KINERJA KEPALADESA DUTOHE KEC. KABILA KAB. BONE BOLANGO. Oleh ERWIN LAMUSU Nim S K R I P S I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Gorontalo yang berstatus

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. kegunaan dari peneliti itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti melakukan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini tergolong sebagai sebuah penelitian deskriptif dengan

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Zakat (Studi Pada BAZNAS Kabupaten Kolaka Utara) maka peneliti akan. menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Taman Kanak-Kanak Kartini. TK ini terletak di Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan dari. bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat SDN 2 Tapa Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

BAB III METODE PENELITIAN. norma itu bekerja di dalam masyarakat. Di samping itu, dikenal juga pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini audit operasional semakin diperlukan dalam suatu perusahaan. Audit

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai suatu alat, sarana atau proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

BAB III METODE PENELITIAN. orang-orang yang berada dalam situasi tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena permasalahan yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : STAIN menjadi IAIN Palangka Raya dalam empat masa kepemimpinan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (Descriptive Research)

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan metode merupakan hal yang sangat penting, apalagi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistic-kontekstual melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu strategi dan. tanpa mempersoalkan hubungan antar variable.

Transkripsi:

KINERJA KEPALADESA DUTOHE KEC. KABILA KAB. BONE BOLANGO Oleh ERWIN LAMUSU Nim. 211 406 086 S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi salah satu prasyarat dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan JURUSAN EKONOMI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013 ABSTRAK

ERWIN LAMUSU. NIM 211 406 084. Skripsi Kinerja Kepala Desa Dutohe Kec. Kabila Kab Bone Bolango. Di bawah bimbingan Ibu Meyko Panigoro, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Agil Bahsoan,s.Ag.,M.Ag selaku pembimbing II. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang kinerja Kepala Desa Dutohe dilihat dari gambaran umum kinerja kepemimpinan Kepala Desa Dutohe. Faktor-faktor Yng penghambat kinerja Kepala desa Dutohe serta upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja kepemimpinan Kepala Desa Dutohe. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, sehingga peran peneliti sebagai pelaku utama yang terlibat langsung dalam pengempulan data melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, sehingga data yang terkumpul benar-benar akurat. Analisis yang digunakan adalah analisi interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdarkan hasil analisis data penelitian dapat dikemukakan bahwa Kepala Desa sering memberikan motivasi kepada aparat-aparat dan masyarakat guna memajukan Desa Dutohe. Dari segi faktor penghambat kinerja Kepala Desa Dutohe yaitu dari segi pendidikan, pengalaman kerja, dan motivasi kerja, maka faktor pendidikanlah yang sangat menghambat Kepala Desa dalam meningkatkan aktifitasnya. Hal ini menunjukan bahwa faktor pendidikanlah sangat berpengaruh terhadap Kineja Kepala Desa Dutohe Kec. Kabila Kab. Bone Bolango terbukti dan diterima. Kata kunci : Kinerja Kepala Desa Dutohe Kec. Kabila Kab. Bone Bolango

PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini guna menunjang proses perubahan sosial ke arah yang lebih baik disegala bidang baik itu bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan lainnya di desa. Untuk menunjang proses pembangunan tersebut, diperlukan adanya kerja sama dari masyarakat agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Desa merupakan salah satu bentuk pemerintahan terkecil yang di dalamnya terdapat struktur pemerintahan sendiri yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sehingganya diperlukan adanya perencanaan pengaturan yang baik untuk kelancaran pelaksanaan program kegiatan yang telag direncanakan. Untuk menjalankan program kerja dimaksud, pemerintah desa telah berupaya mengatur dan merencanakan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Program kerja dimaksud adalah rancangan kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah desa dalam rangka pembangunan desa ke arah yang lebih baik. Di Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango adalah suatu Desa yang didalamnya mempunyai struktur pemerintahan desa yang sering mengadakan program kerja bagi masyarakat. Hal ini dapat di lihat dengan adanya kegiatan pelayanan kepada masyarakat seperti halnya dalam pengurusan kartu tanda penduduk elektronik (E- KTP) dimana Kepala Desa maupun para aparatnya dan kepala dusunnya kurang

dalam mensosialisasikan tentang adanya pengurusan E-KTP dikantor desa, pembagian bantuan kepada masyarakat miskin seperti pembagian bantuan sapi dimana kebanyakan yang mendapatkan bantuan hanyalah orang-orang dalam saja atau yang cupuk dekat dengan pemerintah desa, begitu juga pelayanan dalam bidang kesehatan seperti bangunan MCK (mandi cuci kakus) dimana permasalahannya sama seperti yang diatas yaitu hanya orang-orang terdekat saja yang mendapatkannya. Keberhasilan desa juga tergantung kepada bagaimana kepala desa dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dan mampu menyelesaikan permasalahan yang timbul. Mampu memecahkan persoalan bukan berarti mempunyai kelebihan disegala bidang, akan tetapi kepala desa tersebut unggul dalam hal tertentu. Misalnya kempuannya dalam mengembangkan dan melaksanakan keputusan, mampu memanfaatkan kelebihan bawahannya, bertanggung jawab serta bersedia menanggung resiko, dan menjalin hubungan kerja sama dengan seluruh mitra kerja pemerintah Desa. Keunggulan yang dimiliki kepala Desa inilah yang akan mempengaruhi bawahannya yang akan mencapai tujuan yang telah diterapkan. Kinerja kepala desa dalam merangsang pertumbuhan didaerahnya dalam hal pembangunan sangatlah penting, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan sehingga masyarakat mampu bergerak mandiri dalam meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan, membutuhkan kreativitas dari seorang kepala desa agar mampu memacu partisipasi masyarakat dalam memajukan Daerah sebagaimana yang diharapkan. Pada kenyataannya hal tersebut belum sesuai seperti yang diharapkan, hal ini sesuai dengan hasil observasi sebelumnya yang dilakukan di kantor Desa Dutohe Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan observasi tersebut dapat diketahui, bahwa Kinerja kepala Desa belum sepenuhnya maksimal. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan dan pengelolaan program kerja yang belum terstruktur atau tertata dengan baik. Selain itu, aparat desa yang ada didalamnya belum begitu memahami penerapan kinerja dengan baik. Sehingganya program kerja belum

dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini dengan judul Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagi berikut : Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango dalam perencanaan dan pengelolaan program kerja belum sepenuhnya maksimal. Belum ada upaya sepenuhnnya yang dilakukan, dalam meningkatkan Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Manfaat Penelitian Manfaat Secara Teoritis : Untuk menambah pengetahuan penulis terhadap Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Manfaat Secara Praktis : Sebagai bahan pertimbangan khususnya untuk Kepala Desa Dutohe agar lebih menerapkan manajemen pemerintah yang baik khususnya pada pembangunan Desa. Kinerja Pemerintahan Pengertian Kinerja Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2000 : 67) adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sulistiyani (2003:223) kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Menurut Rivai (2004:309) kinerja adalah : merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut Malayu (2001:34) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Bernardin dan Russel (1993:23) dalam bukunya achmad S, Ruby. mengemukakan bahwa kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsipekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurunwaktu tertentu. Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaannya, membantu mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. (Wibowo, 2007:42).

Moh. P. Tika (2005:121) mengemukakan kinerja merupakan hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Menurut Sulhani (1999:67), istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jadi dengan demikian kinerja (Performance) adalah suatu hasil yang telah dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang dilaksanakan secara legal, tidak melanggar hukum serta sesuai dengan moral dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Bagi pemeritahan desa, kinerja dimaksud adalah hasil kerja kepala desa beserta perangkatnya yang dicapai dalam suatu periode tertentu. Menurut teori para ahli di atas jadi dimaksud dengan kinerja adalah bentuk hasil kerja seseorang dalam mencapai efektivitas yang berkelanjutan,terdapatnya kerja sama,terjadi komunikasi dua arah dan terdapat umpan balik. Pengertian Kepala Desa Kepala Desa adalah pelaksana kewenangan pemerintahan yang dipilih langsung oleh masyarakat desa setempat dan pemilihannya diatur dengan Perda yang berpedoman kepada Peraturan Pemerintah, dengan masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Menurut undang-undang nomor 32 tahun 2004, Kepala Desa merupakan pelimpahan kewenangan dari dan bertanggung jawab kepada camat yang menjalankan peraturan penyelenggaraan pemerintahan desa baik dari sisi pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Kepala Desa juga merupakan perangkat daerah juga mempunyai kekhususan dibandingkan dengan perangkat daerah lainnya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk mendukung pelaksanaan asas desentralisasi. Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan permasalahan yang setelah ditetapkan sebelumnya,maka penulis memilih tempat penelitian di Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango karena penulis menganggap sangat cocok dengan ruang lingkup penelitan yang penulis lakukan. Dengan mempertimbangkan berbagai hal terutama menyangkut kemampuan peneliti, maka untuk memperoleh gambaran tentang Kinerja Kepala Desa serta untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Desa, tempat penelitian dibatasi pada Kinerja Kepala Desa. Tempat dimaksud sesuai data pada Kantor Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango terletak diwilayah Kabupaten Bone Bolango. Lokasi yang dimaksud sesuai data pada kantor Pemerintahan Kab. Bone Bolango terletak diwilayah Kab. Bone Bolango, dengan luas wilayah kurang lebih 111.45 ha dan didiami oleh penduduk yang berjumlah 1127 orang. 3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sebagai halnya prosedur kerja dalam suatu penelitian masalah pendekatan merupakan permasalahan inti metedologi penelitian. Sudut pandang seorang peneliti dalam melihat dalam masalah yang diteliti tergantung dari pendekatan yang digunakan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis dengan jenis penelitian kualitatif. Penggunaan model kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi:2003,153). Sebagai sebuah studi kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki.

Lebih lanjut (Arikunto:1986,137) Mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang terkumpul terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer; merupakan data yang diperoleh dari wawancara kepada para karyawan yang ada di Kantor Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Data Sekunder; merupakan data yang diperoleh secara tertulis dan digunakan sebagai bahan pendukung terhadap objek penelitian dengan menggunakan berbagai referensi perpustakaan sebagai kerangka teori penelitian ini. Teknik Pengumpulan Data. Suatu kegiatan penelitian erat kaitannya dengan proses pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data memerlukan prosedur-prosedur tertentu, sehingga seluruh data yang diperlukan dapat dikumpulkan untuk dijadikan bahan pengambilan kesimpulan. Berkenaan dengan kegiatan pengumpulan data penelitian, Tuloli ( 2002 : 34 ), mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam kegiatan penelitian kualitatif yang satu dengan lainnya saling melengkapi yaitu: Observasi partisifatif Teknik ini sengaja dilakukan untuk memperoleh gambaran umum fenomena yang ada dilapangan sebagai dasar pelaksanaan teknik lainnya. Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk melihat aktivitas atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, baik ketika berada di Kantor Desa. Selain itu, observasi dilakukan terhadap kegiatan para staf/karyawan yang ada di Kantor Desa Dutohe

Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wawancara mendalam Selain observasi, teknik lainnya yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik wawancara. Teknik wawancara dipilih untuk mengetahui kondisi mendasar tentang permasalahan yang menjadi focus kajian melalui informan yang dipilih oleh peneliti. Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik wawancara tak terstruktur. Adapun materi wawancara yang disiapkan peneliti meliputi hal-hal sebagai berikut. 1). Kinerja Kepala Desa Dutohe, yang diarahkan pada aktivitas Kepala Desa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai bagian dari sistem kepemerintahan. 2). Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Kepala Desa Dutohe, yang meliputi: Pengalaman kerja serta motivasi kerja dalam kesejahtraan masyarakat. 3). Upaya-upaya dalam meningkatkan Kinerja Kepala Desa, meliputi keinginan Kepala Desa, untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Dokumentasi Dokumentasi adalah kumpulan dari dokumen-dokumen yang dapat memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengolahan dokumen secara sistimatis serta menyebar luaskannya. Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari observasi, wawancara, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif sebagai berikut:

Pengecekan Keabsahan Data Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan yang dimaksudkan adalah menemukan ciri-ciri dan unsurunsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Triangulasi Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Audit trail Audit trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencatat semua kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu table log. Tahapan Penelitian Dalam proses pelaksanaan penelitian maka ditetapkan tahap-tahap penelitian sebagai berikut : Tahap Pertama a. Observasi awal, identifikasi, memilih masalah, dan merumuskan masalah. b. Konsultasi dengan dosen pembimbing c. Menyusun usulan penelitian untuk diseminarkan. Tahap Pelaksanaan Penelitian, meliputi: a. Menetapkan metode penelitian b. Memilih dan menetapkan informan c. Mengumpul dan menganalisis data Tahap akhir penelitian a. Menyusun draft skripsi b. Konsultasi dengan dosen pembimbing

c Keadaan Geografis Desa Dutohe Desa Dutohe merupakan salah satu Desa yang berada di Kec. Kabila Kabupaten Bone Bolango yang memiliki : - Luas wilayah ± 111.45 Ha. - Luas lahan pertanian sawah teririgasi : 35.90 Ha. - Luas lahan pemukiman : 34.50 Ha. - Irigasi berpengairan tehnis. - Ketinggian diatas permukaan laut (rata-rata) 14 Meter. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan Dengan Desa Moutong Kec. Tilongkabila - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bube/Tinelo Kec. Suwawa - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Panggulo Kec. Botupingge - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Barat Kec. Kabila. Desa Dutohe terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, yang dilintasi jalan protokol sehingga Desa ini wilayah terbagi atas 2 bagian yaitu Dusun I dan II sebelah Selatan dan Dusun III sebelah Utara.Masing-masing Dusun tersebut dipimpin oleh Kepala Dusun, yang merupakan perpanjangan tangan yang bertugas sebagai membantu Kepala Desa dalam menjalankan tugas pemerintahannya. Visi dan Misi 1. Visi. Terwujudnya masyarakat Desa Dutohe yang sejahtra,mandiri,demokratis dan berkualitas. 2. Misi. Misi Bidang Pelayanan Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat secara efisien,demokratis,adil dan merata. Memantapkan administrasi kependudukan dan data keluarga miskin.

Meningkatkan kualitas Aparatus Desa melalui pelatihan-pelatiha Misi Bidang Pemberdayaan Mengutamakan peran serta masyarakat melalui lembaga/organisasi kemasyarakatandalam rangka mendorong kemandirian masyarakat. Pemberdayaan kelompok ekonomi komsumtif menjadi kelompok ekonomi produktif. Mengembangkan industri kecil Misi Bidang Pembangunan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi disektor pertanian,peternakan,perdagangan,dan jasa. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang semakin layak,adil, dan merata serta memberi perhatian utama pada kebutuhan dasar dan terpenuhinya sarana dan prasarana dasar. Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi,2002 Presedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta Fianka. 2008. Pengertian Kinerja. ( www.google.com ), diakses 19 Agustus 2010. Jingan M.L, 1983, Ekonomi Pembangunan dan perencanaan, PT. Raja Gresindo Persada,Jakarta. Prawirisentono, 1999. Prestasi dan Kinerja. Jakarta: GhalieIndonesia. Ruby S, Achmad, 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Granedia Pustaka, Jakarta. Sulhani, Q. 1999. Kinerja Kepala Sekolah. Program Pasca Sarjana. Jakarta: UNJ. Suprihartono. 1998. Penilaian Kerja dan Pengembangan Karyawan. Edisi I. Yogyakarta. Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & B. Bandung : Alfabeta. Tika, Pabundu. 2005. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan: PT. Bumi Aksara, Jakarta: Terry. R, George, 2000, Prinsip-Prinsip Manajemen : PT. Bumi Aksara, Jakarta. Yunus, Hamzah. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Gorontalo: UNG. Dep. Infokom, 2004. UU RI No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Kepala Desa Dutohe sangat perhatian ketika ada Dusun yang masih kurang peningkatan dan pembangunannya, sehingganya Kepala Desa perlu turun langsung melihat keadaan tersebut, Kepala Desa biasanya memberikan motivasi kepada para aparataparat Dusun maupun masyarakat untuk selalu berupaya yang maksimal untuk dusun dengan cara membuat kegiatan untuk menambah pemahaman guna kemajuan yang ada di Dusun. Hasil analisis data yang diperoleh melalui wawancara tersebut di atas. Informan yang dipilih antara lain Kepala Dusun. Dari peranannya tersebut terlihat keseriusan Kepala Desa Dutohe terhadap peningkatan dan pembangunan yang ada didusun. Sehingganya Kepala Desa selalu perhatian dan antusias ketika melihat kondisi dusun yang belum mengalami peningkatan dan pembangunan yang maksimal. Kepala Desa Dutohe selalu berupaya memberikan motivasi buat aparat-aparat Dusun maupun masyarakat Desa dengan cara membuat kegiatan yang menambah pemahaman guna kemajuan Desa. Berdasarkan uraiuan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Kepala Desa sangat perhatian dan antusias terhadap perubahan yang ada di Dusun. Sehingganya Kepala Desa memberikan motivasi kepada aparat-aparat Dusun maupun masyarakat guna kemajuan desa. Beberapa kepala urusan yang ada dikantor Desa, ketika wawancarai mengenai motivasi kerja yang dimiliki Kepala Desa mengemukakan bahwa Kepala Desa memiliki spirit serta motivasi kerja yang tinggi, sehingga kita tidak perlu lagi meragukan motivasi kerja beliau, demikian ungkap kepala urusan.

Beberapa pendapat juga dikemukakan oleh Sekretaris Desa, Beliau mengatakan bahwa Kepala Desa mempunyai motivasi kerja yang tinggi, walaupun terdapat beberapa pendapat masyarakat bahwa motivasi tersebut semata-mata karena ambisi dan arogansi Kepala Desa itu sendiri namun menurut beliau pada dasarnya kepala desa mempunyai motivasi yang tinggi yang mungkin saja dikarenakan rasa tanggung jawab yang besar yang dimiliki oleh Kepala Desa. Sehubungan dengan beberapa pernyataan sebelumnya dapatlah penulis simpulkan bahwa faktor motivasi kerja dapat mempengaruhi kinerja kepala Desa serta tidak menjadi penghalang bagi kepala desa dalam menjalankan kinerjanya terutama dalam melaksanakan program kerja. 4.2.3 Upaya-upaya Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Kinerja Kepala Desa Dutohe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dalam pencapaian kinerja Kepala Desa yang maksimal, maka upaya-upaya yang dilakukan kepala Desa dalam meningkatkan kinerjanya adalah. Solusi Masalah Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis ingin memberikan beberapa Solusi yang nantinya semoga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan pertimbangan, yang diantaranya : 1. Kepala Desa harus memberikan perhatian lebih terhadap segala aspek yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai, agar kestabilan kerja terus berlanjut. 2. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam operasional harus dapat terpenuhi dan terpelihara dengan baik 3. Perlu adanya peningkatan pengetahuan dan pelatihan kerja bagi pegawai untuk memacu motivasi kinerja guna mengantisipasi perkembangan masyarakat disekitar Wilayah Desa Dutohe.

4. Trainingkinerja dan kedisiplinan sekiranya menjadi suatu agenda yang sangat layak untuk terus diadakan secara berkala demi pencapaian kerja yang diharapkan. 5. Kepala Desa hendaknya melakukan studi banding ke Desa lainnya yang sudah maju dan berhasil dalam kinerja, untuk mendapatkan pengetahuan dalam menjalankan kinerjanya di Desa.

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Berkenaan dengan kinerjanya dalam pelaksanaan fungsi kepemimpinan yang telah dilaksanakan oleh Kepala Desa yaitu meliputi fungsi instruksi, fungsi konsultasi, fungsi partispasi, fungsi delegasi, dan fungsi pengendalian yang sejauh ini dalam pelaksanaannya, kepala Desa Dutohe telah melaksanakannya dengan baik. Berkenaan dengan kinerjanya dalam peranannya terhadap program kerja, bahwa Kepala Desa Dutohe selalu berperan dengan cara berpartisipasi. Baik pemberian pendapat maupun terlibat langsung. Berkenaan dengan kinerjanya dalam peranannya dalam peningkatan dan pembangunan Dusun yang ada di Desa Dutohe, bahwa Kepala Desa selalu berperan. Kepala Desa Dutohe sangat perhatian dan antusias melihat kondisi Dusun yang belum maksimal peningkatan dan pembangunannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Kepala Desa antara lain adalah: faktor pendidikan, faktor motivasi kerja, dan faktor pengalaman kerja. Dari tiga faktor yang harus dimiliki oleh Kepala Desa antara lain : faktor pendidikan, motivasi kerja, dan pengalaman kerja, faktor pendidikan yang menjadi faktor utama dalam menghambat tugas Kepala Desa dalam menjalankan roda pemerintahannya. Upaya-upaya yang dilakukan Kepala Desa Dutohe dalam meningkatkan kinerjanya adalah melalui penerapan teladan pemimpin, memberikan petunjuk/pengarahan kepada bawahan, mengadakan pembinaan kepada bawahan, dan menciptakan hubungan kemanusiaan bawahan secara vertikal dan horizontal.

Saran Berdasarkan kesimpulan kesimpulan yang ada, maka dapat didapat dikemukakan saran-saran sebagi berikut : Kepala Desa Dutohe hendaknya melakukan komunikasi atau studi banding ke Desa lainnya yang sudah maju dan berhasil dalam kinerja maupun manajemen Desa tersebut, untuk mendapatkan pengetahuan dalam menjalankan kinerjanya di Desa. Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja kepala desa, maka Kepala Desa Dutohe hendaknya memperluas pengetahuannya sehubungan dengan kinerja serta wawasan kepemimpinannya, dalam rangka memajukan Desanya tersebut.