PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL AGUSTUS 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JULI 2017

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2012

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PARIWISATA DKI JAKARTA

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009


PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2016

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN MARET 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT MARET 2014

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PARIWISATA DKI JAKARTA

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA WISMAN DESEMBER MENCAPAI 644,2 RIBU ORANG, NAIK 3,01 PERSEN DIBANDING DESEMBER 2009 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada mencapai 644,2 ribu orang atau naik 3,01 persen dibanding jumlah wisman ember 2009 yang sebanyak 625,4 ribu orang. Begitu pula, jika dibandingkan dengan November, jumlah wisman naik 11,43 persen. Jumlah wisman ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai pada naik 0,40 persen dibanding ember 2009, yaitu dari 221,6 ribu orang menjadi 222,5 ribu orang pada. Sementara itu, jika dibanding November, jumlah wisman ke Bali mengalami peningkatan sebesar 13,03 persen. Secara kumulatif (Januari-ember), jumlah wisman mencapai 7.002,9 ribu orang atau naik 10,74 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2009 sebanyak 6.323,7 ribu orang. Total pengeluaran wisman di Indonesia (perkiraan devisa yang masuk) untuk tahun mencapai US$7,6 miliar atau naik 20,63 persen dibanding penerimaan devisa tahun 2009 sebesar US$6,3 miliar. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 17 provinsi pada mencapai rata-rata 53,84 persen, atau naik 1,31 poin dibanding TPK ember 2009 sebesar 52,53 persen. Demikian pula bila dibanding TPK hotel November, TPK hotel berbintang pada mengalami kenaikan 3,59 poin. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 17 provinsi selama adalah 1,99 hari, naik 0,03 hari dibanding keadaan ember 2009. 1. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Secara keseluruhan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia pada mencapai 644.221 orang, mengalami kenaikan sebesar 3,01 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula, jika dibanding November, jumlah wisman mengalami peningkatan sebesar 11,43 persen. Jumlah wisman yang datang melalui 19 pintu masuk utama pada mengalami kenaikan 3,31 persen dibanding ember 2009 yaitu dari 573.150 orang menjadi 592.122 orang. Demikian pula, jika dibanding November jumlah wisman yang datang melalui 19 pintu masuk Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 1

mengalami kenaikan sebesar 11,17 persen. Sementara itu, jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Ngurah Rai pada mengalami sedikit kenaikan, yaitu 0,40 persen dibanding bulan yang sama tahun 2009, yaitu dari 221.604 orang menjadi 222.497 orang. Namun, jika dibanding November, jumlah wisman yang datang melalui Ngurah Rai naik cukup besar 13,03 persen. Tabel 1 Jumlah Wisman Menurut Pintu Masuk Pintu Masuk ember 2009 (orang) November (orang) ember (orang) Jan- 2009 (orang) Jan- (orang) thd 2009 thd Nov Jan- thd 2009 (8) (9) Total Pintu Masuk 625 419 578 152 644 221 6 323 730 7 002 944 3,01 11,43 10,74 1. Soekarno-Hatta 130 983 147 579 139 242 1 390 440 1 823 636 6,31-5,65 31,16 2. Ngurah Rai 221 604 196 856 222 497 2 384 819 2 546 023 0,40 13,03 6,76 3. Polonia 15 983 14 102 16 857 148 193 162 410 5,47 19,54 9,59 4. Batam 105 037 85 307 110 148 951 384 1 007 446 4,87 29,12 5,89 5. Sam Ratulangi 2 270 1 477 1 482 29 715 20 220-34,71 0,34-31,95 6. Juanda 14 630 17 255 14 191 158 076 168 888-3,00-17,76 6,84 7. Entikong 3 054 1 915 3 281 21 190 23 436 7,43 71,33 10,60 8. Adi Sumarmo 1 601 869 1 681 16 489 22 350 5,00 93,44 35,54 9. Minangkabau 3 641 3 342 3 344 51 002 27 482-8,16 0,06-46,12 10. Tanjung Priok 4 920 6 044 5 552 59 212 63 859 12,85-8,14 7,85 11. Tanjung Pinang 9 382 8 167 10 078 102 487 97 954 7,42 23,40-4,42 12. Selaparang 1 206 1 253 1 863 13 908 17 288 54,48 48,68 24,30 13. Makassar 5 013 3 059 1 326 20 222 16 211-73,55-56,65-19,83 14. Sepinggan 565 1 116 895 9 985 10 824 58,41-19,80 8,40 15. Sultan Syarif Kasim II 1 741 2 070 833 18 996 15 278-52,15-59,76-19,57 16. Adi Sucipto 4 894 1 254 3 267 45 883 46 987-33,24 160,53 2,41 17. Husein Sastranegara 7 484 6 321 10 404 78 998 90 278 39,02 64,59 14,28 18. Tjg. Uban 29 810 26 029 34 661 296 229 313 945 16,27 33,16 5,98 19. Tjg. Balai Karimun 9 332 8 605 10 520 101 632 100 908 12,73 22,25-0,71 Jumlah 19 Pintu 573 150 532 620 592 122 5 898 860 6 575 423 3,31 11,17 11,47 20. Lainnya 52 269 45 532 52 099 424 870 427 521-0,33 14,42 0,62 Secara kumulatif, selama Januari-, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 7.002.944 orang, yang berarti meningkat 10,74 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2009. Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di sebagian besar pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di pintu masuk bandara Adi Sumarmo sebesar 35,54 persen, diikuti Soekarno-Hatta 31,16 persen. Sementara itu, enam pintu masuk utama mengalami penurunan dengan penurunan tertinggi terjadi di Minangkabau 46,12 persen. Diharapkan pada tahun-tahun berikutnya jumlah kunjungan wisman dapat lebih tinggi lagi. Kenaikan jumlah wisman dibanding ember 2009 juga terjadi di sebagian besar pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di Sepinggan 58,41 persen, Selaparang 54,48 persen dan Husein Sastranegara 39,02 persen. Sementara itu, pintu masuk yang mengalami penurunan jumlah kunjungan wisman tertinggi terjadi di pintu masuk bandara Makasar 73,55 persen. Selanjutnya, jika dibanding November kenaikan jumlah wisman terjadi di sebagian pintu masuk dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di pintu masuk bandara Adi Sucipto 160,53 persen dan kenaikan terendah di Minangkabau 0,06 persen. Sementara itu penurunan jumlah kunjungan wisman yang cukup tajam melalui bandara St. Syarif Kasim II 59,76 persen dan yang terendah di pintu masuk Soekarno-Hatta 5,65 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

Grafik 1 Perkembangan Jumlah Wisman Menurut Pintu Masuk Januari 2009 3 0 0. 0 0 0 2 5 0. 0 0 0 2 0 0. 0 0 0 Jumlah Wisman 1 5 0. 0 0 0 1 0 0. 0 0 0 5 0. 0 0 0 - JAN'09 MAR MEI JUL SEP NOV JAN'10 B u l a n MRT MEI JUL SEP NOV S o e k a r n o - H a t t a N g u r a h R a i B a t a m L a i n n y a 2. Profil Wisman Tahun Secara keseluruhan jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada tahun mencapai 7,00 juta orang atau meningkat 10,74 persen jika dibanding wisman tahun 2009 sebesar 6,32 juta. Selanjutnya berdasarkan penelitian terhadap wisman yang akan meninggalkan Indonesia (Passenger Exit Survey-PES) yang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, menunjukkan bahwa rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia pada tahun mengalami peningkatan sebesar 4,55 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 7,69 hari menjadi 8,04 hari. Peningkatan lama tinggal ini berdampak pada ratarata pengeluaran mereka per kunjungan yang juga mengalami kenaikan 9,02 persen, yaitu dari US$995,93 menjadi US$1.085,75. Begitu juga dengan rata-rata pengeluaran mereka per hari mengalami kenaikan sebesar 4,20 persen, yaitu dari US$129,57 pada tahun 2009 menjadi US$135,01 pada tahun. Selanjutnya, perkiraan penerimaan devisa pariwisata pada tahun mencapai US$7,6 miliar atau naik 20,63 persen jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$6,3 miliar. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya pengeluaran wisman per kunjungan. Tabel 2 Profil Wisman 2009 dan No. Uraian 2009 Pertumbuhan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Jumlah Wisman (ribu orang) 6 323,7 7 002,9 10,74 a. 19 Pintu 5 898,9 6 575,4 11,47 b. Pintu Lainnya 424,8 427,5 0,62 2. Rata-rata Pengeluaran per Kunjungan (US$) *) 995,93 1 085,75 9,02 3. Rata-rata Lama Tinggal (hari) *) 7,69 8,04 4,55 4. Rata-rata Pengeluaran per Hari (US$) *) 129,57 135,01 4,20 5. Perkiraan Penerimaan Devisa (miliar US$) 6,3 7,6 20,63 *) Sumber : Survei PES, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 3

3. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 17 provinsi di Indonesia pada ember mencapai rata-rata 53,84 persen atau naik 1,31 poin dibanding TPK ember 2009 sebesar 52,53 persen. Demikian pula dibanding dengan TPK November yang sebesar 50,25 persen, TPK naik 3,59 poin. Pada, TPK tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 65,10 persen dan TPK terendah di Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 40,92 persen. No. Provinsi Tabel 3 TPK Hotel Berbintang di 17 Provinsi di Indonesia TPK ember 2009 November (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 37,41 46,61 46,67 2. Sumatera Barat 52,56 52,88 53,05 3. DKI Jakarta 55,28 55,70 55,84 4. Jawa Barat 54,02 48,02 55,90 5. Jawa Tengah 46,15 40,77 44,14 6. D.I. Yogyakarta 60,59 24,59 40,92 7. Jawa Timur 51,32 49,50 51,95 8. Bali 59,66 59,52 60,81 9. Sulawesi Utara 43,73 40,94 49,19 10. Sulawesi Selatan 42,85 48,48 51,23 11. Kalimantan Timur 46,34 54,94 62,64 12. R i a u 48,16 49,13 50,42 13. Nusa Tenggara Barat 44,16 51,04 53,26 14. Kepulauan Riau 48,53 40,17 47,34 15. Lampung 46,24 46,48 52,09 16. Jambi 52,05 48,12 48,94 17. Sulawesi Tengah 51,32 70,10 65,10 17 PROVINSI 52,53 50,25 53,84 Kenaikan TPK hotel dibanding November terjadi di seluruh Provinsi DTW kecuali Provinsi Sulawesi Tengah, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 16,32 poin. Kenaikan TPK yang cukup signifikan di DI Yogyakarta ini menunjukan Provinsi D.I. Yogyakarta telah kembali normal pasca terjadinya bencana alam berupa meletusnya Gunung Merapi pada akhir Oktober. Sementara itu Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi dengan kenaikan TPK terendah yaitu 0,06 poin. Tabel 4 TPK Menurut Klasifikasi Bintang di 17 Provinsi di Indonesia No. Klasifikasi Bintang TPK ember 2009 November (1) (2) (3) (4) (5) 1. Bintang 1 40,18 42,79 46,55 2. Bintang 2 48,36 48,77 52,88 3. Bintang 3 53,14 52,63 56,21 4. Bintang 4 55,00 49,44 53,77 5. Bintang 5 57,57 53,50 55,28 Seluruh Bintang 52,53 50,25 53,84 4 Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, TPK hotel tertinggi terjadi pada hotel bintang 3 yaitu mencapai 56,21 persen, sedangkan TPK hotel terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 46,55 persen. Grafik 2 Perkembangan TPK Hotel Berbintang di 17 Provinsi di Indonesia November 2009 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 NOV DES JAN'10 Tingkat Penghunian Kamar FEB MAR APR MEI JUN JULI AGT SEP OKT NOV DES B in t a n g 1 B in t a n g 2 B in t a n g 3 B in t a n g 4 B in t a n g 5 4. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 17 provinsi di Indonesia pada mencapai 1,99 hari, naik 0,03 hari jika dibanding rata-rata lama menginap tamu ember 2009, dan naik 0,08 hari jika dibanding November. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing pada lebih tinggi dibanding tamu Indonesia yaitu masingmasing 3,08 hari dan 1,73 hari, dan ini terjadi hampir di seluruh provinsi DTW, kecuali Provinsi Sulawesi Tengah. Jika dirinci menurut provinsi, tercatat rata-rata lama menginap tamu yang tertinggi pada ember terjadi di Provinsi Bali yaitu 3,94 hari, diikuti oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,76 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu 1,24 hari. Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Provinsi Lampung sebesar 4,32 hari, diikuti Provinsi Bali sebesar 4,20 hari, dan Riau 4,12 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1,00 hari. Sementara itu untuk tamu Indonesia, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar 3,33 hari, dan terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1,24 hari. Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 5

Tabel 5 Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di 17 Provinsi di Indonesia No. Provinsi 2009 Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari) Asing Indonesia Total Nov (8) (9) (10) (11) 1. Sumatera Utara 1,48 1,71 1,92 1,38 1,57 1,36 1,39 1,59 1,44 2. Sumatera Barat 2,19 1,86 1,66 1,35 1,63 1,44 1,40 1,64 1,45 3. DKI Jakarta 2,76 2,76 2,18 2,03 1,86 2,11 2,15 2,00 2,12 4. Jawa Barat 2,41 2,53 2,97 1,57 1,56 1,51 1,62 1,61 1,56 5. Jawa Tengah 1,66 1,87 1,62 1,36 1,46 1,35 1,36 1,48 1,36 6. D.I. Yogyakarta 2,07 2,14 2,17 1,64 1,61 1,65 1,68 1,67 1,70 7. Jawa Timur 2,58 1,62 2,27 1,50 1,41 1,48 1,55 1,43 1,52 8. Bali 3,41 2,91 4,20 3,18 2,80 3,33 3,33 2,88 3,94 9. Sulawesi Utara 4,50 2,85 3,61 1,88 2,03 1,68 2,03 2,06 1,74 10. Sulawesi Selatan 2,41 2,86 2,84 1,76 2,16 1,70 1,78 2,20 1,73 11. Kalimantan Timur 3,87 4,42 3,69 1,82 2,15 1,79 1,97 2,32 1,90 12. Riau 3,80 3,11 4,12 1,65 1,76 1,64 1,72 1,80 1,70 13. Nusa Tenggara Barat 4,02 3,92 3,56 2,27 2,44 2,58 2,61 2,72 2,76 14. Kepulauan Riau 1,69 1,41 1,43 1,58 1,50 1,38 1,65 1,46 1,40 15. Lampung 2,46 3,03 4,32 1,41 1,53 1,56 1,43 1,56 1,60 16. Jambi 1,82 1,57 2,15 1,91 1,43 1,38 1,91 1,44 1,39 17. Sulawesi Tengah 1,43 1,28 1,00 1,67 1,34 1,24 1,66 1,34 1,24 17 PROVINSI 2,77 2,55 3,08 1,75 1,74 1,73 1,96 1,91 1,99 2009 Nov 2009 Nov 6 Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

B. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIK DESEMBER NAIK 13,53 PERSEN Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada bulan mencapai 4,5 juta orang atau naik 13,53 persen dibanding bulan November. Demikian juga jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 8,09 persen menjadi 877,5 ribu orang. Selama Januari- jumlah penumpang domestik mencapai 43,8 juta orang atau naik 22,77 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 9,6 juta orang atau naik 20,74 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada bulan tercatat 580,7 ribu orang atau naik 3,42 persen dibanding bulan November, sebaliknya jumlah barang yang diangkut turun 7,25 persen menjadi 9,4 juta ton. Selama Januari- jumlah penumpang mencapai 7,1 juta orang atau naik 18,93 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2009, sebaliknya jumlah barang yang diangkut 109,3 juta ton atau turun 25,62 persen. Jumlah penumpang kereta api pada bulan mencapai 17,7 juta orang atau naik 7,68 persen dibanding bulan November. Demikian juga jumlah barang yang diangkut kereta api naik 0,33 persen menjadi 1,5 juta ton. Selama Januari-, jumlah penumpang mencapai 203,4 juta orang atau turun 1,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 1,01 persen menjadi 19,1 juta ton. 1. Perkembangan Angkutan Udara Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada bulan mencapai 4,5 juta orang atau naik 13,53 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua bandara yang diamati yaitu Soekarno Hatta-Jakarta 18,18 persen, Ngurah Rai-Denpasar 13,33 persen, Juanda-Surabaya 5,66 persen, Hasanuddin-Makassar 5,53 persen, dan Polonia-Medan 4,66 persen. Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno-Hatta, yaitu mencapai 1,6 juta orang atau 34,74 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 474,4 ribu orang atau 10,63 persen. Tabel 6 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Domestik Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang Bandara November Jan- 2009 Jan- 1. Polonia-Medan 214,5 224,5 4,66 2 073,2 2 521,0 21,60 2. Soekarno Hatta-Jakarta 1 312,0 1 550,5 18,18 13 313,7 15 469,0 16,19 3. Juanda-Surabaya 449,0 474,4 5,66 4 306,4 5 234,8 21,56 4. Ngurah Rai-Denpasar 229,5 260,1 13,33 2 251,9 2 686,4 19,29 5. Hasanuddin-Makassar 202,4 213,6 5,53 1 777,1 2 360,6 32,83 6. Lainnya 1 523,3 1 739,6 14,20 11 937,0 15 507,4 29,91 Total 3 930,7 4 462,7 13,53 35 659,3 43 779,2 22,77 Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 7

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari- mencapai 43,8 juta orang atau naik 22,77 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar 35,7 juta orang. Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 15,5 juta orang atau 35,33 persen dari keseluruhan, diikuti Juanda-Surabaya 5,2 juta orang atau 11,96 persen. Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri (internasional) untuk bulan mencapai 877,5 ribu orang atau naik 8,09 persen dibanding bulan November. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Hasanuddin-Makassar 36,84 persen, Polonia-Medan 28,07 persen, Soekarno Hatta- Jakarta 13,23 persen, dan Juanda-Surabaya 11,98 persen. Sebaliknya, penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai-Denpasar 7,41 persen. Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta, yaitu mencapai 462,9 ribu orang atau 52,75 persen dari total penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Denpasar 206,2 ribu orang atau 23,50 persen. Tabel 7 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Internasional Jumlah Penumpang Kumulatif Jumlah Penumpang Bandara November Jan- 2009 Jan- 1. Polonia-Medan 43,1 55,2 28,07 461,7 561,5 21,62 2. Soekarno Hatta-Jakarta 408,8 462,9 13,23 3 828,2 4 759,8 24,34 3. Juanda-Surabaya 55,1 61,7 11,98 502,4 560,1 11,48 4. Ngurah Rai-Denpasar 222,7 206,2-7,41 2 469,3 2 830,1 14,61 5. Hasanuddin-Makassar 1,9 2,6 36,84 21,2 28,0 32,08 6. Lainnya 80,2 88,9 10,85 686,8 882,6 28,51 Total 811,8 877,5 8,09 7 969,6 9 622,1 20,74 Selama Januari- jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 9,6 juta orang atau naik 20,74 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar 8,0 juta orang. Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 4,8 juta orang atau 49,47 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Denpasar 2,8 juta orang atau 29,41 persen. 2. Perkembangan Angkutan Laut Jumlah penumpang angkutan laut antarpulau (dalam negeri) pada bulan tercatat 580,7 ribu orang atau naik 3,42 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Balikpapan, dan Tanjung Perak yaitu naik 88,89 persen, 85,84 persen, 38,98 persen, dan 22,45 persen. Sebaliknya jumlah penumpang di Pelabuhan Makassar turun 24,10 persen. Selama Januari-, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 7,1 juta orang atau naik 18,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak yaitu naik 16,26 persen, 4,95 persen, dan 0,24 persen. Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Makassar dan Balikpapan turun 23,46 persen dan 5,74 persen. 8 Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011

Pelabuhan Tabel 8 Perkembangan Penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri November Jumlah Penumpang Jan- 2009 Kumulatif Jumlah Penumpang Jan- 1. Tanjung Priok 11,3 21,0 85,84 195,8 205,5 4,95 2. Tanjung Perak 29,4 36,0 22,45 465,8 466,9 0,24 3. Belawan 1,8 3,4 88,89 60,9 70,8 16,26 4. Makassar 33,2 25,2-24,10 506,4 387,6-23,46 5. Balikpapan 11,8 16,4 38,98 193,3 182,2-5,74 6. Lainnya 474,0 478,7 0,99 4 524,5 5 759,7 27,30 Total 561,5 580,7 3,42 5 946,8 7 072,8 18,93 Sementara itu, jumlah barang yang diangkut pada bulan mencapai 9,4 juta ton atau turun 7,25 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Panjang, Tanjung Perak, dan Makassar yaitu turun 55,78 persen, 11,72 persen, 7,49 persen, dan 3,69 persen. Sebaliknya, jumlah barang di Pelabuhan Balikpapan naik 57,06 persen. Pelabuhan Tabel 9 Perkembangan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri November Jumlah Barang Jan- 2009 Kumulatif Jumlah Barang Jan- 1. Tanjung Priok 814,4 360,1-55,78 8 341,3 9 307,4 11,58 2. Tanjung Perak 779,5 721,1-7,49 8 829,2 8 398,4-4,88 3. Panjang 458,2 404,5-11,72 6 065,6 5 526,5-8,89 4. Makassar 389,9 375,5-3,69 3 590,4 4 571,0 27,31 5. Balikpapan 477,0 749,2 57,06 8 272,5 8 618,4 4,18 6. Lainnya 7 161,8 6 739,8-5,89 111 821,9 72 853,2-34,85 Total 10 080,8 9 350,2-7,25 146 920,9 109 274,7-25,62 Jumlah barang yang diangkut selama Januari- mencapai 109,3 juta ton atau turun 25,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang dan Tanjung Perak yaitu turun 8,89 persen dan 4,88 persen. Sebaliknya jumlah barang di Pelabuhan Makassar, Tanjung Priok, dan Balikpapan naik 27,31 persen, 11,58 persen, dan 4,18 persen. 3. Perkembangan Angkutan Kereta Api Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada bulan mencapai 17,7 juta orang atau naik 7,68 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 10,7 juta orang atau 60,31 persen dari total penumpang kereta api. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah yaitu Jabodetabek 5,82 persen, non-jabodetabek 10,41 persen, dan wilayah Sumatera 13,91 persen. Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama bulan Januari- mencapai 203,4 juta orang atau turun 1,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 (207,0 juta orang). Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 9

Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 4,80 persen, sebaliknya jumlah penumpang di wilayah non-jabodetabek dan Sumatera meningkat masing-masing 2,25 persen dan 24,35 persen. Wilayah Tabel 10 Perkembangan Penumpang Angkutan Kereta Api November Jumlah Penumpang Jan- 2009 Kumulatif Jumlah Penumpang Jan- 1. Jawa 16 088 17 299 7,53 202 792 198 151-2,29 a. Jabodetabek 10 106 10 694 5,82 130 577 124 308-4,80 b. Non-Jabodetabek 5 982 6 605 10,41 72 215 73 843 2,25 2. Sumatera 381 434 13,91 4 222 5 250 24,35 Total 16 469 17 733 7,68 207 014 203 401-1,75 Jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan mencapai 1,5 juta ton atau naik 0,33 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera (81,14 persen). Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Sumatera sebesar 2,65 persen, sebaliknya jumlah barang di wilayah Jawa non-jabodetabek turun sebesar 8,57 persen. Selama periode Januari- jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 19,1 juta ton atau naik 1,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Wilayah Tabel 11 Perkembangan Barang Angkutan Kereta Api November Jumlah Barang Jan- 2009 Kumulatif Jumlah Barang Jan- 1. Jawa 315 288-8,57 3 976 3 860-2,92 a. Jabodetabek - - - - - - b. Non-Jabodetabek 315 288-8,57 3 976 3 860-2,92 2. Sumatera 1 207 1 239 2,65 14 948 15 255 2,05 Total 1 522 1 527 0,33 18 924 19 115 1,01 10 Berita Resmi Statistik No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011