BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Terlebih bila, sudah dihadapkan oleh beberapa orang ahli.

Bagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu bentuk seni kreatif yang di dalamnya mengandung nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Dengan demikian, melalui pengajaran sastra, peserta didik. memiliki kemampuan memahami dan menghargai seni budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. sastra memiliki kekhasan dari pengarangnya masing-masing. Hal inilah yang

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan wujud gagasan pengarang dalam memandang lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil kontemplasi sang pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya. Sastra menyajikan kehidupan, dan kehidupan sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial (Wellek dan Warren, 1993:109). Oleh karena itu sastra dapat dikatakan sebagai cerminan dan ungkapan kehidupan seseorang. Sastra berkaitan erat dengan semua aspek manusia dan alam dengan keseluruhannya. Sastra juga menunjukkan berbagai imajinasi tersebut di dalam bentuknya sebagai karya sastra. Sastra dalam kehidupan masyarakat sangat diperlukan, karena sastra mengandung unsur keindahan tersendiri di balik cerita kehidupan. Kehidupan masyarakat dengan berbagai polemik yang terjadi saat ini tidak menutup kemungkinan untuk dituangkan ke dalam karya-karya sastra sehingga menjadi cerminan masyarakat itu sendiri. 1

2 Karya sastra merupakan salah satu dari beberapa sarana yang digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan tentang kisah dari kehidupan manusia sehari-hari melalui bahasa tulis. Dengan karya sastra, pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang dirinya, tentang dunia, dan kehidupan. Karya sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai objek bagi pembaca yang dapat memberikan tanggapannya dalam rangka membangun kualitas karya sastra. Karya sastra berfungsi mendidik, memperluas pengetahuan tentang kehidupan, meningkatkan kepekaan perasaan, dan membangkitkan kesadaran pembaca. Karya sastra juga meniru alam dan dunia subjektif (Wellek dan Warren, 1993:109). Karya sastra selalu membuat para remaja tergoda untuk membacanya, dikarenakan isi ceritanya menggambarkan kehidupan remaja yang bisa saja mirip dalam kehidupan nyata. Setiap karya sastra selalu menghadirkan sesuatu dan menyajikan banyak hal yang apabila dihayati benar-benar akan semakin menambah pengetahuan orang yang menghayatinya. Semua hal yang terangkum dalam karya sastra tidak terlepas dari berbagai problematik yang dialami manusia baik secara pribadi maupun secara kolektif. Karya sastra memiliki objek yang berdiri sendiri, terikat oleh dunia dalam kata yang diciptakan pengarang berdasarkan realitas sosial dan pengalaman pengarang. Dalam suatu karya sastra, muncul fakta-fakta yang perlu dipahami. Bukan saja fakta-fakta tentang benda, akan tetapi fakta-fakta tentang kehidupan sosial juga, untuk itu kajian tentang sastra dapat dilihat dari perspektif sosial.

3 Dalam karya sastra, berbagai realitas sosial digambarkan melalui sebuah cerita. Realitas sosial dalam arti penggambaran cerita kehidupan nyata dalam bermasyarakat, yang mempunyai unsur-unsur cerita yang berbeda-beda. Suatu peristiwa yang memang benar terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kenyataankenyataan sosial yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Realitas sosial lahir dari perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya dan membentuk suatu gejala-gejala sosial menjadi sebuah fakta atau kondisi tertentu. Sebuah karya sastra lahir dari latar belakang dan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan keberadaan dirinya. Sebuah karya sastra dipersepsikan sebagai ungkapan realitas kehidupan sosial. Kenyataan sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat, sedangkan karya sastra juga tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat pula. Oleh karena itu, karya sastra yang akan dijadikan sebagai analisis yaitu cerpen. Cerpen sebagai bagian dari karya sastra yang tidak akan terlepas dari sifatnya yang khas, bahasanya indah dan imajinatif. Beberapa cerita pendek juga menceritakan tentang sosial remaja. Cerita pendek merupakan karya sastra yang berkaitan dengan fakta kehidupan atau realitas kehidupan. Dengan demikian, karya sastra termasuk cerita pendek yang patut untuk diterangkan, dijelaskan, dipahami, dan ditelaah mengenai makna dalam realitas yang ada di dalamnya. Cerita pendek yang di dalamnya terdapat realitas kehidupan, mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang sesuai dengan kenyataan dari kehidupan pengarang maupun kehidupan masyarakat. Peristiwa-peristiwa tersebut memberikan makna yang baru terhadap

4 realitas dan bahkan dapat dijadikan sebagai cerminan hidup pembaca dalam bermasyarakat. Cerita pendek dalam penelitian ini menggambarkan tentang realitas remaja ditinjau dari realitas sosial. Kajian sastra dalam sudut pandang sosial disebut sosiologi sastra. Semi (1989:52) mengemukakan bahwa, sosiologi sastra merupakan kajian yang mengkhususkan diri dalam menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan. Telaah sosiologi sastra dapat digolongkan ke dalam telaah sastra. Sedangkan telaah sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi adalah suatu telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat dan tentang sosial dalam proses sosial. Sosiologi menelaah tentang bagaimana masyarakat itu tumbuh dan berkembang. Sedangkan sastra diciptakan oleh anggota masyarakat untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya, dan bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial yang menampilkan gambaran kehidupan. Munurut Soekanto (1990 : 67), bahwa bentuk proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat diinamakan proses sosial), oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dalam kehidupan remaja yang dimaksud dengan interaksi sosial meliputi hubungan remaja dengan sesama remaja, remaja

5 dengan kelompok masyarakat, remaja dengan lingkungan keluarga, dan remaja dengan masyarakat umum. Sosiologi sastra adalah suatu telaah sosiologis terhadap suatu karya sastra. Telaah sosiologis ini mempunyai tiga pengelompokan (Wellek dan Warren, 1993:111) yaitu: a. Sosiologi pengarang, profesi pengarang, dan institusi sastra. Masalah yang berkaitan dengan sosiologi pengarang ini adalah dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial, status pengarang dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra. b. Sosiologi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial. c. Sosiologi pembaca adalah permasalahan pembaca dan dampak sosial karya sastra. Ketiga pengelompokan sosiologi di atas, dalam penelitian ini akan memahami lebih dalam tentang sosiologi isi karya sastra. Karena dalam isi karya sastra diduga menggambarkan realitas remaja, khususnya dalam cerpen-cerpen pilihan Majalah Gadis 2010-2011 yang akan membahas mengenai problematika sosial pada remaja yang pernah terjadi dalam realitas kehidupan. Realitas kehidupan sosial pada remaja dapat terjadi karena adanya interaksi sosial dengan masyarakat. Interaksi adalah komunikasi dengan manusia lain, hubungan yang menimbukan perasaan sosial yaitu perasaan yang mengikatkan individu dengan sesama manusia, perasaan hidup bermasyarakat. Remaja biasanya lebih peka

6 dalam berinteraksi di luar rumah. karena dengan bersosialisasi di dalam bermasyarakat, perkembangan sosial remaja akan bertambah baik. Relasi sosial yang terjadi pada remaja, yang berarti adanya hubungan timbal balik antara remaja dengan masyarakat untuk mengetahui makna dari tingkah laku orang lain. Sueann Robinson Ambron (dalam Yusuf, 2011:123) menjelaskan bahwa sosialisasi merupakan proses belajar yang membimbing kaum remaja ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk menganalisis permasalahan realitas remaja dalam cerpen ke dalam skripsi yang berjudul Realitas Kehidupan Remaja dalam Cerpen Pilihan Majalah Gadis Edisi 2010-2011. Problematika pada usia remaja biasanya disebabkan oleh perilakuperilaku sosial yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat terutama dengan keluarga dan sesama remaja. Penelitian terdahulu dengan fokus realitas remaja dalam karya sastra, pernah dilakukan oleh Akhmad Kharismawan yang telah meneliti Proses Pencarian Jati Diri Seorang Remaja (Analisis Semiotik pada Film Realita, Cinta dan Rock n Roll karya Upi) (2007), penelitian tersebut menggambarkan seorang remaja dalam proses pencarian jati dirinya akan tercapai dengan tahap mengidentifikasikan dirinya dengan sosok idola, remaja mengalami konflik dalam keluarganya, remaja mengalami kebingungan dalam menghadapi permasalahan, dan remaja melakukan eksperimentasi dalam menyampaikan gagasan. Ada juga Rudy Trihandoko yang telah meneliti tentang Frekuensi Kemunculan Kenakalan Remaja dalam Film Indonesia (Analisis Isi Terhadap Film Realita Cinta dan Rock

7 n Roll) (2009), penelitian tersebut membahas tentang kenakalan remaja yang terjadi di dalam keluarga, kenakalan di sosial, dan kenakalan di sekolah. Ditinjau dari kenakalan remaja tersebut mengingat bahwa peran keluarga sangatlah penting untuk memberikan pelajaran tentang cara menyikapi dirinya sendiri dan orang lain. Adapun persamaan antara peneliti teliti dengan kedua penelitian terdahulu tersebut yaitu membahas tentang remaja. Namun perbedaannya terletak pada objek yang diteliti dan fokus permasalahan. Peneliti di sini membahas tentang hubungan sosial remaja dengan remaja dan remaja dengan keluarga pada cerpen pilihan majalah gadis edisi 2010-2011, yang di dalam hubungan sosial tersebut adanya hubungan harmonis dan tidak harmonis. Kurangnya kontrol dari keluarga dapat berdampak negatif terhadap keluarga itu sendiri, si anak atau remaja menjadi seorang pemberontak kepada orang tua karena si anak menganggap memiliki kebebasan sendiri. Namun, dalam penelitian ini lebih menekankan pada realitas permasalahan remaja dalam lingkup sosial, pada cerpen pilihan majalah Gadis edisi 2010-2011. 1.2 Fokus Permasalahan Ada tiga hubungan yang harmonis dan menyebabkan timbulnya kebahagiaan pada setiap individu, karena saling berkaitan dan memiliki kedekatan pada satu sama lain di antaranya yaitu: a) Hubungan yang harmonis antara manusia dan Tuhan, b) Hubungan yang harmonis antara manusia dan manusia lainnya, c) Hubungan yang harmonis antara manusia dan alam atau lingkungan. Namun, peneliti hanya akan membahas tentang hubungan antara manusia dan

8 manusia lainnya. Pada dasarnya kehidupan manusia tidak luput dari proses sosial untuk saling berhubungan satu sama lain. Munurut Soekanto (1990:67), bentuk proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial), oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial antara orang perorangan, antara kelompokkelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dalam kehidupan remaja yang dimaksud dengan interaksi sosial meliputi hubungan remaja dengan sesama remaja, remaja dengan kelompok masyarakat, remaja dengan lingkungan keluarga, dan remaja dengan masyarakat umum. Namun, peneliti hanya akan memfokuskan tentang hubungan remaja dengan sesama remaja secara individual, dan juga hubungan remaja dengan lingkungan keluarga secara individual dan kolektif. Pada dasarnya kehidupan manusia tidak luput dari proses sosial untuk saling berhubungan satu sama lain, mengingat hubungan itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu: hubungan harmonis dan tidak harmonis. 1.3 Rumusan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang terarah dan jelas, maka diperlukan suatu perumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

9 1) Bagaimana realitas kehidupan remaja dalam konteks hubungan sesama remaja pada cerpen pilihan Majalah Gadis edisi 2010-2011? 2) Bagaimana realitas kehidupan remaja dalam konteks hubungan dengan keluarga pada cerpen pilihan Majalah Gadis edisi 2010-2011? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan realitas kehidupan remaja dalam konteks hubungan sesama remaja pada cerpen pilihan Majalah Gadis edisi 2010-2011. 2) Mendeskripsikan realitas kehidupan remaja dalam konteks hubungan dengan keluarga pada cerpen pilihan Majalah Gadis edisi 2010-2011. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam bidang kesusastraan bagi pembaca karya sastra. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1) Pembelajaran Bahasa Indonesia: materi alternatif untuk pengkajian karya sastra yang ditinjau dari perspektif sosial. 2) Pembaca: menambah wawasan tentang realitas remaja untuk dijadikan cerminan positif 3) Peneliti: titik terbaru penelitian selanjutnya untuk lebih menemukan realitas kehidupan remaja yang lebih mendalam lagi.

10 1.6 Penegasan Istilah Penegasan istilah dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan penafsiran antara peneliti dan pembaca, terhadap istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun istlah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut: a. Realitas kehidupan adalah kenyataan hidup (W.J.S Poerwadarminta, 1988:733) b. Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja merupakan hasil sosial (Su adah, 2005 : 43) c. Realitas kehidupan remaja adalah kenyataan hidup yang menggambarkan pemuda pemudi yang berada dalam masa adolensi (masa menuju kedewasaan) dimana seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil lagi tetapi disebut masa pancaroba atau masa transisi dari anak-anak menuju ke arah kedewasaan. d. Cerita pendek (Cerpen) adalah cerita dengan kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang dimaksudkan memberikan kesan tunggal yang dominan (Sudjiman dalam Purba, 2001 : 51) e. Majalah merupakan suatu sumber yang dapat menyalurkan informasi serta menambah wawasan pengetahuan masyarakat di berbagai bidang kehidupan (Effendy, 1993 : 93). f. Majalah Gadis adalah majalah remaja yang berisi tentang berbagai macam artikel, berita, cerita non fiksi, pusi, resensi, tajuk rencana dan terkadang iklan.

11 g. Hubungan sesama remaja adalah hubungan yang memiliki nilai-nilai positif dan negatif dalam kehidupan remaja. Hubungan positif antara remaja dengan teman sebaya diasosiasikan dengan penyesuaian sosial yang positif. Hubungan yang negatif dari teman sebaya bagi sebagian remaja, ditolak dan atau diabaikan oleh teman sebaya sebab menyebabkan munculnya rasa permusuhan. h. Hubungan dengan keluarga adalah hubungan yang memberikan fakta penting bagi remaja untuk memberikan kepribadian yang positif dalam berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan teman sebayanya.

12