KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

7. ANALISA FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (CSF)

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1997 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001

- 5 - Bagian Kedua Susunan Organisasi. Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2000 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016

KEPUTUSAN ~P ALA PERPUST AKAAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TAT A KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0115 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.1 Tahun 2000 Tentang : Organisasi Dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Lingkungan Hidup

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 1

DAFTAR ISI BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX KEDUDUKAN,TUGAS,FUNGSI DAN KEWENANGAN SUSUNAN ORGANISASI KEPALA SEKRETARIAT UTAMA 1. Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi 2. Bagian Kedua Biro Umum 3. Bagian Ketiga Biro Hukum dan Perencanaan DEPUTI PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN JASA INFORMASI 1. Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 2. Bagian Kedua Direktorat Deposit Bahan pustaka 3. Bagian Ketiga Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka 4. Bagian Keempat Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi 5. Bagian Kelima Pusat Preservasi Bahan Pustaka DEPUTI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN 1. Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi 2. Bagian Kedua Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca 3. Bagian Ketiga Pusat Pendidikan dan Pelatihan 4. Bagian Keempat Pusat Pengembangan Pustakawan TATA KERJA KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran I Struktur Organisasi Perpustakaan Nasional RI Lampiran II Struktur Sekretariat Utama Lampiran III Struktur Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Lampiran IV Struktur Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Pustakawan Hal 2

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen, maka perlu merumuskan kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3418); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3457); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Serah Simpan dan Pengelolaan Karya Rekam Film Ceritera atau Film Dokumenter (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3820); 4. Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah dua kali di ubah terakhir dengan Nomor 16 Tahun 2001; 5. Keputusan Presiden Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah di ubah dengan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2001; Memperhatikan : Surat persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 39/M.PAN/2/2001 tanggal 1 Februari 2001; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. 1

BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KEWENANGAN Pasal 1 (1) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang selanjutnya dalam Keputusan ini disingkat PERPUSNAS adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen. (2) PERPUSNAS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden yang dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dikoordinasikan oleh Menteri Pendidikan Nasional. (3) PERPUSNAS dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 PERPUSNAS mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PERPUSNAS menyelenggarakan fungsi : a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang perpustakaan; b. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas PERPUSNAS; c. pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi Pemerintah di bidang perpustakaan; d. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. Pasal 4 Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PERPUSNAS mempunyai kewenangan: a. penyusunan rencana nasional secara makro di bidang perpustakaan; b. perumusan kebijakan di bidang perpustakaan untuk mendukung pembangunan secara makro; c. penetapan sistem informasi di bidang perpustakaan; d. kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu : 1) perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang perpustakaan; 2) perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelestarian pustaka budaya bangsa dalam mewujudkan koleksi deposit nasional dan pemanfaatannya. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) PERPUSNAS terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat Utama; c. Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi; d. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan. (2) Struktur Organisasi PERPUSNAS sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Keputusan ini. 2

BAB III KEPALA Pasal 6 Kepala adalah Pemimpin PERPUSNAS. Pasal 7 Kepala mempunyai tugas : a. memimpin PERPUSNAS sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; b. menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas PERPUSNAS; c. menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas PERPUSNAS yang menjadi tanggung jawabnya; d. membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi dan organisasi lain. BAB IV SEKRETARIAT UTAMA Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 8 (1) Sekretariat Utama adalah unsur pembantu pimpinan PERPUSNAS yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (2) Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama. Pasal 9 Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan PERPUSNAS. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi : a. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan PERPUSNAS; b. pengkoordinasian perencanaan kebijakan teknis PERPUSNAS; c. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga PERPUSNAS; d. pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas PERPUSNAS; e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan PERPUSNAS. Pasal 11 (1) Sekretariat Utama terdiri dari : a. Biro Umum; b. Biro Hukum dan Perencanaan. (2) Struktur Organisasi Sekretariat Utama sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Keputusan ini. Bagian Kedua Biro Umum Pasal 12 Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelayanan administrasi, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, 3

perlengkapan, dan rumah tangga. Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, Biro Umum menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan dibidang kepegawaian, keuangan, dan ketatausahaan; b. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. Biro Umum terdiri dari : a. Bagian Kepegawaian; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Tata Usaha. Pasal 14 Pasal 15 Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengangkatan, pemberhentian, dan pensiun; b. pelaksanaan urusan kenaikan pangkat dan gaji; c. pengelolaan tata usaha kepegawaian. Pasal 17 Bagian Kepegawaian terdiri dari : a. Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun; b. Subbagian Kenaikan Pangkat dan Gaji; c. Subbagian Tata Usaha Kepegawaian. Pasal 18 (1) Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, dan pensiun pegawai. (2) Subbagian Kenaikan Pangkat dan Gaji mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam urusan mutasi kepangkatan dan administrasi gaji. (3) Subbagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengelolaan tata usaha kepegawaian, pemberian tanda penghargaan, kesehatan dan keselamatan kerja, hukuman disiplin serta pelaksanaan program kesejahteraan pegawai. Pasal 19 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan Pasal 20 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan perbendaharaan; b. pelaksanaan urusan verifikasi dan laporan keuangan. Bagian Keuangan terdiri dari : a. Subbagian Perbendaharaan; b. Subbagian Verifikasi. Pasal 21 4

Pasal 22 (1) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan dan administrasi tata usaha keuangan. (2) Subbagian Verifikasi mempunyai tugas melakukan verifikasi sumber data akuntansi anggaran rutin dan pembangunan serta penyiapan laporan keuangan. Pasal 23 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan tata usaha umum, surat menyurat, persandian, rumah tangga dan perlengkapan. Pasal 24 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan; b. pelaksanaan surat menyurat, kearsipan, dan persandian; c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 25 Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan; b. Subbagian Tata Usaha Deputi I; c. Subbagian Tata Usaha Deputi II; d. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga. Pasal 26 (1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan administrasi kepada Kepala dan Sekretaris Utama, keprotokolan, urusan kearsipan, dan persandian. (2) Subbagian Tata Usaha Deputi I mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kepada satuan organisasi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi. (3) Subbagian Tata Usaha Deputi II mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi kepada satuan organisasi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan. (4) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengadaan, urusan pemeliharaan dan penghapusan serta pelayanan rumah tangga. Bagian Ketiga Biro Hukum dan Perencanaan Pasal 27 Biro Hukum dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan bantuan hukum, pengkoordinasian perencanaan, penelaahan organisasi dan tatalaksana serta hubungan masyarakat dan penerbitan. Pasal 28 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Biro Hukum dan Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. pengkoordinasian perencanaan program PERPUSNAS; b. penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan bantuan hukum; c. pelaksanaan penelaahan organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat dan penerbitan. 5

Pasal 29 Biro Hukum dan Perencanaan terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat. Pasal 30 Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian perencanaan program PERPUSNAS, evaluasi dan pelaporan. Pasal 31 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penyusunan program dan anggaran; b. pelaksanaan evaluasi dan akuntabilitas kinerja PERPUSNAS; c. pelaksanaan penyusunan laporan program PERPUSNAS. Pasal 32 Bagian Perencanaan terdiri dari : a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Evaluasi dan Akuntabilitas; c. Subbagian Pelaporan. Pasal 33 (1) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program kerja dan anggaran. (2) Subbagian Evaluasi dan Akuntabilitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan akuntabilitas hasil pemeriksaan serta pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data hasil temuan pemeriksaan. (3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan program kerja. Pasal 34 Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyusunan peraturan perundang undangan, pertimbangan dan bantuan hukum, urusan organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat dan penerbitan. Pasal 35 Dalam melaksanakaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a. penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan bantuan hukum, serta pelaksanaan analisis peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana; b. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan promosi; c. pelaksanaan urusan penerbitan dan pencetakan. Pasal 36 Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. Subbagian Hukum dan Organisasi; b. Subbagian Hubungan Masyarakat; c. Subbagian Penerbitan. 6

Pasal 37 (1) Subbagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melakukan penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pertimbangan dan bantuan hukum, serta pelaksanaan analisis peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana; (2) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan masyarakat dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah, peliputan media massa, konfrensi pers, publikasi, dan promosi. (3) Subbagian Penerbitan mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan penerbitan dan pencetakan. BAB V DEPUTI PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN JASA INFORMASI Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 38 (1) Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut Deputi I adalah unsur pelaksana PERPUSNAS yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala. (2) Deputi I dipimpin oleh Deputi. Pasal 39 (1) Deputi I mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan di bidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi. (2) Dalam melaksanakan tugas, secara administrasi Deputi I dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama. Pasal 40 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Deputi I menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi; b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi; c. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala. Pasal 41 (1) Deputi I terdiri dari : a. Direktorat Deposit Bahan Pustaka; b. Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka; c. Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi; d. Pusat Preservasi Bahan Pustaka; e. Kelompok jabatan Fungsional. (2) Struktur Organisasi Deputi I sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Keputusan ini. 7

Bagian Kedua Direktorat Deposit Bahan Pustaka Pasal 42 Direktorat Deposit Bahan Pustaka mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam, penyusunan Bibliografi Nasional Indonesia (BNI), Katalog Induk Nasional ( KIN) serta literatur sekunder lainnya. Pasal 43 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Direktorat Deposit Bahan Pustaka menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang deposit bahan pustaka; b. pelaksanaan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. pelaksanaan penyusunan BNI dan KIN serta literatur sekunder lainnya. Pasal 44 Direktorat Deposit Bahan Pustaka terdiri dari: a. Subdirektorat Deposit; b. Subdirektorat Bibliografi. Pasal 45 Subdirektorat Deposit mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam, bahan pustaka kelabu (grey literature), terbitan badan internasional dan regional. Pasal 46 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Subdirektorat Deposit menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang deposit; b. penerimaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan serah simpan karya cetak dan karya rekam serta bahan pustaka kelabu; c. penerimaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan bahan pustaka terbitan badan intemasional dan regional; d. pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan serah simpan karya cetak dan karya rekam. Pasal 47 Subdirektorat Bibliografi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan BNI dan KIN serta literatur sekunder lainnya. Pasal 48 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Subdirektorat Bibliografi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang bibliografi; penyusunan, penyuntingan naskah BNI dan KIN; b. penyusunan bibliografi, katalog, indeks, sari karangan dan bahan pustaka rujukan sejenisnya; c. pengelolaan urusan Katalog Dalam Terbitan (KDT) dan Standar Intemasional Nomor Buku (Intemational Standard Book Number) (ISBN). 8

Bagian Ketiga Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka Pasal 49 Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka mempunyai tugas melaksanakan pengembangan koleksi dan pengolahan bahan pustaka. Pasal 50 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengembangan koleksi dan pengolahan bahan pustaka; b. pelaksanaan distribusi dan tukar-menukar bahan pustaka. Pasal 51 Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka terdiri dari: a. Bidang Akuisisi; b. Bidang Pengolahan Bahan Pustaka. Pasal 52 Bidang Akuisisi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan koleksi bahan pustaka. Pasal 53 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Bidang Akuisisi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengembangan koleksi bahan pustaka melalui pembelian, hadiah, hibah dan tukar menukar, serta pendistribusian bahan pustaka surplus; b. pelaksanaan pengembangan koleksi Indonesiana. Pasal 54 Bidang Pengolahan Bahan Pustaka mempunyai tugas melaksanakan pengolahan bahan pustaka. Pasal 55 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Bidang Pengolahan Bahan Pustaka menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan katalogisasi, klasifikasi dan pasca katalogisasi bahan pustaka; b. pelaksanaan verifikasi bahan pustaka; c. pemasukan data ke pangkalan data; d. penyusunan, pelaksanaan dan pengembangan tajuk nama pengarang, badan korporasi dan subjek. Bagian Keempat Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Pasal 56 Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan layanan perpustakaan dan informasi. Pasal 57 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan layanan koleksi umum dan khusus; b. pelaksanaan bimbingan pemakai; 9

c. pelaksanaan pameran dan promosi; d. pelaksanaan kerja sama dan otomasi perpustakaan. Pasal 58 Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi terdiri dari : a. Bidang Layanan Koleksi Umum; b. Bidang Layanan Koleksi Khusus; c. Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi. Pasal 59 Bidang Layanan Koleksi Umum mempunyai tugas melaksanakan layanan koleksi umum. Pasal 60 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Bidang Layanan Koleksi Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan layanan koleksi umum dan rujukan; b. pelaksanaan layanan terjemahan dan konsultasi perpustakaan. Pasal 61 Bidang Layanan Koleksi Khusus mempunyai tugas melaksanakan layanan koleksi khusus. Pasal 62 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bidang Layanan Koleksi Khusus menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan layanan koleksi bahan pustaka manuskrip, buku langka dan audio visual; b. pelaksanaan layanan terjemahan dan transliterasi (alih aksara) dan konsultasi perpustakaan. Pasal 63 Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi mempunyai tugas melaksanakan kerja sama perpustakaan dalam dan luar negeri, pengelolaan pangkalan data nasional, pelaksanaan dan pengembangan sistem otomasi perpustakaan. Pasal 64 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kerja sama perpustakaan dalam dan luar negeri; b. pengelolaan pangkalan data perpustakaan lingkup nasional; c. pembinaan dan pengembangan otomasi perpustakaan di lingkungan PERPUSNAS; d. pengelolaan website dan jaringan intranet; e. pengembangan format komunikasi Indonesia Machine Readable Cataloging (INDOMARC). Pasal 65 Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi terdiri dari : a. Subbidang Kerja Sama Perpustakaan; b. Subbidang Otomasi Perpustakaan. Pasal 66 (1) Subbidang Kerja Sama Perpustakaan mempunyai tugas penyiapan bahan dan melakukan kerja sama perpustakaan dalam dan luar negeri. (2) Subbidang Otomasi Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan pangkalan data perpustakaan lingkup nasional, pembinaan pengelolaan dan pengembangan otomasi perpustakaan, website dan 10

Jaringan intranet serta mengembangkan format komunikasi Indonesia Machine Readable Cataloging (INDOMARC). Bagian Kelima Pusat Preservasi Bahan Pustaka Pasal 67 Pusat Preservasi Bahan Pustaka mempunyai tugas melaksanakan pelestarian informasi dan fisik bahan pustaka. Pasal 68 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 67, Pusat Preservasi Bahan Pustaka menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pelestarian fisik melalui pemeliharaan, perawatan, restorasi dan penjilidan bahan pustaka; b. pelaksanaan pelestarian kandungan informasi bahan pustaka melalui alih media mikrografi dan fotografi; c. pelaksanaan pelestarian kandungan informasi bahan pustaka melalui alih media digital ke media baru. Pasal 69 Pusat Preservasi Bahan Pustaka terdiri dari : a. Bidang Konservasi; b. Bidang Reprografi; c. Bidang Transformasi Digital. Pasal 70 Bidang Konservasi mempunyai tugas melaksanakan pelestarian fisik melalui pemeliharaan, perawatan, restorasi dan penjilidan bahan pustaka. Pasal 71 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, Bidang Konservasi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penelitian dan teknis konservasi dalam perawatan, perbaikan dan pengawetan bahan pustaka; b. pelaksanaan penjilidan bahan pustaka dalam rangka pelestarian bahan pustaka. Pasal 72 Bidang Konservasi terdiri dari : a. Subbidang Perawatan dan Perbaikan Bahan Pustaka; b. Subbidang Teknis Penjilidan Bahan Pustaka. Pasal 73 (1) Subbidang Perawatan dan Perbaikan Bahan Pustaka mempunyai tugas melakukan berbagai penelitian dan pelaksanaan teknis konservasi dalam perawatan, perbaikan dan pengawetan bahan pustaka; (2) Subbidang Teknis Penjilidan Bahan Pustaka mempunyai tugas melakukan penjilidan bahan pustaka dalam melaksanakan pelestarian bahan pustaka. Pasal 74 Bidang Reprografi mempunyai tugas melaksanakan pelestarian kandungan informasi bahan pustaka melalui alih media mikrografi dan fotografi. Pasal 75 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Bidang Reprografi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan alih media bahan pustaka langka ke dalam bentuk mikro 11

beserta pemeliharaan, perawatan dan penyimpanan; b. pelaksanaan reproduksi foto, naskah kuno, lukisan dan, peta serta pemeliharaan, penyimpanan master film negatif dan, foto reproduksinya. Bidang Reprografi terdiri : a. Subbidang Mikrofilm; b. Subbidang Reproduksi. Pasal 76 Pasal 77 1. Subbidang Mikrofilm mempunyai tugas melakukan alih media bahan pustaka langka ke dalam bentuk mikro beserta pemeliharaan, perawatan, dan penyimpanan master film negatif bentuk mikronya. 2. Subbidang Reproduksi mempunyai tugas melakukan reproduksi foto, naskah kuno, lukisan, dan peta, serta pemeliharaan, dan penyimpanan master film negatif dan rota reproduksinya. Pasal 78 Bidang Transformasi Digital mempunyai tugas melaksanakan pelestarian kandungan informasi bahan pustaka melalui alih media digital ke media baru. Pasal 79 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78, Bidang Transformasi Digital menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kegiatan transformasi kandungan informasi bahan pustaka langka khasanah warisan budaya bangsa ke bentuk digital serta pemeliharaan dan penyimpanan master informasi digital; b. pelaksanaan transformasi informasi digital ke media baru. Pasal 80 (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pada Deputi I dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Jabatan Fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada masingmasing Kepala Pusat/Direktorat yang dalam pelaksanaan sehari-hari berkoordinasi dengan masing-masing Kepala Bidang/Subdirektorat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 81 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fungsional pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 82 1. Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Jabatan Fungsional lainnya terdiri atas sejumlah jabatan fungsional yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh masing-masing Kepala Pusat. 3. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatur berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. 12

BAB VI DEPUTI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 83 (1) Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut Deputi II adalah unsur pelaksana PERPUSNAS yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala. (2) Deputi II dipimpin oleh Deputi. Pasal 84 (1) Deputi II mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya perpustakaan. (2) Dalam melaksanakan tugas, secara administrasi Deputi II dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama. Pasal 85 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Deputi II menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan perpustakaan di bidang pengembangan sumber daya; b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengembangan sumber daya perpustakaan; c. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala. Pasal 86 (1) Deputi II terdiri dari : a. Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca; b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan; c. Pusat Pengembangan Pustakawan; d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Struktur Organisasi Deputi II sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Keputusan ini. Bagian Kedua Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Pasal 87 Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pembakuan, akreditasi, pengembangan semua jenis perpustakaan dan koordinasi pemasyarakatan minat baca dengan instansi terkait. Pasal 88 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengembangan semua jenis perpustakaan; b. pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi data perpustakaan; c. penyusunan pembakuan penyelenggaraan perpustakaan; 13

d. pelaksanaan pengkajian dan koordinasi pemasyarakatan minat baca dengan instansi terkait; e. pemberian Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) dan akreditasi semua jenis perpustakaan. Pasal 89 Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca terdiri dari : a. Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus; b. Bidang Pengembangan Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi; c. Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Minat Baca. Pasal 90 Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus mempunyai tugas melaksanakan pengembangan perpustakaan, pembakuan dan akreditasi perpustakaan umum dan khusus. Pasal 91 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengembangan perpustakaan umum dan khusus; b. pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi perpustakaan umum dan khusus; c. penyusunan pembakuan perpustakaan dan pelaksanaan akreditasi serta evaluasi perpustakaan umum dan khusus; d. pemberian Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) perpustakaan umum dan khusus. Pasal 92 Bidang Pengembangan Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan perpustakaan, pembakuan dan akreditasi perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi. Pasal 93 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, bidang Pengembangan Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengembangan perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi; b. pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi; c. penyusunan pembakuan perpustakaan dan pelaksanaan akreditasi serta evaluasi perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi; d. pemberian NPP perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi. Pasal 94 Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Minat Baca mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan, koordinasi pemasyarakatan minat baca dengan instansi terkait. Pasal 95 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94, bidang pengkajian dan Pemasyarakatan Minat Baca menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan minat baca; b. pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi pemasyarakatan minat baca; c. pelaksanaan koordinasi pemasyarakatan minat baca; d. pelaksanaan promosi minat baca. 14

Bagian Ketiga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasal 96 Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kurikulum, program, penyelenggaraan dan pengelolaan sarana, serta evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Pasal 97 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Pusat Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kurikulum program pendidikan pelatihan perpustakaan; b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan perpustakaan; c. pelaksanaan pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan; d. evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan; Pasal 98 Pusat Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari : a. Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan; b. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan. Pasal 99 Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pengembangan serta mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Pasal 100 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan, pengembangan program dan kurikulum pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional pustakawan dan non fungsional; b. pelaksanaan evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Pasal 101 Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan terdiri dari : a. Subbidang Program dan Kurikulum; b. Subbidang Evaluasi. Pasal 102 (1) Subbidang Program dan Kurikulum mempunyai melakukan penyusunan pengembangan program tugas dan kurikulum pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional pustakawan dan non fungsional; (2) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Pasal 103 Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan. Pasal 104 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bidang Penyelenggaraan Pelatihan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; b. pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. 15

Pasal 105 Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari : a. Subbidang Sarana Pendidikan dan Pelatihan; b. Subbidang Pengajaran. Pasal 106 (1) Subbidang Sarana Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; (2) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional pustakawan dan non fungsional. Bagian Keempat Pusat Pengembangan Pustakawan Pasal 107 Pusat Pengembangan Pustakawan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan tenaga fungsional pustakawan. Pasal 108 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Pusat Pengembangan Pustakawan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional pustakawan; b. pelaksanaan pemberian akreditasi Pustakawan dan Tim Penilai; c. pelaksanaan koordinasi dan pengkajian pengembangan pustakawan; d. pelaksanaan pemasyarakatan jabatan fungsional pustakawan; e. evaluasi pustakawan dan angka kreditnya serta tim penilai. Pasal 109 Pusat Pengembangan Pustakawan terdiri dari : a. Bidang Akreditasi Pustakawan; b. Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pustakawan. Pasal 110 Bidang Akreditasi Pustakawan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman teknis, pelaksanaan pengembangan Jabatan Fungsional Pustakawan, penyetaraan, penilaian angka kredit dan pemberian rekomendasi pengangkatan tim penilai jabatan fungsional pustakawan. Pasal 111 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Bidang Akreditasi Pustakawan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan pedoman teknis pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional pustakawan; b. pelaksanaan penyetaraan tenaga fungsional; c. pemberian rekomendasi, akreditasi dan pengangkatan tim penilai jabatan fungsional pustakawan. Pasal 112 Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pustakawan mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan program, pengembangan, pemasyarakatan dan evaluasi tenaga fungsional pustakawan. Pasal 113 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112, Bidang Pengkajian dan Pengembangan Pustakawan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan pustakawan; b. penyusunan program pengembangan pustakawan; c. pelaksanaan pemasyarakatan jabatan fungsional pustakawan; 16

d. pelaksanaan pengembangan kemampuan pustakawan; e. evaluasi peranan dan pemanfaatan tenaga fungsional pustakawan. Pasal 114 (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, pada Deputi II dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Jabatan Fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada masingmasing Kepala Pusat yang dalam pelaksanaan sehari-hari berkoordinasi dengan masing-masing Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 115 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fungsional pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengembangan sumber daya perpustakaan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pasal 116 (1) Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Jabatan Fungsional lainnya terdiri atas sejumlah jabatan fungsional yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh masing-masing Kepala Pusat. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII TATA KERJA Pasal 117 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di lingkungan PERPUSNAS wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar organisasi di lingkungan PERPUSNAS serta dengan instansi lain sesuai dengan tugasnya masingmasing. Pasal 118 Setiap pimpinan organisasi di lingkungan PERPUSNAS bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 119 Setiap pimpinan organisasi di lingkungan PERPUSNAS wajib mengikuti dan mematuhi peraturan dan petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 120 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib pula disampaikan kepada pimpinan satuan unit organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 17

Pasal 121 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut serta memberi petunjuk kepada bawahan. Pasal 122 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit organisasi dibantu oleh kepala unit organisasi bawahannya dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. Pasal 123 Setiap pimpinan unit organisasi wajib melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah penyelesaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 124 Semua Keputusan Kepala PERPUSNAS yang merupakan pelaksanaan Keputusan Kepala PERPUSNAS Nomor 25 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional masih tetap berlaku sepanjang belum diubah dan atau disesuaikan berdasarkan Keputusan ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 125 Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Kepala PERPUSNAS Nomor 25 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dinyatakan tidak berlaku. Pasal 126 Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja menurut Keputusan ini ditetapkan oleh Kepala PERPUSNAS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 127 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Pebruari 2001 KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Ttd. HERNANDONO 18

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 TAHUN 2001 TANGGAL : 8 PEBRUARI 2001 KEPALA SEKRETARIAT UTAMA DEPUTI PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN JASA INFORMASI DEPUTI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN 19

SEKRETARIAT UTAMA LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 TAHUN 2001 TANGGAL : 8 PEBRUARI 2001 BIRO UMUM BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN BAGIAN KEPEGAWAIAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN TATA USAHA BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN HUKUM DAN HUMAS PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PERBENDAHARAAN TATA USAHA PIMPINAN DAN KEARSIPAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN HUKUM DAN ORGANISASI KENAIKAN PANGKAT DAN GAJI VERIFIKASI TATA USAHA DEPUTI I EVALUASI DAN AKUNTABILITAS HUBUNGAN MASYARAKAT TATA USAHA KEPEGAWAIAN TATA USAHA DEPUTI II PELAPORAN PENERBITAN PERLENGKAPAN DAN RUMAH TANGGA 20

LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 TAHUN 2001 TANGGAL : 8 PEBRUARI 2001 DEPUTI PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN JASA INFORMASI DIREKTORAT DEPOSIT BAHAN PUSTAKA PUSAT PENGEMBANGAN KOLEKSI DAN PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PUSAT JASA PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI PUSAT PRESERVASI BAHAN PUSTAKA SUB DIREKTORAT DEPOSIT SUB DIREKTORAT BIBLIOGRAFI AKUISISI PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA LAYANAN KOLEKSI UMUM LAYANAN KOLEKSI KHUSUS KERJA SAMA PERPUSTAKAAN DAN OTOMASI KONSERVASI REPROGRAFI TRANSFORMASI DIGITAL SUB KERJA SAMA PERPUSTAKAAN SUB PERAWATAN DAN PERBAIKAN BAHAN PUSTAKA SUB MIKROFILM SUB OTOMASI PERPUSTAKAAN SUB TEKNIS PENJILIDAN BAHAN PUSTAKA SUB REPRODUKSI 21

LAMPIRAN IV KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 TAHUN 2001 TANGGAL : 8 PEBRUARI 2001 DEPUTI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PUSAT PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DAN PENGKAJIAN MINAT BACA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUSAT PENGEMBANGAN PUSTAKAWAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DAN KHUSUS PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI PENGKAJIAN DAN PEMASYARAKATAN MINAT BACA PROGRAM DAN EVALUASI PELATIHAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN AKREDITASI PUSTAKAWAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PUSTAKAWAN SUB PROGRAM DAN KURIKULUM SUB SARANA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUB EVALUASI SUB PENGAJARAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN 22