KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN. FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS) Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN-2017

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PENGEMBANGAN KARIER PNS

PEMBENTUKAN JABATAN FUNGISONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SDM PENELITI SESUAI PERMENPANRB NO 26/2016 EKA YULIA WIDYANTI. Kepala Bidang Jabatan Fungsional SDM Aparatur

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERENCANAAN SDM APARATUR BERDASARKAN E FORMASI. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, April 2015

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

PENATAAN DAN PEMBINAAN SDM BIDANG KEMETROLOGIAN PADA KABUPATEN/KOTA (Impilkasi UU Pemda dan UU ASN)

IMPLEMENTASI PERATURAN KEPEGAWAIAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN PROGRAM DIPLOMA III BIDANG KESEHATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

NO. 26 TAHUN 2016 ) 2/1/2017. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 - Pasal Jabatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

A. TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

POKOK-POKOK SUBSTANSI JABATAN FUNGSIONAL APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

No pemberhentian dan pensiun, yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN. Manajemen PNS dalam Peraturan Pemerintah in

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM APARATUR DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

RANCANGAN UNDANG UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

LATAR BELAKANG DAN KEBIJAKAN UMUM TERKAIT ASN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DASAR DAN LATAR BELAKANG

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

Transkripsi:

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Pangkalpinang, April 2014

POLA PIKIR MANAJEMEN SDM APARATUR DASAR HUKUM UU No. 5 Tahun 2014 ttg Aparatur Sipil Negara. KONDISI SDM APARATUR SAAT INI ASPEK MANAJEMEN SDM APARATUR: KONDISI SDM YNG DIHARAPKAN 1. Total PNS sebanyak 4..362.802 (data BKN Des 2014). 2. Distribusi pegawai tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. 3. Penempatan pegawai dalam jabatan tidak berdasarkan kompetensinya. 4. Kinerja PNS rendah dan tidak disiplin. 5. Penghasilan belum adil & layak sesuai dgn beban kerja dan tanggung jawabnya 1. Perencanaan Pegawai 2. Pengadaan Pegawai (rekruitmen, seleksi) 3. Penempatan dalam jabatan (fungsional, struktural) 4. Penyusunan Pola Karier Pegawai 5. Pengelolaan kinerja pegawai 6. Pengembangan kualitas pegawai 7. Penegakan Disiplin Pegawai 8. Remunerasi 9. Pemberhentian/pemensiunan LINGKUNGAN STRATEGIS: NASIONAL REGIONAL GLOBAL PNS: 1. PROFESIONAL: Memiliki keahlian, keterampilan dan pengetahuan Memiliki kecakapan Memiliki wawasan tentang pekerjaannya Memiliki dedikasi yang tinggi Memiliki minat pada tugas jabatannya 2. BERMORAL dan PEMERINTAHA PEMBANGUNAN DAN PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS 2 3. SEJAHTERA

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999; PERSETUJUAN RUU ASN OLEH DPR RI 19 DESEMBER 2013 UU NO. 5 THN 2014 TTG ASN TGL 15 JANUARI 2014

1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil jo. PP No 40 Tahun 2010 2. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 4 Sebelum diundangkannya RPP UU ASN

Program Percepatan Reformasi Birokrasi (Ekstraksi dari Grand Design Reformasi Birokrasi sampai dengan tahun 2014 ) Penataan (Ekstraksi Struktur dari Grand Birokrasi. Design Reformasi Birokrasi sampai dengan tahun 2014 ) Penataan Jumlah dan distribusi PNS. Sistem Seleksi CPNS & Promosi PNS Secara Terbuka Profesionalisasi PNS. Pengembangan sistem Elektronik Pemerintah (E-Government). Penyederhanaan Perizinan Usaha. Peningkatan Transparasi dan Akuntabilitas Aparatur Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana PNS. dan Prasaranan Kerja 5

PROGRAM RENCANA AKSI Profesionalisasi PNS a. Penetapan standar kompetensi jabatan b. Peningkatan kemampuan PNS berbasis kompetensi (Diklat) c. Sistem Nasional Diklat PNS berbasis kompetensi d. Penegakan Etika dan Disiplin Pegawai Negeri e. Sertifikasi kompetensi profesi f. Mutasi dan Rotasi sesuai kompetensi secara perodik g. Pengukuran Kinerja Individu h. Penguatan Jabatan Fungsional 6

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Identifikasi jabatan fungsional PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL Identifikasi output jabatan fungsional Penyusunan standar kompetensi Pengelolaan kinerja jabatan fungsional Penyesuaian tunjangan jabatan fungsional 7

1 1 2 3 PEMEBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL BARU REVISI/PENYEMPURNAAN JABATAN FUNGSIONAL YANG TELAH ADA PENATAAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM

MENTERI PAN DAN RB PRESIDEN MENETAPKAN RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 jo. PP No 40 Tahun 2010 PERTIMBANGAN TEKNIS KEPALA BKN 25 RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 MENETAPKAN JABATAN FUNGSIONAL DAN AK- NYA INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL 9

PEMRAKARSA/USUL JABATAN FUNGSIONAL INSTANSI PEMBINA PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL MERUPAKAN INSTANSI PENGGUNA TERKAIT DENGAN BIDANG TUGAS POKOK TERTENTU DIANGGAP MAMPU MELAKUKAN PEMBINAAN JF DIANGGAP MAMPU DITETAPKAN SEBAGAI INSTANSI PEMBINA 1. penetapan dan pengendalian terhadap standar profesi yang meliputi kewenangan penanganan, prosedur pelaksanaan tugas dan metodologinya. 2. penetapan petunjuk teknis yang diperlukan 10

Pembinaan jabatan fungsional dilakukan oleh Instansi Pembina. a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan; b. menyusun pedoman formasi; c. menetapkan standar kompetensi; d. mengusulkan tunjangan jabatan; e. melakukan sosialisasi serta petunjuk pelaksanaannya; f. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional; g. memfasilitasi pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional; h. mengembangkan sistem informasi jabatan; i. memfasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional; j. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi ; k. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik jabatan; l. melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai; m. menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan; dan n. melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional. PNS PROFESIONAL Instansi pembina dalam rangka melaksanakan tugas pembinaan menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional secara berkala sesuai dengan perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara. 11

KEBERADAAN JF DALAM UU ASN Aparatur Sipil Negara (ASN) profesi bagi : 1. Pegawai Negeri Sipil 2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja 1. Jabatan Pimpinan Tinggi 2. Jabatan Administrasi 3. Jabatan Fungsional

DIISI DARI PEGAWAI ASN Jabatan Administrasi Jabatan Fungsional Jabatan Pimpinan Tinggi JABATAN ASN Jabatan Administrator memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan Jafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; d) ahli pertama. Jabatan Pengawas mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana Jabatan pimpinan tinggi utama; Jabatan pimpinan tinggi madya; dan Jabatan pimpinan tinggi pratama Jabatan Pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan Jafung keterampilan: a) penyelia; b) mahir; c) terampil; d) pemula DIISI TNI DAN POLRI Jabatan ASN tertentu R-PP tentang Pengisian Jabatan ASN tertentu yang berasal dari prajurit TNI dan anggota POLRI

Gaji dan Tunjangan Gaji yang adil dan layak Secara bertahap sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, dan resiko pekerjaan. A P B N / A P B D Tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan. Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kinerja. Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah masing-masing. R-PP tentang Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan Kemahalan dan Fasilitas Lain

UU ASN BATAS USIA PENSIUN 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional. PP 21 Tahun 2014 PP 21 Tahun 2014 bagi Pejabat Fungsional. 4/3/2014 Batas Usia Pensiun 58 tahun Dapat diperpanjang sesuai peraturan-perundangan

melakukan anjab dan ABK untuk menyusun formasi mensosialisasikan peraturan tentang jabfung melaksanakan pengangkatan, pemindahan, pembebasan sementara, pemberhentian dari dan dalam jabatan fungsional Melakukan pembinaan jafung Menyusun Rencana diklat dan mengkoordinasikan dg instansi pembina jabfung Melakukan penilaian prestasi kerja. memfasilitasi pelaksanaan tugas berkoordinasi dengan instansi pembina Jabfung

ARAH PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL : Mendukung pembentukan profesionalisme PNS Memberikan kejelasan peran yang harus dijalankan dan hasil kerja yang harus dicapai oleh setiap PNS yang mendudukinya Memberikan kejelasan dan kepastian karier melalui jenjang yang ada Memberikan ukuran yang jelas terhadap kinerja dengan penetapan bobot angka kreditnya

Eksistensi Jabatan fungsional dipengaruhi 1. Adanya peraturan perundangan yang mendukung keberadaan jabatan fungsional. 2. Merupakan pelaksana tugas pokok dari suatu organisasi 3. Didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu yang spesifik. 4. Sifat tugas berjenjang dan memerlukan kompetensi yang berbeda pada setiap jenjang. 5. Beban tugas mendukung. 6. Populasinya cukup banyak dan tersebar di berbagai instansi

PRASYARAT OPTIMALISASI PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL 1. 1. KELEMBAGAAN BERSIFAT FUNGSIONAL 2. PROSES PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN MENERAPKAN PRINSIP THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE 3. ADANYA PENGHARGAAN THD JABATAN FUNGSIONAL 4. ADANYA TIM PENILAI YANG KOMPETEN

Kepala Dinas Bapeda Bawasda Balitbang Sekretaris Kasubag Kasubag Kasubag aktor uaama orgns Perencana Auditor Peneliti Analis kepegawaian Perancang peraturan per UU an

PROSES PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN MENERAPKAN THE RIGHT MAN ON THE RIGH PLACE a. Dilakukan analisis jabatan dan perhitungan beban kerja sehingga diketahui jabatan apa yang dibutuhkan, dan jenjangnya itu dan berapa jumlah orang yang dibutuhkan. a. Ditentukan jumlah dan jenjang fungsional yang diperlukan dan perkiraan pengembangan kariernya a. Pengangkatan pegawai yang memenuhi persyaratan kompetensi - Impasing, perpindahan dari jabatan, pengangkatan pertama a. Pegawai yang diangkat dalam jafung memang berminat dalam jafung bukan terpaksa oleh keadaan a. Penempatan PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional

ADANYA PENGHARGAAN TERHADAP JABATAN FUNGSIONAL a. Adanya tunjangan Jabatan fungsional b. Tersedianya sarana dan prasarana yang memungkinkan jafung dapat melaksanakan fungsi secara optimal termasuk tersedianya Tim Penilai bagi setiap Jafung c. Sistem penilaian prestasi kerja yang obyektif dalam arti Jafung yang benar-benar berprestasi dapat memperoleh kenaikan pangkat pilihan (lebih cepat dari yang reguler) d. Adanya motivasi dan kebanggaan diri sebagai pejabat fungsional serta merupakan pilihan jalur karier (bukan memperpanjang BUP atau karena tunjangan atau pkarena tidak mendapat jabatan struktural.l)

TIM PENILAI YANG KOMPETEN Pelaksanaan Penilaian Jafung Memiliki Kompetensi sebagai Tim Penilai Jafung yang berkualitas Jenjang Jabatan & Pangkat sesuai Kompetensi yang dimiliki Pejabat fungsional yang aktif dan kreatif dapat memperoleh penghargaan yang layak (pangkat & tunjangan) Jejabat fungsional yang kurang aktif akan tereliminasi. Jafung menjadi jabatan yang bergengsi Penilaian jafung yang obyektif & adil Pejabat Pembina Kepegawaian dapat memberikan Reward & Punishmen secara tepat

masih dipandang sebagai jabatan alternatif belum dikembangkan secara komprehensif belum terbiasa mencatat hasil-hasil pekerjaan belum sepenuhnya mendapat dukungan administrasi pengembangan karier pns masih berorientasi kepada jabatan struktural selalu dikaitkan dengan perpanjangan batas usia pensiun

TERIMA KASIH