TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Studi kualitatif..., An Nur Fatimah, FKM UI, 2009

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR. Surel:

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB I PENDAHULUAN. masuk dan berkembang biak di dalam tubuh yang ditularkan melalui free

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO 8-9% wanita di seluruh dunia akan mengalami kanker payudara.

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013 Eva Nirwana Natalia HT. Barat... ABSTRAK Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara karena adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali dari sel-sel kelenjar mamae dan salurannya. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan data primer yang dilakukan dengan pengisian lembar kuesioner oleh responden. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 71 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Random Sampling dengan pengambilan sampel secara acak sistematis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara, meningkatkan wawasan, serta mengurangi angka morbiditas dan mortalitas kanker payudara bagi remaja putri di SMA. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Harapan Mekar Medan.Waktu Penelitian dilakukan dari periode Mei- JuniTahun 2013. Karakteristik responden dibagi berdasarkan pengetahuan, umur dan sumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (47%) dan minoritas responden dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 3 orang (8%). Berdasarkan umur mayoritas responden berumur 13-16 tahun dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (28%), minoritas berumur 13-16 tahun dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 3 orang (8%). Berdasarkan sumber informasi media elektronik dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (24%), minoritas responden memperoleh informasi dari buku atau majalah dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (3%) dan dari media elektronik dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (3%). Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan kepada sekolah SMA Harapan Mekar Medan agar mengadakan program pemerintah yaitu Program Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) berupa pemberian informasi, pelayanan konseling dan pendidikan keterampilan hidup serta diharapkan kepada seluruh remaja kelas XI di SMA Harapan Mekar Medan agar melakukan deteksi dini kanker payudara dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Kata Kunci: Pengetahuan remaja putri, kanker payudara PENDAHULUAN Kanker saat ini menjadi salah satu penyebab kematian utama didunia dan di Indonesia. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita. Kanker payudara juga dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan bahkan dapat berujung kematian.di dunia sekitar 7,6 juta wanita (13% remaja) kematian disebabkan karena kankerdan faktanya 160 ribu (2,1%) penderita kanker diseluruh dunia adalah anak-anak(artanty, 2011). Menurut World Healt Organization (WHO), kanker payudara akan dialami wanita sebanyak 8-9 % dalam hidupnya. Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan diberbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit tersebut. Di Eropa terdiagnosis lebih dari 250.000 kasus baru kanker dankurang lebih 175.000 di Amerika. Pada tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita (50% remaja) terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700.000 meninggal.sampai saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Walaupun demikian, kaum wanita harus 17

semakin waspada dengan menjauhi faktor resiko sehingga dapat mengurangi resiko atau kemungkinan terkena kanker. Bagi wanita yang memiliki faktor resiko yang telah disebutkan sebelumnya sebaiknya lebih waspada. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.pemeriksaan secara rutin tahap awal bisa dilakukan sendiri di rumah, yaitu dengan teknik SADARI (Pemeriksan Payudara Sendiri). Untuk wanita yanng berumur lebih dari 35 tahun, kanker payudara bisa dideteksi dengan USG dan mammografi (Artanty, 2011). Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik pada daerah dengan insiden tinggi di daerah Barat, maupun pada insiden rendah seperti dibanyak daerah di Asia. Satu laporan penelitian pada tahun 1993 memperkirakan bahwa jumlah kasus baru di seluruh dunia pada tahun 1985 mencapai 720.000 remaja dan wanita > 40 tahun, terdiri atas 422.000 di negara maju dan 298.000 orang di negara berkembang. Di Amerika Serikat adalah sekitar 92/100.000 perempuan dengan mortalitan yang cukup tinggi, yaitu 27/100.000 atau 18% dari kematian yang dijumpai pada perempuan penyakit ini juga dapat diderita pada laki-laki dengan frekuensi sekitar 1%. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika Serikat (mencapai diatas 100/100.000; berarti ditemukan lebih 100 penderita dari 100.000 remaja). Kemudian diikuti dengan beberapa negara Eropa Barat (tertinggi Swiss, 73,5/100.000). Untuk Asia, masih berkisar antara 10-20/100.000; (contoh pada daerah tertentu di Jepang 17,6/100.000; Kwait 17,2/100.000; dan China 9,5/100.000). Angka ini akan berubah bila populasi dari daerah dengan insiden rendah melakukan migrasi ke daerah dengan insiden yang lebih tinggi, suatu bukti bahwa faktor lingkungan juga berperan pada proses terjadinya kanker (Purwoastuti, 2008). Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita kaum wanita, setelah kanker mulut/leher rahim dengan frekuensi relatif sebesar 11,5%. Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 perempuan 45% di antaranya remaja. Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari duktus. Kanker payudara (77%) umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian wanita yang lebih muda juga perlu waspada, walaupun kemungkinannya kecil. Tetapi apabila kanker menyerang usia mudah maka kebanyakan kanker tersebut lebih agresif dan angka kematian yang ditimbulkan sangat tinggi. Di Indonesia lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium lanjut. Sehingga upaya pengobatan mencapai kesembuhan sulit dilakukan. Oleh karena itu pasien perlu pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini. Pengobatan kuratif dan rehabilitatif yang baik agar pelayanan pada penderita dapat dilakukan secara optimal (Depkes RI, 1998). Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita wanita. Sekitar 6% wanita mengalaminya dan satu diantara 20 penderita mengalami kematian. Pemeriksaan payudara oleh penderita sendiri atau dokter, dan pengambilan sinar X terhadap payudara wanita merupakan upaya penting untuk menemukan kanker payudara sedini mungkin. Kanker payudara lebih gampang menyerang wanita yang pernah memiliki tumor atau kista di payudaranya. Para ahli berpendapat bahwa penyebab kanker adalah hormon-hormon. Susunan makanan berpengaruh pula, wanita yang suka makan makanan berlemak lebih banyak kemungkinan terkena daripada mereka yang tidak gemar lemak. Wanita yang tinggi dan gemuk lebih gampang terserang kanker ini daripada mereka yang pendek dan kurus. Mereka yang sanak keluarganya menderita kanker payudara, cenderung mendapat serangan ini pula. Mereka yang tidak mempuyai anak, mereka yang memiliki anak pada usia tiga puluhan, mereka yang haidnya muncul sewaktu masih muda dan mereka yang mati haidnya terlambat memiliki kemungkinan lebih besar terkena kanker (Haryanto, 2009). Menurut Basri (2009) Onk, mengatakan jumlah penderita 10 jenis kanker di Indonesia pada tahun 2004-2006 adalah kanker payudara diikuti dengan kanker leher rahim. Sebagai contoh misalnya dibagian bedah di RSUP.H.Adam Malik Medan angka kejadian kanker payudara mengalami peningkatan yang pesat. Pada tahun 2008 diantaranya penderita yang mengalami stadium III dan IV sebanyak 67,60% dan yang mengalami kematian sebanyak 16.1%. Pada tahun 2009 penderita kanker 18

payudara stadium III dan IV sebanyak 78,40%. Pada tahun 2010 penderita kanker payudara stadium III dan IV sebanyak 80,15%. Pada tahun 2011 angka kejadian kanker payudara stadium III dan IV sebanyak 83,77%. Kelainan-kelainan pada payudara bukanlah merupakan phenomena biologik semata melainkan lebih daripada itu ialah juga merupakan phenomena psikologik, psikoseksual dan psikososial, terlebih lagi apabila kelainankelainan itu tergolong dalam penyakit kanker payudara. Oleh karena itu, dalam menghadapi pasien dengan kasus kelainan payudara maka hendaknya suatu pendekatan yang bersifat holistik sangat penting sekali untuk dipertimbangkan yaitu pasien dipandang sebagai suatu individu ditinjau dari segi biologik, psikologik, sosial dan spiritualhasil pra survei yang dilakukan, terdapat 106 siswa-siswi kelasxi di SMA Harapan Mekar Medan, 71 diantaranya adalah remaja putri. Setelah dilakukan wawancara kepada 6 (7%) orang siswi didapatkan hasil pengetahuan siswi kelas XI tentang kanker payudara, 4 (5%) orang siswi tergolong dalam kriteria cukup dan 2 (2%) orang siswi tergolong dalam kriteria kurang,sekolah tersebut belum pernah ada penyuluhan tentang kanker payudara. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMA Harapan Mekar Kelas XI Medan Tahun 2013. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian ini menggunakan deskriptif dimana Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMA Harapan Mekar kelas XI Medan Tahun 2013.Populasidalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI di SMA Harapan Mekar Medan sebanyak 71 orang. Cara Pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling dengan pengambilan sampel secara acak sistematis. Caranya adalah membagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan hasilnya adalah interval sampel. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang responden. PEMBAHASAN Hasil penelitian 1. Karateristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Gambaran Mekar Kelas XI Medan No. Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1. Umur : 1. 10-12 tahun 2. 13-16 tahun 3. 17-21 tahun 2. Sumber Informasi : 1. Petugas Kesehatan 2. Media Elektronik 3.Buku atau Majalah 4. Orang lain/tetangga - 20 16 5 18 5 8 56 44 14 50 14 22 Dari tabel 1 di atas dapat dilihat dari 36 responden mayoritas responden berumur 13-16 tahun sebanyak 20 orang (56%) dan minoritas responden berumur 17-21 tahun sebanyak 16 orang (44%). Berdasarkan sumber informasi Media elektronik sebanyak 18 orang (50%) dan minoritas responden memperoleh informasi dari buku atau majalah sebanyak5 orang (14 %)dan dari petugas kesehatan sebanyak 5 orang (14%).. Tabel 2..Distribusi Frekuensi Gambaran Mekar Kelas XI Medan Tahun 2013 Berdasarkan Pengetahuan No Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%) 1. Baik 3 8 2. Cukup 16 45 3. Kurang 17 47 Jumlah 36 100 Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat dari 36 orang responden mayoritas responden dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (47%) dan minoritas responden dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 3 orang (8%). 19

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Gambaran Mekar Kelas XI Medan Tahun 2013 Berdasarkan Umur Tingkat Pengetahuan No Umur Baik Cukup Kurang Total F % F % F % F % 1. 10-12 tahun - - - - - - - - 2. 13-16 tahun 3 8 7 20 10 28 20 56 3. 17-21 tahun - - 9 25 7 19 16 44 Jumlah 3 8 16 45 17 47 36 100 Dari tabel 4.1.2 di atas dapat dilihat dari 36 orang responden berdasarkan umur mayoritas responden berumur 13-16 tahun dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (28%) dan minoritas responden berumur 13-16 tahun dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 3 orang (8%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gambaran Mekar Kelas XI MedanTahun 2013 Berdasarkan Sumber Informasi Tingkat Pengetahuan No Sumber Baik Cukup Kurang Total Informasi F % F % F % F % 1. PetugasKesehatan - - 3 8 2 6 5 14 2. Media Elektronik 1 3 8 23 9 24 18 50 3. Buku ataumajalah - - 1 3 4 11 5 14 4. Orang 2 5 4 11 2 6 8 22 gga Jumlah 3 8 16 45 17 47 36 100 Dari tabel 4 di atas dapat dilihat dari 36 orang responden berdasarkan sumber informasi yang diperoleh mayoritas responden memperoleh informasi dari media elektronik dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (24%) dan minoritas responden memperoleh informasi dari buku atau majalah dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (3%) dan dari media elektronik dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 1 orang (3%). PEMBAHASAN HASIL 1. Karakteristik Responden Dari tabel 1 di atas dapat dilihat dari 36 responden mayoritas responden berumur 13-16 tahun sebanyak 20 orang (56%) dan minoritas responden berumur 17-21 tahun sebanyak 16 orang (44%). Berdasarkan sumber informasi Media elektronik sebanyak 18 orang (50%) dan minoritas responden memperoleh informasi dari buku atau majalah sebanyak5 orang (14 %)dan dari petugas kesehatan sebanyak 5 orang (14%). 2. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara Berdasarkan Pengetahuan Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat dari 36 berdasarkan pengetahuan mayoritas responden dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (47%) dan minoritas responden dengan kategori baik sebanyak 3 orang (8%). Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam hal ini penulis menarik kesimpulan mayoritas responden dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (24%) disebabkan karena sekolah tersebut belum pernah mengadakan program pemerintah yaitu Program Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) berupa pemberian informasi, pelayanan konseling, dan pendidikan keterampilan hidup. 3. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara Berdasarkan Umur Dari tabel 3 di atas dapat dilihat dari 36 berdasarkan umur mayoritas responden berumur 13-16 tahun dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (28%), dan minoritas responden berumur 13-16 tahun dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 3 orang (8%).Menurut asumsi penulis bahwa usia dan pengetahuan saling mempengaruhi karena semakin tinggi usia remaja semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuannya. Pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan seseorang tetapi pengetahuan itu dapat diperoleh dari pengalaman pribadi, dari orang lain maupun dari berbagai media. Dari hasil penelitian mayoritas remaja berpengetahuan kurang pada usia 13-16 tahun sebanyak 10 orang (28%) karena pengalaman serta pengetahuan dari remaja masih kurang dibandingkan dengan usia 17-21 tahun pengetahuan remaja tentang kanker payudara akan lebih baik dan pasti lebih banyak pengalaman darn informasi yang didapat oleh remaja dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (25%) dan pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (19%). 20

4. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara Berdasarkan Sumber Informasi Dari tabel 4 di atas dapat dilihat dari 36 berdasarkan sumber informasi yang diperoleh media elektronik dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (24%) dan minoritas responden memperoleh informasi dari buku atau majalah dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (3%) dan dari media elektronik dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (3%). Menurut asumsi penulis bahwa sumber informasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam memperoleh pengetahuan karena remaja dapat mendengar, membaca dan melihat langsung sumber informasi yang diperoleh dari sumber informasi yang didapat. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak remaja mendapatkan informasi dari berbagai sumber tentang kanker payudara maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh remaja tentang kanker payudara. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa media elektronik dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (24%). PENUTUP Kesimpulan Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMA Harapan Mekar kelas XI Medan Tahun 2013 berdasarkan pengetahuan mayoritas dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (47%) dan minoritas dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 3 orang (8%). Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari peneliti adalah : 1. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan agar pada tahun berikutnya penelitian mengenai pangetahuan remaja putri tentang kanker payudara tetap dilakukan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan remaja sehingga dapat mengenali secara dini tanda dan gejala kanker payudara serta pencegahannya. 2. Bagi SMA Harapan Mekar Medan Dianjurkan kepada remaja putri kelas XI yang ada di SMA Harapan Mekar Medan agar dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sedini mungkin dan sesering mungkin sesuai dengan tata cara pelaksanaannya untuk mengenali secara dini adanya kanker payudara serta pencegahan terhadap kanker payudara. 3. Bagi Peneliti Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan KTI ini sebagai bahan masukan atau referensi baru dan sebaiknya lebih melengkapi isi dari KTI ini demi kesempurnaan KTI ini. DAFTAR PUSTAKA Basri, Kamal. 2012. Deteksi Dini Kanker Payudara. Sub. Devisi Bedah Onkologi Departemen Ilmu Bedah FK USU/RSUP. H. Adam Malik Medan. Hawari, Dadang. 2009. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Jakarta: FKUI. Kumalasari, Intan. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika. Machfoedz, Ircham. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Fitramaya. Magee, Elaine. 2008. Cegah Dini Kanker Payudara. Jakarta: BIP. Maryam, Siti. 2012. Peran Bidan yang Kompeten Terhadap Suksesnya MDG S. Jakarta: Salemba Medika. Nugroho, Sri Haryanto. 2009. Terapi Pengobatan Tumor Kanker. Yogyakarta: Kanisius. Notoatmoodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nisman, Wenny Artanty. 2011. Kanker Payudara. Yogyakarta: Andi. Purwoastuti, Endang. 2008. Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius. Pamungkas, Zaviera. 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Buku Biru. Roischa, Saryono. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiarto, Eko. 2013. Master EYD Edisi Baru. Yogyakarta: Suaka Media. http://aperlindraha.wordpress.com/2012/06/01 defenisi umur http://duniabaca.com/2011/03/16. 21