Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

dokumen-dokumen yang mirip
Lalu bagai mana dengan solusinya? apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung.

Load Balancing. Cara 1 :

CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK (2 MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

IMPLEMENTASI MIKROTIK PADA SEBUAH ROUTER INTERNET DENGAN DUA JALUR ISP

IP Subnetting dan Routing (1)

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

Load Balancing 3 Line Speedy 2011

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

Rules Pada Router CSMA. Adrian Ajisman Sistem Komputer Universitas Sriwijaya

Gambar 1 Rancangan Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Management

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

SETTING LOAD BALANCING DENGAN ROUTERBOARD 750G DARI WINBOX 4.10

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANGAN LOAD BALANCING DAN FAILOVER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS BERDASARKAN MULTIHOMED GATEWAY PADA WARUNG INTERNET DIGA

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen

MODUL 6 STATIC ROUTING

Superlab Mikrotik. IDN Network Competition

Perancangan dan Implementasi Sistem Jaringan Multiple ISP Menggunakan Load Balancing PCC dengan Failover

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

XI Teknik Komputer dan Jaringan MANAGEMENT NETWORK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS.

Cara seting winbox di mikrotik


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bandwidth Limiter RB750

Mikrotik Indonesia - BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Ma...

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Instalasi & Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Server

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB 3 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING

Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN ANALISA

ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING DUA LINE KONEKSI DENGAN METODE Nth (Studi Kasus: Laboratorium Teknik Informatika Institut Teknologi Padang)

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

Bab 3. Metode Perancangan Sistem

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Load Balance menggunakan Metode PCC

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

Advanced Hotspot - QOS -

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING PCC DAN FAILOVER PADA PT. AGRO BOGA UTAMA

MANAJEMEN DUA LINE ISP MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK PADA WARNET DAN GAMENET (Studi Kasus: Warnet dan Gamenet SPEED.NET Muntilan) Naskah Publikasi

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WLAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA PT. LE-GREEN

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

KONSFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... INTISARI... KATA PENGANTAR...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

PORT FORWARDING DI MIKROTIK Penulis: Nathan Gusti Ryan

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

MODUL 7 NAT dan PROXY

Praktikum III Routing

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang akan dibangun adalah sebuah sistem. jaringan didalamnya ada empat jaringan yang dipisahkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Load balancing adalah mengoptimal kan bandwidth yang tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet atau lebih secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network. Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server. Ini adalah contoh topologi yang tidak di gabung. Di perusahaan ini menerapkan 3 koneksi internet, dengan 3 modem yang berbeda, akan tetapi mereka di pecah, seakan2 mereka mempunyai 3 gerbang internet yang berbeda. Dengan topologi seperti ini, load internet tidak akan tergabung. Salah satu metoda untuk mengoptimalisasikan penggunaan bandwidth adalah menggabungkan koneksi-koneksi tersebut sehingga trafik dari jaringan lokal organisasi tersebut ke INTERNET secara otomatis tersebar melalui beberapa ISP. apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung. Contoh topologi yang tidak di gabung :Ini a Model seperti ini kurang ideal untuk disebutkan sebagai load balancing. Load Balancing Topologi load balancing :

Dengan topologi seperti diatas, maka terjadi yang namanya Load Balancing. Jadi pada site ini, akan menggunakan 3 koneksi internet (baik itu dari ISP yang sama maupun yg berbeda) dan juga baik itu menggunakan jenis koneksi yg sama maupun yg berbeda (wireless, adsl, dialup). Dan semua client yang ada di jaringan, akan memiliki satu gateway, dan gateway itu yang akan menentukan packetnya akan lewat ISP yang mana. Menentukan gateway, biasanya kita mengeset gateway hanya untuk satu buah ip / interface namun kali ini kita akan menggunakan dua ip Konsep LoadBalancing (di Mikrotik) Perbedaan yang mendasar dari menggunakan mikrotik untuk mengerjakan tugas ini adalah, kemudahan dalam hal perancangan, biasanya jika kita menggunakan router linux lainnya kita akan diharuskan untuk membuat banyak kode konfigurasi yang ditulis dengan manual, membutuhkan logika dan pengetahuan pemograman yang tinggi, tidak serumit jika kita menggunakan mikrotik. Langkah langkah sebagai berikut :

1. Paket data masuk dari interface network 2. Paket data akan di berikan tanda pemisah (mangle). MIsalnya di bagi jadi 3 group. : paket 1 masuk group 1, paket 2 masuk group 2, paket 3 masuk group 3, paket 4 masuk group 1, paket 5 masuk group 2, paket 6 masuk group 3, dsb 3. Setelah paket di pisahkan, kita atur NATnya a. group 1, maka akan keluar melalui interface 1, b. group 2 akan keluar melalui interface 2, c. group 3 akan keluar melalui interface 3. 4. Begitu juga dengan routingnya. Konfigurasi Load Balancing Topologi lengkap :

1. Configure modem-modem yg ada dengan IP management seperti yang ada di topologi Modem hijau : 192.168.10.2 / 24 Modem biru : 192.168.20.2 / 24 Modem merah : 192.168.30.2 / 24 2. Configure PC Workstation yang ada di dalam jaringan dengan IP sebagai berikut : IP : 192.168.1.x ( x, dari 2 254, karena 1 untuk gateway) Netmask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.1.1 Set IP Address Interface Mikrotik (IP > Address)

3. Konfigurasi IP address mikrotik dengan IP sebagai berikut : Ether1 : 192.168.1.1 /24 Ether2 : 192.168.10.1/24 (interface ke modem hijau) Ether3 : 192.168.20.1/24 (interface ke modem biru) Ether4 : 192.168.30.1/24 (interface ke modem merah) Setelah melakukan konfigurasi IP Address pada mikrotik, cek kembali konektifitas antara modem dengan mikrotik. ping 192.168.10.2 ping 192.168.20.2 ping 192.168.30.2 Mangling (IP > Firewall > Mangle)

Mangle ada proses pemisahan. Pada proses mangle, sebenarnya tidak terjadi perubahan apa-apa pada paket atau data yang akan kita kirimkan, tapi pada proses ini paket hanya di berikan tanda. Connection Mark Pertama kita akan lakukan connection mark. 1. General Add chain : prerouting In Interface : Eth 1 (interface jaringan local) Connection State : new 2. Extra - nth

Nth a. Every : 3 b. Packet : 1

Bagian Nth ini yang menentukan apakah paket akan masuk ke group 1, group 2 atau group 3. Untuk 3 line, maka nanti akan di buat 3 rule dengan Nth 31, 32 dan 33. 3. Action Action : mark connection New Connection mark : conn_1 Passtrough : yes bagian ini kita akan memberi nama koneksi kita. Conn_1 adalah koneksi pertama, Conn_2, untuk koneksi kedua, dan Conn_3 untuk koneksi ke 3.

Note : Lakukan connection marking ini sebanyak 3 kali, masing2 dengan NTH 31, 32 dan 33, dengan nama Conn_1, Conn_2 dan Conn_3 Route Mark 4. General Add chain : prerouting In Interface : Eth 1 (interface jaringan local) Connection mark : conn_1

Action Action : mark routing New Connection mark : route_1 Passtrough : no Pada bagian ini kita akan memberi nama pada routing kita. route_1 adalah route pertama, route_2, untuk route kedua, dan route_3 untuk routing ke 3. Note : Lakukan routing marking ini sebanyak 3 kali, masing2 untuk Conn_1, Conn_2 dan Conn_3, dengan nama route_1, route_2 dan route_3

NAT (IP > Firewall > NAT) NAT, Network Address Translation, adalah suatu proses perubahan pengalamatan. Ada beberapa jenis NAT, yang akan digunakan pada proses ini adalah src-nat (source nat). Src-nat adalah perubahan pada bagian source dari suatu paket. 1. General Chain : src nat In Interface : Eth 1 (interface jaringan local) Connection mark : conn_1

Action Action : src nat To address : 192.168.10.1

Lakukan src-nat ini sebanyak 3 kali dengan rule sebagai berikut : Conn_1 == > 192.168.10.1 Conn_2 == > 192.168.20.1 Conn_3 == > 192.168.30.1 Routing Policy (IP > Route) Routing policy adalah bagian pengaturan routing. Pada bagian ini diatur gateway atau jalur keluar untuk setiap group

1. General gateway : 192.168.10.2 Routing mark : route_1 Lakukan src-nat ini sebanyak 4 kali dengan rule sebagai berikut : route_1 == > 192.168.10.2 route_2 == > 192.168.20.2 route_3 == > 192.168.30.2 default == > 192.168.10.2