MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DENGAN METODE JSA (JOB SAFETY ANALYSIS)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Nelvi Arvina dan Zulkifli Djunaidi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

ANALISIS RISIKO PADA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ TAHUN 2014

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

EVALUASI PENGENDALIAN RISIKO PT. LEMBAH KARET BERDASARKAN RISK REDUCTION

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT PENCUCIAN MOBIL INDO STEAM HYDRAULIC BEKASI TAHUN Feri Saputra dan Zulkifli Djunaidi

Penilaian Risiko Keselamatan Kerja pada Kegiatan Servis Berkala Sepeda Motor di PT. Setia Utama Motor Tahun 2012

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PT BERKAT MANUNGGAL JAYA ABSTRACT

PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN PADA PEKERJAAN BLANK MATERIAL PADA PROSES PEMBUATAN BRACKET 54P DI PT SAKURA JAVA INDONESIA TAHUN 2013

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ANALISIS PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI SPIN PACK DI PT BAF TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

Ratri Widiyastuti, Chandra Satrya

KAJIAN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA MILL BOILER DI PABRIK GULA PAKIS BARU PATI

ABSTRAK. Kata kunci: AS/NZS 4360:2004, penilaian risiko, kemungkinan, pemajanan, konsekuensi, level risiko. ABSTRACT

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87

ABSTRAK. Kata Kunci : Keselamatan Keselamatan Kerja, Job safety analysis (JSA), Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

ANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR

PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN DI KETINGGIAN DI PROYEK BOGOR VALLEY RESIDENCE & HOTEL PT. X TAHUN 2014

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Aktivitas Produksi di PT Harita Panca Utama Project Site Sekayan, Kalimantan Utara Tahun 2014

UNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

Analisis Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Produksi Betaine di PT. Evonik Sumi Asih Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

Analisis Budaya Kerja UKM Industri Bambu di Cebongan Sleman Yogyakarta

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

Rushita Dian Pratiwi, Darminto Pudjotomo *) Jurusan Tekinik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (UNDIP)

Upaya Pencapaian Zero Accident di PT. Sari Mas Permai

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI

KERANGKA ACUAN MANAJEMEN RISIKO RS ROYAL PROGRESS

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)(STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK CBD SURABAYA) PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik

Healthy Tadulako Journal (Lusia, Hasanah, Bunniati : 57-61) 57

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permesinan dan peralatannya dengan mesin berteknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

Riandi Fauzan *), Nia Budi Puspitasari. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

KECELAKAAN TAMBANG. Oleh : Rochsyid Anggara

PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST

Evaluasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

Dian Palupi Restuputri, Eriko, Andri Sulaksmi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat- syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ario Noviansyah NIM.

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Proses Pembuatan Tahu Di Pabrik Tahu X Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe act) dan keadaan-keadaan. cara yang dapat dilakukan untuk memperkecilnya adalah menerapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial terhadap risiko

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Lemahnya

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

KAJIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROSES PRODUKSI PABRIK KARET DI BARANANGSIANG, BOGOR TAHUN 2012

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PENGEMASAN MINIPACK MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA CV.

RISK MANAGEMENT PROCESS. Proses Manajemen Risiko

ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA DIVISI MILL BOILER (Studi Kasus di PT Laju Perdana Indah PG Pakis Baru, Pati)

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

JPTM, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017,

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

DAFTAR PUSTAKA. Afriyani, Sulistina. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta. 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN :

Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat

IMPLEMENTASI METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN RISK ASSESSMENT DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ TBK.

Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN

ABSTRAK. ditemukan bahwa pekerjaan struktur atas memiliki risiko lebih banyak dan rata-rata indeks risiko lebih besar dari struktur bawah.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan sering mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan. Kerja (K3) para pekerjanya. Dimana sebenarnya K3 merupakan poin

PT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal.

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

RISK ASSESSMENT PADA PEKERJAAN DI BAGIAN PRESS CUTTING PT. X

Transkripsi:

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DENGAN METODE JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) PT. KHARISMA JAYA GEMILANG Hana Daryaningrum Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 e-mail hanadaryaningrum@yahoo.com Abstrak Penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja adalah tidak adanya manajemen yang baik untuk menangani risiko-risiko bahaya kerja. Manajemen risiko keselamatan kerja merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah pada pengerjaan mesin, dimana manajemen risiko merupakan upaya pengelolaan dalam upaya mencegah risiko yang dapat terjadi. Pemilihan Job Safety Analysis merupakan salah satu teknik untuk mengidentifikasi risiko sebelum risiko tersebut terjadi pada suatu kegiatan yang sedang berjalan. JSA dapat digunakan untuk menghilangkan atau mencegah bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan ditempat kerja, membuat metode kerja yang lebih efektif. Dalam penggunaan JSA terdapat empat langkah tahapan pelaksaan : memilih pekerjaan, menguraikan pekerjaan, mengidentifikasi potensi bahaya, memberikan tindakan pencegahan/mengembangkan solusi. Penelitian ini bertujuan : mengetahui gambaran risiko yang baik, melakukan penilaian risiko (keparahan, paparan, kemungkinan), menganalisis risiko-risiko yang ditemukan, mengevaluasi tingkat risiko berdasarkan nilai risiko, memberikan alternatif solusi untuk meminimalisir potensi bahaya. Hasil akhir penelitian adalah untuk mendapatkan rekomendasi proses pengambilan keputusan berdasar prioritas pengendalian risiko untuk mewujudkan zero accident pada bagian produksi. Kata Kunci : Manajemen Risiko, Job Safety Analysis, Keselamatan dan kesehatan kerja

PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitas operasional PT. Kharisma Jaya Gemilang melibatkan pekerja yang langsung berhadapan dengan proses produksi yang terdiri dari banyak jenis mesin mekanik, bising, panas, dan tajam, sehingga manajemen risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja menjadi penting untuk PT. Kharisma Jaya Gemilang. Perusahaan ini belum memiliki divisi khusus yang menangani permasalahan K3 sehingga tidak ada pendokumentasian dan pengorganisasian yang baik mengenai manajemen K3 secara keseluruhan. Selama ini permasalahan mengenai K3 hanya ditangani oleh karyawan yang juga menangani di bidang HRD. Kecelakaan pertama mengenai gangguan kesehatan yaitu berhubungan dengan saluran pernafasan dan saluran pendengaran dengan persentase sebesar 27%. Kecelakaan kedua yang bersifat ringan dengan persentase tertinggi yakni 55%. Sedangkan kecelakaan ketiga kecelakaan fisik dengan persentase 18% yang bersifat cukup serius. Rumusan Masalah Permasalahan yang terjadi pada Blok I PT. Kharisma Jaya Gemilang yang akan diangkat untuk penelitian ini adalah banyaknya kecelakaan yang terjadi pada lantai produksi, sehingga perlu adanya pengelolaan manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja yang baik untuk mengacu pada zero accident.

Tujuan Penelitian Penulisan laporan penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi risiko K3 2. Menilai keparahan, paparan, serta kemungkinan dari risiko yang ada pada setiap tahapan pekerjaan 3. Menganalisis tingkat risiko berdasarkan nilai risiko yang didapat untuk setiap tahapan pekerjaan 4. Memberikan alternatif solusi untuk meminimalisir potensi bahaya dan pengendalian pencegahan untuk mengurangi tingkat risiko TINJAUAN PUSTAKA Manajemen risiko adalah pemeliharaan, proses, dan struktur yang mengacu langsung pada pengetahuan efektif terhadap kesempatan potensial dan efek yang merugikan. Untuk lebih mempertegas penggambaran tahapan manajemen risiko dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.1 Tahapan Manajemen Risiko Menurut AZ/ NZS 4360:1999/2004

JSA (Job Safety Analysis) merupakan salah satu teknik atau cara untuk mengidentifikasi risiko sebelum risiko tersebut terjadi pada suatu kegiatan yang sedang berjalan. JSA dapat digunakan untuk menghilangkan atau mencegah bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan ditempat kerja, membuat metode kerja yang lebih efektif. Tahapan pelaksanaan Job Safety Analysis terdiri dari empat langkah : memilih pekerjaan yang akan dianalisis, membagi pekerjaan ke dalam tahapan tugas, mengidentifikasi bahaya atau risiko keselamatan kerja yang ada pada setiap tahapan tugas, menentukan prosedur atau tindakan pengendalian guna meminimalisasi risiko tersebut Tabel 2.1 Kategori Konsekuensi Secara Semikuantitatif Katagori Diskripsi Rating Catasthropic (bencana besar) Disaster (bencana) Very Serious (sangat serius) Serious (serius) Important (penting) Noticeable (terlihat) Kerusakan yang sangat parah dengan kerugian diatas Rp 50.000.000 terhentinya aktivitas, kerusakan besarbesaran, dan menetap terhadap lingkungan Kematian, kerusakan setempat dan menetap terhadap lingkungan dengan kerugian Rp 10.000.000 Rp 50.000.000 Cacat atau penyakit yang menetap, kerusakan sementara terhadap lingkungan, kerugian Rp 1.000.000 Rp 10.000.000 Cidera atau penyakit yang serius tetapi sementara (tidak menetap), efek yang merugikan terhadap lingkungan, kerugian Rp 500.000 Rp 1.000.000 Membutuhkan penanganan medis, kerugian sebesar Rp 100.000 Rp 500.000 efeknya dapat dirasakan tetapi tidak terlalu merugikan Luka ringan, memar, atau penyakit yang ringan, kerusakan kecil dengan kerugian produk sebesar < Rp 100.000 100 50 25 15 5 1

Tabel 2.2 Kategori Exposure Secara Semikuantitatif Kategori Diskripsi Rating Countinously (terus-menerus) Frequent (sering) Occasionally (terkadang) Infrequent (jarang) Rare (kemungkinan) Very Rare (sangat langka) Terjadi secara terus-menerus atau setiap hari 10 Terjadi kira-kira satu kali setiap hari 6 Terjadi sekali seminggu sampai dengan sekali sebulan 3 Terjadi sekali sebulan sampai dengan sekali setahun 2 Pernah terjadi tetapi sangat jarang 1 Tidak pernah terjadi 0,5 Tabel 2.3 Kategori Likelihood Secara Semikuantitatif Kategori Diskripsi Rating Almost certain (hampir pasti) Likely (mungkin sekali) Unusual (tidak bisa) Remotely Possible (kemungkinan kecil) Conceivable (dapat dimungkinkan) Practicaly impossible (hampir tidak mungkin) Akibat yang paling mungkin timbul apabila kejadian 10 tersebut terjadi Sangat mungkin, bahkan memiliki kemungkinan 50-6 50 Kemungkinan terjadi tetapi jarang 3 Kejadian yang sangat kecil kemungkinan untuk 1 terjadi Belum pernah terjadi meskipun dengan paparan 0,5 yang bertahun-tahun, tetapi memiliki kemungkinan Tidak mungkin terjadi atau sangat tidak mungkin 0,1 terjadi

Tabel 2.4 Kategori Level of Risk Secara Semikuantitatif Tingkat Risiko Comment Tindakan (Level of Risk) >350 Very High Aktivitas dihentikan sampai risiko dikurangi hingga mencapai batas yang dibolehkan atau diterima 180-350 Priority 1 Perlu pengendalian sesegera mungkin 70-180 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis 20-70 Priority 3 Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan <20 Acceptable Intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin

METODE PENELITIAN JUDUL Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pekerja Pada Bagian Produksi Pengolahan Kayu Dengan Metode JSA (Job Safety Analysis) PT. Kharisma Jaya Gemilang PERMASALAHAN Bagaimana Mengelola manajemen risiko K3 yang baik untuk mengacu zero accident pada bagian produksi yang paling sering terjadi kecelakaan OBJEK PENELITIAN Bagian Produksi di PT. Kharisma Jaya Gemilang TUJUAN 1. Mengetahui gambaran risiko baik potensi maupun kejadian yang telah terjadi, penyebab dan upaya pengendalian yang dilakukan pada bagian produksi 2. Menilai keparahan, paparan, serta kemungkinan dari risiko yang ada pada tiap tahapan pekerjaan 3. Menganalisis risiko-risiko yang ditemukan pada tiap tahapan pekerjaan 4. Mengevaluasi tingkat risiko berdasarkan nilai risiko yang didapat untuk tiap tahapan pekerjaan 5. Memberikan alternatif solusi untuk meminimalisir potensi bahaya dan mereduksi dampaknya dengan hirarki pengendalian risiko PENGUMPULAN DATA 1. Proses kerja beserta risiko tiap tahapannya 2. Data historis kecelakaan 3. Data pekerja pada bagian produksi 4. Proses pengumpulan informasi dengan wawancara serta pengamatan langsung PENGOLAHAN DATA Identifikasi risiko dengan job safety analysis Analisis risiko semikuantitatif AS/ NZS 4360: 1999/2004 (Konsekuensi, paparan, kemungkinan) Nilai risiko = konsekuensi x paparan x kemungkinan Evaluasi tingkat risiko berdasar nilai risiko Analisis pengendalian risiko berdasar prioritas risiko dengan skor tertinggi HASIL AKHIR Mendapatkan rekomendasi proses pengambilan keputusan berdasar prioritas pengendalian risiko untuk mewujudkan zero accident pada proses produksi

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Beberapa teknik pengumpulan data mencakup : 1. Teknik observasi : yakni melakukan pengamatan langsung terhadap proses yang terjadi pada bagian produksi 2. Teknik dokumentasi : yakni mengcopy data yang dibutuhkan dalam penelitian 3. Teknik wawancara : yakni dengan melakukan wawancara kepada pekerja tentang penelitian ini, sehingga data yang diperoleh dapat dicapai secara akurat. Tahapan Pekerjaan di Lantai Produksi 1. Bagian Pembelahan Log Kayu (Log Bandsaw) 2. Bagian Pemotongan Balok Kayu (Crosscut) 3. Bagian Pencetak Profil Papan Kayu (Moulding) 4. Bagian Pengeringan Papan Kayu (Kiln&Dry) 5. Bagian Packing Papan Kayu IDENTIFIKASI RISIKO K3 ( Tabel 4.2-4.6 )

PENILAIAN RISIKO K3 ( Tabel 4.7 4.11 ) ANALISIS RISIKO K3 (5.1 5.5)

Prioritas Pengendalian Risiko K3 Berdasarkan perolehan nilai risiko tertinggi, lima risiko yang diprioritaskan adalah : 1. Tubuh kejatuhan log kayu 2. Mata terkena serpihan kayu 3. Gangguan pernafasan akibat debu dan serbuk kayu 4. Kebisingan 5. Tertabrak forklift Tahapan Pengendalian : 1. Eliminasi 2. Substitusi 3. Engineering control 4. Administrative control 5. APD (Alat Pelindung Diri) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Risiko-risiko yang ditemukan dari 5 bagian pada lantai produksi yang dianalisis adalah tertabrak forklift, kaki kejatuhan log kayu, tubuh kejatuhan log kayu, kaki tersandung, jari tangan terjepit, potongan gergaji pengenai perut, gangguan pendengaran, mata terkena serpihan kayu, gangguan pernafasan, kesetrum, jari tangan tergores, tergelincir dan terjatuh, dagu atas terkena serpihan kayu, konsleting, jari tangan terkena mesin panas, mata terkena gram las. 2. Nilai keparahan atau konsekuensi tertinggi bernilai 50 (Disaster) ditemukan pada risiko tubuh kejatuhan log kayu. Sedangkan untuk nilai paparan tertinggi yang ada bernilai 10 (Countinously) ditemukan pada risiko kebisingan, mata terkena serpihan kayu. Serta untuk nilai kemungkinan tertinggi adalah 6 (Likely) yang ditemukan pada risiko tertabrak forklift, jari tangan terjepit, kebisingan, mata terkena serpihan kayu, gangguan pernafasan, jari tergores pisau, tergelincir dan terjatuh.

3. Hasil analisis tingkat risiko tertinggi adalah tubuh kejatuhan log kayu, mata terkena serpihan kayu, gangguan pernafasan akibat debu dan serbuk kayu, kebisingan, tertabrak forklift. 4. Tindakan yang dilakukan pada risiko tubuh kejatuhan log kayu mengharuskan adanya tindakan perbaikan secara teknis. Tindakan yang dilakukan pada risiko mata terkena serpihan kayu perlu pengendalian sesegera mungkin. Tindakan yang dilakukan pada risiko gangguan pernafasan akibat debu dan serbuk kayu mengharuskan adanya tindakan perbaikan secara teknis. Tindakan yang dilakukan pada risiko kebisingan (gangguan pendengaran) mengurangi nilai ambang batas hingga mencapai nilai ambang batas yang bisa diterima atau diperbolehkan. Tindakan yang dilakukan pada risiko tertabrak forklift perlu pengendalian sesegera mungkin DAFTAR PUSTAKA AS/NZS 4360, 2004, 3 rd Edition The Australian And New Zealand Standard on Risk Management Broadleaf Capital Internasional Pty Ltd. NSW Australia. Budiono, A.M. Sugeng. 2005. Pengenalan Potensi Bahaya Industrial dan Analisis Kecelakaan Kerja. Depnaketrans Cooling, David A. 1990. Fire Prevention and Protection. Bab 10 : Industrial Safety Management an Technologi. New Jersey : Prentice Hall Cross, Jean. 1998. Study Notes : Risk Management. University of New South Wales : Sydney. Donoghue (2004), Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta. Heinrich, H. W. 1980. Industrial Accident Prevention. New YORK : McGraw-Hill Book Company Kolluru, Rao V et all. 1996. Risk Assessment and Management Handbook for Environment

Health and Safety Profesionals. New York : McGraw Hill OSHA 3071. 2002 (Revised). Job hazard analysis. USA : U.S. Departement of Labor Peltier, Thomas.R. 2001. Information Security Risk Analysis. USA : John Willey & Sons. Auerbach OHSAS 18002:2008. Occupational Health and Safety Management System-Gudelines for The Implementation of OHSAS 18001:2007 Second Edition. OHSAS Project Group, 2008:ISBN 978-0-580-61674-7. Puspitasari, Novy. Risk Assesment. Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Dengan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) dan Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control (HIRARC). ITS, Surabaya. Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001, Dian Rakyat, Jakarta. Ridley, John. (2003). Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta. Suardi, Rudi. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PPM Sudrajat, K dan Aipasa, M. 1998. Manajemen Lingkungan Kerja. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud hal.5 Sulaksmono, M. 1997. Manajemen Keselamatan Kerja. Jakarta : Penerbit Pustaka Suma mur. 1989. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Cetakan Keempat. Jakarta : CV. Haji Mas Agung Wicaksono, I.K., Singgih, M.L. (2011). Manajemen Risiko K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Permai Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII, Program Studi MMT-ITS, Surabaya.