KALENDER KEGIATAN HAPERNAS 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Nomor : 05/Panhapernas/VIII/2010 Jakarta, 16 Agustus Perihal : Bulan Bakti Hari Perumahan Nasional - HAPERNAS 2010

PERATURAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENGANUGERAHAN ADIUPAYA PURITAMA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 3 Kata Pengantar... 6

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

Panduan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia 2015 di Daerah 1

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KAMIS, 05 MEI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

- 2 - untuk masyarakat secara luas.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

ATURAN PENGGUNAAN. Pasal 26: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangundangan

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN HARI PERUMAHAN NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TEN TANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TEN TANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

ANAK INDONESIA. Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 01/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SALINAN WALIKOTA LANGSA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Legislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode

Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

PADA UPACARA PERINGATAN HARI PERUMAHAN NASIONAL 2010

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR : PER-01/M.EKON/02/2008 TENTANG

Aspek-aspek minimal yang harus tercantum dalam Perda Kumuh

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15 /PERMEN/M/2007 TENTANG TATA LAKSANA PEMBENTUKAN PERHIMPUNAN PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA KARYA TULIS INOVASI PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2015

Registrasi Peserta Sayembara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PERAN DEVELOPER DALAM PENYEDIAAN RUMAH SEDERHANA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: IKE ISNAWATI L2D

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak cara yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk menyelesaikan

No. 1077, 2014 KEMENDAGRI. Peran Serta. Masyarakat. Perencanaan. Tata Ruang. Daerah. Tata Cara. Pencabutan.

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

OLEH : KEPALA KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI DKI JAKARTA

MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA. RPJMD

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

Sub Tema: KRISIS ATAU DARURAT PERUMAHAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

Mekanisme Debat Pasangan Calon Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Pilkada Serentak 2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab /2015.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Transkripsi:

Tema Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 Tema Hari Perumahan Nasional (Hapernas) setiap tahun berbeda. Beberapa tema Hapernas di tahun - tahun sebelumnya antara lain: Tahun 2010 Tema Wujudkan Rumah Sejahtera melalui Sinergitas Pusat dan Daerah 2011 Dengan Sinergi Pusat, Daerah dan Mitra, Kita Wujudkan Rumah Murah untuk Rakyat KALENDER KEGIATAN HAPERNAS 2015 2012 2013 Dengan Momentum Hari Perumahan Nasional Tahun 2012, Kita Tingkatkan Pembangunan Perumahan untuk Kesejahteraan Rakyat Dengan Semangat Hapernas, Kita Tingkatkan Peran Pembangunan Perumahan dan kawasan permukiman dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Mensejahterakan Masyarakat 2014 Membangun Rumah, Membangun Bangsa Tema Hapernas tahun 2015 adalah Sejuta Rumah Untuk Rakyat. Tema ini sesuai dengan program pemerintah pada tahun ini. Terpenuhinya kebutuhan rumah merupakan hak asasi manusia yang tertuang dalam Amandemen ke-empat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1): Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 mengartikan rumah sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset pemiliknya. Pembinaan keluarga dalam hal ini adalah menjadi tempat bagi bertumbuh kembang, pendidikan pertama dan utama dan pembentuk watak seluruh anggota keluarga serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif. Rumah tidak hanya merupakan sarana kebutuhan manusia semata, tetapi lebih dari itu didalamnya terdapat proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya. Tema Hapernas tahun 2015 menjadi momen penting untuk mengingatkan para pemangku kepentingan akan pentingnya pemenuhan rumah dan/atau tempat tinggal layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan sekedar dari aspek fisiknya saja, tapi dari fungsi rumah sebagai sarana membina keluarga, bermasyarakat dan membentuk kepribadian bangsa. Gedung Blok G, Lt. 8 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat JL. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp/Fax: (021) 7397727 Email: hapernas2015@gmail.com KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Latar Belakang Maksud dan Tujuan Sejarah Hari Perumahan Nasional Pada tanggal 25 30 Agustus 1950 Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Kongres Perumahan Rakyat Sehat di Bandung. Kongres tersebut dihadiri peserta dari 63 Kabupaten dan Kotapraja, 4 Provinsi, wakil dari Jawatan Pekerjaan Umum, utusan organisasi pemuda, Barisan Tani, pengurus Parindra dan tokoh-tokoh perseorangan yang memaparkan masalah berikut: Bahan untuk pembangunan rumah-rumah rakyat; Bentuk perumahan rakyat; Kepentingan kesehatan dalam membangun rumah rakyat; Peninjauan peraturan-peraturan mendirikan rumah dinas di kotapraja dan kabupaten; Soal persediaan tanah perumahan di Kotapradja dan Kabupaten, serta Soal persediaan tanah perumahan. Hasil kongres tersebut mengusulkan: Didirikannya perusahaan pembangunan perumahan di daerah-daerah; Penetapan syarat-syarat minimal bagi pembangunan perumahan rakyat; Pembentukan badan/lembaga yang menangani perumahan. Pada Kongres tanggal 25 Agustus 1950 tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Drs. Mohammad Hatta menyampaikan sambutannya terkait dengan masalah perumahan rakyat, yang kutipannya antara lain: tjita-tjita oentoek terselenggaranja keboetoehan peroemahan rakjat boekan moestahil apabila kita soenggoeh-soenggoeh maoe dengan penoeh kepertjajaan, semoea pasti bisa Pelaksanaan kebijakan perumahan dan permukiman setelah awal kemerdekaan hingga masa sekarang seperti yang diwariskan oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk meneruskan pembangunan perumahan secara konstitusional seperti diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sandang, pangan dan papan. Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 masalah papan telah dipertegas kembali dalam Amandemen Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi: a. Maksud Meningkatkan kesadaran nasional bahwa perumahan adalah kebutuhan dasar manusia yang menjadi tanggung jawab bersama dan meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan kelembagaan perumahan dan kawasan permukiman di pusat, provinsi, kabupaten dan kota. b. Tujuan 1) Mendorong dan meningkatkan kepedulian serta peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni agar pemenuhan kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman dapat tercapai. 2) Meningkatkan peran dan potensi para pelaku pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, melalui strategi kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang sinergis, untuk mempercepat upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak huni. Logo Hapernas 2015 yang digunakan merupakan logo resmi Hapernas. Logo Hapernas tersebut digunakan sebagai acuan untuk pembuatan spanduk, umbul-umbul, banner, pin dan lain-lain. Bagian atas terdiri dari bidang-bidang segitiga yang menggambarkan bentuk rumah (atap, struktur, dan dinding). Bentuk ini mendeskripsikan kebutuhan dasar yang berperan penting dalam peningkatan harkat, martabat, dan kelangsungan generasi manusia. Pada bagian bawah, garis lengkung horizontal berwarna coklat mendeskripsikan unsur tanah yang memberikan sumber kehidupan dan pijakan bagi manusia, dan juga bermakna hak dasar atas rumah yang layak sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Amandemen Keempat Pasal 28H yang memberi pengaruh langsung terhadap kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu, tiga bentuk rumah kecil merupakan gabungan dari bidang segitiga dan menggunakan gradasi warna hijau dan abu-abu yang bermakna dinamis. Bidang tersebut disusun membentuk rumah besar yang mengandung makna integrasi dan harmonisasi para stakeholder (pemerintah pusat/daerah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pada tanggal 10 Juli 2008 di Jakarta, berdasarkan lintasan sejarah tersebut, para pemangku kepentingan bidang perumahan telah mendeklarasikan Penetapan Hari Perumahan Nasional, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Nasional Nomor 46/KPTS/M/2008 tgl 6 Agustus 2008 tentang Hari Perumahan Nasional yang menyatakan tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional.

BUKU PANDUAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Daftar Isi Daftar Isi... i Latar Belakang... 1 Maksud dan Tujuan... 5 Cara Berperan Serta... 6 Kalender Kegiatan... 7 Rangkaian dan Jadwal Kegiatan... 8 Pendanaan... 8 Logo... 9 Sekretariat... 10 Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 Page i

Latar Belakang a. Sejarah Hari Perumahan Nasional Pada tanggal 25 30 Agustus 1950 Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Kongres Perumahan Rakyat Sehat di Bandung. Kongres tersebut dihadiri peserta dari 63 kabupaten dan kotapraja, 4 provinsi, wakil dari Jawatan Pekerjaan Umum, utusan organisasi pemuda, Barisan Tani, pengurus Parindra dan tokoh-tokoh perseorangan yang memaparkan masalah berikut: Bahan untuk pembangunan rumah-rumah rakyat; Bentuk perumahan rakyat; Kepentingan kesehatan dalam membangun rumah rakyat; Peninjauan peraturan-peraturan mendirikan rumah dinas di kotapraja dan kabupaten; Soal persediaan tanah perumahan di Kotapradja dan Kabupaten, serta Soal persediaan tanah perumahan. Hasil kongres tersebut mengusulkan: Didirikannya perusahaan pembangunan perumahan di daerah-daerah; Penetapan syarat-syarat minimal bagi pembangunan perumahan rakyat; Pembentukan badan/lembaga yang menangani perumahan. Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 1

Pada Kongres tanggal 25 Agustus 1950 tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Drs. Mohammad Hatta menyampaikan sambutannya terkait dengan masalah perumahan rakyat, yang kutipannya antara lain: tjita-tjita oentoek terselenggaranja keboetoehan peroemahan rakjat boekan moestahil apabila kita soenggoeh-soenggoeh maoe dengan penoeh kepertjajaan, semoea pasti bisa Pelaksanaan kebijakan perumahan dan permukiman setelah awal kemerdekaan hingga masa sekarang seperti yang diwariskan oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk meneruskan pembangunan perumahan secara konstitusional seperti diamanatkan dalam Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sandang, pangan dan papan. Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 masalah papan telah dipertegas kembali dalam Amandemen Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 2

Pada tanggal 10 Juli 2008 di Jakarta, berdasarkan lintasan sejarah tersebut, para pemangku kepentingan bidang perumahan telah mendeklarasikan Penetapan Hari Perumahan Nasional, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Nasional Nomor 46/KPTS/M/2008 tgl 6 Agustus 2008 tentang Hari Perumahan Nasional yang menyatakan tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional. b. Tema Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 Tema Hari Perumahan Nasional (Hapernas) setiap tahun berbeda. Beberapa tema Hapernas di tahuntahun sebelumnya antara lain: Tahun Tema 2010 Wujudkan Rumah Sejahtera melalui Sinergitas Pusat dan Daerah 2011 Dengan Sinergi Pusat, Daerah dan Mitra, Kita Wujudkan Rumah Murah untuk Rakyat 2012 Dengan Momentum Hari Perumahan Nasional Tahun 2012, Kita Tingkatkan Pembangunan Perumahan untuk Kesejahteraan Rakyat 2013 Dengan Semangat Hapernas, Kita Tingkatkan Peran Pembangunan Perumahan dan kawasan permukiman Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 3

Tahun Tema dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Mensejahterakan Masyarakat 2014 Membangun Rumah, Membangun Bangsa Tema Hapernas tahun 2015 adalah Sejuta Rumah Untuk Rakyat. Dipilihnya tema Sejuta Rumah Untuk Rakyat bersamaan dengan digalakkannya Program Sejuta Rumah oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tema tersebut sesuai dengan program pemerintah pada tahun ini. Terpenuhinya kebutuhan rumah merupakan hak asasi manusia yang tertuang dalam Amandemen ke-empat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang disebut sebelumnya. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 mengartikan rumah sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset pemiliknya. Pembinaan keluarga dalam hal ini adalah menjadi tempat bagi bertumbuh kembang, pendidikan pertama dan utama dan pembentuk watak seluruh anggota keluarga serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif (pertimbangan UU No 1 Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 4

Tahun 2011). Rumah tidak hanya merupakan sarana kebutuhan manusia semata, tetapi lebih dari itu didalamnya terdapat proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya. Tema Hapernas tahun 2015 menjadi momen penting untuk mengingatkan para pemangku kepentingan akan pentingnya pemenuhan rumah dan/atau tempat tinggal layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan sekedar dari aspek fisiknya saja, tapi dari fungsi rumah sebagai sarana membina keluarga, bermasyarakat dan membentuk kepribadian bangsa. 1. Maksud dan Tujuan a. Maksud: Meningkatkan kesadaran nasional bahwa perumahan adalah kebutuhan dasar manusia yang menjadi tanggung jawab bersama dan meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan kelembagaan perumahan dan kawasan permukiman di pusat, provinsi, kabupaten dan kota. b. Tujuan: 1) Mendorong dan meningkatkan kepedulian serta peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni agar pemenuhan kebutuhan Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 5

perumahan dan kawasan permukiman dapat tercapai. 2) Meningkatkan peran dan potensi para pelaku pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, melalui strategi kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang sinergis, untuk mempercepat upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak huni. 2. Bagaimana Cara Untuk Berperan Serta? Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat luas, sektor swasta dan media dapat berperan serta melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kepedulian terhadap isu perumahan dan kawasan permukiman. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional Peringatan Hapernas Tahun 2015: a. Seminar Hari Perumahan Nasional 2015 bertemakan Implementasi Program Nasional Sejuta Rumah di Daerah untuk mengkaji kebijakan penyediaan hunian bagi masyarakat perumahan terkait isu-isu strategis tentang kebijakan perumahan dengan mendatangkan para ahli dan pemerhati perumahan serta kalangan akademis. Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 6

b. Ziarah ke Makam Bung Hatta selaku Bapak Perumahan Indonesia yang berlokasi di TPU Tanah Kusir. c. Kampanye informasi publik, menggunakan media massa, khususnya surat kabar, radio dan televisi, untuk menarik perhatian masyarakat luas terhadap peringatan Hapernas Tahun 2015. Informasi dapat disebarluaskan melalui publikasi poster, konferensi pers, dan siaran TV/radio untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu Perumahan dan kawasan permukiman. d. Peresmian Pembangunan Rusunami yang mendukung Program Sejuta Rumah di berbagai daerah 3. Kalender Kegiatan Kalender kegiatan dalam rangka peringatan Hapernas Tahun 2015 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, adalah sebagai berikut: Waktu Kegiatan Penyelenggaraan Pertemuan BAKOHUMAS 19 Agustus 2015 tentang Program Sejuta Rumah 19 Agustus 2015 Obrolan Radio RRI Pro 3 FM Peresmian Pembangunan 20 Agustus 2015 Rusunami, Gunung Putri, Kab. Bogor Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 7

20 Agustus 2015 Dialog Metro TV (Wide Shot) 21 Agustus 2015 Jumpa Pers 24 Agustus 2015 Seminar Hapernas 2015 Ziarah dan Tabur Bunga di 25 Agustus 2015 TPU Tanah Kusir (Makam Bung Hatta) 4. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kegiatan yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah, antara lain Obrolan Radio, Peresmian Pembangunan Perumahan Rusunami, Dialog TV, Jumpa Pers, Seminar/ Sarasehan. 5. Pendanaan Pendanaan kegiatan Peringatan di tingkat nasional oleh Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, sedangkan di daerah merupakan tanggung jawab masing-masing instansi penyelenggara di daerah (Pemerintah Daerah dan/atau pemangku kepentingan). Dalam penyelenggaraannya, pemerintah daerah dapat menyertakan sponsor bila dianggap perlu. Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 8

6. Logo H A P E R N A S Gambar 1. Logo Hapernas Logo Hapernas 2015 yang digunakan merupakan logo resmi Hapernas. Logo Hapernas tersebut digunakan sebagai acuan untuk pembuatan spanduk, umbul-umbul, banner, pin dan lain-lain. Bagian atas terdiri dari bidang-bidang segitiga yang menggambarkan bentuk rumah (atap, struktur, dan dinding). Bentuk ini mendeskripsikan kebutuhan dasar yang berperan penting dalam peningkatan harkat, martabat, dan kelangsungan generasi manusia. Pada bagian bawah, garis lengkung horizontal berwarna coklat mendeskripsikan unsur tanah yang memberikan sumber kehidupan dan pijakan bagi manusia, dan juga bermakna hak dasar atas rumah yang layak sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Amandemen Keempat Pasal 28H yang memberi pengaruh langsung terhadap kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 9

Selain itu, tiga bentuk rumah kecil merupakan gabungan dari bidang segitiga dan menggunakan gradasi warna hijau dan abu-abu yang bermakna dinamis. Bidang tersebut disusun membentuk rumah besar yang mengandung makna integrasi dan harmonisasi para stakeholder (pemerintah pusat/daerah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. 7. Sekretariat Gedung G Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lantai 8 Jl. Pattimura No 20 Jakarta Selatan 12110 Telepon/Fax: (021) 7397727 e-mail: hapernas2015@gmail.com Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 10

Gedung Blok G, Lt. 8 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat JL. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp/Fax: (021) 7397727 Email: hapernas2015@gmail.com