruh jenis penilaian afektif siswa yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), berada dalam kategori baik. d. Penilaian kinerja kelompok (psikomotor) siswa Selanjutnya untuk penilaian kinerja kelompok (psikomotor) siswa pada tindakan siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persentase rata-rata penilaian kinerja kelompok (psikomotor) siswa siklus 1 No Penilaian Afektif Skor perolehan 1. Kekompakan kelompok 79 2. Keterampilan menyimpulkan 71 3. Keterampilan mengkomunikasikan 74 4. Jawaban atas sanggahan atau pertanyaan 66 Skor total 290 Skor ideal 396 169

% ketercapaian 73,23 Kategori cukup Memperhatikan Tabel 2 di atas bahwa dari seluruh jenis penilaian kinerja kelompok siswa yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), dalam kategori cukup Setelah selesai melakukan proses pembelajaran langkah selanjutnya adalah pemberian tes akhir tindakan siklus 1 yang dilaksanakan pada hari Kamis April 2014, bentuk tes yang diberikan adalah essay dengan jumlah soal 5 butir Tabel 3. Hasil analisis tes akhir tindakan siklus 1 No Aspek Perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 85 (1 orang) 2 Skor terendah 40 (1 orang) 3 Banyak siswa yang tuntas 15orang 4 Banyak siswa yang tidak tuntas 18 orang 5 Persentase ketuntasan belajar klaksikal 45,45 % Berdasarkan Tabel 3 di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 27 orang dan 6 orang yang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar klasikal siklus 1 diperoleh 81,81 %. Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti dalam pembelajaran telah mencapai indicator penilaian. Dalam tindakan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan didalam kelas dengan rincian 1 kali pertemuan kegiatan belajar mengajar dan 1 kali pertemuan untuk melakukan tes akhir tindakan siklus 1. Adapun materi yang diajarkan pada siklus 2 adalah sumber daya alam. 2. Pelaksanaan tindakan siklus II Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis 10 April 2014 mulai pukul 10.00 sampai 11.10 dikelas IV. Sedangkan pemberian tes akhir tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis 17 April 2014 mulai pukul 08.15 09.30. e. Aktivitas guru siklus II 170

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran Berdasarkan hasil observasi pada table 4.8 di atas, dapat dilihat persentase keaktifan siswa mencapai 86,1 %. Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti dalam melakukan proses pembelajaran di kelas tergolong baik Setelah selesai melakukan proses pembelajaran langkah selanjutnya adalah pemberian tes akhir tindakan siklus 2 yang dilaksanakan pada hari Kamis 17 April 2014, bentuk tes yang diberikan adalah essay dengan jumlah soal 5 butir Tabel 4. Hasil analisis tes akhir tindakan siklus II Aspek Perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 85 (1 orang) 2 Skor terendah 55 (2 orang) 3 Banyak siswa yang tuntas 29 orang 4 Banyak siswa yang tidak tuntas 4 orang 5 Daya Sera Klasikal 69,70% 6 Persentase ketuntasan belajar klaksikal 87,88 % Berdasarkan tabel 4.10 di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 31 orang dan 2 orang yang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar klasikal siklus 2 diperoleh 93,90 %. Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti dalam pembelajaran telah mencapai indicator penilaian. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilakukan, memberikan informasi bahwa model pembelajaran Metode Pembelajaran Group Investigation merupakan alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN No. 1 Tinauka, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari hasil analisis kemampuan tes awal siswa masih rendah di sebabkan siswa cenderung meniru apa saja yang disampaikan oleh guru tanpa ada pertanyaan walaupun materi tersebut belum dipahami dengan baik, siswa terbatas pada mendengar dan melihat guru dalam mengajar. 171

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II untuk data kuantitatif hasil belajar siswa, tuntas individu 29 siswa dari 33 siswa. Dari analisis tersebut persentase ketuntasan belajar klasikal diperoleh sebesar 69,70 %. Perolehan ketuntasan belajar klasikal yaitu 87,88 % telah memenuhi standar indicator ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan sekurang-kurangnya harus mencapai 65 % dan hasil analisis data pada siklus 2 untuk data kualitatif hasil belajar siswa, tuntas individu 29 siswa dari 33 siswa. Dari hasil analisis tersebut presentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 87,88% telah memenuhi standar indikator. Untuk data kualitatif yaitu aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masing-masing persentase penilaian yaitu: kerajianan/kehadiran diperoleh 93,93%, perhatian untuk mengikuti pembelajaran diperoleh 80,80 %, partisipasi dalam kelompok diperoleh 80,80 %, dan kerapian tugas diperoleh 73,73 %. Berdasarkan perolehan tersebut maka aspek sikap berada pada kategori baik. Sedangkan persentase tiap aspek keterampilan yang dapat dilihat pada penilaian kerja kelompok (psikomotor) siswa pada siklus 1 yaitu kekompakan kelompok diperoleh 79,79%, keterampilan menyimpulkan diperoleh 71,71%, keterampilan mengkomunikasikan diperoleh 74,74%, dan jawaban atas sanggahan atau pertanyaan diperoleh 66,66%. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SDN 1 Tinauka. Hal ini ditunjukan oleh ketercapaian indicator kinerja pada akhir tindakan. Untuk data kuantitatif pada akhir tindakan siklus 1 keberhasilan yang dicapai yaitu untuk persentase ketuntasan belajar klasikal diperoleh 81,81 %, aktivitas guru berada dalam kategori cukup dengan rata-rata persentase 72,22 %, dan aktivitas siswa berada pada kategori cukup dengan rata-rata persentase 75% dan untuk data kuantitatif pada akhir tindakan siklus 2 keberhasilan yang dicapai yaitu untuk presentasi 172

ketuntasan belajar klasikan siklus 2 diperoleh 93,90 %, aktifitas guru berada dalam kategori baik dengan rata-rata presentase 86,10 %. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan Metode Pembelajaran Group Investigation, disarankan: 1. pembagian kelompok hendaknya diperhatikan sifat masing-masing siswa yang akan ditempatkan dalam suatu kelompok agar dalam kelompok tersebut tercipta interaktif yang positif. 2. proses pembelajaran guru hendaknya selalu memberikan penguatan terhadap sikap social berupa penjelasan kepada siswa mengenai pentingnya bekerja sama dan saling menghargai pendapat orang lain. DAFTAR PUSTAKA Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar_Ruzz Media. Buchori M. 1997. Pengantar Psikologi. Jakarta: Jermare. Depdikbud, 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar, Landasan, Program, dan Pengembangan. Jakarta:Depdikbud. Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, dikemukakan/ ed. 1994 50 Tahun Indonesia Merdeka Jakarta : PT. Citra Media Persada. Suharsimi Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara. Sutartinah Tirtonegoro. 1998. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful Bahri Djamarah. 1991. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. 173