RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) CCTV ONLINE BERBASIS DVR MENGGUNAKAN JARINGAN ADSL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE

PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL

CARA MENJALANKAN PROGRAM

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

ANALISIS DAN PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN LINKSYS SMART WIFI CISCO ROUTER E2500

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

Akses Remote Database via Internet

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Akses Remote Database via Internet

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

Cara Setting IP Address DHCP di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Cara Setting Modem ADSL D-Link DSL-2540T / DSL-2640T

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

PERANCANGAN DAN ANALISA KUALITAS LAYANAN (QOS) RADIO STREAMING PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TAKARIR. Action Script

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

MONITORING DAN ANALISIS IP CAMERA PADA JARINGAN INTERNET

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENU DVR DAHUA ( DVR 5104H/5108H/5116C )

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III RANCANG BANGUN

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

INSTALASI INTERNET MENGGUNAKAN MODEM ADSL (ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) DI KANTOR CABANG TELKOM BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN KONEKSI WIRELESS DISTRIBUTION SISYTEM (WDS)

PANDUAN SETTING FREE DDNS PADA DVR INFINITY V 5.0

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS

Konfigurasi Router TL-MR3220

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

Cara Membuat Android Jadi CCTV

Ringkasan. Kebijakan. Persiapan

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!!

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ROUTER SEDERHANA DENGAN MIKROTIK OS Bebas Widada 2)

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan

Tips Trick, Software Reviews, Download Gratis

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun

BAB III METODE PENGEMBANGAN

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISIS SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN CCTV ANALOG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab IV. Implementasi

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

Transkripsi:

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) CCTV ONLINE BERBASIS DVR MENGGUNAKAN JARINGAN ADSL Aroni Charles Marpaung Nurjanah Purnama Sari Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perangkat monitoring CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu. Untuk dapat memonitoring secara online CCTV memerlukan koneksi internet. Salah satunya adalah menggunakan Teknologi symmetric digital subscriber line ( ADSL). Koneksi ADSL memiliki ip address publik yang bisa diakses melalui jaringan internet, sehingga bisa diimplementasikan melalui teknologi CCTV Online berbasis Digital Video Recorder (DVR) menggunakan jaringan ADSL. Metode penelitian yang digunakan menggunakan Metode Eksperimen sedangkan metode pengukuran menggunakan Metode QoS (Quality of Service), dimana hasil pengukuran delay, packet loss, throughput dan jitter saat mengakses CCTV Online secara bersamaan mengalami kenaikan nilai delay, jitter dan persentase packet loss,kenaikkan nilai delay,jitter dan packet loss berbanding lurus dengan kenaikkan jumlah client yang mengakses CCTV. Hasil pengukuran throughput semakin banyak jumlah Client, semakin kecil nilai throughput yang diperoleh ini bisa disebabkan oleh jumlah client yang mengakses CCTV Online. Kata Kunci: Closed Circuit Television, delay, packet loss, throughput, jitter PENDAHULUAN Perangkat monitoring CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area public. Awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator atau petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS. Penggunaan perangkat ini dapat mempermudah dalam memantau situasi dan kondisi suatu ruangan, sehingga dapat mencegah terjadinya suatu tindakan kejahatan. Untuk dapat memonitoring secara online CCTV memerlukan koneksi internet. Salah satunya adalah menggunakan Teknologi symmetric digital subscriber line ( ADSL). ADSL adalah salah satu bentuk dari teknologi digital subscriber line yang mempunyai sifat yang asimetrik, sehingga data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain. ADSL merupakan teknologi akses Internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. Koneksi ADSL memiliki ip address publik yang bisa diakses melalui jaringan internet, sehingga bisa diimplementasikan melalui 1

teknologi CCTV Online berbasis Digital Video Recorder (DVR) menggunakan jaringan ADSL. Akan tetapi dalam penerapannya sering kali koneksi antara client ( laptop dan smartphone) ke perangkat DVR ( Digital Video Recorder) secara online sering bermasalah seperti koneksi yang lambat, tampilan yang tidak maksimal, dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan pengukuran terhadap kualitas layanan (QoS) jaringan internet yang digunakan pada sisi Server dan Client., QoS adalah kemampuan sebuah layanan untuk menjamin performansi dan merupakan parameter untuk mengukur kualitas dari sebuah layanan. Lembaga Standarisasi ITU-T mendefinisikan QoS sebagai pengaruh performansi keseluruhan yang menentukan tingkat kepuasan pengguna layanan. QoS pada jaringan meliputi delay,throughput, packet loss dan jitter dengan menggunakan Software Axence NetTools Professional. Dari hasil pengukuran ini akan di analisis QoS yang harus di penuhi atau yang memenuhi standar kualitas layanan yang baik dengan standar QoS versi TIPHON. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmat Dwiansyah dan Adian Rochim tahun 2013, dengan judul Implementasi dan Analisis Performansi layanan Video Streaming dan CCTV Berbasis Red5 pada Virtual Server. Penelitian tersebut menggunakan sistem layanan video streaming dan CCTV berbasis Red5 pada virtual server sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan perangkat Digital Video Recorder (DVR). LANDASAN TEORI Closed Circuit Television (CCTV) Menurut Aryanto (2010:5), CCTV merupakan surveillance camera system atau kamera pengawas, yang terdiri dari kamera dan system DVR (Digital Video Recording) ada umumnya CCTV digunakan sebagai pelengkap keamanan dan banyak dipakai di dalam industri-industri seperti militer, bandara, toko, kantor, pabrik dan bahkan sekarang perumahan pun telah banyak yang menggunakan teknologi ini. CCTV dapat diakses melalui jaringan lokal (LAN) maupun jaringan internet dengan menggunakan ip publik yang diberikan oleh ISP sehingga CCTV bisa dipantau dari manapun asal memiliki koneksi internet baik menggunakan laptop maupun smartphone. Perangkat CCTV sebagai satu kesatuan sistem mempunyai beberapa perlengkapan yaitu: 1. Kamera 2. DVR (Digital Video Recorder) DVR DVR (Digital Video Recorder) adalah system yang digunakan oleh kamera CCTV untuk merekam semua gambar yang di kirim oleh kamera dalam sistem ini banyak fitur yang bisa kita manfaatkan untuk pelengkap keamanan, salah satunya adalah merekam semua kejadian dan hasil rekaman ini yang biasa digunakan di dalam peradilan untuk membuktikan suatu kejadian dalam sebuah sistem kamera, jumlah dan kualitas rekaman akan ditentukan oleh DVR ini. ADSL Asymmetric digital subscriber line (disingkat ADSL) adalah salah satu bentuk dari teknologi digital subscriber line. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik, sehingga data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain 2

Analisis Menurut Nazir (2003:358), Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca. Jaringan Komputer Menurut Herlambang (2008:1), jaringan komputer adalah sekelompok otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, dvd drive maupun harddisk, serta memungkinkan saling berkomunikasi secara elektronik. Terminologi Jaringan Menurut Herlambang (2008:2), jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang dapat dijangkau atau dilayani. Server dan Client Menurut Syafrizal (2005:3), Server adalah perangkat keras yang berfungsi untuk melayani jaringan dan client yang terhubung pada jaringan tersebut. IP Address Menurut Herlambang (2008:13), IP ( Internet Protocol) address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Quality Of Service ( QoS ) Menurut Yevgeni (1999), Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Konfigurasi DDNS ( Dynamic Domain Name Server) DDNS ( Dynamic Domain Name Server) berfungsi sebagai nama domain CCTV yang diakses oleh client. DDNS ( Dynamic Domain Name Server) merupakan fasilitas penerjemah IP Address yang bersifat dinamis, dimana ip address yang diberikan oleh modem speedy yang digunakan penulis menggunakan ip address publik yang bersifat dinamis, oleh karena itu digunakanlah fasilitas DDNS. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan no-ip.com atau noip.org sebagai layanan DDNS ( Dynamic Domain Name Server) seperti pada gambar 1. Gambar 1. Website No-ip.org Untuk konfigurasi DDNS ( Dynamic Domain Name Server) di no-ip.org harus dilakukan proses registrasi via email, setelah proses registrasi selesai, login dengan dengan

menggunakan email dan password yang telah di verifikasi. Setelah muncul tampilan web noip.org, klik add host pada bagian hostname isi nama hostname untuk CCTV Online beserta nama domain, pada kolom ip address secara otomatis akan muncul dengan sendirinya hal ini dikarenakan no-ip.org membaca secara otomatis ip address publik yang terkoneksi pada web no-ip.org sehingga penulis tidak perlu memasukan ip address publik secara manual. Seperti pada gambar 2 dibawah ini. Gambar 2. Konfigurasi Hostname CCTV Online Gambar 3. Tampilan Hostname CCTV beserta IP Publik Setelah selesai melakukan konfigurasi DDNS ( Dynamic Domain Name Server), penulis melakukan ujicoba koneksi domain dengan menggunakan tools ping pada windows 7 profesional, hasil yang diperoleh client bisa melakukan koneksi dengan baik pada domain nurjanah.no-ip.org dengan ip publik 36.76.184.74 seperti pada gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Tampilan koneksi Ping DDNS nurjanah.no-ip.org Kemudian konfigurasi modem DSL atau Speedy. Untuk konfigurasi modem DSL atau Speedy diperlukan akun atau id user speedy yang diperoleh saat registrasi awal pemasangan modem speedy, langkah pertama buka browser google chrome, kemudian ketik ip address modem speedy misal 192.168.1.1, kemudian muncul tampilan login isi user admin beserta password, setelah itu pada tampilan interface setup pada menu internet pilih Virtual Circuit yaitu PVC1, kemudian isi pada bagian VPI = 8 dan VCI = 81 yang merupakan kode wilayah speedy untuk wilayah sumatera. Selanjutnya pada kolom username dan password isi user speedy yang diperoleh saat pertama kali berlangganan. Adapun format username speedy sebagai berikut : xxxxxxxxx@telkom.net, kemudian klik save. Gambar 5. Tampilan Konfigurasi Modem Speedy Setelah internet terkoneksi, konfigurasi DDNS ( Dynamic Domain Name Server) pada modem speedy yang bisa dikonfigurasikan pada menu access management > DDNS, Aktifkan fasilitas Dynamis DNS, masukkan Service Provider berupa website layanan DDNS ( Dynamic Domain Name Server) yaitu http://www.no-ip.org, kemudian masukan nama My Hostname beserta email dan password yang terregistrasi di situs http://www.no-ip.org, seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Konfigurasi DDNS Pada Modem Speed Konfigurasi DVR ( Digital Video Recorder) Untuk konfigurasi perangkat DVR ( Digital Video Recorder), Perangkat DVR ( Digital Video Recorder) yang digunakan penulis menggunakan merk Sunbio dengan 8 channel camera CCTV serta telah mendukung port HDMI sebagai output lokal dan port RJ 45 sebagai port output network atau jaringan lokal maupun internet. Perangkat DVR ( Digital Video Recorder) memiliki 3 buah port USB untuk koneksi mouse dan media penyimpanan eksternal serta mendukung penyimpanan internal berupa harddisk sebesar 1 Terabyte. Gambar 7. DVR yang digunakan penulis ( Depan)

Gambar 8. DVR yang digunakan penulis ( Belakang) Setelah perangkat DVR ( Digital Video Recorder) terhubung dengan camera dan jaringan modem speedy, langkah selanjutnya konfigurasi IP address Perangkat DVR ( Digital Video Recorder) dengan menggunakan fasilitas DHCP Client dimana perangkat DVR ( Digital Video Recorder) memperoleh ip address lokal secara otomatis dari DHCP Server dalam hal ini yang bertindak sebagai DHCP Server adalah modem DSL atau Speedy yang berfungsi sebagai router, pada gambar 5.9 dimana ip address yang diperoleh yaitu 192.168.1.100, dengan netmask 255.255.255.0 dan ip address modem berupa ip address gateway yaitu 192.168.1.1 dan ip address DNS yaitu 8.8.8.8 dengan port DVR 9101. Port DVR merupakan port koneksi dari smartphone ke perangkat di DVR dimana nomor port bisa diganti sesuai keinginan. Gambar 9. Konfigurasi IP Address Sistem jaringan DVR Konfigurasi user dan password pada perangkat DVR ( Digital Video Recorder) serta pengelompokan user group pada local user dan network user, seperti pada gambar 10 dibawah ini

Gambar 10. Menambah User dan Password DVR Pada bagian storage (penyimpanan) merupakan konfigurasi harddisk pada perangkat DVR, dimana jika harddisk penuh maka ada pilihan untuk di replace (overlay) atau stop recording seperti pada gambar 11 Gambar 11. Konfigurasi harddisk pada DVR Hasil Pengujian Setelah melakukan tahapan konfigurasi DDNS Server dan CCTV Online berbasis Digital Video Recorder (DVR) menggunakan jaringan ADSL, maka tahap selanjutnya melakukan pengukuran parameter kualitas layanan (QoS) jaringan tersebut dengan menggunakan software axence tools. Hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri dari Delay, Packet loss, throughput, dan jitter. Untuk pengukuran QoS penulis menggunakan koneksi Wifi, paket data oeprator 3 dan telkomsel pada sisi client sedangkan pada perangkat CCTV menggunakan koneksi internet speedy dengan bandwidth sebesar 1 mbps. Adapun pengukuran waktu pengukuran dilakukan sebanyak 3x yaitu pada pukul 9.00, 12.00 dan 17.00 dengan masing-masing 5x pengukuran dengan waktu pengukuran kurang lebih 4 menit dengan pengiriman paket data yang bervariasi. Adapun nilai yang diambil adalah rata-rata masingmasing pengukuran pada masing-masing pengujian. Berikut contoh gambar hasil pengukuran QoS.

Gambar 12. Delay dan Packet Loss dengan Axence Tools Gambar 13. Hasil Troughput dengan Axence Tools Untuk pengukuran Delay dan packet loss dapat menggunakan tools ping pada command di windows dengan cara ping nurjanah.no-ip.org seperti pada gambar dibawah ini diperoleh nilai rata-rata delay 2 ms dan packet loss sebesar 0% dengan pengiriman 4 paket data. Gambar 14. Hasil Delay dan Packet Loss Via Terminal

PENUTUP Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai Rancang Bangun dan Analisa Quality Of Service (QoS) Berbasis Digital Video Recorder (DVR) Menggunakan Jaringan ADSL maka diperoleh kesimpulan bahwa : Untuk hasil pengukuran koneksi Wifi dengan 2 Client secara bersamaan diperoleh nilai rata-rata delay 3.87 ms, rata-rata persentase packet loss sebesar 0 %, nilai rata-rata jitter diperoleh nilai 0.98 ms. Sedangkan nilai rata-rata throughput diperoleh 3964 Kbps. Sedangkan hasil pengukuran 4 Client secara bersamaan diperoleh nilai rata-rata delay 5.67 ms dengan rata persentase packet loss sebesar 0.67 %, sedangkan nilai rata-rata jitter diperoleh nilai 0.99 ms sedangkan nilai rata-rata throughput untuk 4 client diperoleh 3510 Kbps. Hasil pengukuran koneksi paket data Operator 3 nilai delay, packet loss, throughput dan jitter dengan 2 client secara bersamaan diperoleh nilai delay 156.87 ms dengan rata-rata packet loss 3 %, sedangkan rata-rata jitter 0.98 ms dan throughput sebesar 85.2 Kbps. Sedangkan hasil pengukuran dengan 4 client secara bersamaan diperoleh nilai rata-rata delay 175.87 ms dengan rata-rata persentase packet loss sebesar 8.93 %, nilai rata-rata jitter diperoleh nilai 0.95 ms sedangkan nilai rata-rata throughput diperoleh 75.75 Kbps. Hasil pengukuran koneksi paket data Operator Telkomsel dengan 2 Client secara bersamaan diperoleh rata-rata delay 120.33 ms dengan persentase packet loss sebesar 2.13 %, sedangkan nilai rata-rata jitter diperoleh nilai 1.02 ms dan nilai rata-rata throughput sebesar 111.51 Kbps. Sedangkan hasil pengukuran 4 Client secara bersamaan diperoleh nilai rata-rata delay 120.47 ms, rata-rata persentase packet loss sebesar 4.07 %, sedangkan nilai rata-rata jitter diperoleh nilai 1.03 ms dan nilai rata-rata throughput untuk 4 Client diperoleh 100.69 Kbps. Hasil pengukuran delay, packet loss, throughput dan jitter antara 2 client HP dan 4 client HP saat mengakses CCTV Online secara bersamaan mengalami kenaikan nilai delay dan persentase packet loss,kenaikkan nilai delay dan packet loss berbanding lurus dengan kenaikkan jumlah client yang mengakses CCTV. Hasil pengukuran throughput semakin banyak jumlah Client HP, semakin kecil nilai throughput yang diperoleh ini bisa disebabkan oleh jumlah client yang mengakses CCTV Online dan ketidakstabilan koneksi internet pada sisi client HP saat pengambilan data pengujian. Pengukuran Jitter antara 2 client HP dan 4 client HP yang mengakses CCTV Online secara bersamaan mengalami kenaikan nilai jitter sering dengan bertambahnya jumlah client HP yang mengakses CCTV online, dapat disimpulkan nilai jitter masih dalam kategori bagus versi tiphon Adapun Pengaruh parameter QoS pada gambar cctv: a. Pengaruh parameter QoS pada kondisi Delay tinggi adalah video yang dihasilkan tidak nampak jelas serta patah-patah b. Pengaruh parameter QoS pada kondisi Jitter tinggi dan banyaknya client yang mengakses adalah video yang dihasilkan buruk. c. Pengaruh parameter QoS pada kondisi Througput tinggi dan semakin besar kapasitas bandwith video yang dihasilkan semakin bagus. d. Pengaruh parameter QoS pada kondisi Packet loss tinggi dan jika terjadi congestion dan collition pada jaringan video yang dihasilkan tidak real time DAFTAR PUSTAKA Aryanto, Mahmud. 2010. IP Camera dan Aplikasinya. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta 10

Herlambang Linto, Catur Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta:ANDI. Nazir, Moh. 2003. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Syafrizal, melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta. Penerbit Andi Yevgeni,K. 1999. Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON); General aspects of Quality of Service (QoS) ETSI. DTR/TIPHON- 05006 (cb0010cs.pdf) 11