KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI HULU SUNGAI CIKANIKI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN, JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

Jenis Jenis Ikan Arus Deras di Hulu Sungai Mentuka Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau

Fauna Indonesia. Pusat Penelitian Biologi - LIPI Bogor MZI ISSN Volume 8, No. 1 Juni Museum Zoologicum Bogoriense. o o.

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016

1b. Bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yangjelas;pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong 5

Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

STUDI MORFOMETRI IKAN WADER GOA (Puntius microps Gunther, 1868) YANG UNIK DAN DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Keanekaragaman sumber daya ikan di Kolong - Bendungan Simpur Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN CYPRINIFORMES DI SUNGAI ROKAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

Preferensi Substrat dan Kepadatan Populasi Faunus Ater Di Perairan Ekosistem Mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI LUBUK TANO KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam.

Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

IKTIOFAUNA DI SUNGAI BATANG GADIS MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA FISH FAUNA OF BATANG GADIS RIVER MANDAILING NATAL NORTH SUMATERA

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

JENIS - JENIS IKAN SELAIS (Pisces: Siluridae) DI SUNGAI KUMU KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN BUNTAL (FAMILI TETRAODONTIDAE) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

I. PENDAHULUAN. sekitar tahun silam (Alloway et al., 2004). Danau ini terletak di Sumatera

IKAN HARUAN DI PERAIRAN RAWA KALIMANTAN SELATAN. Untung Bijaksana C / AIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

DESKRIPSI IKAN FAMILI MUGILIDAE DI LIMA MUARA SUNGAI DI SULAWESI UTARA

METODE CEPAT PENENTUAN KERAGAMAN, KEPADATAN DAN KELIMPAHAN JENIS KODOK

Seleksi dan Potensi Budidaya Jenis-jenis Ikan Wader dari Genus Rasbora

1. Akbar Ahya Putra Annisa Nurul Suci Farida Mirnawati Isty Alfiany

STUDY ON THE PVC TRAP FOR ELL (Monopterus albus)

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

II. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Tabir terletak di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Sungai Tabir

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkiraan luas mangrove sangat beragam, dengan luas

I. PENDAHULUAN. polifiletik (Pethiyagoda, Meegaskumbura dan Maduwage, 2012). Spesies Puntius

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI WADER PARI (Rasbora lateristriata) DI SUNGAI NGRANCAH, KABUPATEN KULONPROGO

Identifikasi Ikan. Pengantar umum tentang ikan dan hal utama yang digunakan dalam identifikasi di lapangan

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

SUATU PANDUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG DI LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. terkaya (mega biodiversity). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004), keanekaragaman

I. PENDAHULUAN. sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan adalah

III. KONDISI UMUM LOKASI

TEKNIK PENATAAN KOLEKSI IKAN SEBAGAI MEDIA INFORMASI ILMIAH PLASMA NUTFAH IKAN PERAIRAN UMUM

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian. Strata IV ( m dpl) Karakter morfologi bambu tali dicatat (lampiran 2).

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

JENIS-JENIS IKAN DI BATANG SONTANG NAGARI PERSIAPAN SONTANG CUBADAK KECAMATAN PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN E- JURNAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

INVENTARISASI DAN ANALISIS HABITAT TUMBUHAN LANGKA SALO

Inventarisasi Jenis Ikan Yang Tertangkap Nelayan Di Lebak Desa Meranjat Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

PROTOKOL SAMPLING DI TEMPAT PENDARATAN/PELABUHAN (PORT SAMPLING PROTOCOL)

KEANEKARAGAMAN IKAN SUNGAI LAHEI BERDASARKAN ALAT TANGKAP IKAN OLEH MASYARAKAT DESA LAHEI KABUPATEN BARITO UTARA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH IKAN PARI MANTA

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

Training guide for the identification of yellowfin and bigeye tunas to assist Indonesian port sampling and observer programs

METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03"LU '6.72" BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km.

TINJAUAN PUSTAKA. : Actinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Barbichthys laevis (Froese and Pauly, 2012)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.59/MEN/2011 TENTANG

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN KARNIVORA, 9 Fakta Menarik Tentang Hiu Paus

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Taksonomi dan habitat ikan gurame sungai, Osphronemus septemfasciatus Roberts, 1992

TINJAUAN PUSTAKA. daerah yang berlumpur dan pada ekosistem mangrove. Ikan gelodok hanya

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI BATANG TUPANGAN KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

3. METODE PENELITIAN

Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea)

3 SEBARAN SPASIAL-TEMPORAL IKAN T. sarasinorum DI DANAU MATANO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia,

MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BULUNGAN

Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS)

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

Transkripsi:

KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI HULU SUNGAI CIKANIKI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN, JAWA BARAT Fish Species Diversity In Upper End Of Cikaniki River Of Gunung Halimun National Park, West Java Moh. Rasyid Ridho 1, Enggar Patriono 1, Agus Hadiat Tjakrawidjaja 2 1) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya 2) Balitbang Zoologi P3B LIPI ABSTRACT The objective of the research was to collect information about qualitative fish species diversity in upper end of Cikaniki River in Gunung Halimun National Park (GHNP), for conservation that is suitable with the status of GHNP as a conservation area in West Java. The research had been conducted in the upper end of Cikaniki River, in and Village areas during September 1999. The research used survey method. The catching of fish was done from down stream to upper end of Cikaniki River with difference kinds of sampling method. The result of the research was 9 fish species that had been identified. There was 33,3% of fish species greater than the result of previous research. Fish species was dominated by Rasbora aprotaenia. Difference kinds of sampling method are inclined to catch difference fish specimens. Sampling method using seine net is inclined to catch more specimens. Sampling method using Derris is inclined to catch all species of fish that exist in the fish habitat; however, the number of specimens is lesser than sampling method using seine net. Sampling methods using push net and electric fishing result in a very effective catching in location with rapid current in the middle of river. Keywords: Species, Fish, Cikaniki River, Gunung Halimun National Park PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara mega-biodiversitas kedua terbesar di dunia setelah Brazil. Dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati yang begitu tinggi, pemerintah telah menetapkan kawasan-kawasan konservasi melalui diterbitkannya undang-undang dan atau surat keputusan penetapan kawasan konservasi (Mulyono dan Arief, 1999). Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) merupakan salah satu kawasan konservasi di Jawa Barat yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 26 Februari 1992. TNGH merupakan satu-satunya hutan hujan 25

tropis terbesar yang sekarang ada di Pulau Jawa (Mulyono dan Arief, 1999). TNGH terletak di antara tiga daerah tingkat dua yaitu DATI II Kabupaten Bogor, Lebak dan Sukabumi. TNGH memilki panjang batas sekitar 400 km. Secara geografis terbentang antara 106 o 21-106 o 38 BT dan 6 o 37-6 o 51 LS. Medan di daerah ini cukup berat dengan kondisi topografi yang berbukit sampai bergunung dengan kisaran ketinggiaan antara 500-1950 meter di atas permukaan laut (Mulyono dan Arief, 1999). Indonesia yang terkenal sebagai negara megabiodiversitas kedua dalam hal keanekaragaman habitat, termasuk yang terdapat di TNGH, menunjukkan keanekaragaman flora dan fauna yang spesifik dan unik. Fauna di TNGH meliputi fauna terestrial dan akuatik. Salah satu fauna akuatik di TNGH adalah ikan yang terdapat di Sungai Cikaniki. Informasi mengenai jenis ikan di TNGH sangat sedikit dan sementara ini hanya dilaporkan oleh Rachmatika (1998), yaitu terdapat enam jenis ikan di hulu Sungai Cikaniki. Untuk mendapatkan informasi mengenai keanekaragaman jenis ikan secara kualitatif di hulu Sungai Cikaniki TNGH, yang berguna sebagai dasar konservasi jenis-jenis ikan tersebut sesuai status TNGH sebagai kawasan konservasi di Jawa Barat, maka perlu dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman jenis ikan secara kualitatif di hulu Sungai Cikaniki TNGH yang menggunakan beberapa cara penangkapan ikan pada tipe habitat yang berbeda. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di hulu Sungai Cikaniki Kampung dan Kampung TNGH. Selama bulan September 1999. Ekosistem tepi Sungai Cikaniki Kampung berupa hutan primer dan merupakan daerah paling hulu, sedangkan Sungai Cikaniki Kampung dengan ekosistem tepi berupa perladangan merupakan daerah paling hilir yang diamati. Kampung dan terletak pada sekitar 106 o 31 54,4 BT dan 6 o 14 24,3 LS dengan ketinggian 995 meter di atas permukaan laut. Karakteristik habitat jenis-jenis ikan di hulu Sungai Cikaniki yang dijadikan tempat penelitian meliputi daerah tepi sungai 26

dengan arus yang relatif sangat lambat dan substrat dasar batu tertutup lumpur, daerah tengah sungai dengan arus yang sangat deras dan substrat dasar batu-batu besar, daerah tepi sungai yang tertutup (tanpa aliran) dan substrat dasar serasah berlumpur, dan daerah sungai yang dibendung. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesimen ikan yang tertangkap selama penelitian, formalin 4 %, alkohol 70 %, dan akuades. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis ikan dilakukan pengambilan sampel pada berbagai habitat yang menonjol dan dominan. Alat-alat yang digunakan adalah elektrofishing dengan kekuatan 12 volt, bubu, sein net, serok, seser, Derris, botol, kontainer plastik tahan banting, karet, kain kasa, kertas label, dan rapido. Alat tangkap tersebut digunakan sesuai dengan karakteristik habitat yang ada dan kelompok ikan yang diharapkan akan tertangkap. Ikan yang tertangkap disortir, untuk sementara menurut perkiraan pengelompokan karakter yang sama yaitu minimal sampai suku atau kalau memungkinkan sampai jenis, dan dihitung jumlah individu tiap jenisnya. Selanjutnya spesimen ikan diawetkan dalam larutan formalin 10% (proses fiksasi) dan diberi label berisi keterangan yang diperlukan, minimal lokasi atau koordinat, tanggal pengoleksian, kolektor, metode penangkapan dan alat tangkap. Seluruh spesimen yang fiksasinya sudah memadai langsung di packing dengan cara dibungkus dengan kain yang dapat menyimpan cairan formalin, selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik, dan setiap kantong plastik merupakan spesimen-spesimen dari satu lokasi. Setelah itu spesimen ikan tersebut dimasukkan ke dalam kontainer yang tahan banting. Setiap kantong plastik diberi label bertuliskan lokasi. Selain itu spesimen ikan yang belum memadai fiksasinya langsung dimasukkan ke dalam tabung yang tahan goncangan dan diangkut ke laboratorium dengan menggunakan truk. Setelah sampai di laboratorium spesimen ikan dicuci dengan air mengalir, selanjutnya disimpan dalam larutan alkohol 70%. Untuk mengetahui nama ilmiahnya dilakukan identifikasi di Laboratorium Ikhtiologi, Balitbang Zoologi LIPI dengan mengacu kepada Kottelat et al. (1993), Weber & Beaufort (1911-1940) dan Roberts (1989). 27

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan di lapangan dan identifikasi di laboratorium tercatat sebanyak sembilan jenis ikan yang tergolong ke dalam enam marga dan lima suku (Tabel 1). Tabel 1. Jenis-jenis ikan yang ditemukan di hulu Sungai Cikaniki Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat No Suku Jenis Alat Lokasi Habitat 1 2 3 4 5 Channidae Synbranchidae Sisoridae Cyprinidae Pocillidae Channa gachua Monopterus albus Glyptothorax mayor Glyptothorax platypogon Glyptothotax cf. platypogon Puntius binotatus Rasbora aprotaenia Poecillia latipinna Poecillia reticulate Tangkap (Catch) Sein net (Seine net) Derris Sein net (Seine net) Sein net (Seine net) Sein net (Seine net) Tepi (river bank) Tepi (river bank) Tepi (river bank) Tepi (river bank) Tepi (River bank) Tepi (River bank) Tertutup (closed) Bendungan (dam) Bendungan (dam) Bendungan (dam) Hasil ini 33,3% lebih banyak dari pada informasi sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya ditemukan enam jenis yaitu Channa gachua, Glyptothorax platypogon, Puntius binotatus, Rasbora aprotaenia dan Poecillia reticulata. Pada penelitian ini keenam jenis tersebut juga ditemukan. Selain keenam jenis tersebut juga ditemukan Monopterus albus, Glyptothorax cf. platypogon dan Poecillia latipinna. Puntius binotatus merupakan anggota dari Suku Cyprinidae dengan ciri khasnya adalah bahwa pada sisik terdapat proyeksi dari pusat ke pinggir seperti jarijari pada roda; jari-jari yang ke arah samping tidak melengkung ke arah belakang; tidak ada tonjolan keras; mempunyai empat sungut; gurat sisi sempurna; jari-jari terakhir sirip punggung mengeras dan bergerigi; empat setengah sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung; sebuah bintik bulat pada bagian depan sirip punggung dan sebuah lagi di tengah batang ekor; ikan muda dan kadang-kadang dewasa memiliki 2-4 bintik bulat sampai lonjong di tengah badan (Kottelat dkk, 1993). 28

Rasbora aprotaenia merupakan anggota dari Suku Cyprinidae dengan ciri khasnya adalah ada tonjolan di bawah rahang bawah yang dapat masuk ke dalam lekukan di rahang atas; tidak mempunyai sungut; 6-22 sisir saring pada lengkung insang; terdapat dua buah bintik kecil yang dihubungkan oleh garis sempit dengan warna yang kurang jelas; terdapat bintik bulat atau lonjong pada pangkal sirip dubur; terdapat 30-31 sisik pada gurat sisi termasuk yang terdapat pada pangkal sirip ekor (Kottelat dkk, 1993). Monopterus albus merupakan anggota dari Suku Synbranchidae dengan ciri khasnya adalah badan tanpa sisik dan sirip (dada dan perut) tidak ada atau tereduksi menjadi lipatan kulit yang bersatu dengan sirip punggung, ekor dan dubur; celah insang bergabung menjadi lipatan tunggal di bawah kepala; awal sirip punggung di belakang dubur; celah insang berbentuk segitiga, dan bagian dalam melekat pada kepala; panjang ekor (dubur sampai ujungnya ) 2,5-3,0 kali lebih pendek dari panjang standar (Kottelat dkk, 1993). Glypthotorax platypogon merupakan anggota dari Suku Sisoridae dengan ciri khasnya adalah tidak memiliki sirip dada atau duri sirip dada ramping atau pangkal sungutnya tebal dan pipih datar pada sudut mulut. Badannya datar dan beradaptasi dengan air berarus deras di sungai-sungai dan biasanya ditemukan menyelinap di bawah batu; lebar badan 5,0-5,6 kali lebih pendek dari panjang standar; lebar batang ekor hampir sama dengan panjangnya; badan berwarna pualam dengan sebuah garis samar-samar pada punggungnya; badan tertutup oleh butir-butir kasar (Kottelat dkk, 1993). Glyptothorax mayor lebar badannya 4,0-4,5 kali lebih pendek dari panjang standar; berwarna coklat kemerahan dengan sebuah garis memanjang di tengah berwarna terang; panjang batang ekor kira-kira dua kali lebarnya (Kottelat et el., 1993). Glyptothorax cf. platypogon, jenis ini memiliki cirri-ciri perpaduan antara Glyptothorax platypogon dan Glyptothorax mayor. Lebar badan 5,0-5,6 kali lebih pendek dari panjang standar; badan berwarna kecoklatan dengan sebuah garis memanjang di tengah berwarna terang; panjang batang ekor kira-kira satu setengah kali lebarnya; badan tertutup oleh butir-butir kasar. Jenis ini dimasukkan lebih dekat ke Glyptothorax platypogon yaitu menjadi Glyptothorax cf. platypogon dengan 29

pertimbangan bahwa karakter berupa ukuran bersifat lebih permanen, sedangkan karakter berupa warna bersifat mudah berubah. Karakter berupa perbandingan ukuran dimiliki oleh Glyptothorax platypogon. Channa gachua merupakan anggota dari Suku Channidae dengan ciri khasnya adalah bentuk badan hampir bundar di bagian depan dan pipih tegak ke arah belakang; kadang-kadang disebut sebagai ikan berkepala ular; pinggiran sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor putih; 3-3,5 sisik antara gurat sisi dan bagian depan jari-jari sirip punggung; pita warna gelap melintang badan tetapi makin menghilang pada ikan dewasa (Kottelat dkk, 1993). Poecilia reticulata merupakan anggota dari Suku Poeciliidae dengan ciri khas pada jantan berwarna terang dengan bintik-bintik hitam di atas sirip dubur dan di bawah sirip pungung; memiliki beberapa pola warna (Kottelat dkk, 1993). Pada Poecillia latipinna, jantannya memiliki sirip punggung besar; dan memiliki beberapa pola pewarnaan (Kottelat et al., 1993). Hasil ini menunjukkan bahwa jenis yang didapatkan 33,3% lebih tinggi dari pada informasi hasil penelitian sebelumnya. Pada lokasi menunjukkan Rasbora aprotaenia merupakan jenis yang paling dominan dengan jumlah individu 263 (Gambar 1). Lokasi menunjukkan Puntius binotatus merupakan jenis yang dominan dengan jumlah individu 35 (Gambar 2). Penangkapan yang dilakukan menunjukkan bahwa cara sampling dengan menggunakan sein net cenderung dapat menangkap lebih banyak spesimen. Hal ini mungkin karena peluang ikan untuk lolos relatif kecil. Cara sampling dengan menggunakan Derris cenderung dapat menangkap seluruh ikan pada habitat tersebut, tetapi jumlah spesimen yang ditangkap relatif lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan sein net. Hal ini disebabkan oleh sempitnya habitat yang dapat dikenai Derris. Karena sempitnya lokasi habitat yang dapat dikenai Derris maka penggunaan Derris tersebut dapat menggambarkan seluruh ikan yang ada di dalam habitat tersebut. 30

JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI CIKANIKI KAMPUNG CITALAHAP 300 Jumlah Individu 250 200 150 100 50 0 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Ikan Gambar 1. Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Cikaniki Kampung (1 = Channa gachua, 2 = Monopterus albus, 3 = Glyptothorax mayor, 4 = Glyptothorax cf. platypogon, 5 = Rasbora aprotaenia, 6 = Poecilli latipinna, dan 7 = Poecillia reticulata) Sampling dengan menggunakan elektrofishing sangat efektif untuk lokasi di tengah sungai dengan aliran yang deras. Cara tersebut dapat menangkap ikan yang melekat erat dengan substrat batu-batu besar seperti Glyptothorax, yang sulit ditangkap dengan cara yang lain. Sampling yang dilakukan pada malam hari di dengan menggunakan bubu sebagai alat tangkapnya ternyata tidak mendapatkan spesimen. Hal ini menunjukkan bahwa di lokasi tersebut mungkin tidak ada ikan yang aktif di malam hari, yang memiliki sifat reotaksis sangat positif. Jenis-jenis ikan yang diperoleh dapat dikelompokkkan menjadi dua kelompok, yaitu ikan konsumsi seperti Monopterus albus dan Channa gachua, dan ikan yang potensial sebagai ikan hias seperti Puntius binotatus, Rasbora aprotaenia dan marga Glyptothorax. 31

Jumlah Individu 40 30 20 10 0 JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI CIKANIKI KAMPUNG CILANGGAR 1 2 3 4 5 6 Jenis Ikan Gambar 2. Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Cikaniki Kampung (1 = Channa gachua, 2 = Monopterus albus, 3 = Glyptothorax mayor, 4 = Glyptothorax platypogon, 5 = Puntius binotatus, dan 6 = Rasbora aprotaenia) KESIMPULAN Keanekaragaman jenis ikan yang ditemukan di hulu sungai Cikaniki TNGH terdiri atas 9 jenis ikan, 33,3% lebih banyak dibandingkan dengan informasi hasil penelitian sebelumnya, dan didominasi oleh Rasbora aprotaenia. Cara penangkapan ikan yang berbeda cenderung memperoleh hasil tangkapan yang berbeda. Cara sampling dengan menggunakan sein net cenderung dapat menangkap lebih banyak spesimen. Cara sampling menggunakan Derris cenderung bisa menangkap seluruh ikan pada habitat tersebut, tetapi jumlah spesimen yang ditangkap relatif lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan sein net. Cara sampling menggunakan electric fishing sangat efektif untuk lokasi di tengah sungai dengan aliran yang deras. DAFTAR PUSTAKA Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Fresh Water Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Mulyono, B.B. dan Arief, A.J. 1999. Laporan Ekspose dan Lokakarya Potensi Taman Nasional Gunung Halimun dan Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan, JICA Biodiversity Conservation Project. Bandung. Rachmatika, I. 1998. Fauna Ikan di Sungai Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun. Balitbang Zoologi, Puslitbang Biologi, Cibinong-Bogor. 32

Roberts, T. 1989. The Freshwater Fishes of Western Borneo (Kalimantan Barat, Indonesia). California Academic of Science, San Fransisco. Weber. M. & L.F. Baeufort. 1911-1940. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago I-XI. Brill, Leiden. BIOGRAFI Moh. Rasyid Ridho Lahir di Pekalongan (Jateng) tanggal 1 Mei 1969. Pendidikan S1 di Fakultas Biologi UNSOED Purwokerto tahun 1993 dan pendidikan S2 di Program Magister Ilmu Kelautan IPB tahun 1999. Objek penelitian yang diminati adalah biota akuatik (air tawar dan laut). 33