LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.91 TAHUN 2011 TANGGAL : 31 OKTOBER Kepada. di...

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Contoh 1 Bentuk Surat Permohonan Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian (KOP PERUSAHAAN)

2012, No.118. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : PM.8 TAHUN 2012 Tanggal : 26 JANUARI Contoh 1. Nomor : Jakarta.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No.1090 NOMOR PM 71 TAHUN 2013 Contoh 1

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN PENCEMARAN DI PERAIRAN DAN PELABUHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. FORMAT SURAT PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS UNTUK PERMOHONAN IZIN PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR (KOP PERUSAHAAN) Nomor :...,...

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR : 2/P/2008

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 9 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 110 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG


PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/4/2009 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA OBAT HEWAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 104 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN Formulir Model-01

CONTOH 1 : PERMOHONAN IZIN USAHA ANGKUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.31/Menhut-II/2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM. 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 20 TAHUN 2011

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 17/Menhut-II/2010 TENTANG PERMOHONAN, PEMBERIAN, DAN PENCABUTAN IZIN PENGUSAHAAN TAMAN BURU

KOP SURAT BKPM RI IZIN KANTOR PERWAKILAN PERUSAHAAN ASING

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN NOMOR: 129.1/Kpts/HK.320/12/07 TENTANG

PERMOHONAN PERSETUJUAN PRINSIP INDUSTRI OBAT TRADISIONAL/INDUSTRI EKSTRAK BAHAN ALAM

PERMOHONAN PERSETUJUAN PRINSIP INDUSTRI OBAT TRADISIONAL/INDUSTRI EKSTRAK BAHAN ALAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. IZIN USAHA. Industri. Ketentuan. Pencabutan.

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENGALIHAN ALUR SUNGAI DAN/ATAU PEMANFAATAN RUAS BEKAS SUNGAI

KOP PERUSAHAAN. Nomor : Lampiran :.. Hal : Permohonan Penetapan Sebagai Kawasan Pabean

2017, No Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tam

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... di...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 354/HK.130/C/05/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PRODUKSI BENIH BINA TANAMAN PANGAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor: KP 4 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

TATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 205/Kpts/OT.210/3/2003 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 89 TAHUN 1990 TENTANG IZIN USAHA EKSPEDISI MUATAN PESAWAT UDARA (EMPU) MENTERI PERHUBUNGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Penyalur Alat Kesehatan dengan data-data sebagai berikut

MENTERI KEUANGAN. Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan III Nomor : 855/KMK.01/1993 Tanggal : 23 Oktober 1993 FORMULIR EPTE 1

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan L

LAMPIRAN I. Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak : di...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Form. Surat Permohonan Nomor :..,. Lampiran : Perihal : Pendaftaran ulang IUI-PHHK Kepada Yth.

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Tata Cara. Syarat. Izin Usaha. Obat Hewan. Pemberian. Pencabutan.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 997 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

45 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.91 TAHUN 2011 TANGGAL : 31 OKTOBER 2011 Contoh 1 (KOP INSTANSI BADAN USAHA) Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus Yth. (Menteri Perhubungan, Gubernur, atau Bupati/Walikota ) 1. Berdasarkan Pasal 354 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian, bersama ini kami PT. mengajukan permohonan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus untuk trase jalur kereta api khusus dari sampai dengan. 2. Sebagai bahan pertimbangan terlampir sampaikan 1 (satu) berkas dokumen untuk melengkapi permohonan maksud yang terri dari: a. akte penrian badan usaha; b. nomor pokok wajib pajak; c. izin usaha kegiatan pokok; d. surat keterangan domisili perusahaan; e. peta lokasi prasarana perkeretaapian khusus; f. kajian kesesuaian antara kebutuhan perkeretaapian khusus dan kegiatan pokoknya; g. bukti kepemilikan, bukti penguasaan dan/atau bukti pengelolaan lahan dan/atau bangunan wilayah penunjang yang maksud atau menunjukkan bahwa kepemilikan, penguasaan, dan/atau pengelolaan wilayah penunjang laksanakan oleh perusahaan yang berafiliasi dengan penyelenggara perkeretaapian khusus atau dengan perusahaan induk; (jika terdapat wilayah penunjang) h. surat pernyataan bahwa wilayah penunjang hanya gunakan untuk menunjang kegiatan pokok; (jika terdapat wilayah penunjang) i. rencana kerja wilayah penunjang yang bersangkutan. (jika terdapat wilayah penunjang) j. akta penrian perusahaan induk; (jika tidak memiliki persyaratan huruf c) k. akta penrian anak perusahaan dari perusahaan induk yang akan layani oleh penyelenggara perkeretaapian khusus; (jika tidak memiliki persyaratan huruf c) l. surat pernyataan dari pemohon yang sahkan oleh Notaris yang menerangkan bahwa pengelolaan perkeretaapian khusus hanya akan gunakan untuk melayani perusahaan induk dan/atau beberapa anak perusahaannya; (jika tidak memiliki persyaratan huruf c) m. surat pernyataan dari pemohon yang sahkan oleh Notaris yang menerangkan bahwa pengelolaan perkeretaapian khusus hanya akan gunakan untuk melayani beberapa anak perusahaannya. (jika tidak memiliki persyaratan huruf c). 3. Demikian mohon pertimbangan dan proses lebih lanjut. Tembusan Yth.: 2. ; dst (instansi terkait) Pemohon

46 Contoh 2 Nomor : Jakarta, tgl bln thn Perihal : Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Khusus Yth. Gubernur / Bupati/Walikota 1. Berkenaan dengan Surat Saudara Nomor tanggal bersama ini beritahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen persyaratan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus PT., pada prinsipnya telah memenuhi persyaratan sebagaimana atur dalam Pasal 354 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian serta Pasal 19 dan Pasal 20 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus. 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, pada prinsipnya kami dapat menyetujui Gubernur / Bupati/Walikota untuk menetapkan keputusan tentang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus kepada PT. dengan tetap memperhatikan hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst 3. Demikian surat persetujuan ini sampaikan untuk gunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. MENTERI PERHUBUNGAN 2. ; dst.

47 Contoh 3 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. UNTUK JALUR KERETA API KHUSUS DARI SAMPAI DENGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 354 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal 18 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus; 4. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : 1. Surat permohonan PT. Nomor tanggal perihal permohonan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus; 2. Surat Persetujuan Menteri Perhubungan Nomor (untuk Keputusan Gubernur / Bupati/Walikota);

48 M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. UNTUK JALUR KERETA API KHUSUS DARI SAMPAI DENGAN PERTAMA : Memberikan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus kepada: a. Nama perusahaan : b. Akte Penrian : c. Bidang usaha : d. Alamat : e. NPWP : f. Penanggung jawab : KEDUA : Pemegang persetujuan prinsip sebagaimana maksud dalam Diktum PERTAMA, wajibkan: a. mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan bidang perkeretaapian; b. mentaati peraturan perundang-undangan dari instansi Pemerintah lainnya yang berkaitan dengan usaha pokoknya; c. melaksanakan kegiatan perencanaan teknis yang meliputi pradesain, desain, konstruksi, dan pascakonstruksi; d. membuat analisa mengenai dampak lingkungan hidup atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL); e. melaksanakan pengadaan tanah untuk pembangunan prasarana perkeretaapian khusus; f. segera mengajukan izin pembangunan perkeretaapian khusus setelah melaksanakan kegiatan perencanaan teknis, membuat AMDAL, dan melaksanakan pengadaan tanah; g. melaporkan kegiatan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali kepada pemberi persetujuan prinsip terhadap pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis, membuat AMDAL, dan melaksanakan pengadaan tanah. KETIGA : Persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tetapkan dan dapat perpanjang 2 (dua) kali untuk jangka waktu 5 tahun sekali atas permohonan dari pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus.

49 KEEMPAT : Persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus dapat cabut apabila pemegang persetujuan prinsip tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana maksud dalam Diktum KEDUA dalam jangka waktu 2 (dua) tahun setelah persetujuan prinsip berikan dan Pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus dalam waktu 1 (satu) tahun tidak melaporkan pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis, membuat AMDAL, dan melaksanakan pengadaan tanah. KELIMA : Pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan sebagaimana maksud Diktum KEDUA, lakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Ditetapkan : Pada tanggal : MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: 2. ;

50 Contoh 4 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penolakan permohonan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus Direktur PT. 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus, bersama ini beritahukan bahwa permohonan Saudara belum dapat berikan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus karena beberapa hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Apabila Saudara telah melengkapi persyaratan sebagaimana tersebut atas, harap Saudara dapat mengajukan kembali permohonan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus. 3. Demikian untuk maklumi. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ;

51 Contoh 5 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Peringatan/Teguran Pertama/Kedua Direktur PT. 1. Berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapin Khusus, bersama ini beritahukan bahwa Saudara sebagai pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus sampai saat ini tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Diktum Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, pada kesempatan pertama harap kepada Saudara dapat segera melaksanakan kewajiban sebagaimana telah atur dalam Diktum Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun 3. Apabila teguran pertama ini tidak indahkan maka akan keluarkan teguran selanjutnya atau akan lakukan pembekuan persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus apabila sampai dengan waktu tertentu sesuai ketentuan yang berlaku Saudara belum melakukan kewajiban maksud. 4. Demikian untuk jakan perhatian. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ;

52 Contoh 6 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Pembekuan Persetujuan Prinsip Pembangunan Direktur PT. 1. Menyusuli Surat Peringatan/Teguran kami sebelumnya Nomor tanggal, bersama ini beritahukan bahwa Saudara sebagai pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus sampai saat ini tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Diktum Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, maka apabila Saudara tidak segera melaksanakan kewajiban sebagaimana telah atur dalam Diktum Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun akan lakukan pencabutan persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus. 3. Demikian untuk jakan perhatian. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ;

53 Contoh 7 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PENCABUTAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. UNTUK JALUR KERETA API KHUSUS DARI SAMPAI DENGAN MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai kewajiban pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus; b. bahwa PT. sebagai pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus yang tetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun belum melaksanakan kewajibannya; c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan huruf b tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Pencabutan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : 1. Surat teguran pertama Nomor 2. Surat teguran kedua Nomor M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENCABUTAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. UNTUK JALUR KERETA API KHUSUS DARI SAMPAI DENGAN PERTAMA : Persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus PT sebagaimana tetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun, cabut dan nyatakan tidak berlaku lagi. KEDUA : Sejak Keputusan ini tetapkan maka segala tindakan PT. yang berkaitan dengan perkeretaapian khusus tidak dapat pertanggungjawabkan secara hukum.

54 KETIGA : Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini, lakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Ditetapkan : Pada tanggal : MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: (semua pihak yang terkait, baik instansi Pemerintah atau badan hukum Indonesia) 2. ;

55 Contoh 8 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Permohonan Perpanjangan Persetujuan Prinsip Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Khusus Yth. Menteri Perhubungan/ Gubernur / Bupati/Walikota 1. Dengan hormat sampaikan bahwa mengingat akan berakhirnya persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus pada tanggal sebagaimana tetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun, kami PT. mengajukan permohonan perpanjangan terhadap persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus. 2. Sebagai bahan pertimbangan kami sampaikan beberapa alasan permohonan perpanjangan terhadap persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus sebagai berikut: a. ; b. ; dst 3. Demikian mohon perkenan untuk dapat proses lebih lanjut, dan atas perhatiannya ucapkan terima kasih. Pemohon 2. ;

56 Contoh 9 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PENYEMPURNAAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. UNTUK JALUR KERETA API KHUSUS DARI SAMPAI DENGAN MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai perpanjangan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : Surat permohonan PT. Nomor tanggal perihal permohonan perpanjangan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus. M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENYEMPURNAAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. UNTUK JALUR KERETA API KHUSUS DARI SAMPAI DENGAN Pasal I Menyempurnakan Diktum KETIGA Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun yang semula berbunyi: KETIGA : Persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tetapkan dan dapat perpanjang 2 (dua) kali untuk jangka waktu 5 tahun sekali atas permohonan dari pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus. menja berbunyi sebagai berikut:

57 KETIGA : Persetujuan prinsip pembangunan perkeretapian khusus ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tetapkan dan dapat perpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu 5 tahun atas permohonan dari pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Pasal II Ditetapkan : Pada tanggal : MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: 2. ;

58 Contoh 10 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penolakan permohonan perpanjangan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus Direktur PT. 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan perpanjangan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus, bersama ini beritahukan bahwa permohonan Saudara belum dapat pertimbangkan karena beberapa hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Demikian untuk maklumi. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ; dst.

59 Contoh 11 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus Yth. Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota 1. Dengan hormat sampaikan bahwa kami telah melaksanakan kewajiban sebagaimana atur dalam Diktum KEDUA Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, bersama ini dengan hormat kami mengajukan permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus dan sebagai bahan pertimbangan terlampir sampaikan: m. penetapan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus; n. rancang bangun yang buat berdasarkan perhitungan; o. gambar-gambar teknis; p. data lapangan; q. jadwal pelaksanaan; r. spesifikasi teknis; s. analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau UKL dan UPL; t. metode pelaksanaan; u. izin menrikan bangunan; v. izin lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; w. rekomendasi dari bupati/walikota yang wilayahnya akan lintasi oleh jalur kereta api; dan x. bukti pembebasan tanah. 3. Demikian mohon perkenan untuk dapat proses lebih lanjut, dan atas perhatiannya ucapkan terimakasih. Pemohon 2. ;.

60 Contoh 12 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Pemberian Persetujuan Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Khusus Yth. Gubernur / Bupati/Walikota 1. Berkenaan dengan Surat Saudara Nomor tanggal bersama ini beritahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen persyaratan izin pembangunan perkeretaapian khusus PT., pada prinsipnya telah memenuhi persyaratan sebagaimana atur dalam Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus. 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, pada prinsipnya kami dapat menyetujui Gubernur / Bupati/Walikota untuk menetapkan keputusan tentang izin pembangunan perkeretaapian khusus kepada PT. dengan tetap memperhatikan hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst 3. Demikian surat persetujuan ini sampaikan untuk gunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. A.n MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAPIAN 2. ;

61 Contoh 13 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PEMBERIAN IZIN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai izin pembangunan perkeretaapian khusus; b. bahwa PT. telah berikan persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus melalui Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun ; c. bahwa PT. telah melaksanakan kewajiban sebagaimana atur dalam Diktum KEDUA Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun dan telah memenuhi persyaratan izin pembangunan perkeretaapin khusus; d. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Pemberian Izin Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan 4. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : 1. Surat permohonan PT. Nomor tanggal perihal Permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus. 2. Surat Persetujuan Menteri Perhubungan Nomor (untuk Keputusan Gubernur / Bupati/Walikota) M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PEMBERIAN IZIN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT..

62 PERTAMA : Memberikan izin pembangunan perkeretaapian khusus kepada: a. Nama perusahaan : b. Akte Penrian : c. Bidang usaha : d. Alamat : e. NPWP : f. Penanggung jawab : KEDUA : Pemegang izin sebagaimana maksud dalam Diktum PERTAMA, wajibkan: a. mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan bidang perkeretaapian; b. mentaati peraturan perundang-undangan dari instansi Pemerintah lainnya yang berkaitan dengan usaha pokoknya; c. melaksanakan pembangunan prasarana perkeretaapian khusus dan pengadaan sarana perkeretaapian khusus paling lambat 2 (dua) tahun sejak izin terbitkan; d. bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang timbul selama pelaksanaan pembangunan prasarana perkeretaapian khusus; e. harus melakukan koornasi dengan inspektor dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam pelaksanaan pembangunan perkeretaapian khusus; dan f. melaporkan kegiatan pembangunan perkeretaapian khusus secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada pemberi izin pembangunan. KETIGA : Izin pembangunan perkeretapian khusus ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat perpanjang 3 (tiga) kali untuk jangka waktu 4 tahun sekali atas permohonan dari pemegang izin pembangunan perkeretaapian khusus yang sertai dengan alasan dan data dukung yang lengkap KEEMPAT : Izin pembangunan perkeretaapian khusus dapat cabut apabila pemegang izin pembangunan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana maksud dalam Diktum KEDUA. KELIMA : Pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan sebagaimana maksud Diktum KEDUA, lakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Ditetapkan : Pada tanggal : A.n MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: 2. ;

63 Contoh 14 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penolakan permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus Direktur PT. 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus, bersama ini beritahukan bahwa permohonan Saudara belum dapat berikan izin pembangunan perkeretaapian khusus karena beberapa hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Apabila Saudara telah melengkapi persyaratan sebagaimana tersebut atas, harap Saudara dapat mengajukan kembali permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus. 3. Demikian untuk maklumi. A.n MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ;

64 Contoh 15 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Permohonan Perpanjangan Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Khusus Yth. Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota 1. Dengan hormat sampaikan bahwa mengingat akan berakhirnya izin pembangunan perkeretaapian khusus pada tanggal sebagaimana tetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota No Tahun, kami PT. mengajukan permohonan perpanjangan terhadap izin pembangunan perkeretaapian khusus. 2. Sebagai bahan pertimbangan kami sampaikan beberapa alasan permohonan perpanjangan terhadap izin pembangunan perkeretaapian khusus sebagai berikut: a. ; b. ; dst 3. Demikian mohon perkenan untuk dapat proses lebih lanjut, dan atas perhatiannya ucapkan terima kasih. Pemohon 2. ;.

65 Contoh 15 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PENYEMPURNAAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERIAN IZIN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai perpanjangan izin pembangunan perkeretaapian khusus; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Izin Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : Surat permohonan PT. Nomor tanggal perihal permohonan perpanjangan izin pembangunan perkeretaapian khusus; M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENYEMPURNAAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERIAN IZIN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. Pasal I Menyempurnakan Diktum KETIGA Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun yang semula berbunyi: KETIGA : Izin pembangunan perkeretapian khusus ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat perpanjang 3 (tiga) kali untuk jangka waktu 4 tahun sekali atas permohonan dari pemegang izin pembangunan perkeretaapian khusus yang sertai dengan alasan dan data dukung yang lengkap menja berbunyi sebagai berikut:

66 KETIGA : Izin pembangunan perkeretapian khusus ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun sejak tetapkan dan dapat perpanjang 2 (dua) kali untuk jangka waktu 4 tahun atas permohonan dari pemegang persetujuan prinsip pembangunan perkeretaapian khusus. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Pasal II Ditetapkan : Pada tanggal : A.n MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: 2. ;

67 Contoh 17 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penolakan permohonan perpanjangan izin pembangunan perkeretaapian khusus Direktur PT. 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan perpanjangan izin pembangunan perkeretaapian khusus, bersama ini beritahukan bahwa permohonan Saudara belum dapat pertimbangkan karena beberapa hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Demikian untuk maklumi. A.n MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ;

68 Contoh 18 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Permohonan izin operasi perkeretaapian khusus Yth. Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota 1. Dengan hormat sampaikan bahwa kami telah selesai melaksanakan pembangunan prasarana perkeretapian khusus dan pengadaan sarana perkeretaapian khusus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah tetapkan dan telah nyatakan laik operasi yang buktikan dengan sertifikat pengujian. 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, bersama ini dengan hormat kami mengajukan permohonan izin operasi perkeretaapian khusus dan sebagai bahan pertimbangan terlampir sampaikan: f. sertifikat uji pertama terhadap prasarana perkeretaapian khusus; g. sertifikat uji pertama/berkala terhadap sarana perkeretaapian khusus yang akan operasikan; h. sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, dan perawatan prasarana perkeretaapian khusus; i. sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, dan perawatan sarana perkeretaapian khusus; j. data petugas prasarana dan awak sarana, tenaga perawatan, dan tenaga pemeriksa prasarana dan sarana perkeretaapian khusus yang lengkapi dengan sertifikat kecakapan dan keahliannya. 3. Demikian mohon perkenan untuk dapat proses lebih lanjut, dan atas perhatiannya ucapkan terimakasih. Pemohon 2. ;.

69 Contoh 19 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Pemberian Persetujuan Izin Operasi Perkeretaapian Khusus Yth. Gubernur / Bupati/Walikota 1. Berkenaan dengan Surat Saudara Nomor tanggal bersama ini beritahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen persyaratan izin operasi perkeretaapian khusus PT., pada prinsipnya telah memenuhi persyaratan sebagaimana atur dalam Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus. 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, pada prinsipnya kami dapat menyetujui Gubernur / Bupati/Walikota untuk menetapkan keputusan tentang izin operasi perkeretaapian khusus kepada PT. dengan tetap memperhatikan hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst 3. Demikian surat persetujuan ini sampaikan untuk gunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. MENTERI PERHUBUNGAN 2. ;.

70 Contoh 20 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PEMBERIAN IZIN OPERASI PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT. MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai izin operasi perkeretaapian khusus; b. bahwa PT. telah berikan izin pembangunan perkeretaapian khusus melalui Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun ; c. bahwa PT. telah selesai melaksanakan pembangunan prasarana perkeretapian khusus dan pengadaan sarana perkeretaapian khusus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah tetapkan dan telah nyatakan laik operasi yang buktikan dengan sertifikat pengujian; d. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Pemberian Izin Operasi Perkeretaapian Khusus PT. ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan 4. Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Izin Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. 5. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : 1. Surat permohonan PT. Nomor tanggal perihal permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus. 2. Surat Persetujuan Menteri Perhubungan Nomor (untuk Keputusan Gubernur / Bupati/Walikota) M E M U T U S K A N:

71 Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PEMBERIAN IZIN OPERASI PERKERETAAPIAN KHUSUS KEPADA PT.. PERTAMA : Memberikan izin operasi perkeretaapian khusus kepada: a. Nama perusahaan : b. Akte Penrian : c. Bidang usaha : d. Alamat : e. NPWP : f. Penanggung jawab : KEDUA : Pemegang izin sebagaimana maksud dalam Diktum PERTAMA, wajibkan: e. menaati peraturan perundang-undangan bidang perkeretaapian; f. menaati peraturan perundang-undangan bidang pelestarian fungsi lingkungan hidup; g. bertanggung jawab atas pengoperasian perkeretaapian khusus; dan h. melaporkan kegiatan operasional perkeretaapian khusus secara berkala kepada pemberi izin. KETIGA : Izin operasi perkeretaapian khusus berlaku selama pemegang izin masih menjalankan usaha pokoknya. KEEMPAT : Izin operasi perkeretaapian khusus dapat cabut apabila pemegang izin operasi tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana maksud dalam Diktum KEDUA. KELIMA : Pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan sebagaimana maksud Diktum KEDUA, lakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Ditetapkan : Pada tanggal : MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: 2. ;

72 Contoh 21 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penolakan permohonan izin operasi perkeretaapian khusus Direktur PT. 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan izin operasi perkeretaapian khusus, bersama ini beritahukan bahwa permohonan Saudara belum dapat berikan izin operasi perkeretaapian khusus karena beberapa hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Apabila Saudara telah melengkapi persyaratan sebagaimana tersebut atas, harap Saudara dapat mengajukan kembali permohonan izin operasi perkeretaapian khusus. 3. Demikian untuk maklumi. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ;

73 Contoh 22 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Permohonan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus Yth. Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota 1. Dengan hormat sampaikan bahwa dengan adanya perubahan kepemilikan PT. bersama ini dengan hormat kami mengajukan permohonan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus kepada PT. dan sebagai bahan pertimbangan terlampir sampaikan beberapa dokumen persyaratan sebagai berikut: a. b. c. dst 2. Demikian mohon perkenan untuk dapat proses lebih lanjut, dan atas perhatiannya ucapkan terimakasih. Pemohon 2. ; dst.

74 Contoh 23 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Pemberian Persetujuan Pengalihan Izin Operasi Perkeretaapian Khusus Yth. Gubernur / Bupati/Walikota 1. Berkenaan dengan Surat Saudara Nomor tanggal bersama ini beritahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen persyaratan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus PT. kepada PT., pada prinsipnya telah memenuhi persyaratan sebagaimana atur dalam Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus. 2. Sehubungan dengan hal tersebut atas, pada prinsipnya kami dapat menyetujui Gubernur / Bupati/Walikota untuk menetapkan keputusan tentang pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus PT. kepada PT. dengan tetap memperhatikan hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst 3. Demikian surat persetujuan ini sampaikan untuk gunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. MENTERI PERHUBUNGAN 2. ; dst.

75 Contoh 24 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA NOMOR: TENTANG PENGALIHAN IZIN OPERASI PERKERETAAPIAN KHUSUS PT. KEPADA PT. MENTERI PERHUBUNGAN, / GUBERNUR, / BUPATI/WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian dan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus, telah atur mengenai pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus; b. bahwa PT. telah berikan izin operasi perkeretaapian khusus melalui Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun ; c. bahwa dengan adanya perubahan kepemilikan PT. perlu lakukan pengalihan izin opersi perkeretapian khusus PT kepada PT. ; e. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota tentang Pengalihan Izin Operasi Perkeretaapian Khusus PT. PT. ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Untuk Jalur Kereta Api Khusus Dari Sampai Dengan 4. Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Izin Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. 5. Keputusan Menteri Perhubungan / Gubernur / Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Pemberian Izin Operasi Perkeretaapian Khusus PT. 6. dst; (Peraturan perundang-undangan yang terkait) Memperhatikan : 1. Surat permohonan PT. Nomor tanggal perihal permohonan izin pembangunan perkeretaapian khusus. 2. Surat Persetujuan Menteri Perhubungan Nomor (untuk Keputusan Gubernur / Bupati/Walikota) M E M U T U S K A N:

76 Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN / GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENGALIHAN IZIN OPERASI PERKERETAAPIAN KHUSUS PT. KEPADA PT.. PERTAMA : Mengalihkan izin operasi perkeretaapian khusus dari: a. Nama perusahaan : b. Akte Penrian : c. Bidang usaha : d. Alamat : e. NPWP : f. Penanggung jawab : kepada: a. Nama perusahaan : b. Akte Penrian : c. Bidang usaha : d. Alamat : e. NPWP : f. Penanggung jawab : KEDUA : Pemegang pengalihan izin operasi sebagaimana maksud dalam Diktum PERTAMA, wajibkan: a. menaati peraturan perundang-undangan bidang perkeretaapian; b. menaati peraturan perundang-undangan bidang pelestarian fungsi lingkungan hidup; c. bertanggung jawab atas pengoperasian perkeretaapian khusus; dan d. melaporkan kegiatan operasional perkeretaapian khusus secara berkala kepada pemberi izin. KETIGA : Pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus berlaku selama pemegang pengalihan izin masih menjalankan usaha pokoknya. KEEMPAT : Pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus dapat cabut apabila pemegang pengalihan izin operasi tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana maksud dalam Diktum KEDUA. KELIMA : Pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan sebagaimana maksud Diktum KEDUA, lakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian / Gubernur / Bupati/Walikota KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal tetapkan. Ditetapkan : Pada tanggal : MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA SALINAN Keputusan ini sampaikan kepada: 2. ; dst

77 Contoh 25 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penolakan permohonan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus Direktur PT. 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus, bersama ini beritahukan bahwa permohonan Saudara belum dapat berikan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus karena beberapa hal sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Apabila Saudara telah melengkapi persyaratan sebagaimana tersebut atas, harap Saudara dapat mengajukan kembali permohonan pengalihan izin operasi perkeretaapian khusus. 3. Demikian untuk maklumi. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ; dst.

78 Contoh 26 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penugasan penggunaan perkeretaapian khusus PT. untuk melayani kepentingan umum Yth. Direktur PT. 1. Bersama ini sampaikan bahwa berdasarkan Pasal 375 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah atur bahwa dalam keadaan darurat/tertentu badan usaha penyelenggara perkeretaapian khusus dapat berikan penugasan untuk melayani kepentingan umum. 2. Berdasarkan hal tersebut atas, maka dalam rangka (penanggulangan bencana, atau prasarana dan/atau sarana angkutan umum tidak berfungsi karena terjanya bencana alam, atau tidak terseanya angkutan umum daerah tertentu), perlu selenggarakan pengoperasian perkeretaapian khusus. 3. Sehubungan dengan hal tersebut atas, dengan ini tugaskan kepada Saudara agar pengoperasian perkeretaapian khusus PT. sebagaimana telah tetapkan dengan Keputusan Menteri/Gubernur /Bupati/Walikota Nomor Tahun tentang Izin Operasi Perkeretaapian Khusus agar dapat melayani kepentingan umum dalam jangka waktu minggu/bulan/tahun dengan tata cara pelaksanaan pelayanan kepentingan umum laksanakan melalui kerjasama dengan Gubernur / Bupati/Walikota. 4. Demikian surat penugasan ini sampaikan untuk laksanakan sebagaimana mestinya. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ; dst (sesuai kebutuhan).

79 Contoh 27 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Penghentian penugasan perkeretapian khusus PT. untuk melayani kepentingan umum Yth. Direktur Utama PT. Jakarta 1. Berdasarkan surat kami nomor tanggal perihal Penugasan penggunaan perkeretaapian khusus PT. untuk melayani kepentingan umum, bersama ini sampaikan bahwa mengingat kegiatan dalam rangka (penanggulangan bencana, atau prasarana dan/atau sarana angkutan umum tidak berfungsi karena terjanya bencana alam, atau tidak terseanya angkutan umum daerah tertentu) telah selesai laksanakan/telah berfungsi kembali/telah tersea maka pengoperasian perkeretaapian khusus PT. untuk melayani kepentingan umum hentikan/berakhir. 2. Demikian surat penghentian penugasan ini sampaikan untuk laksanakan sebagaimana mestinya. MENTERI PERHUBUNGAN/ GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA 2. ; dst (sesuai kebutuhan).

80 Contoh 28 Nomor : Jakarta/, tgl bln thn Perihal : Keberatan penggunaan perkeretaapian khusus PT. untuk melayani kepentingan umum Menteri Perhubungan, Gubernur /Bupati/Walikota 1. Menunjuk surat permohonan Menteri Perhubungan, Gubernur /Bupati/Walikota Nomor tanggal perihal rencana penggunaan perkeretaapian khusus PT. untuk melayani kepentingan umum, bersama ini sampaikan keberatan kami atas penugasan maksud dengan pertimbangan/alasan sebagai berikut: a. ; b. ; dst. 2. Demikian untuk maklumi. Direktur PT Ditetapkan Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2011 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA E. E. MANGINDAAN S. IP

81