B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN STM HILIR. tentang keberadaan Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB II GAMBARAN UMUM PETANI BUNGA DI DESA RAYA. serta menetap di Tanah Karo. Menurut orang tua dahulu, Togan Raya merupakan

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

GAMBARAN UMUM DESA. 2.1 Lokasi Desa dan Akses Jalan Menuju Desa Wonosari. Desa Wonosari merupakan desa terluas yang ada di Kecamatan Tanjung morawa.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

Transkripsi:

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau Rakit berjarak lebih kurang 30 km dari kota Kecamatan STM Hilir yaitu Talun Kenas, dari ibu kota kabupaten yaitu Lubuk Pakam berjarak 70 km dan 65 km dari ibu kota propinsi yaitu Medan. Batas - batas Desa Lau Rakit adalah: - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Peria - ria ( Kec. Biru - Biru ) - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Talapeta - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siguci - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Penungkiren Desa Lau Rakit terdiri dari 3 dusun dan masing - masing dusun dikepalai oleh seorang kepala dusun. Adapun nama dusun yang terdapat di Desa Lau Rakit adalah dusun I adalah Pintu Besi, dusun II adalah Lau Rakit, dusun III adalah Rambung. Dusun Pintu Besi menjadi pusat pemerintahan desa dan terdapat kantor kepala desa. Setiap dusun yang ada di desa ini memiliki jarak saling berjauhan. Jarak antara Dusun Pintu Besi dengan Dusun Lau Rakit adalah 5 Km. Jarak dusun Pintu Besi dengan Dusun Rambung adalah 5 Km. Jarak antara Dusun Rambung dengan Dusun Lau Rakit adalah 10 Km. 29

Kondisi jalan dari Medan menuju Desa Lau Rakit sudah di aspal, namun pada bagian badan jalan masih terdapat jalan yang rusak. Adanya lubang pada badan jalan tersebut disebabkan oleh seringnya dilalui oleh truk - truk pengangkut pasir dan batu yang berasal dari sungai yang ada di sekitar Kecamatan STM Hilir. Untuk menuju Desa Lau Rakit dari ibu kota propinsi yaitu Medan diperkirakan memakan waktu sekitar 120 menit jika menggunakan mobil pribadi. Dengan menggunakan angkutan umum memakan waktu sekitar 150 menit. Dari kota Medan tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke Desa Lau Rakit. Dari kota Medan terlebih dahulu menggunakan angkutan yang menuju Deli Tua. Dari Deli Tua terdapat angkutan yang langsung menuju Desa Lau Rakit. Angkutan yang menuju Desa Lau Rakit hanya satu jenis yaitu Robinson jaya, namun angkutan tersebut hanya 2 kali sehari saja menuju desa ini. Jika menggunakan sepeda motor, dibutuhkan waktu 90 menit. Disepanjang jalan memasuki Desa Lau Rakit akan ditemukan perkampungan penduduk, ladang, dan perkebunan penduduk setempat. Jenis tanaman yang ditanam dan dikelola oleh penduduk setempat adalah coklat, pepaya, pisang, karet, dan kelapa sawit. 2.2 Sejarah Desa Penyebutan Desa Lau Rakit, di karena di desa tersebut terdapat sebuah batu yang berbentuk rakit yang berada di atas lau ( air ). Tempat ini dianggap keramat oleh setiap penduduk desa. Namun pada saat ini batu tersebut tidak ada lagi kelihatan, karena habis terkikis oleh air dan di makan oleh zaman. Orang yang 30

pertama kalinya yang membuka kampung ( si manteki kuta ) adalah marga Barus yang berasal dari daerah Paribun. Pada awalnya dusun - dusun yang terdapat di Desa Lau Rakit merupakan sebuah kuta ( perkampungan ) yang masing - masing kuta dikepalai oleh penghulu kuta ( pemimpin kampung ). Namun setelah terjadinya penciutan (penggabungan) oleh pihak pemerintahan, maka beberapa kuta tersebut digabungkan menjadi satu desa yang disebut Desa Lau Rakit. Setelah dilakukan pemilihan kepala desa, yang terpilih adalah dari Dusun Pintu Besi, sehingga daerah ini dijadikan sebagai dusun satu dan di daerah tersebut juga dibangun kantor kepala desa berserta stafnya dan menjadi pusat pemerintahan desa. 2.3 Keadaan Alam Bentuk permukaan tanah yang ada di Desa Lau Rakit secara keseluruhan adalah tanah datar dan berbukit - bukit. Secara geografis Desa Lau Rakit terletak pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut, dengan curah hujan rata - rata 37 C. Dengan kondisi geografis yang demikian maka daerah ini menerima sinar matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang cukup. Iklim yang demikian memungkinkan pertumbuhan yang baik bagi tumbuh - tumbuhan yang diusahakan oleh penduduk setempat yang bermatapencaharian sebagai petani. Musim penghujan biasanya berlangsung pada bulan September hingga bulan Desember. Pada saat musim penghujan penduduk setempat mulai membuka sawahnya dan menanam padi untuk kebutuhan pangan sehari - hari. Musim kemarau biasanya 31

terjadi pada bulan Januari hingga ke bulan Agustus. Pada saat musim kemarau penduduk pergi keladang untuk membersihan lahan pertaniannya. Tumbuh - tumbuhan yang terdapat di Desa Lau Rakit adalah tumbuhan muda dan tumbuhan keras. Tumbuhan muda merupakan tanaman yang usia produktifitasnya lebih kurang dari setahun. Tanaman tersebut adalah padi, timun, pepaya, pisang, dan ubi. Tumbuhan keras adalah tanaman yang usia produktifitasnya lebih dari setahun. Tanaman tersebut adalah sawit, cokelat, karet. Dari hasil pertanian tersebut dijual kepasar sebagai tambahan keuangan keluarga dan membeli kebutuhan - kebutuhan yang diperlukan. Sebagian besar jenis fauna yang ada di Desa Lau Rakit adalah hewan ternak penduduk setempat. Adapun jenis hewan yang diternakkan oleh penduduk adalah babi, lembu, kambing, ayam, dan bebek. Selain binatang yang diternakkan tidak ada lagi jenis binatang yang lainnya. Hal tersebut, di karenakan tidak adanya hutan di desa tersebut. Semua lahan digunakan penduduk sebagai tempat pemukiman, perladangan, perkebunan, persawahan. 32

Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci jenis tanah yang ada di Desa Lau Rakit, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel I Jenis Tanah di Desa Lau Rakit No Jenis Tanah Luas ( Ha ) % 1 Tanah Datar 273 43.1 2 Tanah Miring > 45 192 30.2 3 Tanah Miring < 45 81 12.7 4 Tanah Sawah 89 14.0 Jumlah 635 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa luas tanah datar yang ada di Desa Lau Rakit yaitu 273 Ha ( 43.1 % ), tanah yang kemiringnya > 45 yaitu 192 Ha (0.2 %), tanah yang kemiringannya < 45 yaitu 81 Ha ( 12.7 % ). Tanah datar dan tanah miring yang terdapat di Desa Lau Rakit hampir sama luasnya. Tanah tersebut dipergunakan oleh penduduk setempat sebagai perladangan, perkebunan, pemukiman. Luas tanah sawah yaitu 89 Ha ( 14.0 % ) yang dipergunakan penduduk sebagai tempat menanam padi untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari - hari. 33

2.4 Pola Pemukiman Desa Lau Rakit terdiri dari 3 dusun, dan setiap dusun meiliki jarak saling berjauhan. Antara dusun yang satu dengan dusun yang lainya memiliki jarak 5 Km. Jarak setiap dusun dipisahkan oleh ladang - ladang dan perkebunan penduduk setempat. Penduduk yang tinggal di setiap dusun memiliki pemukiman yang padat dan mengelompok pada suatu daerah. Posisi rumah penduduk memanjang mengikuti jalan lintas desa. Antara rumah yang satu dengan rumah yang lainya, di pisahkan oleh gang kecil yang berjarak antara 1-2 meter. Gang kecil yang memisahkan rumah penduduk yang satu dengan yang lainnya, digunakan penduduk sebagai jalan menuju rumah - rumah penduduk yang ada di Desa Lau Rakit. Jumlah bangunan rumah warga yang terdapat di Desa Lau Rakit mencapai 367 unit. Mayoritas jenis rumah penduduk adalah rumah yang terbuat dari kayu. Jumlah rumah penduduk yang terbuat dari kayu yaitu 189 unit, semi permanen 97 unit, dan rumah permanen 81 unit. Sebagian penduduk sudah mempunyai kamar mandi sendiri, sedangkan air yang digunakan berasal dari sumur. Bagi penduduk yang tidak memiliki sumber air sendiri di rumah, mereka pergi kesungai dan tapin ( pancuran yang digunakan sebagai tempat MCK ) yang berada di luar pemukiman mereka. Air sungai dan tapin tersebut mereka gunakan untuk keperluan sehari - hari. Jarak antara sungai dengan pemukiman penduduk adalah 1,5 Km. 34

2.5 Keadaaan penduduk Menurut data yang diperoleh dari kantor kepala Desa Lau Rakit, jumlah penduduk desa yang ada pada tahun 2010 adalah 1.413 jiwa. Jumlah 1.413 jiwa tersebut terdiri dari 376 kepala keluarga yang tersebar pada tiga dusun yang terdapat di desa tersebut. Dari jumlah tersebut masyarakat Desa Lau Rakit dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis yaitu menurut jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian. 2.5.1 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Jenis Kelamin Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut jenis kelamin. Tabel II Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jiwa % 1 Laki - laki 722 51.1 2 Perempuan 691 48.9 Jumlah 1413 1 0 0 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Berdasarkan tabel II di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Lau Rakit menurut jenis kelamin pada tahun 2010 lebih banyak terdapat jumlah jenis kelamin laki - laki dari pada perempuan. Dengan perincian, penduduk 35

berjumlah 1413 jiwa yang terdiri dari laki - laki berjumlah sebanyak 722 jiwa (51.1 %) dan perempuan berjumlah 691 jiwa ( 48.9 % ). 2.5.2 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Usia menurut usia. Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit Tabel III Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Usia No Golongan Umur Jiwa % 1 0-9 196 13.9 2 10-19 253 17.8 3 20-29 304 21.5 4 30-39 199 14.5 5 40-49 164 11.4 6 50-59 149 10.4 7 60-69 89 6.3 8 70 - ke atas 59 4.2 Jumlah 1413 100 % Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Berdasarkan tabel II di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Lau Rakit, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang berdasarkan kelompok umur yang paling besar adalah kelompok usia 20-29 tahun dengan jumlah 304 jiwa ( 21.5 % ). Jumlah penduduk terbesar kedua adalah kelompok usia 10-19 36

tahun dengan jumlah 253 jiwa ( 17.8 % ). Jumlah penduduk terkecil adalah kelompok usia 70 - ke atas dengan jumlah 59 jiwa ( 4.2 % ). 2.5.3 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Agama Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut Agama. Tabel IV Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Agama No Agama Jumlah % 1 Kristen Protestan 667 42.9 2 Katolik 603 46.5 3 Hindu 85 6.1 4 Islam 58 4.1 Jumlah 1 4 1 3 1 0 0 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Dari tabel III di atas dapat dilihat bahwa, penduduk Desa Lau Rakit mayoritas beragama Kristen Protestan dengan jumlah 667 ( 42.9 % ), jumlah agama Katolik yaitu 658 jiwa ( 46.5 % ), jumlah agama Hindu yaitu 85 jiwa (6.1 %), dan jumlah agama Islam 58 ( 4.1 ). Walaupun di Desa Lau Rakit terdapat agama yang beraneka ragam, namun hal tersebut tidak terjadi konflik di antara pemeluk agama. Antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lainnya terjalin hubungan yang harmonis 37

dengan kebebasan bagi setiap pemeluk agama untuk menjalankan agamanya masing - masing. Kerukunan antara umat beragama di desa ini tetap terpelihara dengan baik. 2.5.4 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Suku Bangsa Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut suku bangsa. Tabel V Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah jiwa % 1 Karo 1363 96.4 2 Batak Toba 30 2.1 3 Jawa 15 1.1 4 Lain - lain 5 0.4 J u m l a h 1 4 1 3 1 0 0 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Dari tabel IV di atas dapat dilihat bahwa, mayoritas penduduk yang ada di Desa Lau Rakit adalah suku bangsa Karo dengan jumlah 1363 jiwa ( 96. 4 % ). Di samping suku bangsa Karo, masih ada suku bangsa lainnya yaitu Batak Toba dengan jumlah 30 jiwa ( 2.1 % ), Jawa 15 jiwa ( 1.1 % ) dan lainnya berjumlah 5 jiwa ( 0.4 % ). 38

Penduduk pendatang yang ada di Desa Lau Rakit telah bercampur dengan penduduk setempat yaitu suku bangsa Karo. Penduduk pendatang mengikuti adat dan kebiasaan yang ada pada suku bangsa Karo. Sehingga penduduk pendatang tersebut membuat marga di belakang namanya sesuai dengan marga yang ada pada suku bangsa Karo yang ada di desa ini. 2.5.5 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Tingkat Pendidikan Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut tingkat pendidikan. Tabel V I Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Tingkat Pendidikan No Nama Pendidikan Jumlah Jiwa % 1 Belum Sekolah 72 5.1 2 Tidak Tamat S D 215 15.2 3 T K 47 3.4 4 S D 273 19.3 5 S L T P 389 27.5 6 S L T A 329 23.3 7 Diploma ( D 3 ) 57 4.0 8 Sarjana ( S 1 ) 31 2.2 Jumlah 1413 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) 39

Berdasarkan tabel VI diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal yang paling banyak jumlahnya adalah tamatan SLTP dengan jumlah 389 (27.5 %). Jumlah pendidikan formal yang peling banyak kedua adalah SLTA dengan jumlah 329 ( 23.3 % ). Jumlah penduduk desa yang belum sekolah adalah 72 orang ( 5.1 % ). Tidak tamat SD berjumlah 215 orang ( 15.2 %), ini biasanya terjadi pada orang tua yang sudah berumur. Tamatan SD berjumlah 273 orang (1.3 %). Tamatan perguruan tinggi berjumlah 89 orang ( 6. 2 % ), dengan pembagian diploma 57 orang ( 4.0 % ) dan sarjana 31 orang ( 2.2 % ). 2.5.6 Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Mata Pencaharian Tabel berikut ini akan memaparkan komposisi penduduk Desa Lau Rakit menurut tingkat pendidikan. Tabel VII Komposisi Penduduk Desa Lau Rakit Menurut Tingkat Pendidikan No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa % 1 Petani 405 71.9 2 Buruh Tani 75 13.3 3 PNS 25 4.5 4 Pedagang 21 3.7 5 Wiraswasta 15 2.7 6 TNI / POLRI 12 2.1 7 Pertukangan 10 1.8 Jumlah 5 6 3 1 0 0 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) 40

Berdasarkan tabel VII diatas, dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Lau Rakit sebagian besar bermata pencaharian pokok sebagai petani dan persentasenya di antara mata pencaharian yang lainya sangat besar yaitu berjumlah 405 jiwa (71.9 %). Hal tersebut di dukung dengan keadaan alam Desa Lau Rakit yang sangat subur dan luas daerah yang dapat dikembangkan sebagai lahan pertanian. Selain bermata pencaharian sebagai petani, penduduk Desa Lau Rakit juga memiliki mata pencaharian yang beraneka ragam. Adapun jenis mata pencaharian yang lainnya yang ada di desa ini adalah PNS dengan jumlah 25 jiwa (4.5 %), pedagang dengan jumlah 25 jiwa (3.7 %), wiraswasta dengan jumlah 15 jiwa ( 2.7 % ), TNI / POLRI dengan jumlah 12 jiwa ( 2.1 % ), pertukangan dengan jumlah 10 jiwa ( 1.8 %). 41

2.6 Sarana dan Prasarana 2.6.1 Sarana Pendidikan Tabel berikut ini akan memaparkan sarana pendidikan yang ada di Desa Lau Rakit. Tabel VIII Sarana Pendidikan No Sarana Pendidikan Jumlah 1 TK 1 2 SD 2 3 SMP - 4 SMA - Jumlah 3 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Bersasarkan tabel VIII di atas, dapat dilihat bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Lau Rakit dirasa sangat belum memadai. Sarana pendidikan yang ada dimulai dari tingat pendidikan Taman Kanak - Kanak ( TK ) sampai tingkat Sekolah Dasar ( SD ) saja. Bangunan sekolah yang ada di Desa Lau Rakit berjumlah 3 buah. Bangunan sekolah terdiri dari 1 bangunan untuk Taman kanakkanak dan 2 bangunan Sekolah Dasar ( SD ). Bagi anak tamatan Sekolah Dasar yang ingin melanjut ke SLTP, dan anak tamatan SLTP yang ingin melanjutkan pendidikannya ke SMA, harus ke desa tetangga yaitu Desa Peria - Ria ( Kec. Sibiru - biru ). Ada juga orang tua yang mensekolahkan anaknya ke kota Medan. 42

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting pada saat ini. Penduduk Desa Lau Rakit juga menganggap pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting juga. Orang tua tidak menginginkan anak - anaknya kelak menjadi orang yang tidak berpendidikan. Sehingga pendidikan menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan mereka. 2.6.2 Sarana Ibadah Rakit. Tabel berikut ini akan memaparkan sarana ibadah yang ada di Desa Lau Tabel IX Sarana Ibadah No Sarana Ibadah Jumlah 1 Gereja ( Kristen Protestan ) 4 2 Gereja ( Katolik ) 1 3 Pura 1 4 Mesjid - Jumlah 6 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis ) Berdasarkan tabel IX di atas, dapat dilihat bahwa sarana ibadah yang terdapat di Desa Lau Rakit hanya untuk agama Kristen Protestan, Katolik dan Hindu. Bangunan sarana ibadah yang ada berupa gereja dan pura. Jumlah bangunan gereja yang paling banyak adalah untuk agama Kristen Protestan dengan jumlah 4 gereja. Sedangkan untuk agama Katolik berjumlah 1 gereja, 1 43

pura untuk agama Hindu, sedangan sarana ibadah untuk agama Islam yaitu Mesjid tidak terdapat di Desa Lau Rakit. 2.6.3 Sarana Olah Raga Rakit. Tabel berikut ini akan memaparkan sarana olah raga yang ada di Desa Lau Tabel X Sarana Olah Raga No Sarana Oleh Raga Jumlah 1 Lapangan sepak bola 1 2 Lapangan bola Voli 2 3 Lapangan bulu tangkis 1 Jumlah 4 Sumber : Kantor Kepala Desa Lau Rakit Tahun 2010 ( data diolah kembali oleh penulis Berdasarkan tabel X di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan dan sarana olah raga yang terdapat di Desa lau rakit hanya beberapa jenis saja. Sarana olah raga yang ada yaitu lapangan sepak bola terdapat 1 buah, lapangan bola voli 2 buah, dan lapangan bulu tangkis 1 buah. Sarana olah raga yang terdapat di desa ini di buat atas swadaya masyarakat sendiri. Pemuda juga mengadakan pertandingan - pentandingan dengan pemuda yang berasal dari luar kampung mereka dengan menggunakan sarana oleh raga yang ada di Desa Lau Rakit. 44

2.6.4 Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di desa Lau Rakit sangat belum memadai. Hal tersebut terlihat dengan hanya terdapat 1 buah puskesmas pembantu ( PUSTU ) dan seorang bidan. Obat - obatan yang terdapat di puskesmas pembantu tersebut juga sangat sedikit sekali. Sehingga penduduk setempat masih banyak menggunakan obat - obatan tradisional di dalam menyembuhkan penyakit yang mereka derita. 2.6.5 Sarana Umum Sarana umum yang terdapat di Desa Lau Rakit adalah terdapatnya tapin (permandian umum) yang terdapat di setiap dusun. Tapin tersebut berada di luar pemukiman penduduk setempat. Kegunaan dari tapin adalah sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus. Di samping itu, air dari tapin tersebut digunakan sebagai komsumsi sehari - hari. Di setiap dusun yang ada di Desa Lau Rakit, masing - masingnya terdapat sebuah losd. Losd tersebut berada di tengah - tengah pemukiman penduduk. Kegunaan dari losd adalah sebagai tempat perayaan pesta - pesta adat yang akan dilakukan oleh penduduk setempat. 2.7 Organisasi Sosial dan Sistem Kekerabatan Organisasi sosial yang ada di Desa Lau Rakit yaitu organisasi yang bersifat keagamaan. Organisasi keagamaan dibentuk oleh masing - masing lembaga agama. Adapun organisasi keagamaan yang ada di desa ini adalah untuk muda - 45

mudi gereja GBKP ( Gereja Batak Karo Protestan) disebut PERMATA, muda - mudi Katolik disebut MUDIKA, dan PHD ( Parisada Hindu Dharma ) bagi agama Hindu. Mayoritas penduduk di Desa Lau Rakit adalah beretniskan Karo. Etnis karo mengenal adanya kelompok kekerabatan yang anggota keluarganya diperhitungkan berdasarkan prinsip keturunan patrilineal. Sistem kekerabatan patrilineal adalah menarik garis keturunan dari pihak ayah. Pada etnis Karo, kelompok kekerabatan yang terkecil adalah Jabu ( keluarga ). Kesatuan kekerabatan tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan anak - anaknya. Hubungan kekerabatan di antara etnis Karo yang ada di Desa Lau Rakit dapat diklasifikasikan menjadi 2 bentuk kekerabatan, baik karena hubungan darah dan hubungan perkawinan yaitu : Rakut Sitelu Hal lain yang penting dalam sistem kekerabatan etnis Karo yang ada di Desa Lau Rakit adalah rakut sitelu atau daliken sitelu. Arti dari rakut sitelu adalah sangkep nggeluh ( kelengkapan hidup ) bagi orang Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah suatu lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Karo yang terdiri dari tiga kelompok yaitu : 46

a. Kalimbubu adalah sebagai keluarga pemberi isteri Kalimbubu Ego b. Anak Beru adalah keluarga yang mengambil atau menerima isteri Ego Anak Beru c. Senina / Sembuyak Senina merupakan keluarga satu gelar keturunan marga atau keluarga inti. Sedangkan sembuyak merupakan saudara kandung yang berasal dari satu perut atau rahim. A B Keterangan : - D dan E berhubungan senina / sembuyak C D E F 47

Tutur siwaluh Tutur siwaluh adalah bentuk penyebutan kekerabatan pada suku bangsa Karo, yang berhubungan dengan penuturan ( penyebutan kekerabatan ), yaitu terdiri dari delapan golongan : a. Puang Kalimbubu adalah kalimbubu dari kalimbubu seseorang atau mertua dari mertua pemberi gadis. b. Kalimbubu merupakan kelompok pemberi isteri kepada keluarga tertentu. c. Senina yaitu mereka yang bersaudara karena mempunyai merga dan submerga yang sama. d. Sembuyak artinya kandungan, jadi dapat diartikan bahwa sembuyak adalah orang - orang yang lahir dari kandungan atau rahim yang sama. e. Senina Sipemeren yaitu orang yang ibu mereka bersaudara kandung. f. Senina Sepengalon / sedalanen yaitu orang yang bersaudara karena mempunyai anak yang memperisteri dari beru yang sama. g. Anak Beru berarti pihak yang mengambil isteri dari suatu keluarga tertentu untuk diperistri. Walaupun etnis Karo yang ada di Desa Lau Rakit telah memeluk agama Hindu, namun sistem kekerabatan yaitu rakut sitelu dan tutur siwaluh tetap dipakai dalam kehidupan sehari - hari. Sistem kekerabatan tersebut dipakai dalam menentukan posisi dan kedudukan seseorang dalam keluarganya, pada saat pesta adat yaitu perkawinan, maupun upacara kematian, termasuk juga dalam hal pembagian harta warisan. 48