PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 749a MENKES/PER/XII/1989 TENTANG REKAM MEDIS/MEDICAL RECORDS

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RS Umdik / YMU / I / 91 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

5. HAKEKAT PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG RM dan PERTAURAN TERKAIT LAINNYA LILY WIDJAYA,SKM.,MM D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

RIATI ANGGRIANI,SH,MARS,MHum ANGGOTA PERHUKI DKI

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN NOMOR / 2015 TENTANG

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG NOMOR : TENTANG PENGELOLAAN REKAM MEDIS KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 290/MENKES/PER/III/2008 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI No.269/MENKES/PER/III/2008

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

Lampiran 1 PENGANTAR KUESIONER Kepada Yth: Ibu Pimpinan Bidan Praktik Swasta di Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada

TUGAS ONLINE 2 MANAJEMEN REKAM MEDIS

S U R A T E D A R A N No. : HK

7. Peraturan Pemerintah...

1. UU 29/2004 Tentang Praktik Kedokteran (UUPK) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis Rekam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG JASA PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

Pokok bahasan. Kesehatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

KEDUDUKAN REKAM MEDIS DALAM

REKAM MEDIS DAN ASPEK HUKUMNYA Edi Wahjuningati *

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1979 TENTANG PENYUSUTAN ARSIP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 780/MENKES/PER/VIII/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RADIOLOGI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

Fungsi dan Tata Kelola RM dalam Pelayanan Kesehatan. Radita Ikapratiwi Fetty Siti N Tiara Melodi M

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 3, Tambahan Lembaran

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD CIBINONG NOMOR : 445.1/313-RSUD CIBINONG TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 922/MENKES/PER/X/1993 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN APOTIK MENTERI KESEHATAN

No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/III/2003 TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui penyelenggaraan rekam medis yang baik pada setiap unit

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1010/MENKES/PER/XI/2008 TENTANG REGISTRASI OBAT

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : Kep- 2833/LK/2003 TENTANG

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 749a MENKES/PER/XII/1989 TENTANG REKAM MEDIS/MEDICAL RECORDS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, nimbang n gingat b. bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat perlu adanya peningkatan mutu pelayanan kesehatan; bahwa peningkatan mutu pelayanan kesehatan harus disertai adanya sarana penunjang yang memadai antara lain melalui penyelenggaraan rekam medis pada setiap sarana pelayan kesehatan; c. bahwa untuk mencapai tujuan huruf a dan b tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rekam Medis. 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2068); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2576): 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan (Lembaran Negara Tahun 1911 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2964); 4. Peraturan Pemerintah Nomor l0 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2803); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3341)- M E M U T U S K A N netapkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG REKAM MEDIS.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : a. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentan-s tas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pada sarana pelayanan kesehatan. b. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyele:- kan upaya kesehatan baik untuk rawat jalan maupun rawat nginap yan. lola oleh Pemerintah atau swasta. c. Dokter adalah dokter umum/dokter spesialis dan dokter gigi/dokter gigi sp. d. Tenaga Kesehatan lain adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan p. an kesehatan secara langsung kepada pasien. e. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pelayanan Medik dan atau D - Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. BAB II TATA CARA PENYELENGGARAAN Pasal Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan :: - rawat nginap wajib membuat rekam medis. Pasal 3 Rekam medis sebagaimana dimaksud pasal 2 dibuat oleh dokter dan atau, kesehatan lain yang memberi pelayanan langsung kepada pasien. Pasal 4 Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien m.':', pelayanan. Pasal 5 Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan p. yang memberikan pelayanan atau tindakan. Pasal 6 (l) Pembetulan kesalahan catatan dilakukan pada tulisan yang salah dan - paraf oleh petugas yang bersangkutan. (2) Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.

Pasal 7 ( 1) Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. (2) Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang bersif khusus dapat ditetapkan tersendiri. Pasal 8 (l) Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pasal 7 dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan. (2) Tata cata pemusnahan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Pasal 9 Rekam medis harus disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan. PEMILIKAN BAB III DAN PEMANFAATAN Pasal 10 (l) Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. (2) Isi rekam medis milik pasien. Pasal 11 Rekam medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiaannya. Pasal 12 (l) Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien. (2) Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas : a. hilangnya, rusaknya, atau pemalsuan rekam medis. b. penggunaan oleh orang/badan yang tidak berhak. Pasal 14 Rekam me$is tiapat dipakai sebagai : a. dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien; b. bahan pembuktian dalam perkara hukum; c. bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;

d. dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; e. bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan. BAB IV ISI REKAM MEDIS Pasal 15 Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan dapat dibuat selengkap-lengkap: sekurang-kurangnya memuat : identitas, anamnese, diagnosis dan tindakan/pen; Pasal 16 Isi rekam medis untuk pasien rawat nginap sekurang-kurangnya memuat - identitas pasien; - anamnese; - riwayat penyakit; - hasil pemeriksaan laboratorik; - diagnosis; - persetujuan tindakan medik; - tindakan/pengobatan; - catatan observasi klinis dan hasil pengobatan; - resume akhir dan evaluasi pengobatan. BAB V PENGORGANISASIAN Pasal 17 Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan tata kerja organisasl pelayanan kesehatan. Pasal 18 Pimpinan sarana pelayanan kesehatan wajib melakukan pembinaan terhadap f. -, rekam medis untuk meningkatkan ketrampilan. Pasal 19 Pengawasan terhadap penyelenggaraan rekam medis dilakukan oleh Direktur Je::, BAB VI S A N K S I Pasal 20 Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini dapat dikenakan s"- administratif mulai dari teguran lisan sampai pencabutan izin.

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 Semua sarana pelayan kesehatan harus menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini paling lama I (satu) tahun, sejak berlakunya peraturan rnl. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Hal-hal teknis yang belum diatur dan petunjuk pelaksanaan peraturan ini akan ditetapkan oleh Direktur Jenderal sesuai dengan bidang tugas masing-masing' Pasal 23 Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan' Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia' Ditetapkandi : Jakarta Pada tanggal : 2 Desember 1989 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA' cap & ttd. Dr. ADHYATMA' MPH.