PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2003

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2003 T E N T A N G PENERBITAN LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 55 TAHUN 2003 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG : POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 1 SERI A NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

Perda Kab. Belitung No. 8 Tahun

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 12

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWATENGAH NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

TENTANG BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 03 Tahun 2012 Seri A

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR : 7 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 12 SERI A

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2003

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENERBITAN LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

P E R A T U R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 01 TAHUN 2003 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2003

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 19

NOMOR : 11 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 2 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggungjawab memberikan kewenangan yang penuh kepada daerah dalam menyelenggarakan urusan-urusan rumah tangga dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dipandang perlu menata perbendaharaan daerah untuk menjamin tertib administrasi keuangan dalam penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah ; b. bahwa untuk mewujudkan hal tersebut pada huruf a diatas, dipandang perlu mengatur perbendaharaan daerah dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820) sebagai Undang-undang; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 ); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848 ); 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 6. Peraturan.. file-produk/per-uu/hukum/2004 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4021), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4165); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 203, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4023); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4024); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara pertangugnjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4029); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara 4090) ; 15. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ( Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 70 ); 16. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4212); 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, penyusunan dan Perhitungan APBD; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 15 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Nomor 15 Tahun 2000 Seri D Nomor 15); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2003 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah (Lembaran Daerah Nomor 3 Tahun 2003 Seri E Nomor 1). Dengan. file-produk/per-uu/hukum/2004 2

Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TENTANG PERBENDAHARAAN DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah atau disebut Kabupaten adalah Kabupaten Bulungan; 2. Pemerintah Daerah atau disebut Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Bulungan ; 3. Kepala Daerah atau disebut Bupati adalah Bupati Bulungan; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan; 5. Perangkat Daerah adalah orang / lembaga pada Pemerintah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daaerah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan; 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah Pejabat dan atau Pegawai Daerah yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku diberi kewenangan tertentu dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Perangkat Pengelola Keuangan Daerah adalah Unit kerja Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bulungan; 8. Perbendaharaan Daerah adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah termasuk investasi yang ditetapkan dalam APBD; 9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bulungan yang merupakan suatu rencana keuangan tahunan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah; 10. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah; 11. Pengguna Anggaran Daerah adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran satuan kerja perangkat daerah; 12. Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada satuan kerja perangkat daerah; 13. Bendahara. file-produk/per-uu/hukum/2004 3

13. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD dalam satuan kerja perangkat daerah 14. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah; 15. Kas adalah sejumlah uang tunai yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah pada saat tertentu; 16. Setara Kas adalah aset selain kas, piutang dan barang daerah yang bersifat likuid dan dapat digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 17. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah semua Badan Hukum yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah; 18. Barang Daerah adalah semua barang milik Daaerah yang berasal dari pembelian denga dana yang bersumber seluruhnya atau sebagian dari APBD dan atau berasal dari perolehan lainnya yang sah; 19. Piutang Daerah adalahsejumlah uang yang menjadi hak Daerah atau kewajiban pihak lain kepada daerah sebagai akibat penyerahan uang, barang dan atau jasa oleh Daerah atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 20. Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar Daerah sebagai akibat penyerahan uang, barang dan atau jasa kepada Daerah atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 21. Laporan Keuangan Daerah, selanjutnya disebut Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban keuangan daerah atas pelaksanaan APBD; 22. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun Anggaran. Pejabat Perbendaharaan Daerah terdiri dari : a. Pengguna Anggaran Daerah; b. Bendahara Umum Daerah c. Bendahara Penerimaan / Pengeluaran. BAB II PEJABAT PERBENDAHARAAN DAEARH Pasal 2 Pasal 3 (1) Pengguna Anggaran Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf a, adalah Kepala satuan kerja perangkat daerah; (2) Pengguna Anggaran Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai wewenang : a. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran unit kerja yang bersangkutan; b. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran unit kerja yang bersangkutan; c. mengawasi pelaksanaan anggaran yang bersangkutan. Pasal 4.. file-produk/per-uu/hukum/2004 4

Pasal 4 (1) Bendahara Umum Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf b adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah; (2) Bendahara Umum Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai tugas : a. menyusun rencana keuangan APBD; b. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD dibidang keuangan daerah; c. menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD dibidang keuangan daerah; d. mempersiapkan dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah keuangan daerah; e. menyajikan informasi keuangan daerah. Pasal 5 (1) Bendahara Penerimaan / Pengeluaran sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf c, adalah pejabat fungsional; (2) Bendahara Penerimaan / Pengeluaran sebagaimana dmaksud ayat (1) mempunyai tugas : a. menerima dan menyetorkan penerimaan pendapatan ke kas daerah; b. melakukan kewajiban atau pembayaran beban unit kerja yang bersangkutan; c. melaksanakan penatausahaan keuangan dengan sistem akuntansi keuangan daerah; d. membuat laporan pertanggungjawaban. BAB III ASAS UMUM PERBENDAHARAAN DAERAH Pasal 6 Pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan yang berlaku, efisien, efektif transparan dan bertanggungjawab dengan asas keadilan dan kepatuhan. Pasal 7 (1) APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan Daerah; (2) Setiap pejabat pengguna anggaran dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia; (3) Semua pengeluaran Daerah yang merupakan program Pemerintah Daerah dibiayai dengan APBD. Pasal 8 (1) Penggeseran anggaran yang tertuang dalam APBD dilaksanakan dalam Perubahan APBD; (2) Pengeluaran yang dibebankan pada Pengeluaran tidak tersangka yaitu untuk penanganan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran tidak tersangka lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Daerah. Pasal 9.. file-produk/per-uu/hukum/2004 5

Pasal 9 (1) Dana cadangan dipergunakan untuk membiayai kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran; (2) Dana cadangan bersumber dari kontribusi tahunan dari penerimaan APBD, kecuali dari Dana Khusus, Pinjaman Daerah dan Dana Darurat. BAB IV PENERIMAAN DAERAH Bagian Pertama Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 10 (1) Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; (2) Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan oleh Unit Kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing; (3) Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud ayat (2) dikelola oleh Bendahara Umum Daerah. Bagian Kedua Bagian Laba BUMD Pasal 11 (1) Pemerintah Daerah berhak mendapatkan bagian laba BUMD; (2) Besarnya bagian laba sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketiga Mekanisme Penerimaan Daerah Pasal 12 (1) Semua penerimaan Daerah harus disetorkan ke Kas Daerah paling lambat dalam waktu 1 X 24 jam setelah penerimaan; (2) Penyetoran Penerimaan Daerah yang tidak memungkinkan dilaksanakan dalam waktu sebagaimana dimaksud ayat (1), diatur dengan Keputusan Bupati; (3) Setiap penyetoran disertai dengan bukti Surat Setor (STS). BAB V.. file-produk/per-uu/hukum/2004 6

BAB V BELANJA DAERAH Bagian Pertama Anggaran Belanja Daerah Pasal 13 Anggaran Belanja Daerah diatur dalam APBD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Bagian Kedua Mekanisme Pengeluaran Pasal 14 Untuk setiap pengeluaran atas beban APBD diterbitkan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) atau dokumen lain yang dipersamakan. Pasal 15 (1) Setiap pembebanan Anggaran Daerah oleh Pengguna Anggaran Daerah harus didasarkan atas bukti mengenai hak yang diperoleh pihak yang menagih; (2) Setiap orang yang diberi wewenang menandatangani dan atau mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran APBD bertanggungjawab atas kebenaran dan akibat dari penggunaan bukti tersebut; (3) Syarat keabsahan suatu bukti sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur dengan Keputusan Bupati. Pasal 16 (1) Pengguna Anggaran Daerah mengajukan surat permintaan pembayaran untuk melaksanakan pengeluaran sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (1); (2) Pembayaran yang membebani APBD dilakukan dengan Surat Perintah Membayar; (3) Bendahara Pengeluaran membayar berdasarkan Surat Perintah Membayar. BAB VI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Bagian Pertama Pengelolaan Kas Daerah dan Setara Kas Pasal 17 (1) Pengelolaan Kas Daerah dan Setara Kas dilaksanakan oleh Bendaharawan Umum Daerah; (2) Kas Daerah file-produk/per-uu/hukum/2004 7

(2) Kas Daerah melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan penatausahaan Kas Daerah serta mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga yang berada dalam pengelolaannya. Pasal 18 (1) Bendahara Penerimaan / Pengeluaran dan setara Kas pada setiap Unit Kerja dilaksanakan oleh Pemegang Kas sebagaimana dimaksud pasal 5 yang meliputi menerima, menyimpan, membayar dan penatausahaan serta mempertanggungjawabkan keuangan dan surat berharga yang berada dalam pengelolaannya; (2) Bendahara Penerimaan / Pengeluaran dilarang melakukan baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan perdagangan, pekerjan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan / pekerjaan / penjualan tersebut. Pasal 19 Sistem penatausahaan dilaksanakan dengan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Pasal 20 Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Pengelolaan Barang Daerah Pasal 21 (1) Bupati mengatur pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah; (2) Pengadaan barang dilaksanakan sesuai dengan rencana kebutuhan barang yang dibuat oleh Unit Kerja dan disesuaikan dengan APBD; (3) Pengadaan Barang sebagaimana dimaksud ayat (20, dilaksanakan oleh masing-masing pengguna anggaran sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 22 Kepala Unit Kerja bertanggung jawab atas pemeliharaan setiap barang yang ada dalam lingkungan tanggung jawabnya, termasuk keutuhan, pengamanan, pemanfaatan dan pendayagunaannya Pasal 23 (1) Setiap Unit Kerja melaksanakan inventarisasi barang dan nilai barang tersebut; (2) setiap file-produk/per-uu/hukum/2004 8

(2) Setiap barang yang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi (hilang / mati) atau sudah tidak efisien bagi keperluan Dinas dapat dihapus dari daftar Inventaris sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 24 Pencatatan Barang Daerah dilaksanakan dengan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Pasal 25 Bupati dengan persetujuan DPRD dapat menetapkaan Keputusan tentang : a. Penghapusan tagihan Daerah sebagian atau seluruhnya; b. Persetujuan penyelesaian sengketa Perdata secara damai; dan c. Tindakan hukum lain mengenai barang milik Daerah. BAB VII PERTANGGUGNJAWABAN KEUANGAN DAERAH Pasal 26 (1) Pertanggungjawaban Keuangan Daerah berupa laporan keuangan; (2) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan dokumen daerah. Pasal 27 (1) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 26 merupakan gambaran posisi keuangan dari transaksi yang dilakukan oleh Pemerintahan Daerah; (2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari : a. Laporan Perhitungan APBD; b. Nota Perhitungan APBD; c. Laporan Aliran Kas; d. Neraca Daerah. (3) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud ayat (2) disusun berdasarkan hasil konsolidasi. Pasal 28 Laporan Perhitungan APBD sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (2) huruf a adalah laporan realisasi pelaksanaan APBD. Pasal 29 Nota Perhitungan APBD sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (2) huruf b adalah laporan keuangan yang menggambarkan ringkasan perhitungan APBD. Pasal 30.. file-produk/per-uu/hukum/2004 9

Pasal 30 Laporan Aliran Kas sebagaimana dimaksud Pasal 27ayat (2) huruf c merupakan laporan yang menjelaskan sumber-sumber arus kas masuk, pos-pos pengeluaran kas selama periode pelaporan dan saldo kas tanggal pelaporan. Pasal 31 Neraca Daerah atau yang disebut Laporan Posisi Keuangan atau laporan aktiva dan kewajiban sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (2) huruf d adalah laporan keuangan yang menyajikan aktiva, kewajiban serta ekuitas neto. BAB VIII PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 32 (1) Pengawasan pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri : a. Pengawasan legislatif; b. Pengawasan fungsional. (2) Pengawasan legislatif sebagaimana ayat (1) huruf a dilakukan oleh DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (3) Pengawasan fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dilakukan oleh Lembaga / badan / Unit yang tugasnya melakukan pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; (4) Lembaga / Badan / Unit sebagaimana dimaksud ayat (3) dalam melakukan pengawasan melaporkan hasilnya kepada Bupati. BAB IX PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 33 (1) Pemeriksaan atas pelaksanaan pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; (2) Opini hasil pemeriksaan yang diterima oleh Pemerintah Daerah atas laporan keuangan, dipergunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja keuangan Pemerintah Daerah untuk periode berikutnya. BAB X SANKSI Pasal 34 (1) Setiap kerugian daerah baik yang langsung maupun tidak langsung sebagai akibat perbuatan melanggar hukum atau kelalaian harus diganti oleh yang bersalah atau yang lalai; (2) Setiap. file-produk/per-uu/hukum/2004 10

(2) Setiap Pimpinan Perangkat Daerah wajib melakukan tuntutan ganti kerugian segera setelah diketahui bahwa dalam Perangkat Daerah yang bersangkutan terjadi kerugian akibat perbuatan dari pihak manapun; (3) Pengenaan ganti kerugian sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat dikenakan sanksi administrasi dan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 36 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan. Ditetapkan di Tanjung Selor pada tanggal 24 Pebruari 2004 BUPATI BULUNGAN, H. ANANG DACHLAN DJAUHARI Diundangkan di Tanjung Selor pada tanggal 24 Pebruari 2004 SEKRETARIS DAERAH, Drs. H. KARSIM AL AMRIE M.Si PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 550 010 287 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2004 SERI E NOMOR 3 file-produk/per-uu/hukum/2004 11