BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131/53

dokumen-dokumen yang mirip
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita di Kedungpane, Semarang

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 130/52

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 40

SEKOLAH ALAM DI SEMARANG

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131 / 53

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 SYAMSUL HADI /

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 40

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 130/52

LAMPIRAN. Tabel 1. Tabel Kalender Kegiatan Tahun 2016 Taman Budaya Riau

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 135

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

SITE SITE TERUKUR SKALA 1:5000

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 118

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

DAFTAR PUSTAKA. astudioarchitect.com Arsitektur tropis bangunan tinggi Ken Yeang / High Rise tropical Architecture of Ken Yeang

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 37

BALAI YASA DALAM PENGAPON CITYWALK

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

Apartemen Sisingamangaraja Semarang

GEREJA KRISTEN JAWA UNGARAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG TUGAS AKHIR BITANIA DYAH MUSTIKANINGRUM

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

TAMAN REKREASI RAWA PERMAI DI TUNTANG SALATIGA

LAMPIRAN : Gambar : DENAH RUANG KELAS ( PERATURAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN DASAR No.144/C/KP/2015 )

BALAI LATIHAN KERJA LUAR NEGERI DI SEMARANG (Penekanan Desain Sustainable Architecture)

TUGAS AKHIR. Kantor PT. Angkasa Pura 1 Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR 135. Tempat Istirahat Tipe A Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 166

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR SIGIT RIANTO NIM

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret Nizar Anindita A. L2B

REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN

Lapas Kelas I A Kedungpane

DAFTAR PUSTAKA TA 123 PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

KATA PENGANTAR. Semarang, April Penyusun. iii

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO YOUTH CENTER KUDUS DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI JULI 2015

BAB i PENDAHULUAN. The degree of civilization in a society can be judged by observing its prisoners Dostoyevsky, 1866

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA

KAMPUS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH TUGAS AKHIR FATMA ELSA YOLANDA L2B008040

ENTERTAINMENT CENTRE DI SALATIGA

APARTEMEN DI TANGERANG (BSD)

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT THT DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR RIESTYA ARYANI WASKITO

LEMBAR PENGESAHAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

UNIVERSITAS DIPONEGORO ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO (KHUSUS MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK) TUGAS AKHIR MOHAMMAD IQBAL HILMI L2B009060

UNIVERSITAS DIPONEGORO BEKASI SOHO APARTMENT TUGAS AKHIR PINARINGAN PRAYOGA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN RUTAN KELAS IIB KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL KONVENSI DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN TUGAS AKHIR MARGARETHA MICHELLE FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

Resort Apartemen Di Semarang

UNIVERSITAS DIPONEGORO ASRAMA MAHASISWA DI DEPOK, JAWA BARAT TUGAS AKHIR PRIYANDRA ARYO WICAKSONO

RELOKASI KANTOR DPRD KABUPATEN EMPAT LAWANG TA 110

Relokasi dan Pengembangan Terminal Bus Tipe B Menjadi Tipe A di Cilacap Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

TUGAS AKHIR 135 SMA NASIONAL PLUS DI SEMARANG

PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLIAN SEMARANG

CITY HOTEL BINTANG 4 DI KOTA BENGKULU

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUSUNAWA DI KOTA SEMARANG (PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE ARCHITECTURE) TUGAS AKHIR ERWIN TOMMY H.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Judul : Pasar Ikan Higienis Kota Semarang

UNIVERSITAS DIPONEGORO TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG TUGAS AKHIR FATHONI LUTFI MARHEINIS

SMK Agrobisnis Semarang

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

REDESAIN KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DI JAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Modern

semarang exhibition center LEMBAR PENGESAHAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG EXHIBITION CENTER

UNIVERSITAS DIPONEGORO COHOUSING PAGUYUBAN PRINGGOMUKTI DI TEGALDOWO, BANTUL, YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN REGIONALISME KRITIS DAN PERMAKULTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN KONSEP EDUTAINMENT DI KOTA YOGYAKARTA

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

ASRAMA MAHASISWA UNSOED PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO APARTEMEN DI JAKARTA SELATAN TUGAS AKHIR YUDHI PRATAMA L2B FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

HOTEL RESORT DI KAWASAN POSONG, TEMANGGUNG

CONDOTEL DI KOTA SEMARANG

Transkripsi:

METODE PENENTUAN KAPASITAS RANCANGAN Kapasitas lapas yang akan dirancang diupayakan maksimum daya tampung lahan dengan tidak melebihi 500 orang sebagai batas maksimum kapasitas lapas kelas II. Metode perhitungan kapasitas rancangan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah luas bangunan maksimum sesuai Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI Nomor M.01.PL.01.01 Tahun 2003, yaitu 20 % dari luas tanah 48.000 m 2, diperoleh 9.600 m 2. 2. Menentukan luas kamar hunian narapidana dalam jumlah luas bangunan 9.600 m 2 tersebut sesuai perbandingan antara luas kamar hunian narapidana dan jumlah luas bangunan lapas kelas II dalam Keputusan Menteri tersebut. Luas kamar hunian narapidana dan luas seluruh bangunan lapas kelas II dalam Keputusan Menteri tersebut adalah 1.890 m 2 dan 6.909 m 2, sehingga kamar hunian narapidana adalah 27,36 % dari jumlah luas bangunan lapas. Dengan demikian luas kamar hunian narapidana dalam lapas yang akan dirancang adalah 2.626,56 m 2, yaitu 27,36% dari 9.600 m 2. 3. Jumlah narapidana yang dapat ditampung dalam (kapasitas) kamar hunian 2.626,56 m 2 tersebut dihitung dengan standar 5,4 m 2 sesuai standar Keputusan Menteri tersebut. Kapasitas kamar hunian narapidana = 2.626,56 m 2 /5,4m 2 /orang = 486,4 orang, dibulatkan ke bawah menjadi 480 orang. Pembulatan ke bawah dilakukan untuk mengakomodasi tambahan ruang untuk fasilitas pendukung pemenuhan hak azasi narapidana wanita bidang kesehatan dan privasi. PENGHITUNGAN KEBUTUHAN LUASAN KOMPONEN-KOMPONEN GEDUNG LAPAS YANG AKAN DIRANCANG Kebutuhan luasan komponen-komponen gedung lapas yang akan di rancang dengan jumlah luas bangunan 9.600 m 2 tersebut dihitung berdasarkan perbandingan luasan komponen-komponen gedung antara lapas kelas I dan lapas kelas II dalam Lampiran Keputusan Menteri tersebut, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan pertambahan luasan komponen untuk tiap pertambahan 1 orang kapasitas, sebagai berikut: 1) Pertambahan luasan komponen gedung adalah selisih luasan tiap komponen, yaitu (luasan komponen lapas kelas I luasan komponen lapas kelas II). 2) Pertambahan kapasitas adalah selisih kapasitas rancangan antara lapas kelas I dan lapas kelas II. Kapasitas rancangan lapas kelas I adalah 500 orang, yaitu luasan kamar hunian 2.700 m 2 dibagi dengan standar luas hunian 5,4 m 2 /orang. Kapasitas rancangan lapas kelas II adalah 350 orang, yaitu luasan kamar hunian 1.890 m 2 dibagi dengan standar luas hunian 5,4 m2/orang. Dengan demikian pertambahan kapasitas rancangan Keputusan Menteri tersebut antara lapas kelas I dan lapas kelas II adalah 150 orang, yaitu (500-350) orang.

3) Pertambahan luasan tiap komponen gedung untuk tiap pertambahan kapasitas 1 orang adalah selisih luasan komponen lapas antara kelas I dan kelas II dibagi dengan 150 orang. 2. Pertambahan kapasitas lapas Kelas II A Semarang yang akan dirancang dari kapasitas rancangan lapas kelas II dalam Keputusan Menteri tersebut adalah 130 orang yaitu (480-350) orang. 3. Kebutuhan luasan komponen dalam lapas Kelas II A Semarang yang akan dirancang adalah luasan komponen standar lapas kelas II (sesuai Keputusan Menteri tersebut) ditambah dengan (130 x pertambahan luas komponen tiap pertambahan kapasitas 1 orang). 4. Perhitungan luas tiap komponen gedung Lapas Kelas IIA Semarang yang akan dirancang tersebut digambarkan dengan rumus : LK = LKS Kelas II + (a x 130) LK = Luasan komponen gedung Lapas Kelas IIA Semarang yang akan dirancang LKS Kelas II = Luasan komponen standar gedung lapas kelas II dalam Keputusan Menteri tersebut a = pertambahan luasan komponen untuk tiap pertambahan kapasitas 1 orang dalam Keputusan Menteri tersebut, yaitu selisih luasan komponen antara kelas I dan kelas II dibagi 150. 130 = (480-350), yaitu selisih kapasitas antara lapas yang akan dirancang dan lapas kelas II dalam Keputusan Menteri tersebut. 5. Jika luasan komponen gedung dalam Keputusan Menteri tersebut adalah sama antara lapas kelas I dan lapas kelas II, maka luasan komponen tersebut dalam lapas Kelas IIA Semarang yang akan dirancang adalah sama dengan luasan dalam Keputusan Menteri tersebut. 6. Luasan komponen tambahan bangunan yang tidak terdapat dalam Keputusan Menteri tersebut ditentukan dengan beberapa pendekatan antara lain studi banding dan survey.

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) pada : Hari : Jumat Tanggal : 3 Juli 2015 Waktu : 13.15 13.40 WIB Tempat : Laboratorium Perancangan Arsitektur, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Uiversitas Diponegoro - Semarang. Dilaksanakan oleh: Nama : Paulus Ozora Hutabarat NIM : 21020111130055 Judul : Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2A Wanita di Kedungpane, Semarang Dengan Pendekatan Akomodasi Hak Asasi Kesehatan Reproduksi Dengan susunan Tim Penguji sebagai berikut: Dosen Pembimbing I : Bharoto, ST, MT Dosen Pembimbing II Dosen Penguji I : Dr. Ir. Erni Setyowati, MT : Ir. Abdul Malik, MSA A. PELAKSANAAN SIDANG Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2A Wanita di Kedungpane, Semarang Dengan Pendekatan Akomodasi Hak Asasi Kesehatan Reproduksi dimulai pukul 13.15 WIB setelah ibadah Shalat Jum at dan dihadiri oleh Bapak Bharoto, ST, MT, dan Bapak Ir. Abdul Malik, MSA. Presentasi dilakukan oleh penyusun dalam waktu + 25 menit dengan pokok materi sebagai berikut: A. Latar belakang B. Tinjauan Lembaga Pemasyarakatan C. Tinjauan Fasilitas dan Tapak di Kota Semarang D. Konsep Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Lembaga Pemasyarakatan E. Program Perencanaan dan Perancangan Lembaga Pemasyarakatan Hasil sidang mencakup tanya jawab dan masukan-masukan dari dosen pembimbing dan penguji terhadap LP3A yang dipresentasikan sebagai berikut:

Sidang dimulai pukul 13.15 setelah shalat jumat, dan diawali dengan presentasi dari penyusun. Presentasi dimulai dengan menjabarkan pokok permasalahan dari judul yang diambil oleh penyusun, yaitu perubahan sistem pemidanaan di Indonesia, kondisi lembaga pemsyarakatan eksisting yang kurang memenuhi standar khususnya dibidang kesehatan reproduksi, dan status dari bangunan yang digunakan oleh lembaga pemasyarakatan wanita eksisting. Setelah menjabarkan hal-hal tersebut, penyusun kemudian menjelaskan mengenai tinjauan lembaga pemasyarakatan. Tinjauan lembaga pemasyarakatan meliputi filosofi lembaga pemasyarakatan, tinjauan lembaga pemasyarakatan wanita, tinjauan fisik lembaga pemasyarakatan secara umum dan tinjauan fisik lembaga pemasyarakatan wanita. Presentasi kemudian dilanjutkan dengan penyajian hasil survey dan studi banding yang telah dilakukan oleh penulis. Survey dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2A Wanita Semarang atau Lapas Wanita Bulu. Penyajian hasil survey berupa data fisik bangunan, data penghuni lembaga pemasyarakatan, dan foto dokumentasi. Setelah menyajikan hasil survey, penyusun menyajikan hasil studi banding. Studi banding dilakukan melalui internet dengan objek studi banding lembaga pemasyarakatan wanita di dunia yang sudah memenuhi aspek-aspek kesehatan reproduksi. Lembaga pemasyarakatan wanita tersebut adalah Boronia Pre Release Centre, Auckland Women s Correctional Facility, Christchurch Women s Correctional Facility, dan Washington Corrections Centre for Woman. Studi banding meliputi studi banding mengenai kondisi bangunan, regulasi, dan fasilitas. Setelah itu penyusun kemudian mepresentasikan tapak terpilih. Tapak terpilih adalah tapak milik Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah yang memang sudah direncanakan untuk pembangunan lapas wanita baru. Hasil dari tinjauan, survey kondisi eksisting, dan studi banding kemudian dituangkan kedalam pendekatan program perencanaan dan perancangan lembaga pemasyarakatan wanita baru. Program perencanaan dan perancangan meliputi besaran ruang, hubungan antar ruang, pendekatan pengguna, dan pendekatan utilitas. Setelah penyusun selesai mempresentasikan LP3A, sidang dilanjutkan dengan tanya jawab antara penulis dengan pihak penguji. Pertanyaan pertanyaan pertama yang diajukan oleh penguji adalah mengenai hak asasi kesehatan apa saja yang akan diakomodasi oleh penyusun. Jawaban penyusun adalah hak asasi kesehatan reproduksi yang meliputi kesehatan pra pasca melahirkan, kesehatan anak, dan kesehatan alat reproduksi narapidana. Selanjutnya pihak penguji menanyakan apakah penyusun sudah melakukan tinjauan mengenai bahan bangunan pada lapas, karena beberapa bahan bangunan dapat menjadi berbahaya jika terekspose ke anak-anak maupun ibu hamil. Contohnya adalah bahan kimia pada bahan bangunan yang dapat terurai di udara, seperti cat tembok yang berbahaya jika terhirup oleh anak-anak maupun ibu hamil. Penyusun kemudian menjawab bahwa penyusun belum melakukan tinjauan mengenai bahan bangunan, karena bahan bangunan sudah ditentukan oleh undang-undang sehingga tidak banyak yang dapat dirubah. Pihak penyusun kemudian menyarankan penyusun untuk tetap memperhatikan jenis bahan bangunan yang akan digunakan, karena berkaitan dengan kesehatan. Selanjutnya pihak penguji memberikan masukan-masukan mengenai tata cara penulisan yang benar, dan tata cara pemberian dimensi angka pada tapak eksisting yang benar.

B. POKOK REVISI LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 Berdasarkan pertanyaan dan masukan dari tim penguji dan pembimbing pada sidang kelayakan LP3A yang telah dilaksanakan (seperti terlampir dalam berita acara), dilakukan revisi dalam rangka penyempurnaan LP3A sebagai syarat melanjutkan ke tahap Ekplorasi Desain. Demikian berita acara sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dibuat sesuai dengan sesungguhnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Semarang, 3 Juli 2015 Peserta Sidang, Paulus Ozora Hutabarat NIM. 21020111130055 Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Bharoto, ST, MT Dr. Ir. Erni Setyowati, MT NIP. 197306161999031001 NIP. 196704041998022001 Penguji Ir. Abdul Malik, MSA NIP. 195608181986031005