SAMPLING (Pengambilan sampel)

dokumen-dokumen yang mirip
SAMPLING (Bahan Kuliah Metode Penelititian Pendidikan Matematika)

BAB IV PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

PENGERTIAN STATISTIK. NO Tahun Jumlah / / / APAKAH INI STATISTIK?

PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA

POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM

RANDOM SAMPLING SEDERHANA

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Teknik Sampling. Hipotesis Tesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

Metode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /

Teknik Pengambilan Sampel. Khaola Rachma Adzima FKIP-PGSD Universitas Esa Unggul

SUBYEK PENELITIAN RESPONDEN PENELITIAN SUMBER DATA

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

Fraenkel (1990): Populasi adalah The larger group to which one hopes to apply the result. Fraenkel mencontohkan populasi sbb:

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

BAB III POPULASI, SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLING

Sampling. Non-Probability. Sampling. Definisi Sampling. Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta

Tahap Pemilihan Sampel

METODE PENARIKAN SAMPEL

MODUL I PENARIKAN SAMPEL

STK 511 Analisis statistika. Materi 4 Sebaran Penarikan Contoh

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI

TEKNIK SAMPLING A. Populasi dan Sampel 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Keuntungan Penelitian Menggunakan Sampel

1 Populasi dan Sampel

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus

SAMPLING. Metode Penelitian Psikologi 1 Unita Werdi Rahajeng unita.lecture.ub.ac.id

MENENTUKAN SUMBER DATA

TEKNIK SAMPLING. Oleh: Rofi Amiyani ( )

POPULASI, SAMPEL DAN SUBJEK PENELITIAN

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

Oleh. Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM aditya12setyawan.gmail.com site :

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik

Teknik Pengambilan Sampel

POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasan

BAB III METODE PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPEL. Aria Gusti.

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling)

VARIABEL DAN HIPOTESIS

Populasi dan Sampel Penelitian. Mayang Adelia Puspita, SP, MP

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Riandy Syarif

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

PERTEMUAN 6 TEKNIK SAMPLING METODE PENELITIAN SOSIAL ANDRI HELMI M, SE., MM.

Populasi dan Sampel. 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Teknik Pengambilan Sampel 3. Normalitas Data

Konsep Dasar Populasi & Sampel - 2

Metode Penelitian Bisnis

DISAMPAIKAN PADA PENATARAN PENELITIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN 24 JULI S/D 16 AGUSTUS 1990 OLEH FAKULTAS FENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang

POPULASI DAN SAMPEL. Gambar 1 POPULASI dan SAMPEL

ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif korelatif. Menggunakan model penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Populasi Mahasiswa Matematika, FMIPA, UNY Populasi Mahasiswa Matematika Angkatan 2016, FMIPA, UNY

MAKALAH SAMPLING JENUH

Oleh. Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM aditya12setyawan.gmail.com Blog :

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Sampling. Alasan Menggunakan Sampel. yang terlewati. efesien. penelitian populasi dapat bersifat. merusak. dengan populasi

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

Informasi atau pengetahuan dapat diperoleh. melalui: pengalaman, kesepakatan,

Hanif Fakhrurroja, MT

Definisi Populasi: Keseluruhan wilayah subjek penelitian Meliputi jumlah, karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti

7. TEKNIK SAMPLING ANDRI HELMI M, SE., MM METODE SOSIAL KUANTITATIF

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

Statistik pendidikan : kumpulan keterangan yg berwujud angka, yg berkaitan dgn bd pendidikan (proses pembelajaran). Contoh: analisa hasil eksperimen

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

5/2/2017. Pertemuan 7 POPULASI DAN SAMPEL ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL SUBJEK, OBJEK DAN RESPONDEN PENELITIAN POPULASI SAMPEL

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

III. METODE PENELITIAN. Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau

Milya Sari/ Metodologi Penelitian-Subjek Penelitian Page 1 3/22/2013 POPULASI DAN SAMPEL. Jika peneliti mempunyai pertanyaan penelitian tentang:

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii

R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat

BAB III METODE PENELITIAN

HIPOTESIS DAN POPULASI BAB I HIPOTESIS


Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanasi, dan analisis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian terbagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Transkripsi:

Pertemuan 5 SAMPLING (Pengambilan sampel) Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, anda diharapkan dapat membedakan: Membedakan sampel dan populasi Menjelaskan tentang sampel yang representatif Membedakan populasi target dengan populasi yang mudah diakses Menjelaskan pengertian random sampling dan tiga cara memperoleh random sampling. Menjelaskan tentang sampling sistematis, sampling seadanya, dan sampel purposif Menjelaskan tentang ukuran sampel yang representatif Menjelaskan tentang validitas eksternal Sampel dan Sampling Banyak yang berpendapat bahwa sampel adalah sekelompok orang (siswa, anggota partai, pemain bola, seniman dll) yang memiliki pengalaman tertentu; atau merupakan anggota kelompok tertentu. Kadang-kadang pendapat ini benar, dalam arti mereka dapat mewakili kelompok atau kegiatan tertentu; tetapi seringkali juga tidak tepat. Salah satu langkah penting dalam proses penelitian adalah menentukan sampel individual yang akan berpartisipasi dalam penelitian. Sampling berarti proses memilih individu sampel. SAMPEL DAN POPULASI Sampel dalam suatu penelitian merupakan kelompok yang dapat dijadikan sumber informasi. Sampel diambil dari kelompok besar yang disebut populasi. Oleh karena itu, diharapkan hasil penelitiannya kelak dapat diterapkan dalam populasi. Misalnya dari 500 mahasiswa jurusan matematika populasi Diambil 50 mahasiswa sampel Bila memungkinkan, peneliti dapat mengambil seluruh populasi sebagai subyek penelitian, namun hal ini sulit dilakukan mengingat keterbatasan dana, waktu, dan tenaga. 1

Beberapa contoh: Seorang peneliti berniat menyelidiki efek nutrisi tambahan terhadap kebugaran siswa SD kelas 3 di suatu kota. Di kota tersebut terdapat 1500 siswa kelas 3 SD. Peneliti memilih 150 siswa kelas 3 dari 5 sekolah yang berbeda. Jadi dari masingmasing sekolah dipilih 30 siswa Seorang kepala SMA ingin menyelidiki efektivitas buku sejarah yang baru, yang digunakan oleh 30 guru SMA di kota tersebut. Ia memilih 6 orang guru sebagai sampel (pengguna buku baru tsb), kemudian ia membandingkan hasil belajar siswa mereka dengan 6 orang guru lain yang menggunakan buku lain. MENENTUKAN POPULASI Langkah pertama dalam menentukan sampel adalah menentukan populasi yang akan diteliti; yaitu kelompok di mana kelak hasil penelitian tersebut dapat diterapkan POPULASI adalah kelompok yang diminati oleh peneliti; di mana kelak generalisasi hasil penelitiannya akan diterapkan. Contoh populasi: Semua kepala sekolah di Bandung Seluruh siswa SMA di Bandung tahun 2000-2003 Semua guru IPA di Jawa Barat. Jadi populasi adalah semua individu yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam penelitian pendidikan, populasi yang diminati oleh peneliti umumnya adalah kelompok orang (siswa, guru, dll) yang memiliki ciri tertentu. Dalam kasus tertentu, populasi dapat didefinisikan sebagai kelompok kelas, sekolah atau fasilitas. Contoh: Semua siswa kelas 5 SD (dengan anggapan bahwa guru yang mengajar di sekolah tersebut menggunakan metode mengajar yang bervariasi; dan menghasilkan banyak siswa berprestasi) Semua SMA yang bertaraf internasional di Jakarta (dengan anggapan bahwa fasilitas fisik di sekolah tersebut jauh lebih baik dan telah menghasilkan juara-juara olimpiade sains) 2

Contoh di atas menunjukkan bahwa tidak ada ketentuan ukuran bagi suatu populasi, yang jelas suatu populasi memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan populasi lain. Populasi merupakan kumpulan semua individu yang memiliki sejumlah karakteristik yang sama. POPULASI TARGET vs POPULASI YANG DAPAT DIAKSES Populasi target adalah populasi yang aktual; pilihan yang ideal bagi peneliti. Populasi di mana peneliti dapat menggeneralisasikan hasil penelitiannya kelak. Populasi yang dapat diakses (Accessible population), adalah pilihan yang realistik Contoh: (1)Masalah penelitian: Pengaruh CAI (computer-assisted instruction) terhadap kemampuan membaca siswa kelas 1 dan 2 SD di California Populasi Target: semua siswa kelas 1 dan 2 SD di California Populasi yang diakses: semua siswa kelas 1 dan 2 SD distrik Pasifica- California Sampel : 10% siswa SD kelas 1 dan 2 distrik Pasifica California. (2)Masalah Penelitian: Sikap keguruan mahasiswa calon guru yang melaksanakan PPL di Jawa Barat Populasi Target: Semua mahasiswa calon guru praktikan PPL di Jawa Barat Populasi yang diakses: Semua mahasiswa calon guru praktikan PPL yang terdaftar di UPI Sampel: diambil 100 mahasiswa calon guru praktikan PPL yang terdaftar di UPI. Mengapa peneliti tidak mengambil populasi target? Penghematan waktu, tenaga dan dana Populasi yang diakses diharapkan dapat mewakili populasi target 3

RANDOM SAMPLING vs NONRANDOM SAMPLING Contoh random sampling: Seorang peneliti ingin menyelidiki tentang implementasi kurikulum baru di SMA provinsi Jawa Barat. Seandainya di Jawa Barat terdapat 500 SMA, maka ia menyiapkan 500 potongan kertas lalu nama ke 500 SMA ditulis pada masingmasing kertas, lalu kertas digulung, dikocok kemudian dipilihnya 50 SMA. Contoh Nonrandom sampling: Peneliti menentukan dulu SMA di kota dan kabupaten yang tergolong SMA kategori baik, sedang, dan kurang. Kemudian ia menentukan beberapa kota dan kabupaten lalu memilih masing-masing 1 SMA kategori baik, sedang dan kurang. Sampel yang dipilih baik secara random maupun nonrandom harus dapat mewakili keadaan populasi. Sampel dapat pula dipilih dengan menggunakantabel Bilangan random yang terdapat di dalam buku statistika. STRATIFIED RANDOM SAMPLING Stratified random sampling atau sampling acak berstrata adalah proses memilih sampel berdasarkan strata atau kelompok dalam suatu populasi. Contoh: Seorang peneliti menyelidiki respon siswa kelas 9 terhadap buku sains yang dianjurkan sebagai buku ajar baru. Ia berpendapat bahwa variabel gender ikut menentukan respon siswa terhadap buku ajar tersebut. Maka ia melakukan proses sampling sebagai berikut: Populasi target: 450 siswa kelas 9 di sekolah tertentu yang menggunakan buku sains tersebut Dari populasi tersebut terdapat 270 siswa puteri dan 180 siswa putera Dengan mengguakan table bilangan random, ia memilih 30% dari masing-masing strata : 81 siswa puteri dan 54 siswa putera Populasi :450 siswa kelas 9 270 siswa puteri (60% populasi) 180 siswa putera (40% populasi 81 siswa puteri 30% dari 60% populasi 54 siswa putera 30% dari 40% populasi 4

CLUSTER RANDOM SAMPLING Dalam random sampling dan stratified random sampling, peneliti memilih individu-individu dari populasi yang akan dilibatkan dalam penelitiannya. Namun kadang-kadang waktu, situasi, dan kondisi tidak memungkinkan bagi seorang peneliti untuk memilih individu sebagai sampel penelitian. Bila penelitian dilakukan di sekolah jelas tidak mungkin bagi seorang peneliti memilih siswa-siswa tertentu untuk dikelompokkan dalam kelas khusus sebagai sampel. Oleh karena itu bila penelitian dilakukan di sekolah sebaiknya menggunakan cluster random sampling, sehingga peneliti tak perlu memilih individu-individu dari masing-masing kelas sebagai sampel. Caranya: jika di suatu sekolah terdapat 5 rombel untuk kelas 10, maka ia dapat memilih secara random salah satu rombel menjadi sampel penelitiannya. Cara ini lebih efektif bila penelitian dilakukan terhadap kelompok atau cluster dalam jumlah banyak. Contoh: Suatu Lembaga Penelitian bermaksud meneliti kesulitan guru tentang keharusan melakukan penelitian dan menyusun karya tulis ilmiah bagi guru yang telah menduduki golongan IVa. Misalkan di Jawa Barat terdapat 100.000 guru dari 100 SD, SMP, SMA. Berhubung dana yang tersedia sangat terbatas, maka masingmasing sekolah dianggap sebagai cluster. Kemudian dipilih 20 % dari populasi secara random cluster yang mewakili berbagai kota 20 sekolah dari berbagai kota di Jawa Barat. Karena guru yang diwawancara berasal dari berbagai kota, maka sampel dianggap dapat mewakili populasi. Dua Tahap Random Sampling Kadang-kadang random sampling dikombinasikan dengan cluster random sampling. Misalnya daripada memilih secara random 100 siswa kelas 9 dari populasi 3000 siswa yang terdapat di 100 kelas, maka peneliti dapat memilih secara random 25 kelas dari populasi 100 kelas tersebut; kemudian memilih 4 siswa dari masing-masing kelas. 5

Metode Random Sampling 1.Random sederhana (acak sederhana) Populasi Sampel Z A D F J K B C E G H I L M N O Q P X Y R T U V W S D H N L P Y 2.Random berstrata. ABCDE 25% FGHIJ KLMNO 50% PQRST 25% BD 25% FMOJ 50% PS 25% 3. Random cluster CD AB EFG HI JK QR CD NOP QR LM EFG STU 4. Random dua tahap CD AB NOP HI EFG QR JK LM CD STU LM C, L,T STU 6

METODE NONRANDOM SAMPLING SYSTEMATIC SAMPLING Dalam sampling sistematis, setiap individu ke n dalam daftar populasi dipilih sebagai sampel. Misalnya dalam populasi terdapat 5000 nama, dan akan dipilih hanya 500, mka peneliti harus memilih 1 dari tiap 10 nama. Contoh: Kepala sekolah ingin mengetahui pendapat siswa tentang menu baru yang tersaji di kantin sekolah. Maka untuk memlih sampel ia menuliskan angka 1-10 di secarik kertas lalu dimasukkan kedalam kotak. Ia mengambil 1 nomor dengan mata tertutup, dan ternyata nomor 3. Jadi ia menentukan siswa no 3,13,23,33,43 dan seterusnya hingga ia memperoleh 100 siswa sebagai sampel. Metode ini disebut sampling yang diawali secara random Ada rumus sederhana untuk menentukannya yaitu: Besarnya populasi Jumlah sampel yang dibutuhkan CONVENIENCE SAMPLING (SAMPLING SEADANYA) Kadang-kadang sangat sulit untuk memilih sampel secara acak atau secara tak acak (nonrandom). Untuk hal yang mendesak, peneliti dapat memilih sampel seadanya; artinya sampel yang ditemukan secara tak sengaja atau secara sengaja Contoh : Untuk menjaring pendapat mahasiswa tentang layanan kantin universitas, maka pada suatu pagi manager kantin mewawancarai 50 mahasiswa pertama yang datang untuk makan di kantin. Guru Bimbingan Konseling (BK) mewawancarai semua siswa yang datang untuk konseling tentang bakat dan karir. 7

Seorang reporter TV mewawancarai pejalan kaki dan pengemudi yang kebetulan lewat di dekatnya, untuk menjaring pendapat mereka tentang kenaikan harga BBM. Pada masing-masing contoh di atas, kelompok individu dipilih karena memungkinkan untuk dipilih sebagai sampel. Namun demikian sampel seadanya ini tidak selalu tepat, misalnya orang yang secara kebetulan diwawancarai oleh reporter TV akan menjawab seadanya, karena tak siap menjawab. Mahasiswa yang diwawancarai oleh manager kantin menjawab seperlunya atau seenaknya. Begitu pula siswa yang diwawancarai oleh guru BK. Jadi sampel seadanya dapat menimbulkan bias. Secara umum sampel seadanya tidak dapat dijadikan sampel yang representatif bagi populasi, dan peneliti sebaiknya menghindari pengambilan sampel seadanya. PURPOSIVE SAMPLING Dalam hal tertentu, berdasarkan pengetahuan tentang sifat populasi dan untuk kepentingan tertentu, peneliti menggunakan pertimbangan pribadi dalam memilih sampel. Peneliti memilih sampel tersebut berdasarkan kebutuhannya dan menganggap bahwa sampel tersebut representatif Contoh: Seorang siswa S2 ingin meneliti tentang pandangan para manula yang berusia 65 tahun ke atas tentang masa bakti mereka. Pembimbingnya seorang professor yang ahli dalam masalah orangtua dan populasi manula, menganjurkan untuk mengambil sampel dari organisasi Perkumpulan Pensiunan di daerah tersebut. Maka peneliti mewawancarai 50 orang anggota organisasi tersebut. Seorang peneliti ingin mengkaji pengaruh pengajaran Bahasa Inggris dan Mandarin sejak usia dini terhadap penguasaan Bahasa Indonesia para siswanya. Maka ia harus mencari sekolah yang memberikan pelajaran Bahasa Inggris dan Mandarin sejak usia dini, lalu mewawancarai siswa atau memberikan tes kepada siswa. 8

Metode non random sampling P o p u l a s i J A Z M P W I B C O R S T G L Q X Y U H E N D K F V O N R E U L A K P V M B D C. Q J X Y W Z G. I S U V F H T A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Mudah diakses Sampel terpilih L I Y X Q B F L N V B G L Q V Convenience Purposive Systematic UKURAN SAMPEL Menarik sampel dari suatu populasi tidak selalu memuaskan, karena peneliti seringkali tidak yakin terhadap sampel yang sungguh sungguh representatif terhadap populasi tersebut. Sering terjadi perbedaan antara sampel yang dipilih dengan populasi. Tetapi bila sampel telah dipilih secara random dengan ukuran yang sesuai, maka perbedaan ini tampaknya tidak signifikan dan bersifat kebetulan. Jadi berapakah ukuran sampel, dan bagaimanakah memilih sampel agar representatif? Tampaknya tidak ada jawaban yang cukup memuaskan. Tetapi hendaknya ukuran sampel tidak terlalu jauh berbeda dengan populasinya. 9

Misalnya bila populasi target berjumlah 1000 orang Sampel 20-30 orang terlalu kecil; karena hanya 2-3% dari populasi, sehingga kurang representatif. Berapa banyak sampel yang sesuai? 1. Random sampling Misalkan populasi target: semua siswa kelas 8 di Jawa Barat Populasi yang dapat diakses: semua siswa kelas 8 di Kota dan kabupaten Bandung yang diperkirakan berjumlah 9000 siswa Sampel yang cukup baik: n= 200-250 Kesulitannya: menentukan sampel yang representative 200 siswa dari sekolah yang berbeda 2. Cluster random sampling Peneliti harus mengidentifikasi sekolah negeri dan swasta di Bandung (kota dan kabupaten) kemudian menentukan sampel sebagai berikut: 9000siswa = 300 kelas 30siswa / kelas 300 kelas 2kelas/ sekolah( estimasi ) = 150 sekolah Dari 150 sekolah dipilih secara random 4 sekolah n=4 sekolah x 2 kelas/sekolah x 30 siswa/kelas= 240 3. Stratified random sampling Dari semua siswa kelas 8 di sekolah negeri dan sekolah swasta ditentukan dulu proporsinya misalnya 80% negeri dan 20% swasta Kemudian tentukan jumlah yang akan dijadikan sampel yaitu 200 Sekolah negeri : 80%(200) = 160 Sekolah swasta : 20%(200) = 40 Dari jumlah ini dipilih secara random subpopulasi yang mewakili sekolah negeri dan sekolah swasta. Kesulitannya: peneliti harus mengetahui proporsi dalam setiap strata, dan strata ini dapat bertambah bila stratifikasinya ditambah. Misalnya ditambah dengan: etnis siswa gender dan pengalaman guru dll. 10

4. Two stage random sampling Secara random dipilih 25 sekolah dari populasi sebanyak 150 sekolah, kemudian secara random dipilih lagi 8 siswa kelas delapan dari masing-masing sekolah: n= 8 x 25 = 200 Metode ini lebih baik kelayakannya dibandingkan dengan random sampling biasa dan lebih representative daripada cluster sampling. Dapat dijadikan pilihan yang terbaik; tetapi tetap memerlukan izin dari 25 sekolah untuk dijadikan sumber data. 5. Convenience sampling Dipilih siswa kelas 8 dari 4 sekolah yang dapat diakses oleh peneliti n= 30 x 4 x 2=240. Untuk menentukan sampel ini peneliti harus mempunyai argument yang kuat dengan data pendukung lengkap sehingga sampel ini setara dengan 150 sekolah 6. Purposive sampling Dipilih 8 kelas dari kota dan kabupaten Bandung berdasarkan data demografik yang diperkirakan representatif untuk kelas 8. Masalahnya adalah: kadang-kadang peneliti tidak dapat memperoleh data yang diperlukan, dan kadang-kadang ada perbedaan antara populasi dan sampel untuk variable tertentu, seperti sikap guru (yang tidak mencerminkan populasi) dan sumber lainnya. 7. Systematic sampling Dipilih setiap 45 siswa dari daftar berdasarkan abjad dari masingmasing sekolah 200 siswa sampel 9000 siswa populasi 1 = 45 Alternatif untuk memilih sekolah ke 6 dari 150 sekolah (150/6= 25 sekolah) Kemudian setiap siswa ke enam dari daftar siswa kelas 8 (n=60/6=10 siswa per sekolah) Maka siswa yang dipilih sebagai sampel berjumlah n= 25 x 10 = 250 siswa 11

ECOLOGICAL GENERALIZABILITY Ecological generalizability berkenaan dengan sejauh mana hasil studi dapat diperluas atau digeneralisasi ke setting lain. Peneliti harus mampu menjelaskan kondisi lingkungan - yaitu setting penelitiannya. Kondisi ini harus memiliki kesamaan dengan situasi baru di mana hasil penelitiannya akan diterapkan. Misalnya, hasil penelitian di sekolah yang terletak di lingkungan perkotaan tidak dapat langsung diterapkan untuk sekolah di pedesaan atau pinggiran kota, karena ada berbagai hal seperti kondisi sekolah, bahan ajar, atau waktu belajar yang tidak sama. Atau, hasil penelitian terhadap suatu mata pelajaran tidak dapat diterapkan begitu saja untuk mata pelajaran lain. Ketidaktepatan penerapan hasil penelitian yang berkenaan dengan ecological generalizability, misalnya: Ada hasil penelitian tentang suatu metode pengajaran membaca bagi siswa kelas 5 di beberapa sekolah; di mana siswa belajar melakukan pemetaan wacana sehingga mereka dapat membuat kesimpulan melalui pemetaan interpretasi. Kemudian peneliti merekomendasikan bahwa metode ini dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran lainnya seperti sains dan matematika. Dalam hal ini ia mengabaikan perbedaan isi, bahan ajar, keterampilan yang diharapkan, dan pengalaman guru. Dalam hal ini, penggunaan random sampling tidak selalu dapat digeneralisasikan untuk lingkungan yang berbeda. Kecuali bila peneliti dapat mengidentifikasi populasi berdasarkan pola organisasi bahan ajar, kondisi kelas, dsb., kemudian secara random ia memilih berbagai kombinasi kemungkinan. Bila hasilnya telah berulang kali diuji coba dalam berbagai kondisi yang berbeda dan hasilnya menunjukkan kemiripan untuk setiap replikasi, barulah ia dapat merekomendasikan penerapan hasil penelitiannya untuk lingkungan dan kondisi lain. 12

Generalisasi populasi Generalisasi secara ekologi S U E I D T H A B J N Y G P F Z K M W R Q L Guru metode Jenjang kelas Isi (content areas) dll O V Kondisi lingkungan POPULASI D P N H L Y Guru yang diteliti Metode Yang diteliti Jenjang kls yg diteliti Content areas yg diteliti? SAMPEL SAMPEL Kesimpulan Apa perbedaan antara populasi target dan populasi yang diakses? Apa criteria sampel yang representative? Apa perbedaan antara random sampling dengan nonrandom sampling? Jelaskan perbedaan antara random sample, stratified random sample, cluster random sample, systematic sample Beri penjelasan tentang convenience sampling; kelemahan dan keuntungannya Bilakah peneliti dapat menggunakan purposive sample? Bagaimanakah peneliti dapat menentukan ukuran sampel? Apa yang dimaksud dengan population generalizability? Apa yang dimaksud dengan ecological generalizability? 13