ALASAN : Mengapaa harus dirancang?

dokumen-dokumen yang mirip
MERANCANG ANALISIS KEBUTUHAN (NEEDS ASSESSMENT)

ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DALAM PERANCANGAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK DI SD/MI

MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR HARAPAN NUSANTARA DENPASAR-BALI

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS

BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis data maka hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh penulis antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku, di mana individu

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman langsung dan nyata. Model ini memberi contoh bagi guru di kelas awal SD untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

2 peserta didik sebagaimana ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan yang berfungsi sebagai salah satu sarana penjaminan dan peningkatan mutu peny

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan (SMK) Sebagai Upaya Pengendalian Mutu Pendidikan

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN APLIKASI. Pengolahan Data Pendidikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. serta dipupuk secara efektif melalui strategi dan pengelolaan pendidikan dan

I M P L I K A S I T E K N O L O G I INFORMASI DAN KOMUNIKASI D A L A M P E N D I D I K A N

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. tetapi siswa harus berperan aktif mencari sumber-sumber lain supaya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 49

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

REFLEKSI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa. Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya efisiensinya berarti rendah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menyadari pentingnya memiliki pendidikan yang tinggi. Untuk mengikuti perkembangan

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

Sistem Pendidikan Nasional

Andrian Rustaman Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA BKPAP UPI

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Umi Rahayu Fitriyanah, 2014

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. individu yang belajar di Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan studinya di

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ALASAN : Mengapaa harus dirancang? 1 Menganalisis kebutuhan merupakan salah satu kegiatan penting dalam mendesain pembelajaran 2 Hal ini sesuai dengan tujuan desain yang dikembangkan untuk membantu menyelesaikan kebutuhan belajar siswa Mendesain pembelajaran yang diawali dengan studi kebutuhan memungkinkan hasilnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh individu yang memerlukannya

adalah... Proses mengumpulkan informasi tentang kesenjangan dan menentukan prioritas dari kesenjangan untuk dipecahkan

7 Merumuskan Masalah 6 Identifikasi Prioritas dan Tujuan 5 Identifikasi Karakteristik Siswa 4 Identifikasi Hambatan dan Sumber 3 Analisis Performance Mengidentifikasi kesenjangan Mengumpulkan Informasi

1. PENGUMPULAN INFORMASI

Mengumpulkan Informasi Dalam merancang pembelajaran pertama kali seorang guru perlu memahami terlebih dahulu informasi tentang siswa dapat mengerjakan apa, siapa memahami apa, siapa yang akan belajar, kendala- kendala apa yang akan dihadapi, dan bagaimana pengaruh keadaan tertentu terhadap karakteristik siswa. Berbagai informasi yang dikumpulkan akan bermanfaat dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai beserta skala prioritas dalam pemecahan suatu masalah

2. IDENTIFIKASI KESENJANGAN

Identifikasi Kesenjangan Memperhatikan komponen : 1. Komponen input meliputi kondisi yang tersedia pada saat ini misalnya tentang keuangan, waktu, bangunan, guru, pelajar, kebutuhan, problem, tujuan, materi kurikulum yang ada. 2. Komponen proses meliputi pelaksanaan pendidikan yang berjalan, yang terdiri atas pola pembentukan staf, pendidikan yang berlangsung sesuai dengan kompetensi, perencanaan, metode, pembelajaran individu, dan kurikulum yang berlaku.

Identifikasi Kesenjangan 3. Komponen produk, meliputi penyelesaian pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dimiliki, serta kelulusan tes kompetensi 4. Komponen Output, meliputi ijazah kelulusan, keterampilan prasyarat, lisensi 5. Komponen Outcome meliputi kecuku upan dan kontribusi individu atau kelompok saat ini dan masa depan.

Identifikasi Kesenjangan Berdasarkan analisis itulah desainer pembelajaran (guru) dapat mendeskripsikan masalah dan kebutuhan pada setiap kom mponen yakni input-proses- produk-output-outcome

3. ANALISIS PERFORMANCE

Analisis Performance Ketika kita menemukan adanya kesenjangan, selanjutnya kita identifikasi kesenjangan mana yang dapat dipecahkan melalui perencanaan pembelajaran dan mana yang memerlukan pemecahan dengan cara lain, seperti melalui kebijakan pengelolaan baru, penentuan str ruktur organisasi yang lebih baik, atau mungkin melalui pengembangan bahan dan alat alat

Analisis Performance Untuk menentukan semua itu, guru (desainer pembelajaran) perlu memahami faktor yang akan mempengaruhi performance : a. Mengidentifikasi guru b. Mengidentifikasi sarana dan kelengkapan penunjang c. Mengidentifikasi berbagai kebijakan sekolah d. Mengidentifikasi iklim sosial dan iklim psikologis

4. IDENTIFIKASI HAMBATAN ATAN DAN SUMBER

Identifikasi hambatan dan sumber Berbagai kendala dapat meliputi, waktu fasilitas, bahan, pengelompokan dan komposisinya, filosofi, personal, dan organisasi.

5. IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KTERISTIK SISWA

Identifikasi karakter siswa Identifikasi yang berkaitan dengan siswa di antaranya adalah tentang usia, jenis kelamin, level pendidikan, tingkat social ekonomi, latar belakang, gaya belajar, pengalaman dan sikap.

6. IDENTIFIKASI PRIORITAS DAN TUJUAN

Identifikasi prioritas dan tujuan Tidak semua kebutuhan men njadi tujuan dalam desain intruksional. Seorang guru perlu menetapkan kebutuhan-kebutuhan apa yang dianggap mendesak untuk dipecahkan sesuai dengan kondisi.

7. MERUMUSKAN MASALAH

Merumuskan masalah Tahap akhir dalam proses analisis masalah adalah menuliskan pernyataan masalah sebagai pedoman dalam penyusunan proses desain intruksional. Penulisan masalah pada dasarnya merupakan rangkuman atau inti dari permasalahan yang ditentukan

Rumusan masalah menjawab : 1. Siapa yg menjadi sasaran permasalahan? Apakah kita sendiri atau team teaching, kelompok lain? Atau masyarakat?

Rumusan masalah menjawab : 2. Siapa dan apa faktor penyebab permasalahan? Apakah karena faktor organisasi? Lemahnya bahan dan alat pendukung?

Rumusan masalah menjawab : 3. Bagaimana jenis permasalahan yg dihadapi? Apa karena ketidaksepakatan tujuan? Apa karena lemahnya kemampuan? Tidak ada sumber memadai? Lemahnya komunikasi? Adanya konflik dalam membuat keputusan?

Rumusan masalah menjawab : 4. Apakah tujuan pengembangan tersebut? Apa yang berbeda manakala tujuan itu tercapai? Siapa dan akan mengerjakan apa? Apa target yang harus dicapai?

SUMBER ANALISIS KEBUTUHAN 1. Akademis kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku Standar Kompetensi Lulusan : kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang akan menjadi acuan pengembangan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional

SUMBER ANALISIS KEBUTUHAN 2. Non Akademis menjaring berbagai kepentingan dan untutan masyarakat yang perlu dikembangkan oleh sekolah untuk mempe elajari minat, bakat, potensi yang dimilikinya

SUMBER ANALISIS KEBUTUHAN Prinsip non akademis : 1. Tidak bertentangan dengan filsafat atau pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila 2. Dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal dimana siswa tinggal 3. Dikembangkan untuk meningkatkan nilai-nilamenumbuhkembangkan kebangsaan atau untuk budaya nasional 4. Dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Deikembangkan untuk meningkatkan kemampuan kompetensi pada masyarakat global

Analisis Kebutuhan Akademis Analisis Kebutuhan Non-Akademis UU No 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi Lulusan UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Pasal 36 Ayat 1 dan 2: Kurikulum Muatan Lokal Prinsip Diversifikasi Kurikulum pada Jenjang dan Jenis Pendidikan

Need assesment Proses mengumpulkan informasi tentang kesenjangan dan menentukan prioritas dari kesenjangan untuk dipecahkan

7 Merumuskan Masalah 6 Identifikasi Prioritas dan Tujuan 5 Identifikasi Karakteristik Siswa 4 Identifikasi Hambatan dan Sumber 3 Analisis Performance Mengidentifikasi kesenjangan Mengumpulkan Informasi

Nama : NIM : MERANCANG ANALISIS KEBUTUHAN A. Identitas Sekolah Nama Sekolah : Alamat : Nama Guru : Kelas : B. Analisis Kebutuhan

2. IDENTIFIKASI KESENJANGAN No Indikator Keterangann 1 Input Guru Siswa Bangunan kelas 2 Proses Perangkat Metode Pembelajaran individu/ kelompok Kurikulum yang berlaku 3 Produk Hasil pembel lajaran 4 Output Keterampilan, ijazah 5 Outcome Kontribusi individu atau kelompok

3. ANALISIS PERFORMANCE No Indikator Keterangann 1 Guru 2 Sarana dan Prasarana 3 Kebijakan Sekolah 4 Iklim Sosial 5 Iklim Psikologis

4. IDENTIFIKASI KENDALA DAN SUMBER No Indikator Keterangann 1 Waktu 2 Proses Pembelajaran 3 Fasilitas 4 Bahan 5 Pengelompokan/ kelas/ rombel 6 Komposisi Guru/ siswa 7 Tujuan pendidikan 8 Personal 9 Organisasi/ sekolah

5. IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SISWA No Indikator Keterangann 1 Rentang Usia 2 Jenis kelamin 3 Level pendidikan 4 Tingkat sosial ekonomi 5 Latar belakang 6 Gaya belajar 7 Pengalaman 8 Sikap

6. IDENTIFIKASI TUJUAN Indikator Kebutuhan mendesak 1. Proses tidak ada evaluasi Kebutuhan mendesak 2. Keterangan Memerlukan Kebutuhan mendesak 3. Kebutuhan mendesak 4.

7. MENENTUKAN PERMASALAHAN Masalah Siapa yg menjadi sasaran permasalahan? Apakah kita sendiri atau team teaching, kelompok lain? Atau masyarakat? Keterangan Siapa dan apa faktor penyebab permasalahan? Apakah karena faktor organisasi? Lemahnya bahan dan alat Bagaimana jenis permasalahan yg dihadapi? Apa karena ketidaksepakatan tujuan? Apa karena lemahnya kemampuan? Tidak ada sumber memadai? Lemahnya komunikasi? Adanyaa konflik dalam membuat keputusan? Apakah tujuan pengembangan tersebut? Apa yang berbeda manakala tujuan itu tercapai? Siapa dan akan mengerjakan apa? Apa target yang harus dicapai? pendukung?

C. SIMPULAN Faktor Aspek Keterangan Pendukung Penghambat Dst Dst